Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atik Setiawati
"Atresia ani adalah kelainan kongenital dimana terjadi tertutupnya lubang anus. Salah satu penatalaksanaan medis pada pasien atresia ani adalah PSARP (Posterior Sagittal Anorectoplasty.) Perawat memiliki peranan penting dalam perawatan pasien post operasi PSARP. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan atresia ani post operasi PSARP dengan intervensi keperawatan positioning. Posisi side lying prone merupakan salah satu tindakan perawatan perianal untuk mengatasi komplikasi dan risiko infeksi. Posisi ini telah di praktekkan pada tiga orang pasien post operasi PSARP di ruang BCh RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo, dan menunjukkan hasil yang cukup baik dalam proses penyembuhan luka Anoplasty. Karya ilmiah ini merekomendasikan dilakukannya pelatihan perawat mengenai pengaturan posisi pada pasien post operasi PSARP.

Atresia ani is the disfunction of congenital that happen when hole of anal is closed. One of the medical treatment atresia ani is PSARP (Posterior Sagittal Anorectoplasty). Nurses has an important part in caring of post operation PSARP patient. This writing is to give the description of caring the atresia ani post operation PSARP patient with positioning nursing intervention. Side lying prone position is one of perineal care to prevent the complications and infection of anorectoplasty. The position has been practiced in three patients post operation PSARP in BCh room RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo, and it showed good result in recovery of anorectoplasty. It is recommended education for the nurses to provided position for children post operation PSARP.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cluny Martina Mangkuayu
"Atresia Ani merupakan salah satu kelainan bawaan terbanyak di Indonesia yang membutuhkan penanganan berkelanjutan tergantung pada jenis kelainan anatomisnya. Banyaknya tahapan operasi yang dijalani pada kasus atresia ani ini memberikan pengalaman nyeri pada bayi termasuk salah satunya adalah operasi pembuatan anus atau PSARP.
Tujuan karya ilmiah ini untuk menganalisis efektivitas manajemen nyeri nonfarmakologi pemberian ASI langsung untuk mengurangi nyeri pada bayi.
Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu studi kasus dengan satu pasien kelolaan yang diberikan intervensi manajemen nyeri nonfarmakologi pemberian ASI langsung saat dilakukan perawatan luka PSARP.
Hasil intervensi ini berupa penurunan skala nyeri FLACC pada pasien dan kondisi pasien lebih tenang. Terkait hal ini petugas kesehatan di ruang bedah perlu mendukung orang tua untuk secara efektif memberikan ASI langsung kepada bayi untuk mengurangi nyeri.

Atresia Ani is one of the most common congenital abnormalities in Indonesia requiring continuous treatment depending on the type of anatomical abnormality. The many stages of surgery performed in this case of atresia ani provide experience of pain in infants including the operation of the anal PSARP.
The study aimed to analyze the effectiveness of non-pharmacological pain management of direct breast feeding to reduce pain in infants.
This paper used case study approach on one patients which being intervented by direct breastfeeding when PSARP wound care was performed for 4 days long.
The result of the intervention was the reduction of pain evaluated by FLACC score and the patients looks more comfortable. The intervention is recommended to be applied by health care workers in surgery ward in supporting parents to effectively breastfeed directly to reduce pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasri Rina Walastri
"Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan atresia ani pre dan postoperasi tutup kolostomi, dengan penerapan perencanaan pulang berupa edukasi kesehatan untuk menurunkan kecemasan pada orang tua. Atresia Ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), dimana tidak adanya lubang anus. Tindakan penutupan kolostomi merupakan tindakan operasi ketiga yang dilakukan setelah pembuatan kolostomi dan PSARP (Posterior Sagital Anorektoplasti). Tindakan operasi penutupan kolostomi menimbulkan kecemasan pada orang tua akibat kurangnya pengetahuan orang tua dalam melakukan perawatan setelah operasi. Hasil dari penerapan perencanaan pulang melalui edukasi kesehatan yang dilakukan pada orang tua terbukti dapat menurunkan kecemasan. Penulis menyarankan perlunya penerapan perencanaan pulang dengan edukasi kesehatan serta perlu dilakukannya pengawasan terhadap pelaksanaan perencanaan pulang dari institusi pelayanan.

