Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Mansur Suryanegara
Bandung: Salamadani Pustaka Semesta, 2010
959.8 AHM a II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Lohanda
"Bagi banyak bangsa-bangsa di kawasan Asia, dasawarsa pertama abad duapuluh dapat dijadikan tanda lembaran Baru dalam kehidupan sejarah bangsa-bangsa yang bersangkutan. Dalam perjalanan sepuluh tahun pertama abad ini, sebuah fenomena yang amat panting artinya memunculkan diri; yang sekalipun didalam banyak hal kesadaran diri akan eksiatensi sebagai bangsa terlahir dari akibat pengaruh-pengaruh luar. Dan sementara itu tahun 1905 dengan kemenangan Jepang atas Russia yang dijadikan titik tolak permulaan Kebangkitan Asia mempercepat tempo bangkitnya gerakan-gerakan kebangsaan di Negara-negara Asia. Prestasi yang diperoleh Jepang itu setidak-tidaknya menjadi pendorong akan suatu kepercayaan-diri dan meleburkan pra-anggapan bahwa kekuavaan kolonial Barat bukanlah sesuatu yang tali dapat dikalahkan. Untuk itu masalahnya dapat dikembali_kan kepada sistim-sistim pemerintahan kolonial yang dijalankan terhadap bangsa-bangsa yang bersangkutan. Semantara sistim yang dijalankan itu juga tidak terlepas dari sistim-sistim yang tengah berlaku dalam maayarakat anak negeri setempat. Degan kata lain bahwa terciptanya sistim pemerintahan kolonial tersebut bukan tanda melahirkari suatu akibat pengaruh atau dipengaruhi oleh sistim yang telah ada terlebih dahulu. Bahkan pada tingkat-tingkat tertentu kedua sistim ini bertemu muka baik dalam bentuk konflik ataupun persesuaian yang sejalan, bisa juga saling memperalat satu sama lain. Motif ekonomi yang menjadi pendorong hadirnya bangsa-bangsa..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S12511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mansur Suryanegara
Bandung: Salamadani Pustaka Semesta, 2010
959.8 AHM a (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar
"Transportasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam segala aktivitas kehidupan rnanusia. Ada berbagai macam jcnis iransportasi dalain icalitas kehidupan manusia. Salah satunya yang diperkenalkan pemerintahan kolonial Belanda dalam kehidupan masyarakat Sumatra Barat adalah kereta api.
Adanya transporiasi keiela api ui Sumatra Barat yang sebelumnya hanya nicngenal jenis alat angkut tradisional, tentu mcmbawa pengaruh tertentu terhadap aktivitas kchidupaii masyarakat Sumatra Barat. Oleh karena itu ada dua pokok permasalahan yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana proses dan perkembangan pembangunan jalan kereta api di Sumatra Barat? Kedua, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Sumatra Barat? Untuk mendapatkan pemahamafi secaia baik pennasalahan ini digunakan teori inovasi sebagaimana diungkapkan Marcel Clement dan teori perkembangan ekonomi seperti yang dijcWf.*m Liudblad. Penelitian ini menempuh tahapan sesuai metode sejarah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan penulisan. Data-data yang digunakan terdiri dari data primer dan sektmder. Data primer meliputi arsip, dokumen, koran, majalah sezaman. Sedangfcan data sekunder terdiri dari buku-buku dan artikel.
Angkutan kereta api iiu scmiiri muncul tidak bisa dilepaskan dari potensi ekonomi yang terdapat di Sumatra Barat. Potensi yang terdapat di wilayah ini tidak saja karena adanya batu bara yang dibutuhkan pada masa itu untuk dunia pelayaran, tetapi juga disebabkan hasil pertanian yang tumbuh menjadi komoditi ekspor. Faktor lainnya yang mempercepat dibangunnya jaringan. laiu lintas kereta api itu adalah kondisi lalu lintas di Sumatra Barat yang masih sederhana dan ditemukannya teknologi kereta api pegunungan. Jalan raya yang ada kurang menguntungkan untuk kepentingan perdagartgan, karena barang-barang yang diperdagangkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke kota Padang sebagai basis ekspor pemerintahan kolonial Belanda.
Dalam membangun jaringan lalu lintas kereta api di Sumatra Barat, dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 1887-1896 yang mempakan tahap utama dari seluruh rute jaringan lalu lintas kereta api Sumatra Barat. Pada tahap ini pembangunan tertuju kc daerah darek (pedalaman). Tahap kedua tahun 1906-1924 yang dalam pembangunannya merupakan rute tambahan sebagai akibat munculnya sentra ekonomi baru, selain sentra yang telah ada pada tahap pertama, Pembangunan dilaksanakan dengan memberikan kompensasi ganti rugi tanah terhadap tanah rakyat yang digunakan.
