Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melinda Ruby Martini
"ABSTRAK
Persyaratan tata jurnalisyik ternyata dapat dimanfaatkan oleh Carmiggelt dan menjadi kekuatan gaya penulisnya. Pendekatan semiotes dipakai untuk memperlihatkan segi sintaktis dan semantis karya sebagai usaha penelusuran makana.Beranggapan bahwa gaya bahasa Carmiggelt adalah kekuatannya, maka Oude Mensen dipilih sebagai wakil dari keselurahan karya tulisnya.

"
1996
S15881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Purnama Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kategori pengisi fungsi Maf'ul Mutlaq dalam al-Quran, serta pelesapan yang terjadi pada kalimat yang mengandung MM. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengkartuan kalimat MM yang diambil dari Al-Qur'an, kemudian pengklasifikasian data. Berdasarkan data yang terkumpul, hasilnya menuniukkan bawwa kategori pengisi fungsi MM ada tiga. Pertama adalah kategori masdar. Kedua adalah kategori pengganti masdar yang terdiri dari N/kull/, pronomina interogativa, pronomina sufiks dan numeralia. Kategori ketiga adalah sifat masdar yang lesap. Dalam kalimat yang mengandung MM dapat terjadi pelesapan masdar dan pelesapan verba. Pada pelesapan masdar muncul sifat yang menduduki tempat masdar yang lesap. Sifat tersebut menempati fungsi MM. Kasus pelesapan verba sering disebut sebagai masdar sima'i. Makna yang dikandung MM dalam al-Qur'an ada tiga, yaitu makna kualitas, makna kuantitas dan makna macam. Kategori yang paling sering muncul adalah kategari masdar. Adapun makna yang frekwensi kemunculannya lebih banyak adalah makna kualitas."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S13240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anfebe Kapoh
"ABSTRAK
Preposisi sebagai salah satu jenis kata yang biasanya diletakkan di depan kata benda atau padanan kata benda. gategori ini tidak hanya dikenal dalam bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa Jerman. Jika kita analisa preposisi dalam kedua bahasa tersebut naka akan dapat kita lihat persanaan naupun perbedaannya.
Begitu banyak preposisi yang kita kenal dalam kedua bahasa tersebut, sehingga penulis nerasa perlu untuk nembatasi topik penbahasan dalan skripsi mni yaitu hanya nenbahas.secara detail preposisi yang nenyatakan hubungan lokal. Tidak hanya dari segi kuantitasnya saja, preposisi juga nemiliki fungsi dan variasi penggunaan yang sangat beraneka ragam.
Perbedaan yang paling menyolok antara preposisi yang Indonesia adalah Rektion. Mungkin istilah ini masih asing bagi kita dan semoga skripsi ini dapat membantu para pembaca untuk lebih mengenal istilah tersebut serta hal_hal lain yang berhubungan dengan preposisi, khususnya preposisi yang menyatakan hubungan lokal.

"
1990
S14586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fariz Pari
"ABSTRAK
Bahasa Arab mengenal kalimat /ismiyyah/ dan kalimat /fi'liyyah/ yang berbeda cara pemeriannya. Kalimat /ismiyyah/ yaitu kalimat yang dimulai dengan nomina diperikan dengan menggunakan istilah /mubtada'/ 'subyek', /khabar/ 'predikat', dan obyek. Sedangkan kalimat /fi'liyyah/ yaitu kalimat yang dimulai dengan verba diperikan dengan istilah dan /fi'l/.
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran seluk beluk /fa'il/ dalam bahasa Arab. Untuk mencapainya dibahas dengan cara deskriptif.
Untuk menganalisis /fa'il/, penulis menerapkan teori yang berasal dari para ahli linguistik Arab, baik yang berasal dari Arab seperti Mustafa Galayyani, 'abbas Hasan, dan Ibnu Aqil, dan non Arab seperti W. Wright dan Haywood.
/Fa'il/ adalah nomina yang melakukan verba atau verbal dan terletak di belakangnya. Nomina yang menjadi /fa'il/ adalah nomina tampak yang terdiri dari dua kelompok yaitu /jamid/ 'asli' dan /musytaq/ 'turunan' yang merupakan derivasi dari kata lain, pronomina, dan nominal. Dan verbal sebagian besar merupakan anggota dari nomina turunan.