This paper aims to explain preoperative and postoperative nursing care in children patient with atresia ani who went undergo closed colostomy. The intervention is education as perencanaan pulang to patient’s parents in hope to decrease their anxiety. Atrecia ani is a congenital problem which there is no butt hole or anus. Closed colostomy is the third step, after open colostomy and PSARP (Posterior Sagital Anorectoplasty). Closed colostomy procedure is known to stimulate anxiety patient’s parents due to insufficient knowlegde of postoperative care. Discharge planning is done and proved to decrease anxiety. Therefore, health education as discharge planning is very important to do. In addition, the surveillance of discharge planning is as important as the education itself to make sure nursing care is given therapeutically."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Barnis Lady Mentari Alamdani
"Atresia ani merupakan malformasi kongenital pada anorektum. Klien dengan atresia ani biasanya dilakukan kolostomi. Kolostomi seringkali mengalami iritasi pada kulit peristomal. Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada klien dengan atresia ani dengan kolostomi yang memiliki kondisi iritasi pada kulit peristomal. Salah satu intervensi untuk menghindari komplikasi lebih lanjut yaitu dengan perawatan stoma. Perawatan stoma dilakukan dengan cara menilai iritasi kulit dengan ostomy skin tools, melakukan intervensi, dan pemantauan kondisi kulit. Setelah dilakukan perawatan stoma selama 3 hari ditemukan hasil berkurangnya kemerahan pada kulit dan hilangnya iritasi dari tiga lokasi menjadi hanya satu lokasi iritasi. Hasil karya ilmiah ini merekomendasikan pihak rumah sakit untuk mengembangkan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengan kerusakan integritas kulit untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Atresia ani was a congenital malformation in anorectum. Clients with atresia ani usually had colostomy procedure. Colostomy often experienced for peristomal skin irritation. The purpose of this study was provided an overview of nursing care to clients with atresia ani who had peristomal skin irritation. One intervention to avoid further complications was by stoma care. Stoma care was done by assessing skin irritation with ostomy skin tools, interventions, and monitoring the condition of the skin. After stoma care for 3 days found resulted in redness less and reduce irritation location from three locations into one location. From the result of this study recommend the hospital need to develop a nursing care on clients with skin integrity damage to improve the quality of service."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Yudhi Lestari
"Malformasi anorektal merupakan kelainan kongenital yang meliputi anus, rectum, atau batas di antara keduanya. Kelainan ini mempunyai lubang keluarnya mekonium di tempat lain (fistula) seperti kandung kemih, uretra, atau vagina. Salah satu penatalaksanaan medis pada klien malformasi anorektal adalah Posterior Sagittal Anorectoplasty (PSARP). Perawat memiliki peranan penting dalam perawatan pada klien post PSARP. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak malformasi anorektal post operasi PSARP dengan intervensi perawatan perianal untuk mengurangi risiko infeksi. Perawatan perianal merupakan intervensi untuk meminimalkan komplikasi yang mungkin muncul pada klien post PSARP. Perawatan perianal telah diaplikasikan pada klien Anak B dengan post PSARP di RSAB Harapan Kita dan menunjukkan hasil yang cukup baik dalam proses penyembuhan luka anoplasty. Karya ilmiah ini merekomendasikan pelatihan perawat mengenai perawatan perianal pada klien post operasi PSARP.

Anorectal malformations are congenital abnormalities that involve the anus, rectum, or the border between them. This disorder has a meconium outlet in another place (a fistula) such as the bladder, urethra, or vagina. One of the medical management for anorectal malformation patients is Posterior Sagittal Anorectoplasty (PSARP). Nurses have an important role in the care of post PSARP patients. This final scientific paper aims to provide an overview of nursing care for children with postoperative PSARP anorectal malformations with perianal care interventions to reduce the risk of infection. Perianal care is an intervention to minimize complications that may arise in post PSARP patients. Perianal treatment has been applied to Child B's client with post PSARP at RSAB Harapan Kita and showed good results in the anoplasty wound healing process. This scientific work recommends the training of nurses regarding perianal care in postoperative PSARP pasien patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library