Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sari Kartikawati
"Seiring dengan makin tingginya tingkat pendidikan formal bagi wanita di Jepang hingga saat ini, maka jumlah wanita yang masuk lapangan kerja di Jepang, makin tahun makin meningkat, balk sebagai pekerja paruh waktu maupun sebagai pekerja puma waktu. Jika dibandingkan dengan jumlah pekerja paruh waktu, maka jumlah pekerja puma waktu lebih sedikit. Namun dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan pekerja puma waktu makin besar. Hal ini membuat semakin banyak wanitalibu Jepang yang terpisah dari anak-anaknya setiap hari karena harus bekerja di kantor. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada perkembangan kepribadian anak-anaknya. Fenomena inilah yang penulis angkal sebagai tema penulisan skripsi ini.
Skripsi dengan judul "Ibu Pekerja Purna Waktu dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Anak di Jepang" ini mengangkat pokok permasalahan sebagai berikut: Apa alasan mereka memilih jalur pekerjaan sebagai pekerja puma waktu? ; Apa segi positif dan segi negatifnya bagi keluarga? ; Apa hambatan yang dihadapinya? ; Bagaimana hubungan dengan keluarga terutama dengan perkembangan kepribadian anak-anaknya? ; Bagaimana perkembangan kepribadian anak-anaknya?.
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penulis membahas dengan menggunakan metode kepustakaan dan menjelaskan perubahan jumlah ibu-ibu yang bekerja sebagai pekerja purna waktu dengan kecenderungan naik yang dapat dilihat dengan jelas melalui grafik dan tabel. Dernikian abstraksi yang dapat saya sampaikan semoga tulisan saya ini bisa rnendatangkan manfaat bagi pembaca sekalian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tindak penganiayaan terhadap anak (jidougyakutai) yang dilakukan olch ibu kandung ditinjau dari latar bclakang sosial dan budaya masyarakat Jepang.
Jepang sebagai salah satu negara maju, tidak Input dari masalah sosial_ Salah satunya adalah masalah tindak penganiayaan terhadap anak yang dilakukan oleh ibu kandung. Masalah ini tidak ditemukan sebelum tahun 1970 di klinik-klinik Jepang ataupun di teks book kesehatan anak. Kasus-kasus penganiayaan anak ini diperkirakan mulai terjadi setelah tahun 1970 seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Jepang secara pesat, kasus-kasus penganiayaan anak terus meningkat hingga sekarang.
Dengan banyaknya perpindahan penduduk ke daerah perkotaan menyebabkan harga tanah menjadi tinggi dan tidak seimbangnya lahan yang tersedia dengan jumlah penduduk, sehingga masyarakat yang tinggal di kota, umumnya tinggal di apartemen yang sempit.
Populernya pekerjaan di industri ketiga, di bidang servis, jasa dan perdagangan turut mendorong penduduk Jepang berpusat di perkotaan. Hal ini menyebabkan sistem keluarga tradisional Jepang yang lama, meneruskan ie semakin lama semakin punah karena banyak orang muda lebih memilih mencari pekerjaan yang baru ketimbang meneruskan usaha keluarga. Keluarga Jepang tradisional dengan ciri keluarga besar berubah menjadi keluarga inti yang hanya terdiri dari orang tua dan anak. Keterbatasan dana dan waktu menyebabkan banyak pasangan muda yang memilih tinggal sendiri dibandingkan tinggal bersama-sama dengan orang tua mereka, gaya hidup tradisional dan modern sangat berbeda.
Dengan sistem waktu kerja dalam perusahaan yang menyebabkan jam pulang kerja ayah sangat larut dan juga dengan berubahnya jumlah anggota keluarga dalam masyarakat Jepang menyebabkan hak pengasuhan anak berada di tangan para ibu. Waktu yang dihabiskan bersama antara ibu dan anak menjadi sangat besar dan berpeluang besar bagi para ibu untuk menganiaya anaknya.

