Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achroma Fora
"

Latar Belakang :

Jumlah kasus Pasien dengan Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA) terus meningkat, dan permintaan akan hemodialisis juga semakin melonjak. Arteriovenosa Fistula (AVF) menjadi pilihan utama dalam prosedur hemodialisis dan sering ditempatkan sedistal mungkin, namun tingkat keberhasilan cenderung rendah karena ukuran diameter yang tidak optimal. Latihan isometrik dan terapi Far Infrared (FIR) berpotensi untuk meningkatkan diameter, Peak Sistolyc Velocity (PSV), Volume flow arteri Radialis, serta diameter vena Cephalica pada pasien PGTA yang akan menjalani pembuatan AVF radiocephalica.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi korelasi antara pemberian Terapi Far Infra-Red dan latihan isometrik terhadap diameter, PSV, dan aliran volume arteri radialis serta diameter vena cephalica pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir yang akan menjalani pembuatan AVF Radiocephalica.

Metode penelitian dilakukan dengan rancangan penelitian eksperimental RCT (Randomized Controlled Trial) di ruang hemodialisis RSUPN Ciptomangunkusumo. Selama 4 minggu, kelompok eksperimen diberikan latihan isometrik dan terapi FIR, dan hasilnya kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya diberikan Latihan isometrik

Hasil: Jumlah total subjek penelitian adalah 46 orang, dengan mayoritas perempuan (65,2%) dan komorbiditas Diabetes Melitus (37%). Median usia subjek adalah 54 tahun dengan rentang usia antara 18 hingga 73 tahun. Tersingkap adanya perbedaan signifikan secara statistik antara diameter arteri radialis (p<0.05), PSV arteri radialis (p<0,05), Volume Flow arteri radialis (p<0,05), dan diameter vena cephalica (p<0,05) pada subjek penelitian sebelum dan setelah menjalani latihan isometrik dan Terapi Far Infrared (FIR). Faktor risiko Diabetes Melitus (p<0,05) dan obesitas (p<0,05) juga terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap diameter vena cephalica.

Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa aplikasi latihan isometrik dan Terapi Far Infrared (FIR) efektif dalam meningkatkan parameter-parameter seperti diameter arteri radialis, PSV arteri radialis, volume flow arteri radialis, serta diameter vena cephalica pada pasien dengan Penyakit Ginjal Tahap Akhir sebelum prosedur pembuatan AVF radiocephalica.


Background :The number of patients with End Stage Kidney Disease (ESKD) continues to increase, and the need for hemodialysis is also increasing. Arterivenosa Fistula (AVF) is the main access option for hemodialysis and is performed as distally as possible, but the success rate is not very high due to the diameter that is not optimal. The utilization of isometric exercise in conjunction with Far Infrared (FIR) therapy is potentially more effective in enhancing the diameter, Peak Systolic Velocity (PSV), Volume Flow of the Radial Artery, and the cephalic vein diameter in ESKD patients before the creation of radiocephalic AVF compared to using isometric exercise alone.

 

Objective: To determine the difference between isometric exercises combined with Far Infrared therapy and isometric exercise alone on the diameter, Peak Systolic Velocity (PSV), and volume flow of the radial artery, as well as the cephalic vein diameter in End-Stage Kidney Disease patients before radiocephalic AVF creation, compared to utilizing only isometric exercises as the standard procedure..

 

Methods: This study is an RCT (Randomized Controlled Trial) experimental study, conducted in the hemodialysis room of Ciptomangunkusumo Hospital. The study was conducted for 4 weeks of isometric exercise and FIR therapy, the results were compared with the control.

 

Results: The total study subjects were 46 people, mostly female (65.2%), comorbid Diabetes mellitus (37%). Median age was 54 years with a range of 18-73 years. There were statistically significant differences between radial artery diameter (p<0.05), radial artery PSV (p<0.001), radial artery flow volume (p<0.001), cephalic vein diameter (p<0.001) pre and post isometric exercise and FIR. Risk factors of diabetes mellitus (p <0.05) and obesity (p <0.05) have a significant change on the diameter of the cephalic vein.

