Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fagan, Brian M.
Boston: Little, Brown, [1975]
930.102 8 FAG b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Yulita
Abstrak :
Salah satu tujuan diadakan penelitian di bidang Arkeologi adalah untuk melakukan identifikasi terhadap artefak temuan sehingga keberadaan dapat diketahui. Seringkali arkeolog merasa kesulitan dikarenakan data yang menyertai temuan tidak lengkap terutama untuk temuan yang dikategorikan temuan lepas. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pendekatan dari sudut pandang lain. Penelitian ini mencoba menawarkan pendekatan analisis bahan melalui komposisi kimia bebas penyusun artefak untuk identifikasi meriam perunggu Museum Nasional yang dikategorikan sebagai temuan lepas. Komposisi kimia dapat diperoleh setelah dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif pada sejumlah kecil bahan. Pengetahuan mengenai komposisi sangat penting karena berhubungan dengan struktur kimia yang merupakan unsur pembentuk kekuatan artefak. Kekuatan artefak berhubungan dengan penampilan dan penampilan berhubungan erat dengan pemanfaatan artefak sebagai fungsi teknologi, sosial dan ideologi. Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini berdasarkan perbedaaan komposisi kimianya adalah pertama apakah keberadaan meriam dengan bentuk dan hiasan yang beragam mengindikasikan adanya perbedaan fungsi meriam saat digunakan. Permasalahan yang kedua adalah apakah dapat dibedakan pabrik asal pembuatan meriam terutama untuk meram yang memiliki identitas. Permasalahan yang ketiga adalah bagaimana tingkat kekuatan perunggu yang digunakan untuk meriam dengan perunggu yang digunakan untuk artefak bukan meriam. Langkah penelitian yang digunakan sesuai dengan konsep arkeologi yaitu pertama pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengolahan data dan penyimpulan data. Data artefaktual diperoleh berdasarkan atribut yang dimiliki sehingga diperoleh meriam yang mewakili kelompoknya untuk diambil komposisi bahannya. Kemudian dilakukan analisis kimia dengan menggunakan spektrofotometer fluoresence sinar X. Tahap berikutnya yaitu pengolahan data dilakukan dengan mengintegrasikan data artefaktual dengan data komposisi kimia. Berdasarkan hasil integrasi dan dilengkapi dengan pengetahuan yang diperoleh dari literatur ini kemudian dilakukan tahap terakhir yaitu penyimpulan data. Kesimpulan yang diperoleh antara lain meriam berdasarkan variasi hiasan dan komposisi kimia dapat dibedakan fungsinya sebagai senjata dan sebagai simbol sosial. Berdasarkan literatur diketahui meriam yang digunakan sebagai senjata memiliki kandungan seng (Zn). Meriam dengan hiasan dan dekorasi indah kemungkinan besar tidak digunakan sebagai senjata karena tidak adanya unsur seng dalam komposisi. Meriam yang berlambang AVOC dan HVOC memiliki persamaan unsur yaitu adanya unsur tembaga(Cu), timah (Sn), seng (Zn) dan arsenik (As) sebagai unsur utama, sedangkan meriam yang berlambang VOCVOC hanya memiliki unsur utama tembaga dan seng tanpa adanya timah dan arsenik Padahal arsenik merupakan ciri khas perunggu Eropa. Sehingga dapat dipastikan meriam yang berlambang VOCVOC bukan berasal dari negara asal VOC. Apabila dibandingkan dengan perunggu yang digunakan untuk artefak bukan meriam, ternyata perunggu untuk meriam memiliki kekuatan yang lebih. Hal ini karena kandungan timah (Sn) pada meriam tidak lebih dari 10% dan perunggu memiliki kandungan fosfor, serta tidak adanya unsur timbal seperti yang ditemukan pada campuran logam untuk artefak lain.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galang Setiawan Fauzie
Abstrak :
Pada beberapa prasasti batu di Museum Nasional Jakarta dijumpai ornamen. Ornamen tersebut memiliki bentuk dan jenis yang bervariasi. Ornamen banyak ditemukan pada prasasti yang dikeluarkan oleh raja. Raja-raja tersebut antara lain raja yang memerintah pada masa Mataram Kuna. Setiap raja memiliki ciri khas ornamen yang berbeda-beda. Hal itu membawa persepsi bahwa setiap ornamen pada prasasti memiliki arti yang berbeda sesuai dengan tujuan raja pada waktu itu. Penelitian ini mencoba untuk merekonstruksi arti ornamen pada prasasti yang dikeluarkan oleh raja, selain memiliki arti yang tampak juga memiliki arti lain berdasarkan fungsi dan keletakkannya. ......AbstractIn some stone inscriptions in Jakarta National Museum found ornaments. The ornament has a variety of shapes and types. Ornaments are mostly found on inscriptions issued by kings. These kings include the kings who reigned during the time of Mataram Kuna. Each king has the distinctive characteristics of different ornaments. It brings the perception that every ornament on an inscription has a different meaning according to the purpose of the king at that time. This research tries to reconstruct the meaning of ornaments on the inscriptions issued by the king, in addition to having visible meanings also have other meanings based on their function and laying.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Bisma Putrapratama