"
2001
S13924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Marisya
"Tesis ini membahas mengenai pentingnya memahami perkembangan pendidikan anak usia dini. Pendidikan perlu dimulai dari usia dini oleh karena itu pendidik harus memiliki pemahaman yang kompleks mengenai perkembangan anak dan isu-isu untuk memperkaya pendidikan awal. Pendidikan pengalaman bermakna bagi anak. Para ahli perkembangan anak, baik psikolog, psikiater maupun dokter menyatakan bahwa pada usia dini yakni usia dari nol sampai enam tahun pertama dalam kehidupan seorang manusia merupakan masa dimana perkembangan fisik dan motorik, intelektual maupun sosial berlangsung dengan sangat pesatnya, sehingga seringkali disimpulkan bahwa keberhasilan pada masa ini menentukan seluruh masa depan seorang anak.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka perlu adanya pendidikan anak usia dini. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional, bahasa, dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Dalam penelitian ini, akan dijelaskan bagaimana metode pengajaran yang digunakan pihak TK JJS untuk anak Jepang yang ada di Indonesia. Bukan hanya itu, dalam penelitian ini juga akan meneliti bagaimana guru TK JJS dalam menjalankan peranannya. Serta, bagaimana upaya guru di TK JJS dalam mengatasi perbedaan-perbedaan yang timbul.
......
This research discusses the importance of understanding education development of early childhood educators. Education needed to start early with the result that the educators must have a complex understanding of child development and early education issues to provide rich, meaningful educational experiences for all children even families in their care. Child development experts, either psychologists, psychiatrists and physicians stated that the early age (newborn-infant-toddler-preschooler) is a period where chilrden rapidly encounter first development stage; physical, motor, social and intellectual. It has been frequently concluded that this stage determines their children’s fruitfulness.
In order to comply the success in the early grades, Early Childhood Education (ECE) has been required to development appropriate teaching in preschool and kindergarten. Early Childhood Education (ECE) is an education form that focuses on physical growth and other developments such as intelligence, socio-emotional, language, and communication through uniqueness and developmental stages of preschool education.
This research explicates teaching methods in JJS from educators concrete perspective. It also illustrates how educators carried out their roles in class by way of their teaching experiences in overcoming distinctions of children’s characteristics."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraeni Widiastuti
"Anggraeni Widiastuti. 0794080065. Usaha Memupuk Shudanshiko (Orientasi Kelompok) Melalui Kegiatan Kelas di Sekolah Dasar di Jepang Pembimbing: Diah Madubrangti, SS., MA. Fakultas Sasatra Universitas Indonesia, 2000. Sekolah memiliki peran penting dalam mendidik dan mengangkat nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Masyarakat Jepang merupakan masyarakat berkelompok, mereka memiliki orientasi kelompok (shudanshiko) atau kecenderungan untuk mengambil tindakan yang bersifat shudanshugi yaitu yang berdasarkan kerjasama dan usaha untuk mencapai tujuan kelompok dan bersamaan dengan itu pemenuhan kesejahteraan dan kebutuhan anggota kelompoknya terjamin. Kelompok di Jepang memberikan fungsi emosi bagi anggota kelompoknya. Kelompok memberikan pemenuhan kebutuhan individu untuk merasa diterima dan menjadi bagian dari kelompok sehingga anggota kelompok membentuk ikatan emosi dan merasa memiliki komitmen terhadap kelompoknya. Kelompok juga memberikan identitas kolektif bagi anggotanya. Maksudnya, anggota kelompok memasukkan aspek-aspek kelompok ke dalam identitas diri sendiri sehingga sebagai pribadi mereka merasa bangga apabila berhasil mencapai tujuan bersama. Usaha memupuk ikatan emosi dan komitmen anak terhadap kelompok dilakukan misalnya dengan pengelompokan yang disebut han maupun kakari, pertemuan kelas, happyo, diskusi kelas, dan pembagian peran penting kepada seluruh anak. Usaha memupuk identitas kolektif dilakukan antara lain dengan mengembangkan ide perorangan menjadi ide bersama, dan kegiatan-_kegiatan kelompok yang mendorong anak-anak menghasilkan ide bagi kemajuan kelompok. Kegiatan kelas yang merupakan bagian dari manajemen kelas tersebut dapat memupuk disiplin, tanggungjawab, solidaritas dan kerja sama sehingga terbentuk orientasi kelompok yang diikat oleh sosialisasi antara guru dengan anak. Kebiasaan yang telah mereka dapatkan sejak di sekolah dasar tersebut kemudian terbawa juga pada saat mereka terjun ke masyarakat."
2000
S13907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library