Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This is the Proceedings of the International Congress of Graphic Design in Architecture, EGA 2018, held in Alicante, Spain, May 30-June 1, 2018.
About 200 professionals and researchers from 18 different countries attended the Congress. This book will be of interest to researchers in the field of architecture and Engineering. Topics discussed are Innovations in Architecture, graphic design and architecture, history and heritage among others."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20501216
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Jatasya Adrianie
"Gambar sebagai representasi arsitektur merupakan hubungan yang kompleks antara gambar, penggambar, objek yang direpresentasi dan pengamat. Hubungan yang kompleks tersebut dapat menyebabkan ketidaksesuaian gambar dengan kondisi penggambaran. Sehingga pernyataan bahwa gambar adalah bahasa universal perlu ditinjau kembali.
Gambar memiliki sifat dualistik yang ditandai oleh keberadaan dua sisi yang berkebalikan. Dualistik dapat menimbulkan keraguan terhadap kecenderungan penggunaan gambar di dalam arsitektur sehingga gambar tidak lagi dianggap representatif. Sifat tersebut tidak hanya membatasi tetapi juga mendefinisi.
Hasil studi yang dilakukan pada beberapa gambar proyeksi aksonometri menunjukkan bagaimana dualistik terjadi pada gambar. Dualistik dapat dilihat sebagai konsekuensi proses membuat gambar. Dengan memahami dualistik, penggambar mampu memberikan tanggapan yang sesuai dan tetap bekerja dengan gambar.

Drawing, being architectural representation, is constituted by complex relationships between drawing, its draughtsman, represented object and readers. These complicated relationships could cause incompatibility between drawing and its condition. Therefore, drawing can not be perceived as universal language.
Drawing has dualistic as its nature that can be indicated by the presence of two opposite sides. Dualistic could further provoke doubts in the tendency of using drawing as architectural representation. Drawing can no longer be considered representative. This nature not only limits but also defines.
The results of studies conducted on several axonometric projection drawings indicate how dualistic occurs within drawing. Understanding dualistic, draughtsman (and also architect) may be able to give appropriate and corresponding response to it while still working with drawing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Heradyani
"ABSTRAK
Langgam dalam film Anderson menjelaskan relasi antara ruang fisik dengan penggunanya. Pengguna ruang atau subjek memiliki peran penting dalam definisi ruang karena subjek yang akan mengaktifkan serta memberi pengertian terhadap ruang Tschumi, 1976 . Analisis mengenai ruang dan interioritas berdasarkan hubungan dengan representasi, okupasi ruang dan well-being subjek Power, 2014 . Definisi mengenai ruang memiliki keterkaitan dengan waktu karena waktu memberi modifikasi baik dalam level kultural maupun personal terhadap ruang.Anderson menggunakan visualiasasi berupa concept art dan storyboard sebelum diaplikasikan dalam montase akhir dunia film. Concept art Anderson menjelaskan elemen-elemen ruang yang dapat menjelaskan keadaan manusia dalam dunia film.Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara langgam Wes Anderson dan interioritas ruang sebagai media narasi cerita. Tulisan ini menggunakan film The Grand Budapest Hotel 2014 dan The Royal Tenenbaums 2001 sebagai studi kasus.

ABSTRACT
The use of style is to describe the relationship between physical space and its user. The portrayal of space are as something generated by movement and life Tschumi, 1976 . Explanation about space and interiority are based on its relation to representation, occupation and well being of the subject Power, 2014 . The definition of space itself is determined by time, as time give modification on both cultural and personal levels.Anderson used visualization in form of concept arts and storyboard before establishing the final montage in the film. His concept arts explain spatial elements which contribute to the representation of subject rsquo s relation to space.With this paper, the author described the relationship between Wes Anderson style with the interiority of space as a narration device of explaining his movie universe. This paper used The Grand Budapest Hotel 2014 and The Royal Tenenbaums 2001 as case studies."
2017
S69305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Pristantyo
"Fotografi sebagai representasi arsitektur, turut menyederhanakan kenyataan di baliknya sehingga citra yang dihasilkan mudah diolah oleh perancang untuk menghasilkan gagasan ke depan. Meskipun begitu, pada proses perancangan studio ditemukan penggunaannya yang hanya terbatas pada awal dan/atau akhir proses perancangan dengan peran fotografi sebatas untuk merefleksikan kenyataan di baliknya. Mungkinkah fotografi digunakan secara tidak reflektif mengingat adanya unsur eliminasi dalam representasi? Elemen-elemen apa yang perlu dicermati dalam membentuk citra fotografi semacam itu?
Studi ini menelusuri kemampuan fotografi untuk mengemukakan sesuatu yang lain yang diharapkan mampu menambah kontribusinya dalam proses perancangan khususnya pada studio pendidikan arsitektur. Penelusuran dimulai dengan kajian literatur tentang proses perancangan arsitektur, representasi dan fotografi kemudian menganalisis keterhubungan di antaranya. Pemahaman tersebut kemudian digunakan untuk melihat pekerjaan beberapa fotografer yang tidak hanya menangkap citra kenyataan di baliknya. Seluruh pemahaman dari literatur serta contoh-contoh pendekatan fotografer tersebut digunakan untuk melihat pekerjaan ragam mahasiswa dalam studio perancangan arsitektur.
Penelusuran menunjukkan bahwa fotografi dapat digunakan secara proyektif pada proses pembentukan dan pengolahan gagasan spasial, dengan mempertimbangkan mekanisme image-making dan image-taking, looking at, looking through & looking behind the photograph, defamiliarization & interface, serta variasi mengambil citra fotografi oleh Moholy-Nagy.

Photography as an architectural representation, simplifies the reality behind it so that the resulting imagery can be easily processed to generate new ideas. However, from observing the practice of photography in the undergraduate level’s architectural studio design process, its use is limited to only the beginning and/or the end of the design process to reflect the reality behind it. That observation leads to questions like: Is it possible to use photography non-reflectively considering the process of elimination exists in the process of representation? What elements are worth considering in forming and taking such a photo?
This study explores the ability of photography to project ideas which is expected to be able to contribute to the design process, especially in the architectural design studio. The study begins by analyzing various literature on the architectural design process, representation, photography, and searching the relationship between them. That analysis is then used to see the work of several photographers who practice similar techniques. All that understanding of the literature, as well as examples of the photographer's approach, then used to analyze various work of students in the architectural design studio.
This result suggest that photography can be used projectively in forming and developing spatial ideas, by considering mechanism like image-making & image-taking, looking at, looking through & looking behind photograph, defamiliarization & interface, and variations of photographic images by Moholy-Nagy
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library