Abstrak :
PT XYZ merupakan perusahaan rintisan yang menjual produk-produk alami melalui situs web dan aplikasi mobile mereka. Proyek perangkat lunak di PT XYZ diimplementasikan menggunakan metode agile dan kerangka kerja Scrum agar tanggap dengan kebutuhan pasar dan pelanggan. Nyatanya, proses pengembangan perangkat lunak masih mengalami keterlambatan dalam perilisan karena rendahnya tingkat ketercapaian target untuk sprint. Dampak yang ditimbulkan adalah tidak tercapainya Objective and Key Result (OKR). Berdasarkan wawancara dengan narasumber dari PT XYZ, yaitu anggota tim Scrum yang terdiri dari Product Manager, Technical Lead, Senior Software Engineer, dan QA Analyst menunjukkan bahwa akar permasalahaan yang dihadapi perusahaan erat kaitannya dengan proses implementasi Scrum, terutama acara dan artefak Scrum. Permasalahan tersebut menjadi pemicu penelitian ini untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi Scrum di perusahaan. Evaluasi implementasi Scrum dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja Scrum Maturity Model (SMM) dan metode penilaian Standard Capability Maturity Model Integration Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) kelas C. Hasil penilaian menunjukkan bahwa implementasi Scrum di PT XYZ masih berada pada tingkat kematangan 1 karena terdapat sebuah goal di tingkat kematangan 2 belum fully achieved, yaitu goal basic Scrum management dengan nilai 71,43% largely achieved. Setelah melakukan penilaian, penelitian ini menghasilkan 3 rekomendasi untuk artefak Scrum, 4 rekomendasi untuk acara Scrum, 2 rekomendasi untuk komponen pendukung Scrum, dan 5 rekomendasi untuk akar permasalahan penelitian. Penelitian ini juga menyertakan langkah-langkah perubahan yang dapat dilaksanakan perusahaan untuk memperbaiki alur proses Scrum terkait acara dan artefak Scrum. Rekomendasi dan langkah-langkah perubahan diharapkan mampu untuk meningkatkan ketercapaian target sprint sehingga memungkinkan perilisan proyek perangkat lunak yang tepat waktu dan mencapai nilai bisnis yang diharapkan perusahaan......PT XYZ is a start-up company that sells natural products through its website and mobile application. The software project at PT XYZ is implemented using agile methods and the Scrum framework to respond to the market and customer needs. In fact, the software development process is still experiencing delays in release due to the low rate of achieving targets for sprints. The impact is not achieving the Objective and Key Result (OKR). Based on interviews with representatives from PT XYZ, namely members of the Scrum team consisting of Product Manager, Technical Lead, Senior Software Engineer, and QA Analyst, it shows that the root problems faced by the company are closely related to the Scrum implementation process, especially Scrum events and artifacts. These problems are the trigger for this research to evaluate the implementation of Scrum in the company. Evaluation of Scrum implementation is carried out using the Scrum Maturity Model (SMM) framework and the Standard Capability Maturity Model Integration Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) Class C assessment method. The results of the assessment show that the implementation of Scrum at PT XYZ is still at maturity level 1 because there is a goal at maturity level 2 that has not been fully achieved, namely the basic Scrum management goal with a value of 71.43% (largely achieved). After conducting the assessment, this research resulted in 3 recommendations for Scrum artifacts, 4 recommendations for Scrum events, 2 recommendations for Scrum supporting components, and 5 recommendations for the root causes of the research. This research also includes change steps that companies can implement to improve the Scrum process flow regarding Scrum events and artifacts. Recommendations and change steps are expected to be able to improve the achievement of the sprint targets to enable the timely release of software projects and achieve the expected business value of the company.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Engelenhoven, Aone van
Abstrak :
ABSTRAK
This paper discusses strategies of appropriation of narrative heritage in literate and narrative histories on the island of Kisar. It shows that notwithstanding their sometimes literate characteristics, storytelling in competitive contexts still follows strategies that are typical for oral performances. This paper questions in how far literate and narrative historiographies can and ought to be separated from each other in Southwest Maluku. This paper has been written in the framework of the project The Orphans of the Dutch East Indies Company, funded by The Dutch Culture Centre for International Cooperation. We like to thank Gerlov van Engelenhoven, Charles Katipana, and Geert Snoeijer for the much needed discussions and reflections. Of course, we are the only ones to blame for any shortcomings in the text.
