Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia , 2021
362.76 BUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan Ansari
"[ABSTRAK
Informasi mengenai adanya semi-quantitative food frequency questionnaire
(SFFQ) yang valid untuk mengukur asupan PUFA pada anak di Indonesia masih
minim. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
SFFQ dan menguji validitas dan reliabilitas dari SFFQ tersebut untuk mengukur
asupan PUFA pada anak di Indonesia usia 6-23 bulan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan desain cross sectional di dua kelurahan
wilayah Jakarta Timur. Penelitian ini melibatkan 89 anak yang dipilih secara
multistage random sampling. Anak-anak tersebut dilakukan pengukuran intake
melalui SFFQ dan wawancara recall selama 3 hari tidak berturut-turut. Beberapa
anak (n=35) telah dipilih untuk dilakukan pengukuran plasma lipid dalam darah.
Formulir SFFQ terdiri dari 78 item makanan yang disusun dari tabel komposisi
bahan makanan luar Indonesia. SFFQ tersebut kemudian divalidasi dengan
wawancara recall dan plasma lipid dalam darah. Pelaksanaan SFFQ dilakukan dua
kali dengan rentang 4 minggu terpisah untuk mengetahui reliabilitasnya. Relatif
validitas dan realibilitas dari SFFQ disimpulkan dari hasil analisa Bland-Altman.
Uji korelasi parsial yang telah dikontrol dengan status gizi dan usia anak
dilakukan untuk mengukur absolut validitas dari SFFQ.
Kecocokan yang baik ditemukan antara hasil SFFQ dan wawancara recall untuk
DHA, EPA, DPA dan AA akan tetapi tidak untuk total n-3, n-6, ALA dan LA.
Lebih jauh, SFFQ menunjukkan korelasi yang moderat dengan plasma lipid dalam
darah untuk n-6 dan LA (r: 0.40; p=0.025 and r:0.42 p=0.018, secara berurutan).
Hasil analisa Bland-Altman menunjukkan 95% kecocokan antara hasil SFFQ
pertama dan pengulangan SFFQ untuk semua asam lemak esensial. Secara
keseluruhan, SFFQ yang dikembangkan relatif valid untuk mengukur asupan
PUFA kecuali untuk total n-3, n-6, ALA dan LA. SFFQ juga reliable untuk
mengetahui asupan PUFA pada anak.

ABSTRACT
The information on the existing validated semi-quantitative food frequency
questionnaire (SFFQ) to capture the intakes of PUFA for Indonesian children is
lacking. Therefore, this study aimed to investigate the validity and reproducibility
of developed SFFQ for assessing poly-unsaturated fatty acids (PUFA) intake for
Indonesian children aged 6-23 months.
A cross sectional study was conducted in two sub-districts of East Jakarta
involving 89 healthy children selected by multistage random sampling. These
children were assessed by SFFQ and 3-day non consecutive 24-h recall. Some
children (n=35) were randomly selected for plasma assessment (PA). The SFFQ
consist of 78 food items which were constructed from the non-Indonesian food
composition database. It was validated against dietary recall and PA. Repeated
administration of SFFQ (4-week apart) was conducted to assess the
reproducibility of SFFQ. The relative validity and reproducibility of SFFQ were
determined by Bland-Altman analysis. The adjusted correlation for children
nutritional status and age was performed to assess absolute validity of SFFQ.
Good agreement was found between SFFQ and dietary recall for DHA, EPA,
DPA, and AA, but not for total n-3, n-6, ALA and LA. Moreover, SFFQ showed
moderate correlations with plasma n-6 LCPUFA and LA (r: 0.40; p=0.025 and
r:0.42 p=0.018, respectively). A 95% level of Bland-Altman agreement was
clearly observed between first SFFQ and repeated SFFQ for all essential fatty
acids. In conclusion, the SFFQ was relatively valid to assess usual PUFA intake
except for total n-3, n-6, ALA and LA and reproducible to estimate PUFA intake
of children, The information on the existing validated semi-quantitative food frequency
questionnaire (SFFQ) to capture the intakes of PUFA for Indonesian children is
lacking. Therefore, this study aimed to investigate the validity and reproducibility
of developed SFFQ for assessing poly-unsaturated fatty acids (PUFA) intake for
Indonesian children aged 6-23 months.
