Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nurhayati
"Berkembangnya teknologi informasi dan pembahan perilaku manusia dalam interaksi sosial yang disebabkan oieh keterbatasan waktu, kemacetan lalu lintas, jarak dan hambatan-hambatan lain melahirkan inovasi baru yaitu social networking. Social networking tumbuh berkembang secara pesat dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, dimulai dengan munculnya email tahun 1971 kemudian berkembang ke era chatting yang sempat menjadi fenomena tahun 1990-an dengan IRC, ICQ, Napster serta lahimya blog dan komunitas weblog. Tahun 2002 Friendster meluncurkan versi beta, dalam tempo setahun Friendster dibawah payung Ventura telah meraup keuntungan sebesar 50 juta dolar dengan jumlah anggota sebanyak 9 juta. Jaringan friendster berkembang hampir tidak melakukan promosi, hanya mengandalkan jaringan dari para anggotanya.
Penelitian ini berusaha menjelaskan fenomena maraknya penggunaan perangkat lunak sosial ini dikalangan muda mudi bahkan saat ini mulai menular pada orang dewasa, khususnya kalangan akademis dan profesional. Apakah komunikasi dan huhungan antar pribadi di friendster dapat disamakan kualitasnya seperti komunikasi dan hubungan antar pribadi konvensional. Apakah menggunakan friendster dapat meningkatkan jaringan teman yang sudah ada sebelumnya ? Bagaimana pola, relasi dan kualitas pertemanan di friendster dibandingkan teman konvensional ? Apakah prolil dapat mewujudkan keberadaan di friendster dengan mempertegas inforrnasi sosial mengartikulasi jaringan antar teman, dan testimonial sehingga membentuk identitas maya di internet ? Bagaimana koneksitas dan interaksi teman mempresentasikan kualitas jaringan dan besarnya jaringan ?
Kerangka konsep diuraikan dalam definisi-definisi dan teori-teori yang digunakan dalam penelitian antara lain komunikasi antar pribadi, manusia dan jaringan sosial, perangkat lunak sosial dan friendster.
Penelitian digunakan dengan pendekatan kualilatif deskriptif, menggunakan metode pengumpulan data melalui studi literatur sebagai data sekunder, wawancara dan observasi partisipan. Analisa data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dan dicocokan dengan pola teoritis yang digunakan sebagai acuan untuk menemukan komunikasi antar pribadi dan jejaring sosial di friendster.
Hasil temuan dan analisa data dalam penelitian antara lain pola-pola komunikasi dan hubungan antar pribadi, pertemanan dan jaringan, konsep pribadi dan keberadaan diri, individu dan jaringan sosial di frendster.
Kesimpulan, bahwa peranan fnendster sebagai alat komunikasi antar pribadi dan jejaring sosial sebagai mekanisme untuk bersosialisasi di internet. Komunikasi antar pribadi dan jaringan pertemanan bersifat relasional dan mengutamakan koneksitas antar teman. Hubungan pertemanan friendster bersifat asosiatif karena hanya mengumpulkan teman-teman dan kualitas hubungan antar teman tidak kuat dan mendalam. Profil dan informasi personal serta testimonial mencerminkan keberadaan pribadi dan persepsi terhadap seorang individu di friendster. Pola jaringan di friendster berkembang dengan menambahkan teman-teman ke dalam jaringan meskipun tidak mengenal secara pasti orang-orang tersebut sehingga nilai jaringan lemah.
Implikasi yang diperoleh bahwa komunikasi antar pribadi dan jejaring sosial di fnendster membutuhkan imajinasi untuk interpretasi profil dan fitur-fitur yang terdapat di halaman web. Pola komunikasi terjadi dengan mengirim dan menerima informasi tekstual dan visual. Keterbukaan dan kemudahan menambah teman merupakan pola pertemanan di friendster sehingga jenis pertemanan di friendster yang umumnya assosiation dapat juga reciprocity.
Rekomendasi bagi penelitian selanjutnya untuk mempertegas konteks komunikasi antar pribadi dan interaksi sosial, proses kecenderungan hubungan pertemanan dan ekspansi jaringan serta konsep - konsep diri bila diimplementasikan dengan konten-konten di friendster. Metode pengumpulan data selain wawancara mendalam, partisipasi aktif dan studi pustaka perlu menggunakan media mailing list unluk berdiskusi dan menggali pengalaman para anggota selama menggunakan friendster. Bagi para praktisi, friendster sebagai sarana sosialisasi dan interaksi di internet tidak Iagi bersifat sebagai situs untuk mencari teman "dating" atau sekedar mencari kenalan yang telah Iama hilang. Fungsinya dapat dikembangkan sebagai jaringan bisnis dan profesional dengan kolaborasi antara integritas dan jaringan yaitu membangun janngan yang terdiri dari teman yang benar-benar terpercaya dan kompeten sehingga orang lain akan memandang jaringan tersebut valid."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan 1) Menjelaskan strategi pencarian informasi yang digunakan dalam usaha mereduksi ketidakpastian pada orang tua tunggal ibu yang berinteraksi dengan - anaknya yang berusia dini. dan 2) Menjelaskan pendekatan strategi komunikasi antar pribadi yang digunalan oleh orang tua tunggal ibu dalam berinteraksi dengan anak-anaknya...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ariana Novadian A.K.
