Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugeng Winarno
Abstrak :
[ABSTRAK
Tesis ini dilatarbelakangi oleh Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 16 tahun 2012 yang menghendaki agar setiap komponen pertahanan negara terintegrasi menjadi satu kesatuan pertahanan dalam menghadapi ancaman militer dan nir militer. Dalam menghadapi ancaman nir militer yang sangat kompleks dan multidimensional, termasuk ancaman bidang kesehatan, maka Kementerian Kesehatan RI merupakan unsur utama dan lembaga pemerintah maupun swasta lainnya sebagai unsur pendukung. Ancaman bidang kesehatan ini diantaranya berupa penyakit infeksi menular HIV AIDS yang tak kunjung reda dan potensi tertularnya Ebola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses implementasi Permenhan ke dalam unsur utama dan pendukung dalam pengelolaan kedua jenis penyakit tersebut. Metodologi yang digunakan analitik kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian mengungkap adanya faktor penghambat baik pada unsur utama maupun pendukung dalam proses implementasi yaitu belum sepenuhnya tersosialisasi kebijakan ini, pembinaan sumber daya dan kewaspadaan dini masing-masing unsur sudah berjalan dengan baik namun masih terfragmentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disarankan perlunya Kementerian Pertahanan melakukan peningkatan sosialisasi dan koordinasi kepada para pemangku kepentingan baik lintas program maupun sektor dari tingkat pusat hingga ke wilayah.
ABSTRACT
The idea behind this thesis was impelled by the non-military threat of the health sector that could endanger the safety of the nation. Referring to the regulation of the Ministry of Defense No. 16 of 2012 on Policy Integration Component of National Defense, the Ministry of Health is appointed as the primary constituent and other government agencies as supporters in facing the threat of the health sector. This study aims to determine the implementation of those regulations in the primary constituent as well as the supporting ministries in managing the threat of HIV AIDS and Ebola. Methodology used is analitic qualitative with data collection through indepth interviews. The research revealed the existence of inhibiting factors on both the main and supporting elements in the implementation process is not yet fully socialized this policy, resource development and early awareness of each element are already well underway but is still fragmented. Based on the results of research and discussion suggested the need for the Ministry of Defence suggested increasing the dissemination and coordination to stakeholders both across and sectors programs from the central level to the regions., The idea behind this thesis was impelled by the non-military threat of the health sector that could endanger the safety of the nation. Referring to the regulation of the Ministry of Defense No. 16 of 2012 on Policy Integration Component of National Defense, the Ministry of Health is appointed as the primary constituent and other government agencies as supporters in facing the threat of the health sector. This study aims to determine the implementation of those regulations in the primary constituent as well as the supporting ministries in managing the threat of HIV AIDS and Ebola. Methodology used is analitic qualitative with data collection through indepth interviews. The research revealed the existence of inhibiting factors on both the main and supporting elements in the implementation process is not yet fully socialized this policy, resource development and early awareness of each element are already well underway but is still fragmented. Based on the results of research and discussion suggested the need for the Ministry of Defence suggested increasing the dissemination and coordination to stakeholders both across and sectors programs from the central level to the regions.]
2015
T44221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Jerry indrawan
Abstrak :
Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) Indonesia di masa depan sangat bersifat nir-militer (non-konvensional). Paradigma pertahanan Indonesia jika hanya mengandalkan TNI sebagai kekuatan utama sudah seharusnya berubah. Berkurang secara drastisnya ancaman militer (konvensional) dari negara lain terhadap Indonesia, maupun ancaman sejenis di seluruh dunia, membuat kita harus berpikir ulang bagaimana rumusan yang paling tepat untuk strategi pertahanan Indonesia di era ancaman nir-militer seperti ini. Untuk itu, pembentukan komponen cadangan, yang sebelumnya sudah dilengkapi dengan kemampuan dan pengetahuan mumpuni tentang bela negara, perlu dipertimbangkan. Pertimbangannya adalah, pembentukan komponen cadangan ini dapat berguna sebagai elemen kekuatan pertahanan pendukung komponen utama, utamanya untuk menghadapi ancaman nir-militer. Penggunaan komponen cadangan tidak hanya dipersiapkan untuk perang, tetapi mempunyai fungsi utama membantu TNI menghadapi AGHT yang bersifat non-fisik (intangible). Tulisan ini akan membahas bagaimana komponen cadangan, sebagai bagian dari kekuatan pertahanan negara, menghadapi ancaman nir-militer di masa depan. Selain itu, tulisan ini juga melihat bahwa bela negara dapat menjadi bagian integral dalam upaya komponen cadangan mewujudkan hal tersebut.
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library