Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahrul Ramadhan
Abstrak :
Rumah susun sederhana atau Rusunawa merupakan cara pemerintah untuk mengatasi masalah lahan dan hunian yang tidak layak di Indonesia, dalam hal ini khususnya di DKI Jakarta. Walaupun pemerintah telah berupaya menyeselesaikan permasalahan yang ada namun muncul masalah baru yang dirasakan oleh penghuni Rusunawa seperti masalah Ekonomi, Sosial, hingga masalah lingkungan. Green roof yang dianggap memiliki banyak manfaat sehingga cukup ramai diperbincangkan dan diterapkan diberbagai bangunan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dalam penelitian ini ditemukan potensi penerapan green roof pada Rusunawa di Kota Jakarta. Manfaat ekonomi, sosial, lingkungan, hingga estetika dan desain yang bisa dirasakan dalam penerapan green roof pada Rusunawa. Walaupun terdapat hambatan dan tantangan dalam penerapan green roof yang harus dihadapi jika penerapannya dilakukan. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa potensi penerapan konsep atap hijau untuk menghadirkan berbagai kegiatan di Rusunawa dapat menjadi alternatif dalam mengatasi masalah yang ada.
Simple flats (Rusunawa) is a way for the government to overcome the lack of land and also inadequate housing in Indonesia, in this case especially in DKI Jakarta. Although the government has tried to resolve existing problems, new problems have been felt by residents of Rusunawa, such as economic, social, and environmental issues. A green roof is considered to have many benefits so it is quite widely discussed and applied in various buildings both in Indonesia and abroad. In this study found the potential application of green roof on Rusunawa in Jakarta. The economic, social, environmental, to aesthetic and design benefits that can be felt in the application of green roof in Rusunawa. Although there are obstacles and challenges in applying green roof that must be faced if the application is done. The results of this writing indicate that the potential application of the concept of a green roof to present various activities in Rusunawa can be an alternative in overcoming existing problems.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Dewanto
Abstrak :
Pembangunan berkelanjutan di Indonesia memerlukan peningkatan proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota paling sedikit 30% dari luas total wilayah kota sebagai target nasional. Retrofit atap hijau merupakan solusi potensial untuk mencapai target tersebut, terutama di daerah perkotaan dengan keterbatasan lahan terbuka seperti Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan ekonomi retrofit atap hijau ekstensif di bangunan bertingkat sedang hingga tinggi di Indonesia menggunakan simulasi Monte Carlo. Metodologi penelitian ini melibatkan validasi faktor-faktor yang mempengaruhi analisis cost-benefit oleh para ahli, dan kemudian menggunakan simulasi Monte Carlo untuk menilai probabilitas kelayakan ekonomi dari perspektif NPV (Net Present Value) dan BCR (Benefit-Cost Ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa retrofit atap hijau di Indonesia memiliki probabilitas kelayakan ekonomi yang tinggi, dengan 98,56% hasil simulasi menunjukkan NPV positif dengan rata-rata NPV sebesar Rp 1.772.216 dan standar deviasi Rp 856.483, serta 98,80% hasil simulasi menunjukkan BCR lebih dari 1 dengan rata-rata BCR sebesar 1,76 dan standar deviasi 0,387. Faktor-faktor biaya, manfaat, dan situasi ekonomi mempengaruhi kelayakan retrofit atap hijau di Indonesia dengan cara yang berbeda: nilai properti dan penambahan nilai jual memiliki dampak positif tinggi, penghematan energi memiliki dampak moderat, dan penambahan umur atap memiliki dampak rendah. ......Sustainable development in Indonesia requires increasing the proportion of urban Green Open Space (RTH) to at least 30% of the total city area as a national target. Green roof retrofitting is a potential solution to achieve this target, especially in urban areas with limited open land like Jakarta. This study aims to evaluate the economic feasibility of extensive green roof retrofitting on medium to high-rise buildings in Indonesia using Monte Carlo simulation. The research methodology involves validating the factors that affect the cost-benefit analysis by experts, followed by using Monte Carlo simulation to assess the economic feasibility from the perspective of NPV (Net Present Value) and BCR (Benefit-Cost Ratio). The results show that green roof retrofitting in Indonesia has a high probability of economic feasibility, with 98.56% of the simulations showing a positive NPV with an average NPV of Rp 1,772,216 and a standard deviation of Rp 856,483, and 98.80% of the simulations showing a BCR greater than 1 with an average BCR of 1.76 and a standard deviation of 0.387. The cost, benefit, and economic situation factors affect the feasibility of green roof retrofitting in Indonesia in different ways: property value and sales value addition have a high positive impact, energy savings have a moderate impact, and roof lifespan extension has a low impact.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library