Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Glenn Cahya Dwi Ramadhan
Abstrak :
Sebuah mesin berkapasitas kecil didesain untuk digunakan pada kompetisi Eco-marathon. Tantangan utama dalam mendesain mesin adalah bagaimana caranya memperoleh aliran turbulen yang kompleks pada fluida yang bergerak melalui intake/exhaust manifolds, katup, cylinder, dan piston. Bentuk aliran swirl pada ruang bakar sangat diharapkan terjadi karena dibutuhkan aliran dengan intensitas turbulen yang tinggi sesaat sebelum terjadi pembakaran, namun memiliki efisiensi termal yang tinggi. Gerak fluida di dalam silinder ruang bakar dapat dianalisis menggunakan parameter swirl ratio. Analisis dilakukan pada desain aktual cylinder head yang digunakan pada mesin Otto empat langkah satu silinder berkapasitas 65 cc dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Autodesk Inventor untuk membuat geometri CAD dan Ansys Workbench untuk melakukan pemodelan CFD. Desain alternatif ruang bakar dengan intake manifold berbeda turut disimulasikan untuk dibandingkan dengan hasil simulasi yang dilakukan pada desain aktual. ......A small capacity engine was designed to be a part in Eco-marathon competition. The main challenge in designing the engine is how to obtain the complex turbulent flow of fluids moving through the intake/exhaust manifolds, valves, cylinder, and piston. Form of swirl flow in the combustion chamber is expected to occur because it takes a very turbulent high intensity shortly before combustion, hence high thermal efficiency. Swirl ratio can be used in analysis of fluid motion in the combustion chamber. Analysis was performed on the actual design cylinder head used on four-stroke Otto engine capacity of 65 cc single cylinder with the help of Autodesk Inventor software to create CAD geometry and Ansys Workbench to perform CFD modeling. Alternatif design of cylinder head with different intake manifold also simulated for comparison with the results of simulations carried out on the actual design.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfah Zikrina
Abstrak :
Pentamaran atau kapal lima lambung merupakan inovasi lambung terbaru dalam penelitian kapal multihull yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kecepatan tinggi dan konfigurasi tertentu, kapal pentamaran memiliki hambatan yang sangat rendah. Pada penelitian ini dilakukan analisis hambatan kapal kepada lima kapal pentamaran dengan S/L 0.19 yang memiliki variasi peletakkan lambung. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan metode CFD menggunakan Ansys Fluent 17.2 software package. Pada penelitian ini dihasilkan bahwa konfigurasi yang memiliki koefisien hambatan terkecil di seluruh Froude Number adalah konfigurasi Inboard Outer. Hal ini dikarenakan adanya interaksi gelombang yang menguntungkan antara lambung-lambung pada kapal pentamaran Inboard Outer.
Pentamaran or five hulls design is new innovation in multihull research to decrease fuel consumption. The previous research declared that the pentamaran hull has very low resistance at high speed for certain configuration of hull which is determined by configuration and form of each hull. This research is aim to find the effect of asymmetric hull placement on pentamaran ship S L 0.19. CFD Computational Fluid Dynamics method and experimental method are used for validation process. The result of this research is the Inboard Outer asymmetric hull configuration has the lowest resistance coefficient due to the benefits of interaction of waves between each hull of pentamaran.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Fadjar Syah Putra
Abstrak :
Hambatan kapal merupakan permasalahan umum pada kapal yang menjadi fokus penelitian utama menguranginya. Penelitan ini memfokuskan pada pembuatan alat untuk mengurangi hambatan yang ada pada sebuah inovasi lambung kapal berpelat datar dimana pembuatan lambung ini sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Sisi lain dari lambung ini yaitu bentuknya yang kurang streamline, sehingga menghasilkan hambatan pada kapal. Penelitian mengenai Alat untuk mengurangi hambatan yang terjadi pada lambung tersebut adalah duct vane. duct vane adalah suatu alat yang berfungsi untuk memberikan lift pada kapal pelat datar dan memfokuskan aliran air ke arah propeller. Teori duct vane berdasarkan dua teori utama yaitu teori hydrofoil dan teori Wake Equalizing Duct WED. Pengujian ini dilakukan menjadi dua bagian yaitu penelitian secara eksperimen dan penelitian dengan menggunakan simulasi computational Fluid Dynamic CFD software ANSYS Fluent. Pengujian dilakukan dengan cara menghitung hambatan dari kapal model pelat datar ketika tidak menggunakan duct vane dan ketika menggunakan duct vane. Pada penelitian ini dihasilkan, penggunaan duct vane pada model kapal pelat datar mengalami penuruna yang tidak signifikan. Hal ini dikarenakan adanya interaksi antara duct vane dengan pembentukan aliran fluida pada bagian belakang kapal pelat datar. Penggunaan duct vane sendiri masih dalam tahap penelitian untuk dikembangkan lebih lanjut pada kapal asli.
