Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chindy Saktias Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberadaan asymmetric price transmission (APT) pada pasar beras Indonesia, mulai dari petani, produsen, pedagang besar dan pedagang eceran kemudian menganalisis indikasi welfare transfer dari informasi APT tersebut. Model nonlinear ARDL (NARDL) digunakan untuk melihat perbedaan speed dan magnitude dari transmisi harga. Hasil empiris menunjukkan bahwa terjadi APT positif di sepanjang rantai distribusi pasar beras, artinya respon terhadap kenaikan harga lebih besar dibandingkan penurunan harga. Terdapat indikasi welfare loss konsumen dan di balik itu, terdapat pedagang besar yang memperoleh benefit terbesar atas dominasinya dalam menciptakan keuntungan tambahan atas perubahan harga yang dipicu dari tingkat petani.

This study aims to investigate asymmetric price transmission along the supply chain in Indonesian rice market (farmer, producer, wholesaler, retailer), and use the APT information to analyze the indication of welfare transfer. NARDL is used to see the difference in speed and magnitude of price transmission. The empirical results show the presence of positive APT along the supply chain, meaning that the response to price increases is greater than price decreases. There are indications of consumer welfare loss and wholesalers getting the greatest benefit from their dominance in creating additional profits from price changes triggered by the farmer level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Lingga Saputra
"ABSTRAK
Pergerakkan harga domestik dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga internasional barang tersebut, harga minyak dunia, nilai tukar, hingga kebijakan pemerintah. Intervensi pemerintah melalui kebijakan dapat dilakukan melalui mengontrol harga, pengaturan ketersediaan stok barang tersebut di masyarakat, dll. Pengujian ekonometrik melalui error correction model digunakan untuk mengetahui seberapa besar penyesuaian harga domestik ketika terjadi kenaikan maupun penurunan harga internasional pada komoditas barang kebutuhan pokok. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi penyesuaian harga domestik ketika terjadi kenaikan maupun penurunan harga internasional pada komoditas tepung terigu, gula pasir, kedelai, daging sapi, dan daging ayam broiler. Penyesuaian harga domestik tidak terjadi pada komoditas beras dan telur ayam ras berdasarkan koefisien dan level signifikansinya.

ABSTRACT
Domestic price movements are affected by several factors, such as the international price of the goods, world oil prices, exchange rates, and government intervention. Government can do several actions in order to make domestic price of the goods reachable to domestic consumers, such as controlling prices, regulating the procurement of the goods, etc. Econometric testing through error correction model is used to find out how much the adjustment of domestic price when the increase and decrease happened to international price on commodities of staple foods. The results indicate that the adjusments happened in domestic price on the commodities of flour, sugar, soybean, beef, and broiler chicken. Domestic price adjustments do not occur in the commodities of rice and chicken egg based on its coefficient and level of significance. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Qurratu Ain
"ABSTRAK
Petani perkebunan sawit rakyat di Indonesia merupakan bagian penting dalam industri kelapa sawit. Pada tahun 2017, ada 39 dari total 12,3 juta hektar lahan perkebunan kelapa sawit dimiliki oleh petani rakyat yang berkontribusi sebesar 32 dari total 35 juta ton produksi kelapa sawit Indonesia. Hasil penelitian Edwards 2015 menunjukkan bahwa keuntungan yang diterima oleh petani perkebunan sawit rakyat lebih kecil dibandingkan perkebunan besar. Hal tersebut diduga karena lambatnya penyesuaian harga dan transmisi harga yang tidak simetris antara harga jual TBS petani rakyat dengan harga CPO, sehingga petani sawit rakyat tidak banyak menikmati kenaikan harga CPO. Penelitian ini bertujuan menganalisis lambatnya penyesuaian harga serta menguji adanya transmisi harga TBS kelapa sawit yang tidak simetris di tingkat petani sawit rakyat serta menganalisis faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Studi dilakukan terhadap hubungan antara harga TBS petani sawit rakyat di lima provinsi Jambi, Kalimantan Timur, Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan dengan harga CPO internasional menggunakan ECM dan AECM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun transmisi harga TBS dengan harga CPO di Provinsi Jambi, Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan bersifat simetris, namun harga TBS lambat menyesuaikan perubahan harga CPO. Penelitian ini juga menemukan bahwa transmisi harga asimetris antara harga TBS dengan harga CPO terjadi di Kalimantan Timur, yang menunjukkan bahwa harga TBS petani rakyat di Kalimantan Timur lebih lambat menyesuaikan kenaikan harga CPO dibandingkan penurunan harga CPO. Lambatnya penyesuaian dan terjadinya hubungan yang asimetris antara harga TBS petani sawit rakyat dengan harga CPO disebabkan oleh rendahnya kualitas TBS yang diproduksi petani sawit rakyat, rantai pasar yang melalui pedagang perantara dan struktur pasar TBS yang bersifat oligopsoni, serta tidak transparansnya PKS dalam mengacu harga CPO.

ABSTRACT
The importance of smallholders in the palm oil industry is undeniable. At 2017, smallholders possess around 39 of palm oil plantations in Indonesia, contributing 32 of total palm oil production. However, smallholders are likely to reap less benefits compared to big plantations, allegedly caused by the presence of asymmetric price transmissions at smallholders level during the sales of Fresh Fruit Bunches FFB. Thus, it affects smallholders opportunity to enjoy price hikes of FFB Edwards, 2015. This research aims to analyze slow adjustment process and the pattern of price transmission at smallholders level as a response towards changes in CPO prices in five provinces Jambi, Kalimantan Timur, Riau, Sumatera Utara, and Sumatera Selatan. This research also analyzes factors that may cause slow adjustments and asymmetric price transmissions. By using Error Correction Mechanism ECM and Asymmetric Error Correction Mechanism AECM, this research shows that although price transmissions in Jambi, Riau, Sumatera Utara, and Sumatera Selatan are symmetric, they rsquo re found to adjust slowly. This research also finds that asymmetric price transmissions happen in Kalimantan Timur, where the price of FFB at smallholders rsquo level corrects faster when prices decrease compared to when they increase. Slow adjustments and asymmetric price transmissions between smallholders price and CPO price occur due to the weak bargaining power of smallholders which by extension is caused by low quality FFB, non competitive market structures oligopoly and the presence of middleman in marketing channels, and lack of Palm Oil Factors POF transparency in refering to CPO prices."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library