Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahrah Puspita
Abstrak :
Penggunaan obat yang tidak rasional banyak terjadi di fasilitas kesehatan, terlebih pada masa pandemi Covid-19. Rumah Sakit Universitas Indonesia yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 berpotensi mengalami penggunaan obat yang tidak rasional. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan obat dan melihat gambaran deskriptif dari penggunaan obat guna meningkatkan kualitas pelayanan pasien rawat inap di RSUI. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif. Studi dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) dan secara kualitatif dengan melihat profil DU 90% serta kesesuaiannya dengan Formularium Nasional untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat II. Sampel penelitian diambil dari rekapitulasi pengeluaran obat rawat inap periode Januari – November 2020. Kriteria inklusi dari penelitian ini ialah data pengeluaran obat usia dewasa (18-60 tahun), jenis obat dengan sediaan oral dan parenteral, dan obat yang memiliki kode ATC/DDD. Jumlah sampel penelitian ini adalah 341 data pengeluaran obat. Jenis obat yang banyak diresepkan yaitu omeprazol (24,21%) dan asetilsistein (12,72%). Pasien yang banyak diresepkan yaitu laki-laki sebanyak 54,52% dan pasien berusia 45 – 60 tahun 32,42%. Penggunaan obat untuk pasien rawat inap di RSUI Januari - November 2020 sebesar 4.420,92 DDD/100 hari rawat. Jumlah obat yang menyusun segmen 90% sebanyak 16 obat. ...... Irrational use of drugs has occurred in many health facilities, especially during Covid-19 pandemic. Rumah Sakit Universitas Indonesia which is one of the Covid-19 referral hospitals, has potential for irrational of drug use This research was conducted to evaluate drug use and see a descriptive overview of drug use in order to improve the quality of inpatient services at RSUI. This research used a cross-sectional study design with retrospective data collection. The quantitative method used in this research is the Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) method and also use the qualitative method by looking at the 90% DU profile and observed the suitability of drug use with the National Formulary for Level II Health Facilities. The research sample was taken from the recapitulation of inpatient dispensed drugs for period January - November 2020. The inclusion criteria of this study were data on dispensed drug for adult age (18-60 years old), drugs with oral and parenteral route of administration, and drugs that have ATC/DDD code. The number of samples used in this research is 341 dispensed drugs. Types of drugs that were mostly prescribed are omeprazole (24,21%) and acetylcysteine (12,72%). Patients who were mostly prescribed are male for 54.52% and patients aged 45-60 years old for 32.42%. The use of drugs for inpatients at the RSUI for period January – November 2020 is 4.420,92 DDD/100 days of hospitalization. The number of drugs that make up the 90% segment is 16 drugs.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Novanti Putri
Abstrak :
Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi dan tidak rasional dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti resistensi. Kejadian resistensi terhadap antibiotik menjadi salah satu ancaman besar kesehatan seluruh dunia dan akan semakin meningkat seiring dengan meluasnya penyalahgunaan antibiotik. Kejadian resistensi dapat dikendalikan dengan adanya penggunaan antibiotik secara bijak, sehingga dibutuhkan evaluasi untuk memastikan dan menilai apakah antibiotik tersebut digunakan secara tepat dan rasional. Terdapat dua metode yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik, yakni secara kualitatif maupun kuantitatif. Evaluasi antibiotik secara kuantitatif dapat dilakukan dengan metode ATC/DDD, dimana klasifikasi penggunaan antibiotik secara Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) Classification dan pengukuran jumlah penggunaan antibiotik dengan Defined Daily Dose (DDD)/100 patientdays. Metode ini telah direkomendasikan oleh WHO dan Kemenkes RI sebagai standar analisa kuantitas penggunaan antibiotik di Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif dengan menggunakan metode ATC/DDD dan DU90% pada pasien rawat inap di Gedung Prof. Soelarto Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati Periode JanuariMaret 2023. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data sekunder berupa rekam medik. Hasil analisis kuantitatif dengan metode ATC/DDD menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik yang paling sering dijumpai adalah ceftriaxone sebesar 40.89 DDD/100 patient-days. Antibiotik yang termasuk ke dalam segmen 90% yaitu ceftriaxone, cefixime, meropenem, metronidazole, amoxicillin-clavulanic acid, dan cefoperazone. ...... The relatively high and irrational use of antibiotics can lead to various health problems such as resistance. Antibiotic resistance is one of the major global health threats and will continue to increase with the widespread misuse of antibiotics. Resistance can be controlled by the prudent use of antibiotics, necessitating evaluations to ensure and assess whether antibiotics are used appropriately and rationally. There are two methods to evaluate antibiotic use: qualitative and quantitative. Quantitative evaluation of antibiotics can be conducted using the ATC/DDD method, which classifies antibiotic use according to the Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) Classification and measures the amount of antibiotic use with Defined Daily Dose (DDD) per 100 patient-days. This method has been recommended by the WHO and the Indonesian Ministry of Health as the standard for analyzing the quantity of antibiotic use in hospitals. This study aims to evaluate antibiotic use quantitatively using the ATC/DDD and DU90% methods in inpatients at the Prof. Soelarto Building, Fatmawati Central General Hospital, for the period of January-March 2023. Data collection was carried out retrospectively using secondary data from medical records. The quantitative analysis results using the ATC/DDD method showed that the most frequently used antibiotic was ceftriaxone at 40.89 DDD/100 patient-days. The antibiotics included in the 90% segment were ceftriaxone, cefixime, meropenem, metronidazole, amoxicillin-clavulanic acid, and cefoperazone.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library