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2016
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Engelenhoven, Aone van
Abstrak :
This paper discusses strategies of appropriation of narrative heritage in literate and narrative histories on the island of Kisar. It shows that notwithstanding their sometimes literate characteristics, storytelling in competitive contexts still follows strategies that are typical for oral performances. This paper questions in how far literate and narrative historiographies can and ought to be separated from each other in Southwest Maluku.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
UI-WACANA 17:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yogaswara Shahputra Pratama
Abstrak :
Dalam menghadapi era disrupsi, PT X (Persero) melakukan transformasi digital pada seluruh proses bisnis, layanan dan produknya sehingga membutuhkan pengembangan berbagai perangkat lunak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut PT X telah mengimplementasikan framework Scrum sejak tahun 2019. Namun menurut laporan perkembangan proyek selama semester satu tahun 2020, capaian penyelesaian Backlog dan Sprint Goals hanya sebesar 69,22% dari 100% yang ditargetkan sehingga berdampak pada berbagai keterlambatan proyek. Berdasarkan paparan dari salah satu Product Owner, masalah tersebut menyebabkan PT X mengalami kerugian dari hilangnya potensi pertumbuhan pendapatan bisnis. Pada tahap awal, melalui studi dokumen pada aplikasi JIRA dan dokumen terkait proses Scrum serta wawancara dengan salah satu Scrum Master, penelitian ini menemukan terdapat berbagai penyimpangan praktik Scrum khususnya pada Scrum Artifacts yang terindikasi menjadi akar masalah utama. Pengukuran tingkat kematangan dilakukan melalui penyebaran kuesioner elektronik yang berisi 83 pertanyaan dari Scrum Maturity Model (SMM) yang telah dimodifikasi sesuai Scrum Guide 2020, kepada 5 tim Scrum business dan business support yang diwakili oleh 4 Scrum Master. Data kuesioner dan evidence yang diperoleh kemudian diolah menggunakan Key Process Area (KPA) Rating. Pengukuran tingkat kematangan menunjukkan bahwa PT X masih berada pada kematangan tingkat 1 (Initial) dari 5 tingkat kematangan. Rekomendasi perbaikan difokuskan kepada perbaikan kualitas Scrum Artifacts yang juga merupakan salah satu sasaran khusus pada tingkat kematangan 2 yang tidak berhasil dicapai oleh PT X. Sebanyak 14 rekomendasi terbagi dalam 4 kelompok meliputi, Product Backlog, Sprint Backlog, Release Burndown Chart, dan Sprint Burndown Chart. Rekomendasi yang telah divalidasi melalui wawancara dengan Scrum Master Lead PT X diberikan dan disarankan untuk diimplementasikan secara konsisten guna meningkatkan kapabilitas implementasi Scrum di PT X agar masalah capaian Scrum dan keterlambatan proyek dapat teratasi. ......Facing the disruptive era, PT X (Persero) carries out digital transformation in all business processes, services, and products which require various software development effort. To fulfill these needs, PT X has implemented the Scrum framework since 2019. However, according to the project progress report during the first semester of 2020, the achievement of the Backlog and Sprint Goals completion was only 69.22% from 100%, and causing project delays. One of the Product Owners declare that this problem makes PT X lost its potential income from business revenue growth. In the early stages, through documents study on the JIRA application and analyze all of the documents related to the Scrum process at PT X as well as interviews with one of the Scrum Masters. This research found that there were various deviations in Scrum practice, especially in Scrum Artifacts which were indicated to be the root of the main problem. Maturity level measurement is carried out through the distribution of an electronic questionnaire containing 83 questions from the Scrum Maturity Model (SMM) which has been modified with the Scrum Guide 2020, to 5 Scrum business and business support teams represented by 4 Scrum