 

Conclusion: The use of isometric exercise and FIR can increase radial artery diameter, radial artery PSV, radial artery flow volume and cephalica vein diameter in ESKD  patients before radiocephalica AVF creation.

 

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Wibowo
"Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan kelainan struktur atau fungsi ginjal yang mengalami penurunan selama 3 bulan yang mengalami peningkatan prevalensi kasus. Peningkatan prevalensi kejadian PGK juga akan meningkatkan kebutuhan hemodialisis dan penggunaan arteriovenous fistula (AVF). Maturasi dan keberhasilan AVF dipengaruhi oleh faktor pasien dan struktur vaskular. Latihan isometrik dilaporkan dapat meningkatkan diameter vena, arteri, dan peak systolic velocity (PSV). Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh latihan isometrik pre operatif terhadap diameter vena cephalica, diameter arteri radialis, PSV, intimal medial thickening (IMT), dan volume flow arteri radialis. Desain penelitian adalah eksperimental pre and post-test study, dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Penelitian dilaksanakan follow up pasien selama 8 minggu latihan isometri. Total subjek penelitian sebanyak 38 orang. Usia median subjek penelitian yaitu 56 tahun dengan rentang usia 20 sampai 71 tahun. Terdapat perbedaan yang signifikan antara diameter vena (p=0,003), PSV (p=0,032), dan volume flow (p=0,030) subjek penelitian pre dan post latihan isometrik. Terdapat perbedaan signifikan antara perubahan diameter vena terhadap komorbid diabetes melitus. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara perubahan diameter vena, PSV, dan volume flow paska latihan ismoetrik terhadap kelompok usia, komorbid, dan jenis kelamin (p>0,005). Penggunaan latihan isometrik dapat meningkatkan perubahan diameter vena, PSV dan volume flow pada pasien sebelum pembuatan AVF radiocephalica. Tidak terdapat perubahan signifikan diameter vena pasca latihan isometrik pada penderita diabetes melitus.