Ship resistance is a common problem on ship that are main focus research for reducing them. This research focus on the manufacture of device to reduce for reducing resistance in flat ship hull innovation where the manufacture of this hull is simple and does not require a long time. The other side of this innovation is hull manufacture for flat ship produce non streamline shape, because it flat ship produced more resistance than normal hull. Research on device to reduce it called duct vane. Duct vane is a device that serves to gift lift force on flat ship and focuses the flow of water toward the propeller. The duct vane theory is based on two main theories namely hydrofoil theory and Wake Equalizing duct WED. The investigation divide with two method firs is using experiment and second is using simulation with ANSYS Fluent 18.2. the focused discussion for this research measured resistance flat ship with and without duct vane. The investigation has shown that using duct vane in flat ship caused decreased resistance, despite it not significant. It can be concluded using duct vane make interaction with flow fluid making in stern of flat ship. Research Development for duct vane need more intens.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Surya Mabuy
Abstrak :
Kebutuhan dalam menjaga jarak akibat persebaran droplet, terlebih di era post-pandemi. Oleh karena itu dilakukan visualisai aliran droplet batuk dan bersin dengan tujuan untuk melihat persebaran dari droplet tersebut. Menggunakan metode transient computational fluid dynamics (CFD), melalui perangkat lunak ANSYS FLUENT 2022. Simulasi inlet mulut dan hidung pada geometri wajah dengan batasan domain yang dibuat dengan ukuran 2x3 meter. Hasil yang di dapatkan adalah visualisasi aliran persebaran droplet yang bermula dari titik inlet mulut dan hidung, dapat dilihat dari visual contour droplet dari bidang area lokal dan user spesified. Dari persebaran droplet dapat dilihat kecepatan viskositas dari droplet tersebut. Ketika persebaran droplet saat batuk dan bersin terjadi dari area inlet, menunjukan kecepatan aliran persebaran droplet batuk dan bersin. ......The need to maintain distance due to droplet distribution, especially in the post-pandemic era. Therefore, visualization of cough and sneezing droplet flow was carried out with the aim of seeing the distribution of these droplets. Using the transient computational fluid dynamics (CFD) method, using the ANSYS FLUENT 2022 software. Simulation of mouth and nose inlets on facial geometry with domain constraints made with a size of 2x3 meters. The results obtained are visualization of the flow of droplet distribution starting from the inlet point of the mouth and nose, it can be seen from the visual contour of the droplet from the local area and user-specific fields. From the droplet distribution, it can be seen the viscosity velocity of the droplet. When the distribution of droplets during coughing and sneezing occurs from the inlet area, it indicates the flow velocity of coughing and sneezing droplets.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Adrian Putranto
Abstrak :
Transportasi kapal telah menjadi salah satu komoditas utama dunia. Ada banyak cara untuk meningkatkan efisiensi transportasi laut, terutama komoditas antar negara bahkan antar pulau. Salah satunya dengan mengurangi hambatan pada lambung kapal. Teknik reduksi hambatan kapal yang akan diteliti di dalam percobaan ini adalah  teknik bubble drag reduction yang diperkenalkan oleh (Madavan, 1985) dan (Kodama, 2000). Pada percobaan kali ini akan dilakukan analisis injeksi gelembung mikro untuk mencari efisiensi aliran pada dinding lambung kapal dalam perhitungan numerik ANSYS FLUENT. Metode yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah Volume of Fluid dimana dimensi geometri yang dibuat berukuran 90mm x 10mm dengan letak injeksi gelembung berada di dinding pelat datar dengan jarak 30mm terhadap sumbu x. Variasi yang dilakukan merupakan variasi kecepatan injeksi gelembung sebesar 0m/s, 10.9m/s, 21.8m/s, 32.7m/s. Kemudian akan diberikan 10 titik dengan jarak 0.003mm dari dinding pelat untuk menentukan kecepatan aliran fluida dan menentukan efisiensi dari setiap aliran. ...... Ship transportation has become one of the world's main commodities. There are many ways to improve the efficiency of sea transportation, especially commodities between countries and even between islands. One of them by reducing the resistance on the hull of the ship. The ship drag reduction technique that will be investigated in this experiment is the bubble drag reduction technique introduced by (Madavan, 1985) and (Kodama, 2000). In this experiment, microbubble injection analysis will be carried out to find the flow efficiency on the hull wall in the numerical calculation of ANSYS FLUENT. The method that will be used in this experiment is Volume of Fluid where the dimensions of the geometry are 90mm x 10mm with the injection bubble located on a flat plate wall with a distance of 30mm from the x-axis. The variations carried out are variations in bubble injection speed of 0m/s, 10.9m/s, 21.8m/s, 32.7m/s. Then 10 points will be given with a distance of 0.003mm from the plate wall to determine the fluid flow velocity and determine the efficiency of each flow.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiq Nurzaman
Abstrak :

Kenyamanan termal adalah penilaian subjektif dari lingkungan termal yang cocok oleh pikiran individu. Standarisasi kenyamanan termal penting untuk menciptakan lingkungan dalam ruangan yang optimal. Oleh karena itu, beberapa standar telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengukur kenyamanan termal berdasarkan suhu, kecepatan udara, dan kelembapan. Selain itu, panas ruangan dari penghuni dan barang lainnya juga berperan besar dalam mempengaruhi parameter tersebut. Ada dua pendekatan umum untuk mendapatkan variabel yang dibutuhkan dalam menentukan kenyamanan termal: audit ruangan dan simulasi. Audit ruangan adalah pendekatan yang paling nyata untuk mengukur parameter kenyamanan termal ruangan tertentu. Di sisi lain, pendekatan simulasi banyak digunakan dalam tahap desain sebuah bangunan. Untuk melakukan simulasi, setiap detail ruangan yang diukur harus diperhitungkan untuk melakukan pendekatan simulasi. Pada tesis ini parameter kenyamanan termal diukur di Auditorium Makara Art Center (MAC). Selain itu juga dibuat desain 3D auditorium yang sesuai dengan auditorium untuk mendapatkan akurasi simulasi dibandingkan dengan data sebenarnya. Untuk melakukan simulasi situasi yang paling mirip, beberapa skenario simulasi dengan bentuk diffuser dan parameter panas yang berbeda dilakukan menggunakan ANSYS Fluent sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kondisi aktual suhu auditorium bervariasi dari 22,9 C hingga 24,1 C. Sedangkan suhu simulasi skenario keseluruhan menyimpang dari 0,1% hingga 52,63%. Simulasi kecepatan udara, di sisi lain, memiliki deviasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan simulasi suhu.