A cross sectional study was conducted in two sub-districts of East Jakarta
involving 89 healthy children selected by multistage random sampling. These
children were assessed by SFFQ and 3-day non consecutive 24-h recall. Some
children (n=35) were randomly selected for plasma assessment (PA). The SFFQ
consist of 78 food items which were constructed from the non-Indonesian food
composition database. It was validated against dietary recall and PA. Repeated
administration of SFFQ (4-week apart) was conducted to assess the
reproducibility of SFFQ. The relative validity and reproducibility of SFFQ were
determined by Bland-Altman analysis. The adjusted correlation for children
nutritional status and age was performed to assess absolute validity of SFFQ.
Good agreement was found between SFFQ and dietary recall for DHA, EPA,
DPA, and AA, but not for total n-3, n-6, ALA and LA. Moreover, SFFQ showed
moderate correlations with plasma n-6 LCPUFA and LA (r: 0.40; p=0.025 and
r:0.42 p=0.018, respectively). A 95% level of Bland-Altman agreement was
clearly observed between first SFFQ and repeated SFFQ for all essential fatty
acids. In conclusion, the SFFQ was relatively valid to assess usual PUFA intake
except for total n-3, n-6, ALA and LA and reproducible to estimate PUFA intake
of children]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Pratiwi
"Artikel ini membahas tentang majalah Sahabat, sebuah majalah anak-anak Islam yang terbit di Jakarta pada tahun 1979. Sahabat diterbitkan oleh Media Sahabat di bawah naungan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Pada tahun itu, belum ada majalah Islam untuk anak-anak. Kemunculan Sahabat sebagai majalah anak yang bernuansa islami dapat dilihat dari isi rubrik-rubrik yang dimuat dalam majalah tersebut. Dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman, Sahabat terbit dengan memuat rubrik-rubrik yang membahas tentang akidah, ibadah, dan akhlak. Ketiga nilai tersebut dapat dilihat melalui rubrik keluarga fajar keluarga muslim, belajar agama, dan cerita pendek. Selain itu, kisah-kisah Nabi, para sahabat, dan tokoh-tokoh pejuang Islam juga muncul dalam majalah Sahabat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah, yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber penelitian ini adalah majalah Sahabat, arsip, surat kabar, dan buku penunjang lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemunculan Sahabat menjadi salah satu alternatif bacaan bagi anak-anak muslim. Dengan adanya majalah Sahabat, anak-anak muslim di Indonesia dapat memperoleh pengetahuan tentang keislaman.
......This article discusses Sahabat magazine, an Islamic children's magazine published in Jakarta in 1979. Sahabat was published by Media Sahabat under the auspices of the Indonesian Islamic Da'wah Council (DDII). In that year, there was no Islamic magazine for children. The emergence of Sahabat as a children's magazine with Islamic nuances can be seen from the contents of the rubrics published in the magazine. In spreading Islamic values, Sahabat is published by containing rubrics that discuss creed, worship, and morals. These three values can be seen through the rubrics of the fajar Muslim family, learning religion, and short stories. In addition, stories of the Prophet, the Companions, and Islamic warriors also appear in Sahabat magazine. This research was conducted using the historical method, namely topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The sources of this research are Sahabat magazine, archives, newspapers, and other supporting books. The results of this study show that the emergence of Sahabat magazine became one of the reading alternatives for Muslim children. With the existence of Sahabat magazine, Muslim children in Indonesia can gain knowledge about Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asdina Ratnawati
"ABSTRAK
Menurut pengamatan yang penulis lakukan, kesulitan untuk Menguasi bunyi-bunyi bahasa asing dialami pula oleh para siswa pada sebuah lembaga kurus di Jakarta. Kesulitan timbul karena beberapa bunyi bahasa dalam Bahasa Inggris tidak terdapat dalam Bahasa Indonesia. Sebagai Pemecahannya, seringkali mereka mengganti bunyi-bunyi bahasa tersebut. Selain itu, mereka kadang kala juga menghilangkan bunyi-bunyi bahasa Inggris tertentu, atau menambahkan bunyi-bunyi bahasa yang lain pada sebuah kata. Gejala ini umumnya terlihat bila mereka menghadapi clusters. Dari pengamatan sekilas, penulis mengasumsikan bahwa kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dapat diterangkan dengan teori