Chronic Kidney Disease (CKD) is a disorder of kidney structure or function that has decreased over 3 months and has an increased prevalence of cases. The increasing prevalence of CKD will also increase the need for hemodialysis and the use of arteriovenous fistula (AVF). AVF maturation and success are influenced by patient factors and vascular structure. Isometric exercise is reported to increase the diameter of veins, arteries, and peak systolic velocity (PSV). Objective: Analyzing the effect of preoperative isometric exercise on the diameter of veins, arteries, PSV, intimal medial thickening (IMT), and volume flow. The research design was an experimental pre and post-test study, conducted at Cipto Mangunkusumo Center National Hospital. The study was conducted to follow up patients for 8 weeks of isometric exercise. The total study subjects were 38 people, with the highest prevalence being men, and comorbid hypertension. The median age of the research subjects was 56 years with an age range of 20 to 71 years. There were significant differences between venous diameter (p=0.003), PSV (p=0.032), and volume flow (p=0.030) in pre and post isometric training subjects. There was significant difference between cephalic vein diameter to diabetes mellitus group. There was no significant difference between changes in radial artery diameter, PSV, IMT, and post-isometric exercise volume flow for the age, comorbid, and sex groups (p>0.005). The use of isometric exercises can increase changes in venous diameter, PSV and volume flow in patients before the making of radiocephalic AVF. There was no significant change in venous diameter after isometric exercise in patient with diabetes mellitus.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aprizal Putera
"Latar Belakang: Penyakit ginjal kronis (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) didefinisikan sebagai adanya kerusakan ginjal atau perkiraan laju filtrasi glomerolus (LFG) kurang dari 60ml/menit/1,73m2 yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Tindakan akses vaskular berupa arteriovenous fistula dapat dibuat pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalankan terapi hemodialisis. Latihan isometrik berupa handgrip exercise dilaporkan dapat meningkatkan diameter arteri radialis dan vena cephalica, peak systolic velocity (PSV), intima media thickness (IMT), dan volume flow arteri radialis (RAVF).
Tujuan: Menganalisis pengaruh handgrip exercise sebelum dan setelah tindakan pembuatan Arteriovenous Fistula Radiocephalica terhadap perubahan diameter arteri radialis dan vena cephalica, PSV, IMT, dan RAVF.
Metode: Desain pada penelitian ini adalah controlled trial yang dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Setelah tindakan pembuatan Arteriovenous Fistula Radiocephalica, pasien dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol, pasien melakukan tatalaksana standar sedangkan pada kelompok intervensi, pasien melakukan tatalaksana standar dan handgrip exercise lalu kedua kelompok di follow up setelah 8 minggu.
Hasil: Total subjek penelitian sebanyak 53 orang, dimana terdapat 7 pasien yang masuk kriteria drop out, yang terdiri dari 2 pasien meninggal dan 5 pasien tidak kontrol. Usia median pada kelompok intervensi adalah 53 tahun dan pada kelompok kontrol adalah 56 tahun. Pada kelompok yang melakukan handgrip exercise, terdapat perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah latihan yaitu pada parameter diameter arteri radialis (p=0,022), diameter vena cephalica (p<0,001), PSV (p<0,001), dan volume flow arteri radialis (p<0,001). Di sisi lain, tidak terdapat perbedaan bermakna antara nilai IMT sebelum dan sesudah latihan hand grip (p=0,575). Sementara itu, pada kelompok kontrol ditemukan juga terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah masa follow-up terkait parameter diameter vena cephalica (p<0,001), PSV (p<0,001), dan RAVF (p<0,001). Pada parameter diameter arteri radialis (p=0,103) dan IMT (p=0,083) tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol.
Simpulan: Handgrip exercise dapat meningkatkan perubahan diameter arteri radialis dan vena cephalica, PSV, dan RAVF. Tidak terdapat perubahan pada IMT setelah handgrip exercise.

Background: Chronic kidney disease (CKD) is defined as the presence of kidney damage or an estimated glomerular filtration rate (eGFR) less than 60ml/min per 1.73 square meters, persisting for 3 monts or more. Creating vascular access such as arteriovenous fistula can be done in hemodialysis therapy patients with chronic kidney disease. Isometric exercises in the form of handgrip exercise has been reported to increase the diameter of radial artery and cephalic vein, peak systolic velocity (PSV), intima media thickness (IMT), and radial artery volume flow (RAVF).
Objective: To analyze the effect of handgrip exercise before and after radiochepalic arteriovenous fistula creation on changes of the diameter of radial artery and cephalic vein, PSV, IMT, and radial artery volume flow.
Methods: The design of this research was controlled trial at Cipto Mangunkusumo Center National Hospital. After the creation of radiocephalic arteriovenous fistula, patients divided into two groups, control group and intervention group. The control group received usual care. Usual care and handgrip exercise was performed in the intervention group, both groups were assessed at 8 weeks post the creation of radiocephalic arteriovenous fistula.
Results: For 53 patients, 7 patients were dropped out, consist of 2 patients passed away and 5 patients lose control. Median age of this research subjects was 56 years old. A significant increase of diameter of radial artery (p=0,022) and cephalic vein (p<0,001), PSV (p<0,001), and radial artery volume flow (p<0,001) was observed in intervention group. Meanwhile there was no change of intima media thickness before and after handgrip exercise (p=0,575). Similarly, there was significant increase of cephalic vein diameter (p<0,001), PSV (p<0,001), and RAVF (p<0,001) and there was no significant change of radial artery diameter (p=0,103) and IMT in control group.
Conclusion: Handgrip exercise improved diameter of radial artery and cephalic vein PSV, and RAVF. There was no change of IMT after handgrip exercise
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library