Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ann Arbor, Michigan : University of Michigan Press
050 AIS 13-14 (1948)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Malang: UIN-Maliki Press, 2013
726.2 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Malang: UIN-Maliki Press, 2011
726.2 CON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mortada, Hisham
London: RoudledGecurzon, 2005
720.917 6 MOR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stierlin, Henri
New York : Thames & Hudson, 2002
709.176 71 STI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Blair, Sheila S.
New Haven [Conn.]: Yale University Press, 1994
709.176. 71 BLA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oxford University Press, 2001
720.956 7 MED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yeomans, Richard
Reading, UK: Garnet, 2006
709 YEO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wardiyah
Abstrak :
Karya tulis ini berisi tentang pola tata ruang Kota Pontianak dan faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi pola tata ruang kota ini. Penelitian ini dilakukan untuk menambah data sejarah Indonesia tentang pola tata ruang kota-kota di Indonesia, khususnya pola tata ruang Kota Pontianak yang tetap mempertahankan bentuk tata ruang kota tradisional bercorak Islam dan mengalami perkembangan dengan hadirnya tata ruang kota kolonial. Dalam penelitian ini dilakukan pengidentifikasian komponen-komponen kota yang disebutkan dalam sumber pustaka, mencari komponen-komponen kota yang sudah tidak terlihat secara fisik dan terdapat dalam kepustakaan melalui data toponim dan teknik wawancara untuk kemudian menempatkannya ke dalam peta yang pada akhirnya memperlihatkan pola tata ruang kota. Untuk memperkuat hipotesa digunakan data-data pembanding berupa pola tata ruang kota bercorak Islam yang kemudian dipengaruhi kebudayaan kolonial. Pada hasil akhir dibuat uraian tentang pola tata ruang dan faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhinya. Pada tahap pengolahan data digunakan serangkaian metode arkeologi berupa pengumpulan data baik literatur, peta maupun foto-foto, dilanjutkan dengan pengumpulan data kembali di lapangan berupa pendeksripsian komponen-komponen kota yang masih dapat diamati dan menempatkannya ke dalam peta. Setelah pendeskripsian dilakukan analisis terhadap data primer dan sekunder. Langkah terakhir adalah penginterpretasian semua hasil analisa terhadap data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Pontianak pada masa awal terbentuknya menunjukkan pola tata ruang kota tradisional bercorak Islam, ini diperlihatkan dari ditemukannya komponen-komponen kota berupa bangunan-bangunan di dalam kompleks istana, mesjid jami, kompleks makam, pasar, pelabuhan, kelenteng, jaringan jalan dan pemukiman penduduk. Dalam perkembangan selanjutnya pola tata ruang kota kolonial juga terlihat di kota ini dengan ditemukannya komponen_komponen kota berupa bangunan-bangunan di dalam kompleks gereja, rumah sakit, kantor pos, tugu khatulisiwa, jaringan jalan dan jaringan kanal dan pemukiman penduduk. Kedua tata ruang kota ini saling berkembang dan berinteraksi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Aprilia
Abstrak :
Wujud rekayasa dapat muncul dari banyak aspek. Secara arsitektur, perwujudan rekayasa komunitas tampil dalam arsitektur masjid yang mengaplikasikan ajaran agama Islam dalam melakukan pemisahan ruang antara pria dan wanita. Pemisahan keruangan ini banyak diimitasi oleh lingkungan sekitar kawasan terutama pada keruangan bangunan komersil dan hunian. Secara budaya, wujud dari hasil rekayasa komunitas dapat terlihat dari perilaku masyarakat sehari-hari yang mencerminkan tatanan dan budaya Islam. Diawali dengan perilaku keseharian, hubungan sosial antara anggota masyarakat, hingga cara berpakaian sehari-hari. Hal tersebut merupakan wujud akhir dari rekayasa komunitas Islami. Perubahan yang terjadi selama proses rekayasa dapat berlangsung secara sosial dan budaya. Pertemuan antara budaya Islami dan tradisi masyarakat lokal, menimbulkan akulturasi budaya yang saling menguntungkan keduanya. Terjadilah hubungan mutualisme antara masyarakat sekitar yang mendapatkan lahan kerja baru dengan kehadiran bangunan-bangunan bernuansa Islam yang menambah semarak lingkungan Islami. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa suatu masyarakat yang telah mengalami proses rekayasa komunitas islami akan memunculkan simbol-simbol keislaman, baik secara fisik maupun non fisik. Kemunculan itu bersifat menyeluruh, artinya terjadi pada seluruh aktifitas kehidupan sehari-hari anggota masyarakat. Budaya yang terbentuk adalah budaya Islam yang tercermin dalam karakter masyarakat. Pada akhirnya seluruh kehidupan di masyarakat tersebut, diharapkan sesuai dengan ajaran agama Islam. ......Engineering product can appears from many aspects. Architecturally, the product of community engineering shows from the mosque architecture which is applicating the rules of Islam, separating space between man and woman. This space separation then imitated by environment in surrounding area and especially in spatial of commercial building and house. Culturally, the product of community engineering can be seen from daily social behaviour which shows the social order and culture of Islam. Begin with daily activities, social realtion among members of society, until the way of dressing in daily life. Those things are the final product of Islamic community engineering. Changes that happen along the engineering process can proceed socially and culturally. Meeting between Islamic culture and local society tradition, creates culture acculturation that is favouring both of them. In this case, there is a mutualism relation between surrounding society who gets job vacation and the Islamic community who is being favoured by the existence of Islamic atmosphere buildings, increase the splendour of Islamic environment. As a whole, it can be conclude that a society has been gone through Islamic community engineering if the society has shown the symbol of Islam, physically and non-physically. Those appearances were holistic, means that it was happen to all daily activities of social member. Shaped culture is the Islamic culture, which shows in the society character. In the end, the whole society living, hopefully, acts as the teaching of Islamic religion.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51613
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>