Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Krisnawati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas budaya etnis Tionghoa di Palembang pada novel Satu Kisah yang Tak Terucap karya Guntur Alam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh unsur budaya etnis Tionghoa di Palembang yang ada pada novel tersebut. Ketujuh unsur yang muncul itu adalah bahasa, organisasi sosial, sistem pengetahuan, sistem peralatan hidup,  sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian. Kemudian, dilihat dari kajian antropologi sastra, kedatangan etnis Tionghoa memberikan pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan masyarakat Palembang. Dalam hal ini, identitas budaya masyarakat Tionghoa di Palembang menjadi berbeda-beda, bergantung pada wilayah tempat tinggal mereka.

ABSTRACT
This study discusses the ethnic Chinese culture in Palembang in the novel Satu Kisah yang Tak Terucap by Guntur Alam. The method used in this research is descriptive qualitative method with content analysis technique. The results showed that there were seven elements that emerged, namely language, social organization, knowledge systems, living equipment systems, livelihood systems, religious systems, and arts. Judging from the study of literary anthropology, the arrival of ethnic Chinese has a prominent influence on the culture of Palembang people. In this case, the cultural identity of the Chinese community in Palembang varies depending on the region they live in.

"

2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Angelina Putri
"Penelitian ini membahas mengenai aspek tanah dalam novel Pulang karya Toha Mohtar. Novel ini sudah banyak diteliti mulai dari kajian intertekstual, kajian tokoh Tamin yang paranoid terhadap orang-orang desa di sekitarnya, hingga kajian dampak penjajahan Jepang pada masyarakat Indonesia pascakemerdekaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cara pandang masyarakat terhadap tanah yang menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat desa dalam novel Pulang dengan pendekatan antropologi sastra. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penggambaran unsur-unsur yang bersifat antropologi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa masyarakat desa dalam novel Pulang memperlakukan tanah sebagai barang berharga. Budaya masyarakat yang digambarkan dalam novel ini sangat menjunjung tinggi kepemilikan tanah sebagai pusaka yang harus mereka jaga secara turun-temurun. Selain itu, tanah yang dimiliki oleh masyarakat dapat digunakan sebagai solusi untuk bertahan hidup. Salah satunya dengan kegiatan gadai yang dilakukan oleh keluarga Tamin sebagai tokoh utama dalam novel Pulang. Melalui kajian ini, peneliti akan menguraikan cara Tamin membeli kembali tanah keluarganya karena tanah itu merupakan sumber nafkah keluarga mereka.

This research examines the land aspect in the novel Pulang by Toha Mohtar. This novel has been the subject of extensive research, ranging from intertextual studies, studies of the character Tamin who is paranoid about the villagers around him, and studies of the impact of Japanese colonization on Indonesian society after independence. This research aims to analyze the community’s perspective on land which is a part of the culture of the village community in the novel Pulang using a literary anthropology approach. The method employed is qualitative, focusing on anthropological elements. The research results reveal that the village community in the novel Pulang treats land as a valuable item. The culture portrayed in Pulang places great value on land ownership as a legacy that must be preserved through generations. Apart from that, land owned by the community can be used as a solution for survival. One of them is the pawning activity carried out by the Tamin’s family as the main characters in the novel Pulang. Through this study, the researcher will elaborate on how Tamin repurchased his family’s land, as it is a vital source of sustenance for their family."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Musafirah Haina
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang citra Indonesia di mata Seo Mi-suk dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak yang terdapat dalam kumpulan esai Jeokdoesoui Sanchaek karyanya sendiri. Esai ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata, perasaan, dan pendapat pengarang terhadap kebudayaan mentalitas Indonesia yang santai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui citra Indonesia di mata Seo Mi-suk, sebagai penulis dari Korea, yang terdapat dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode antropologi sastra untuk menganalisa citra Indonesia yang terdapat dalam esai dari segi manusia dan kebudayaan dalam berbagai aspeknya. Temuan dari penelitian ini adalah pengarang pada awalnya mempunyai citra negatif terhadap kebudayaan mentalitas santai Indonesia. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, citra ini berubah menjadi positif dan pengarang bahkan dapat memaknai kebudayaan mentalitas santai tersebut sebagai pelajaran untuk lebih bersabar dan menghargai hidup.

ABSTRACT
This study reviews the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihak which is included in her book collection of essays, Jeokdoesoui Sanchaek. This essay was written based on real experiences, feelings and opinion of the author towards the culture of Indonesia relaxed mentality. The purpose of this study was to find out the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk, as Korean writer, in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihak by Seo Mi suk. In conducting this study, the writer used the anthropological literature to analyze the image of Indonesia in the essay in terms of human and culture within its various aspects. The result of this study is that the author initially had a negative image of the culture of Indonesia relaxed mentality. However, over time, the image turned into a positive one and the author could even interpret the culture of the relaxed mentality as a lesson to be more patient and respect the value of life."
2017
S69619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musafirah Haina
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang citra Indonesia di mata Seo Mi-suk dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak yang terdapat dalam kumpulan esai Jeokdoesoui Sanchaek karyanya sendiri. Esai ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata, perasaan, dan pendapat pengarang terhadap kebudayaan mentalitas Indonesia yang santai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui citra Indonesia di mata Seo Mi-suk, sebagai penulis dari Korea, yang terdapat dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode antropologi sastra untuk menganalisa citra Indonesia yang terdapat dalam esai dari segi manusia dan kebudayaan dalam berbagai aspeknya. Temuan dari penelitian ini adalah pengarang pada awalnya mempunyai citra negatif terhadap kebudayaan mentalitas santai Indonesia. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, citra ini berubah menjadi positif dan pengarang bahkan dapat memaknai kebudayaan mentalitas santai tersebut sebagai pelajaran untuk lebih bersabar dan menghargai hidup.

ABSTRACT
This study reviews the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihakwhich is included in her book collection of essays, Jeokdoesoui Sanchaek. This essay was written based on real experiences, feelings and opinion of the author towards the culture of Indonesia relaxed mentality. The purpose of this study was to find out the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk, as Korean writer, in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihak by Seo Mi suk. In conducting this study, the writer used the anthropological literature to analyze the image of Indonesia in the essay in terms of human and culture within its various aspects. The result of this study is that the author initially had a negative image of the culture of Indonesia relaxed mentality. However, over time, the image turned into a positive one and the author could even interpret the culture of the relaxed mentality as a lesson to be more patient and respect the value of life."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library