"
1990
S13136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Solihat
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sintaksis dan semantis preposisi /fi/ dalam AI-Qur'an, yang meliputi tiga permasalahan pokok, yaitu: (1) bagaimana perilaku sintaksis preposisi /fi/, (2) makna apa saja yang dimiliki preposisi /11, (3) apakah ada keterkaitan antara perilaku sintaksis preposisi /fi/ dengan makna yang ditimbulkannya. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) inventarisasi preposisi /fi/ dalam Al-Qur'an, (2) inventarisasi frasa preposisional /fi/ dalam A1-Qur'an, (3) inventarisasi preposisi /fi/ berdasarkan makna, (4) analisis data, (5) penyajian hasil analisis. Analisis sintaksis preposisi /fi/ menunjukkan bahwa merupakan preposisi bahasa Arab berbentuk partikel. Preposisi /fi/ lebih terikat dengan kata atau kelompok kata yang mengikutinya daripada dengan kata atau kelompok kata yang mendahuluinya. Di dalam konstruksi frasa, /fi/ merupakan komponen perangkai yang letaknya selalu di depan sumbu. Sedangkan di dalam konstruksi kalimat, /fi/ bersama dengan sumbunya menempati fungsi keterangan. Preposisi /fi/, sebagaimana preposisi bahasa Arab lainnya, menyebabkan kata yang mengikutinya berkasus majrur atau genitif. Berdasarkan kategori sumbu yang mengikutinya, /fi/ membentuk frasa preposisional (FPrep) dengan pola-pola sebagai berikut: /fi/ + N, /fi/ + Pr, /fi/ + I, /fi/ + D, /fi/ + FN, /fi/ + FA., /fi/ + FPr tak takrif, /fi/ + FD, /fi/ + FNu. Analisis semantis menunjukkan bahwa, di samping memiliki makna gramatikal, yang merupakan makna asli preposisi /fi/, yaitu sebagai zaraf atau keterangan, /fi/ memiliki sepuluh makna kontekstual sebagai berikut: (1) makna al-musahabat, (2) makna at-ta'li1, (3) makna al-isti'la , (4) al-muqayasat, (5) makna /al-ba/, (6) makna /ila/, (7) makna /min/, (8) makna /_an/, (9) makna /inda/, (10) sebagai az -zaidat, yang meliputi az-zaidat sebagai at-tawkid dan az-zaidat sebagai at-ta'wid, Di dalam Al-Qur'an terdapat 1757 preposisi /fi/ Jumlah ini merupakan jurnlah terbanyak kedua setelah preposisi /min/. Dan hasil analisis sintaksis dan semantis dapat disimpulkan bahwa untuk memahami preposisi /fi/ tidak mungkin hanya dengan memperhatikan /fi/ sebagai unsur bahasa yang mandiri, karena /fi/ merupakan salah satu bentuk partikel yang tidak memiliki makna leksikal. Makna /fi/ dapat dipahami setelah /fi/ berada dalam suatu struktur sintaksis. Jadi, memahami perilaku sintaksis preposisi /fi/ merupakan Iangkah awal untuk memahami perilaku semantisnya. Di samping itu juga dengan memahami konteks kalimat atau konteks wacana atau bahkan konteks di luar wacana.

"
1996
S13162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Melisa Halim
"Skripsi ini membahas perbandingan dua jenis konjungsi bahasa Korea yang sering digunakan baik secara lisan maupun tulisan, yakni (eu)ni dan a seo/ eo seo dalam bahasa Indonesia. Karena kemiripan makna keduanya, kedua konjungsi tersebut hampir terlihat dapat bersubstitusi satu sama lain; padahal dari hasil analisis sintaksis dan analisis semantik terhadap (eu)ni dan a seo/eo seo, terungkap bahwa dalam pemahaman bahasa Indonesia, (eu)ni dan A seo/eo seo memang memiliki beberapa persamaan secara semantik. Akan tetapi, berdasarkan analisis sintaksis keduanya ternyata memiliki beberapa perbedaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15985
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanata
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan kausalitas Bahasa Mandarin secara sintaktis, semantis, dan pragmatis, serta peran konjungsi dalam hubungan tersebut. Dari hasil analisis ditemukan bahwa kalimat hubungan kausalitas Bahasa Mandarin memiliki struktur dasar konjungsi + klausa + konjungsi + klausa dengan klausa utama menyatakan akibat dan klausa subordinatif menyatakan sebab serta ditemui pula variasi dalam jumlah klausa dan konjungsi. Analisis menunjukkan bahwa pola sebab-akibat merupakan bentuk dasar hubungan kausalitas Bahasa Mandarin dan pola akibat-sebab merupakan variasi dari pola dasar tersebut berdasarkan pada fokus kalimat. Konjungsi berperan sebagai dasar identifikasi dan klasifikasi hubungan antarklausa serta menghindari ambiguitas makna kalimat

