Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutapea, Tigor
"Fluktuasi harga migas dan tuntutan akan kemandirian dalam pembiayaan investasi pemerintah telah mempengaruhi pemerintah untuk melakukan reformasi sistem perpajakan sejak tahun 1984 dan penyempurnaannya pada tahun-tahun sesudahnya. Reformasi menyebabkan antara lain penerimaan negara yang bersumber dari pajak migas menjadi turun drastis, porsi pajak pendapatan dan pajak konsumsi domestik sebagai persentase dari total penerimaan pajak dan produk domestik bruto (PDB) naik tetapi porsi pajak impor turun. Tujuan tesis ini adalah (a) untuk menyelidiki apakah ada perbedaan tingkat efisiensi struktur pajak dalam periode sesudah reformasi dibandingkan dengan periode sebelum reformasi perpajakan, dan (b) menentukan besarnya tingkat efisiensi struktur pajak dalam periode sebelum dan sesudah reformasi perpajakan.
Model perpajakan berupa sistem persaniaan simultan rekursif dipakai dalam tesis ini. Model ini mampu menjelaskan interaksi di antara PDB, sistem pajak diskresioner, dan penerimaan pajak dan basis pajak. Dari reduced farm dan final form, elastisitas penerimaan pajak terhadap PDB, dan respons penerimaan pajak terhadap tindakan pajak diskresioner dapat dihitung. Parameter-parameter ini berguna untuk mengetahui antara lain (a) efektivitas tindakan pajak diskresioner dalam memobilisasi penerimaan pajak dari sektor swasta ke sektor publik, (b) besarnya tambahan penerimaan pajak yang dapat dimobilisasi dari sektor swasta ke sektor publik dalam sistem perpajakan yang berlaku bila PDB tumbuh dan (e) efektivitas automatic stabilizer dan kebijakan liskal diskresioner untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro.
Temuan empirik yang diperoleh, antara lain, yaitu: (a) koefisien-koefisien respons penerimaan pajak terhadap tindakan pajak diskresioner adalah signifikan secara statistik baik dalam periode sebelum dan sesudah reformasi perpajakan, (b) koefisien-koefsien elastisitas penerimaan pajak terhadap PDB dan respons penerimaan pajak terhadap tindakan pajak diskresioner adalah stabil secara statistik dalam periode sesudah reformasi dibandingkan dengan sebelum reformasi perpajakan, dan (c) elastisitas total penerimaan pajak terhadap PDB adalah positif dan lebih kecil dari satu.
Berdasarkan temuan-temuan empirik di atas, hipotesa-hipotesa penelitian ternyata diterima dan sehingga kesimpulan-kesimpulan tesis ini dirumuskan : (a) tingkat efisiensi struktur pajak dalam periode sesudah reformasi tidak berbeda dengan tingkat efisiensi dalam periode sebelum reformasi perpajakan, (b) tingkat efisiensi struktur pajak masih rendah dalam meningkatkan tambahan penerimaan pemerintah dalam sistem perpajakan yang berlaku bila PDB tumbuh baik sebelum maupun sesudah reformasi perpajakan, dan (c) tingkat efisiensi struktur pajak masih rendah dalam mencapai tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro. Dengan kata lain, efektivitas automatic stabilizer dan kebijakan pajak diskresioner masih rendah untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro.
Implikasi yang timbul dari temuan-temuan empirik ini untuk saran kebijakan dan saran untuk penelitian di masa akan datang adalah: (a) peluang untuk meningkatkan tambahan penerimaan pajak dari sektor swasta ke sektor publik masih besar dalam rangka pembiayaan 'pengeluaran pemerintah. Untuk itu, kebijakan intensifikasi pemungutan pajak dan ekstensifikasi objek pajak dan wajib pajak perlu makin ditingkatkan, (b) kebijakan lain adalah untuk mendesain struktur pajak secara lebih baik sehingga efektivitas automatic stabilizer dan kebijakan fiskal diskresioner semakin tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro, (c) saran penelitian selanjutnya adalah untuk melihat lebih rinci efektivitas automatic stabilizer dan kebijakan fiskal diskresioner dilihat dari sisi pengeluaran, dan (d) saran penelitian selanjutnya adalah analisis mengenai dampak perubahan PDB dan tindakan pajak diskresioner terhadap variabel-variabel ekonomi makro lainnya. Berkaitan dengan ini, penggunaan model computable general equilibrium sebagai alat analisis menjadi pertimbangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edo Lavika
"Perubahan era ekonomi industri ke era ekonomi informasi telah membawa dampak timbulnya konsumen yang mengalami hiperinformasi (pada sisi supply) dan hiperkompetisi (pada sisi demand). Merek menjadi semakin mirip, sementara konsumen menjadi kebingungan memilih. Akibatnya diferensiasi menjadi suatu kebutuhan mutlak dalam bidang pemasaran, khususnya komunikasi pemasaran.
Tesis ini mencoba mendefinisikan diferensiasi yang efektif dalam komunikasi pemasaran sebagai upaya diferensiasi yang menghasilkan persepsi beda yang mendorong timbulnya preferensi mengkonsumsi. Jadi dalam tesis ini dibedakan antara diferensiasi yang efektif dengan diferensiasi semu (tanpa preferensi), preferensi semu (tanpa persepsi beda) dan diferensiasi gagal (tidak menghasilkan persepsi beda dan preferensi). Penelitian dilakukan dengan uji asosiasi untuk melihat hubungan persepsi beda yang dihasilkan dengan preferensi mengkonsumsi, untuk dapat pada akhirnya melihat kecenderungan hasil dari upaya diferensiasi. Untuk memahami persepsi beda di benak konsumen juga dilakukan penelitian dengan Multi Dimensional Scaling (MDS) sebagai pelengkap, agar dapat megetahui posisi produk di benak konsumen dan apa yang menjadi dimensi dasar penentuan posisi tersebut.