Masters. The data obtained from the questionnaire then equipped with evidence then processed using the Key Process Area (KPA) Rating. The result of maturity level measurement shows that PT X’s maturity is at level 1 (Initial) of 5 maturity levels. Recommendations for improvement are focused on improving the quality of Scrum Artifacts which is also one of the specific targets at maturity level 2 that not yet achieved by PT X. A total of 14 recommendations are divided into 4 groups including, Product Backlog, Sprint Backlog, Release Burndown Chart, and Sprint Burndown Chart. Recommendations that have been validated by Scrum Master Lead through interviews are given and suggested to be implemented consistently in order to improve Scrum implementation capability at PT X so that the problem of Scrum achievement and project delays can be resolved.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Parida Kristina
Abstrak :
Penelitian ini membahas proses pembentukan pertunjukan Raminten Cabaret Show dengan memahami dramaturgi, dramaturgi queer, dan peran artefak media dalam pertunjukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan paradigma konstruktivisme. Berdasarkan wawancara mendalam dan diskusi kelompok, ditemukan bahwa Raminten Cabaret Show membentuk pertunjukan dengan melakukan dramaturgi pada praktik pertunjukan queer, yaitu drag queen, impersonator, lip-synch, dan mimesis, dalam kesatuan pertunjukan kabaret. Pertunjukan dramaturgis diatur melalui penampilan wajah personal, pengelolaan impresi, pengaturan versi diri dalam wilayah interaksi, serta interaksi penampil dan penonton. Penampil menggunakan artefak media, seperti sepatu hak tinggi, rambut palsu, kostum, riasan wajah dan aksesoris sebagai wajah personal dan tirai dramaturgi. Karakteristik queer atau keunikan dalam pertunjukan Raminten Cabaret Show terdapat pada komersialisasi pertunjukan queer sebagai kuasa, lokalisasi nilai dalam pertunjukan, dan jarak lokal-global dalam konteks, praktik, dan istilah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1) pertunjukan Raminten Cabaret Show terbentuk melalui proses dramaturgi pada seni pertunjukan berkarakteristik queer, 2) dalam proses ini, artefak media berperan signifikan sebagai katalis bagi simbol dan karakteristik queer dalam transformasi panggung dramaturgi pertunjukan, 3) keunikan dalam proses pembentukan pertunjukan membentuk Raminten Cabaret Show sebagai seni pertunjukan queer di Indonesia. ......This study focuses to explain the formation process of Raminten Cabaret Show’s performance by understanding the dramaturgy, queer dramaturgy, and role of media artifacts in the performance. This study is a qualitative research with case study method and constructivist paradigm. Based on in-depth interviews and group discussions, this study discovers that Raminten Cabaret Show forms its performance by performing dramaturgy in queer practices, such as drag queen, lip- synch, impersonator, and mimesis, inside a cabaret performance. Dramaturgical performances are arranged through personal front, impression management, layers of selves management in dramaturgy regions, and interaction between artists and audiences. The artists use media artifacts; heels, wig, costumes, make-up, and accessories, as their personal front and dramaturgy curtain. Queer characteristics or uniqueness in Raminten Cabaret Show’s performance is located in the commercialization of queer performance as a power, localization of values, and the gap between local-global context, practice, and terms. This study concludes that 1) Raminten Cabaret Show’s performance is formed through dramaturgical process of queer performing arts, 2) in this process, media artifacts played a significant role as catalysts for queer symbols and characteristics in the dramaturgy stages transformation, 3) the uniqueness inside the formation process of the performance formed Raminten Cabaret Show as a queer performing arts form in Indonesia.

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library