Sampai tahun 1910 pemanfaatan angkutan kereta api belum menunjukkan hasil yang maksimal. Setelah itu sejalan dengan makin meningkaifwa jumlan barang yang di ekspor ke pasaran internasional maupun di impor ke pasaran regional
Sumatra Barat dan tingginya mobilhas penduduk yang nampak dari jumlah barang dan penumpang yang dibawa, fungsi ekonomi transportasi kereta api ini meningkat
pesat.
Sejak adanya angkutan kereta api semakin banyak para pemilik modal yang mengembangkan usahanya di Sumatra Barat. Mereka di samping membuka usaha perkebunan, adajuga yang membuka usaha tambang dan pabrik. Kedatangan para investor tersebut ikut mempengaruhi rneningkatnya jumlah ekspor dan impor, juga membuka kesempatan dan lapangan kerja bagi penduduk. Meskipun para pekerja umumnya bekerja sebagai kuli, yang jelas jumlah pekerja meningkat dari waktu ke waktu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Kurnia
"ABSTRAK
Skripsi ini adalah kajian sejarah politik dengan mengambil judul Peranan Pemuda Kereta Api dalam Pengambilalihan Kekuasaan Kereta Api dan Pengawalan Perjalanan Presiden RI ke Yogyakarta. Dalam sejarah revolusi Indonesia keberadaan kereta api selalu menjadi catatan menarik para peneliti sejarah. Dalam suatu krisis atau kondisi tidak aman itu, sarana transportasi kereta api selalu menjadi rebutan kepentingan penjajah. Sejak akhir Hindia Belanda sampai dengan masa pendudukan Jepang kereta api menjadi sarana transportasi untuk kepentingan politik dan ekonomi penjajah. Memasuki masa revolusi atau perang kemerdekaan kekuasaan Jepang di bidang kereta api diambil alih menjadi milik RI oleh Pemuda Kereta Api.Pemuda Kereta Api atau barisan pegawai dan pekerja jawatan kereta api yang terbentuk pada masa itu secara spontan telah berhasil secara nyata mengambil alih kekuasaan Jepang di bidang kereta api, selain itu mereka juga berperan penting dalam tugas pemulangan orang Jepang dan APWI dengan menggunakan kereta api, selanjutnya dalam kondisi yang tidak aman, mereka juga memegang andil besar dalam mengawal perjalanan Presiden dan Wakil Presiden ke Yogyakarta dengan menggunakan kereta api. Skripsi ini membahas peristiwa pengambilalihan kekuasaan Jepang di bidang kereta api pada masa awal revolusi di Jakarta dan juga peranan Pemuda Kereta Api selanjutnya. Meskipun fokus kajian terletak di Jakarta, tetapi tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan di pulau Jawa pada umumnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah kritis, suatu proses rekonstruksi sejarah masa kini sebagaimana dikatakan 'Bapak Sejarah Kritis,' Leovold von Ranke, yaitu sejarah baru mulai apabila dokumen dapat dipahami, lagi pula cukup banyak dokumen yang dapat dipercaya. Penulis juga melakukan wawancara dengan sejumlah takoh Pemuda Kereta Api yang menjadi nara sumbernya.

"
1996
S12198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G. Ambar Wulan
"ABSTRAK
Transportasi, sebagai alat pengangkutan merupakan sa_lah satu sarana yang panting dalam kehidupan manusia. Transportasi ini akan terus berkembang bergandengan dengan tuntutan kabutuhan manusia yang senantiasa bertambah pula. Pada mulanya orang hanya cukup menggunakan kepala, pungngung, pinggang dan pundaknya sendiri untuk menyelenggarakan transportasi. Keadaan yang lebih maju membuat orang akan terus-menerus mencari cara bagaimana menyelenggarakan transportasi yang cepat dan lancar.
Bertambahnya angkutan yang semakin berat dan banyak meriyebabkan beberapa jenis hewan seperti, kuda, onta dan kerbau mulai dimanfaatkan tenaganya untuk menarik kereta atau gerobak. Lama-kelamaan orang menggunakan rel sebagai jalan khusus bagi kereta atau gerobak tersebut, sehingga keadaan ini telah membantu meringankan beban hewan-hewan dalam menarik angkutannya.
Perkembangan usaha pengangkutan melalui jalan rel menjadi maju terutama setelah ditemukannya mesin uap pada...

"
1985
S12163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library