 


Thermal comfort is the subjective assessment of a suitable thermal environment by individual minds. Standardization for thermal comfort is important to create an optimal indoor environment. Therefore, several standards have been used over the decades to measure thermal comfort by temperature, air speed, and humidity. In additional, room heat from the occupants and other stuffs also plays a huge role in affecting those parameters. There are two general approaches to obtain the variables required in determining thermal comfort: room audit and simulation. Room audit is the most tangible approach to measure the thermal comfort parameters of a particular room. On the other hand, simulation approach is widely used in the design phase of a building. To conduct a simulation, every details of the measured room must be taken into account to conduct the simulation approach. In this thesis, thermal comfort parameters were measured in Makara Art Center (MAC) Auditorium. Additionally, a 3D design of the auditorium were also made in accordance to the auditorium to obtain the accuracy of simulation compared with the actual data. To conduct the most similar situation of the simulation, several simulation scenarios with different diffuser shape and heat parameters were conducted using ANSYS Fluent in accordance with the actual condition. The actual condition of the auditorium’s temperature varies from 22.9 C up to 24.1 C. Meanwhile, the simulation temperature of the overall scenarios deviates from 0.1% up to 52.63%. Air velocity simulation, on the other hand, has a relatively higher deviation compared to the temperature simulation. 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Daniel Rael Chandra
Abstrak :
Stenosis adalah penyempitan abnormal yang dapat menyerang arteri. Para peneliti menyatakan bahwa stenosis dipengaruhi oleh efek fluida non-Newtonian yaitu darah yang viskositasnya dipengaruhi oleh shear stress dinding pembuluh darah. Simulasi CFD dilakukan dengan software ANSYS Fluent Student dan dapat digunakan untuk menganalisis aliran di dalam arteri yang tersumbat pada kasus stenosis pada pembuluh darah yang berbentuk Y junction. Model viskositas yang dipakai untuk studi ini adalah model Carreau karena model ini dapat digunakan untuk berbagai rentang nilai shear rate dan model ini cukup umum digunakan untuk mensimulasikan aliran darah. Karena karakteristik aliran darah dipengaruhi oleh beberapa parameter, maka metode yang dapat digunakan adalah 2k faktorial. Variabel respon yang akan digunakan dalam percobaan adalah velocity, wall shear stress, velocity, dan oscillatory shear index dengan tiga faktor yaitu besar sudut, diameter inlet, dan diameter outlet. Skenario terbaik untuk mencegah terjadinya aterosklerosis adalah dengan memilih faktor desain percabangan level rendah diameter inlet level tinggi dan diameter outlet level rendah sehingga diperoleh variabel respon terbaik dengan nilai velocity yang tinggi, wall shear stress > 0,5, dan OSI < 0,2. ......Stenosis is an abnormal narrowing that can attack the arteries. The researchers stated that stenosis is influenced by the effect of non-Newtonian fluids, namely blood whose viscosity is affected by shear stress on the walls of blood vessels. The CFD simulation was carried out with the ANSYS Fluent Student software and can be used to analyze the flow in a blocked artery in the case of stenosis in a Y-shaped vessel. The viscosity model used in this study is the Carreau model because this model can be used for a wide range of shear rate values and this model is quite commonly used to simulate blood flow. Because the characteristics of blood flow are influenced by several parameters, the method that can be used is 2k factorial. The response variables that will be used in the experiment are velocity, wall shear stress, velocity, and oscillatory shear index with three factors: angle size, inlet diameter, and outlet diameter. The best scenario to prevent atherosclerosis is to choose a low-level branching design factor, high-level inlet diameter and low-level outlet diameter so that the best response variable is obtained with a high velocity value, wall shear stress > 0.5, and OSI < 0.2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library