"ABSTRAK
Sebagaimana diketahui, perkawinan di Indonesia bukan sekedar menyatukan
dua individu tetapi berikut juga dengan keluarganya, maka sosok mertua menjadi perlu
diperhatikan keberadaannya karena dapat mempengaruhi kebahagiaan perkawinan
seseorang. Disukai atau tidak, kondisi tersebut harus disadari oleh pasangan, apalagi
bagi mereka yang harus menetap sementara di rumah orang tua karena pertimbangan
tertentu, sedangkan antara pasangan muda tersebut pun, masih harus melakukan
usaha penyesuaian diri, maka dapat dilihat bahwa pilihan untuk tinggal dengan orang
tua setelah menikah ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan, perlu pemikiran
dan persiapan sebelumnya. Jadi membina dan mempertahankan hubungan yang baik
dengan mertua jelas harus dapat tercipta karena dampaknya bukan saja pada
kehidupan perkawinan tetapi juga pada hubungan dengan keluarga besar pasangan.
Hubungan menantu-ibu mertua, khususnya menantu perempuan merupakan
fenomena yang menarik untuk ditelaah. Tampaknya, hubungan mereka seperti ibu-
anak tetapi tidak sepenuhnya demikian, karena berkaitan dengan keberadaan suami
sebagai ?penghubung" yang menyebabkan mereka menyandang status menantu dan
mertua. Belum Iagi adanya steriotip negatif yang melingkupi hubungan dengan ibu
mertua ataupun tentang sosoknya. Hal tersebut memang secara penelitian, khususnya
di indonesia belum dibuktikan namun melalui pengamatan sehari-hari, baik dari
percakapan maupun dari media-media massa, cukup memperlihatkan kecenderungan
ke arah tersebut. Bila meIihat pada tahapan perkembangan keluarga, kerawanan
dalam hubungan menantu dan mertua memang dapat mungkin terjadi. Sebagaimana
diketahui, bahwa akan ada suatu tahap di mana terjadi pengalihan beberapa tugas
dari ibu kepada istri, dan bukan tidak mungkin, hal tersebut dapat menimbulkan
ketidakpuasan, apalagi jika mereka tinggal seatap. Dengan tinggal bersama, berarti
penerimaan dari pengalihan beberapa tugas menjadi Iebih transparan daripada bila
pasangan muda langsung pisah rumah. Bagaimanapun hal tersebut juga terkait
dengan kesamaan tuntutan mereka sebagai perempuan yang sudah menikah.
Biia ditelaah dari sudut pandang gender, hubungan antara dua orang
perempuan seharusnya dapat menciptakan suatu hubungan yang intim, tapi ternyata
dapat juga sebaliknya, yaitu tercipta hubungan yang rawan. Jadi untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas tentang hubungan menantu-ibu mertua yang tenyata khas,
maka dilakukan penelitian ini, dengan melihat dan sudut pandang menantu. Hal
tersebut disadari karena sebagai ?pendatang?, menantu akan Iebih dituntut untuk
menyesuaikan diri, apalagi jika diperhatikan, keluhan yang ada biasanya datang dari
pihak menantu. tidak heran steriotip yang muncul pun adalah tentang ibu mertua
bukan menantu perempuan. Jadi melalui penelitian ini, ingin dilihat bagaimana
persepsi menantu terhadap kualitas hubungan dengan ibu mertua.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif, menggunakan wawancara dan
observasi, agar dapat tergali apa yang terjadi dalam hubungan menantu-ibu mertua,
sehingga Iebih dapat memahami kualitas hubungan mereka. Penelitian ini
menggunakan 4 orang menantu sebagai subyek. Hasil yang diperoleh adalah 2 orang mempersepsikan hubungan dengan ibu mertuanya dekat dan 2 Iainnya ?biasa saja".
maksudnya tidak dekat ataupun jauh, namun keempatnya masih merasakan adanya
keterbatasan dalam menjalin hubungan dengan ibu mertua. Hal tersebut dapat dilihat
dari kurangnya pengungkapan diri, topik pembicaraan menjadi kurang beragam dan
mendalam serta gaya komunikasinya yang cenderung diam bila menghadapi masalah
dengan ibu mertua. Disarankan agar kedua belah pihak dapat mengembangkan
komunikasi efektif dengan melakukan teknik ?pesan diri' dan ?mendengar aktif".
Penelitian ini temyata perlu mempertimbangkan beberapa saran Iain, seperti subyek
penelitian dapat pula ditujukan suami karena perannya sebagai mediator sangat
penting dalam pengembangan hubungan istri dengan ibunya. Selain itu penelitian ini
dapat ditujukan pada ibu merlua sebagai pihak ?penerima", yang perlu melakukan
penyesuaian diri pula. Juga tidak menutup kemungkinan penelitian ini dilakukan
secara kuantitatif."
1998
S2582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Balzer-Riley, Julia W.
"Contents: Getting started: Based communicaton competence -- Building Relationships -- Building confidence -- Meeting Challenges"
St. Louis, Missouri: Elsevier/Mosby, 2012
610.7 BAL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>