Abstract
This thesis analyzes the syntax, semantics, and pragmatics of the causeeffect relationship in Mandarin Chinese. Analysis shows that the basic structure of ause-effect relationship is conjunction + clause + conjunction + clause where the ain clause states effect and the subordinate clause states cause, with variations occurring in the numberof clause and conjunction. Analysis also shows that thecause-effect pattern is the unmarked form of the relationship while the effectcause pattern is the marked form based on the sentence_s focus. Conjunction acts as the basis of identification and classification of relationships among clauses as well as avoiding ambiguity."
2010
S13067
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Muflihah Fitriyani
"Tugas akhir ini membahas mengenai analisis gelar Sultan Hamengku Buwana VIII ndash; X dan gelar anak-anaknya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelar Sultan Hamengku Buwana VIII-X dan gelar anak-anaknya dalam buku berjudul Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ndash; Sujarah sarta Sawatawis Pranatan Lampah Budaya/ Adat tahun 1943. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk gelar Sultan Hamengku Buwana VIII ndash; X dan gelar anak-anaknya. Penelitian ini menggunakan konsep frasa nominal Gina 1981 . Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif analitis. Hasil penelitian ini adalah, kata yang dipertahankan dalam gelar anak Sultan Hamengku Buwana VIII ndash; X terletak pada kata kedua, serta kata kedua dan ketiga. Kemudian, frasa yang dipertahankan dalam gelar Sultan terletak pada frasa pertama dan kedua. Kata Ayu, Ageng, dan Ajeng dalam gelar anak perempuan posisinya tidak mungkin berada sebagai kata pertama gelar. Kata pertama hanya dapat berupa Raden, Gusti, Bendara, dan Kangjeng. Dalam gelar anak laki-laki, kata Harya dan Mas posisinya tidak mungkin berada sebagai awalan gelar, dan tidak dapat berdiri sendiri sebagai satuan gelar. Kata pertama dalam gelar anak laki-laki hanya berupa Gusti, Bendara, dan Kangjeng.

This thesis describes about analysis of Sultan Hamengku Buwana VIII ndash X rsquo s title and his child rsquo s title. The data used in this research is title of Sultan Hamengku Buwana VIII ndash X and his child rsquo s title in the book entitled Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ndash Sujarah sarta Sawatawis Pranatan Lampah Budaya Adat. The book was published in 1943. The purpose of this thesis is to find out the title rsquo s form of Sultan Hamengku Buwana VIII ndash X and his children. The researcher uses nominal phrase concept of Gina 1981 . The research method that is used is descriptive analysis. The result of this research is that the main word which is maintained of Sultan Hamengku Buwana VIII ndash X rsquo child title are the second word and the second and third words. In addition, the maintained phrase in Sultan Hamengku Buwana rsquo s title is the first and second phrases. Ayu, Ageng, and Ajeng in the title of the daughter, could not be the first word of the title. The first word should be only be Raden, Gusti, Bendara, and Kangjeng. In a boy 39 s title, Harya and Mas unlikely to be a starting point, and can not stand alone as a unit of titles. The first word in a boy 39 s title is only Gusti, Bendara, and Kangjeng.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Ayu Widyarini
"Skizofrenia memiliki gejala utama psikosis yang ditandai inkoherensi pembicaraan akibat kekacauan proses pikir. Sebelum berkembang menjadi skizofrenia, terdapat fase prodromal psikosis di masa remaja. Pengenalan dini fase ini penting untuk mencegah perkembangan gejala menjadi gangguan jiwa berat. Penggunaan teknologi machine learning dapat digunakan untuk memprediksi kekacauan proses pikir melalui analisis sintaksis dan semantik pembicaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sintaksis dan semantik remaja prodromal psikosis dan normal serta membandingkan analisisnya pada kedua kelompok tersebut. Subjek penelitian terdiri dari 70 remaja usia 14-19 tahun yang terbagi menjadi 2 kelompok. Subjek mengisi instrumen PQ-B dan direkam suaranya melalui wawancara. Analisis sintaksis dan semantik dilakukan pada seluruh data yang berjumlah 1017 segmen frasa dan diklasifikasikan dengan machine learning. Hasil penelitian terdapat perbedaan analisis sintaksis dan semantik yang signifikan antara kelompok remaja prodromal psikosis dan normal pada nilai minimum koherensi dan frekuensi penggunaan kata nomina, pronomina persona, konjungtor subordinat, adjektiva, preposisi, dan proper noun

Schizophrenia has the main symptom of psychosis which is characterized by speech incoherence due to thought process distubance. Before schizophrenia, there is a prodromal phase of psychosis in adolescence. Early recognition of this phase is important to prevent the development of symptoms into a severe mental disorder. Machine learning technology can be used to predict thought process disturbance through syntactic and semantic analysis of speech. This study aims to determine the syntactic and semantic descriptions of prodromal psychosis and normal adolescents and to compare the analysis in the two groups. The research subjects consisted of 70 adolescents aged 14-19 years which were divided into 2 groups. Subjects filled out the PQ-B instrument and recorded their voices through interviews. Syntactic and semantic analysis was carried out on all data which amounted to 1017 phrase segments and classified by machine learning. The results showed that there were significant differences in syntactic and semantic analysis between groups of prodromal psychosis and normal adolescents at the minimum value of coherence and frequency of use of nouns, personal pronouns, subordinate conjunctions, adjectives, prepositions, and proper nouns."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library