yang diajukan Foss dan Hakes mengenai kesulitan mendengarkan bunyi-bunyi bahasa asing. Penelitian akan difokuskan pada persepsi dan pelafalan bunyi-bunyi bahasa Inggris. Kedua hal tersebut kemudian dijadikan bahan perbandingan. Dengan demikian dapat disimpulkan apakah kesalahan yang mereka lakukan menyangkut fonetik atau fonologi. Setelah mengadakan penelitian, penulis akan mencoba merumuskan persepsi para objek penelitian terhadap bunyi-bunyi bahasa Inggris yang didapat melalui serangkaian pengujian. Selain itu, penulis Juga akan meneliti kesalahan mereka dalam melafalkan bunyi-bunyi bahasa Inggris. Dalam pembahasan tersebut akan dibicarakan pula penyebab timbulnya kesulitan penguasaan dan pelafalan pada para obyek penelitian. Penelitian ini hanya akan difokuskan pada fonem-fonem segmental. Sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan, para siswa tidak memperoleh pelajaran mengenal perbedaan makna yang timbul karena adanya fonem suprasegmental. Bab-bab berikut dalam skripsi ini akan membahas penelitian terhadap kesulitan dalam penguasaan bunyi-bunyi bahasa Inggris. Kesimpulan, pada bab terakhir, akan menjelaskan apakah landasan teori Foss dan Hakes memang dapat dipakai untuk membahas masalah tersebut.

"
1989
S14155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrian Satria Perdana
"Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aksesibilitas memperoleh pendidikan bagi anak-anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2014 dengan unit analisis anak berusia 7-18 tahun, jumlah responden sebanyak 372.142 anak. Penelitian ini menggunakan metode regresi logit dengan
software pengolah data STATA 13. Setelah dilakukan olah data dengan menggunakan software STATA 13 dari 372.142 anak diperoleh Prob>chi2 =0.0000, artinya bahwa model yang diujikan dalam penelitian ini signifikan dengan nilai correctly classified sebesar 89,93
persen. Dengan demikian, model ini mampu memprediksi aksesibilitas anak memperoleh pendidikan serta variabel terikatnya dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya sebesar 89,93 persen. Dapat disimpulkan bahwa anak perempuan yang bertempat tinggal
di perkotaan, latar belakang pendidikan Ibu yang semakin tinggi, jarak ke sekolah yang dekat, orang tua yang menikah di usia produktif, semakin besarnya pendapatan per kapita rumah tangga, dan semakin sedikitnya jumlah anggota rumah tangga merupakan faktor faktor
yang berpengaruh terhadap aksesibilitas memperoleh pendidikan bagi anak-anak di Indonesia."
Depok: Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, 2015
370 JPK 21:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyanti
"Skripsi ini membahas bentuk advokasi, proses advokasi beserta faktor yang mempengaruhi proses advokasi yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI periode 2017-2022, serta pembagian peran oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan advokasi tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi eksploratif. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa KPAI melakukan bentuk advokasi kebijakan dan advokasi kasus melalui tahapan yang dinamis melalui peran sebagai fasilitator, mediator, dan advokat. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat terlaksananya advokasi yang diharapkan KPAI. Namun diakui bahwa hambatan tersebut diimbangi dengan faktor-faktor pendukung yang datang dari dalam maupun luar lembaga. Penelitian ini menyarankan agar KPAI memperluas upaya advokasi ke masyarakat mengenai pentingnya perlindungan hak anak melalui media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat luas.

This undergraduate thesis discusses the types of advocacy, advocacy process conducted by Indonesian Children Protection Commission KPAI for the period of 2017 2022 and factors that affect its process as well as the division of roles by the stakeholders involved in advocacy process. This research is a qualitative research with exploratory study. The results of this study conclude that KPAI conducts policy advocacy and case advocacy through the dynamic process by playing roles as facilitator, mediator, and advocate. There are still some factors that hamper the implementation of the advocacy expected by KPAI. However these barriers are offset by the support factors that come from within and outside the organization. This research suggests that KPAI should extend its advocacy about the importance of protecting children 39 s rights to society through social media that is widely used by the wider community. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library