Tesis komunikasi pemasaran ini juga mernperkenalkan Model Konstruksi Diferensiasi untuk membentuk suatu diferensiasi yang efektif dengan membentuk faktor beda untuk menghasilkan persepsi beda dan faktor urgency untuk mendorong preferensi mengkonsumsi. Model digunakan untuk membentuk suatu upaya diferensiasi dalam bentuk jasa Wealth Advisory yang akan memberikan advokasi pengelolaan aset dengan denominasi US Dollar pada program-program Capital Protected Investment diluar negeri (Singapura). Respon atas upaya ini diteliti dengan uji asosiasi (Crosstabs) dan Multi Dimensional Scaling (MDS).
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang cukup signifikan antara persepsi beda dan preferensi untuk menggunakan jasa Wealth Advisory tersebut (Hasil uji Asosiasi). Analisa dengan Crosstabs menggambarkan respon responden dalam kategori diferensiasi efektif (37%), diferensiasi semu (17%), preferensi semu (18%), dan diferensiasi gagal (28%). Hasil ini dimasukkan dalam Matriks Efektivitas Diferensiasi untuk menggambarkan posisi hasil upaya diferensiasi. Hasilnya terlihat bahwa upaya diferensiasi pada prinsipnya cukup baik, sehingga pembentukan jasa Wealth Advisory bisa direkomendasikan dengan beberapa catatan. Diharapkan penerapan konsep dan teori pada studi kasus penelitian dapat menjadi gambaran aplikasi Model Konstruksi Diferensiasi untuk membentuk diferensiasi yang efektif dalam komunikasi pemasaran.
V Bab + 140 halaman + xiv halaman awal + 2 alur + 25 gambar + 10 label + 2 matriks + 5 lampiran; Daftar Pustaka 33 buku + 2 modul + 3 artikel majalah & tabloid (2002-2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Ayu Damayanti
"Angka Harapan Hidup untuk bayi sangat ditentukan oleh pelayanan kesehatan kepada bayi terutama program imunisasi. Keterlambatan pelaporan program imunisasi hampir di setiap bulannya, data yang tidak lengkap dan up to date, akan mengganggu proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program imunisasi. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem informasi program imunisasi yang dapat menghasilkan informasi secara akurat dan cepat dalam mendukung pelaksanaan program imunisasi di puskesmas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian menyarankan bahwa diperlukan penggunaan alat bantu manajemen data program imunisasi dengan merancang database dan model aplikasi dari sistem informasi program imunisasi.

Life expectancy rate for babies is determined by health services for babies especially immunization program. The slowness reporting of immunization program is almost every month, the data are not complete and up to date, which will disturb planning, implementation, monitoring and evaluation of immunization program. Therefore we need to develop information system of immunization program which can produce information accurately and fast in supporting the implementation of immunization program in the local government clinic. This research is qualitative. The data were collected by means of observation and deep interview. The researcher suggests that the local government clinic needs to use a tool for data management of immunization program by means of database design and application model of immunization program information system."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eduardo Wangsa Saputra
"Dengan adanya revolusi Industri 4.0, pengembangan sistem monitoring menjadi tinggi dan sektor otomotif lah yang paling mendapatkan keuntungannya. Meskipun teknologi di bidang otomotif terus berkembang, ban tetap tidak tergantikan. Sebagai satu-satunya titik kontak dengan jalanan, kondisi ban hanya diawasi dengan tire pressure monitoring system, meskipun kondisi ban yang tidak optimal meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan, ditambah hanya satu dari tiga pengemudi tidak mengetahui mengenai kapan sebuah ban harus diganti. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat membuat model matematis yang dapat mengestimasi sisa umur ban dengan baik. Untuk mendapatkan model matematis yang dapat digunakan, perlu melakukan eksperimen sebagai pembanding dan menggunakan data best practice sebagai acuan utama. Hasil analisa perbandingan akan dijadikan acuan untuk implementasi di perangkat lunak berbasis Python. Hasil penelitian yang didapatkan adalah tingginya efek dari perbedaan kecepatan dan percepatan dalam eksperimen maupun pembuatan model. Model matematis yang didapatkan memiliki akurasi rata-rata sebesar 15% saat dibandingkan dengan hasil eksperimen. Perbedaan dapat terjadi karena kurangnya perawatan kendaraan, kondisi eksperimen yang memiliki banyak kondisi, akurasi alat ukur, serta kondisi dari ban itu sendiri. Model matematis memiliki akurasi yang paling dekat terhadap eksperimen, maka perangkat lunak menggunakan model matematis sebagai dasar kalkulasi yang didapatkan.
......With the Industry 4.0 revolution, the development of monitoring system increases and automotive sector reaps most of the benefits. Despite the development in automotive technology, tires are still essential and unchangeable. As the only contact point with the road beneath, tires’ conditions are only monitored with tire pressure monitoring system and nothing else, but only one in three people knows when to change into new tires. The research’s purpose is to develop a mathematical model that can estimate the tire remaining life accurately. In order to obtain an accurate mathematical model, and experiment is required in order verify the mathematical model, with best practice data used as the reference. The analysis result will determine which model is the most accurate to be used as the mathematical model for a Python based application. The result when comparing the mathematical model with the experiment is Universitas Indonesia that there is a difference of about 15%. The difference may be caused by lack of maintenance, too many driving conditions, measuring tool accuracy, as well as the tires themselves. The initial mathematical model poses the most accurate result, hence why the application will use the mathematical model as its main function."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library