Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mathilda Albertina
Abstrak :
Latar Belakang: Pada tahun 2001-2005, angka kejadian penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi meningkat. Berdasarkan data WHO-UNICEF, angka kelengkapan imunisasi, yang digambarkan dengan cakupan imunisasi campak, adalah 78% di tahun 2005. Namun, angka cakupan imunisasi campak belum tentu tepat dalam menggambarkan kelengkapan imunisasi dasar. Tujuan: Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar, alasan ketidaklengkapan imunisasi dasar, karakteristik orangtua (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga), pengetahuan serta sikap orangtua terhadap imunisasi, dan hubungan antara karakteristik, pengetahuan dan sikap orangtua dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Metode: Penelitian cross-sectional dengan wawancara melalui kuesioner pada orang tua yang membawa anak balita di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RS. Cipto Mangunkusumo pada tanggal 04-14 Maret 2008. Hasil: Dari 76 sampel, 65,8% anak balita memiliki status imunisasi dasar yang lengkap dan 34,2% lainnya tidak lengkap. Jenis imunisasi yang paling banyak tidak lengkap adalah hepatitis B (17,1%). Alasan ketidaklengkapan imunisasi antara lain anak sakit (66,7%), orangtua tidak tahu jadwal imunisasi (18,5%), vaksin habis (7,4%), orangtua lupa (3,7%), dan tidak ada Pekan Imunisasi Nasional (3,7%). Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, pengetahuan serta sikap orangtua terhadap imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita. Kesimpulan: Kelengkapan imunisasi dasar anak balita di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RSCM adalah 65,8%. Ketidaklengkapan imunisasi paling banyak disebabkan karena anak sakit (66,7%). Tidak didapatkan hubungan antara faktor orangtua dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RSCM. ......Introduction: From the year 2001 to 2005, number of vaccine-preventable diseases was increased. According to WHO-UNICEF, this number, which regards the coverage of measles immunization, is 78% in 2005. However, the coverage number of measles immunization does not necessarily accurate in representing the number of complete basic immunization. Objective: To explore complete of basic immunization on children under five year old at Pediatric Clinic in Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), the underlying reasons of incomplete basic immunization, parent's characteristics (educational background, occupation, family income, knowledge and attitude toward immunization) and relationship between parent's characteristic and the completeness of basic immunization. Method: Cross-section study with questionnaire guided interview to parents who brought underfive children to pediatric clinic in Cipto Mangunkusumo National Hospital (RSCM) on 04?14 March 2008. Result: From 76 samples, 65,8% children have complete basic immunization and 34,2% others have incomplete basic immunization. The most incomplete type of immunization is Hepatitis B (17,1%).The reasons for these children to have incomplete basic immunization were due to sickness occuring concurrently with the immunization schedule (66.7%), parents' unawareness of the immunization schedule (18.5%), insufficient amount of vaccine supply (7.4%), parents not recalling of giving their children immunization (3.7%), and the absence of National Immunization Week or PIN (3.7%). There is no statistically significant relationship between the parent's educational background, occupation, family income, knowledge and attitude toward immunization and complete of basic immunization on children under age five at RSCM's Pediatric Clinic. Conclusion: Complete basic immunization on children under five years old at RSCM's Pediatric Clinic reached 65.8%. The reason of incomplete basic immunization was mostly due to sickness happening concurrently with the immunization schedule (66.7%). There was no relation between parent's characteristisc and the completeness of basic immunization on children under age five at RSCM's Pediatric Clinic.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Febriana
Abstrak :
Latar belakang: Imunisasi merupakan suatu cara efektif untuk mencegah terjangkitnya penyakit infeksi. Program imunisasi di Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1977. Namun, berdasarkan data tahun 2001-2005 kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi justru mengalami peningkatan. Sedangkan data mengenai cakupan imunisasi sendiri di Indonesia belum begitu jelas. Menurut WHO-UNICEF, angka cakupan imunisasi campak, yang biasa dipakai untuk menggambarkan kelengkapan imunisasi dasar adalah 78% di tahun 2005. Tetapi angka cakupan imunisasi campak ini belum tentu dapat menggambarkan kelengkapan imunisasi dasar yang sebenarnya. Tujuan penelitian: untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita, alasan bila terjadi ketidaklengkapan imunisasi dasar, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan hal tersebut di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta. Metode: Penelitian potong lintang dengan subjek orangtua yang memiliki anak balita berumur 1-5 tahun yang berkunjung ke poli anak Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta pada tanggal 4-8 Maret 2008. Pengambilan data menggunakan metode kuesioner yang diisi langsung oleh responden atau melalui metode wawancara. Hasil: Angka kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita yang berkunjung ke poli anak RSUD Tarakan yaitu 43,4%. Jenis imunisasi yang memiliki angka ketidaklengkapan tertinggi yaitu hepatitis B (31,6%) dan DTP (44,7%). Besarnya angka ketidaklengkapan disebabkan oleh berbagai faktor antara lain lupa, ketidaktahuan jadwal imunisasi, dan takut akan efek samping yang ditimbulkan dari imunisasi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan orangtua (ayah dan ibu), pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga per bulan, pengetahuan dan sikap terhadap imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita. Kesimpulan: Persentase kelengkapan imunisasi pada anak balita yang berkunjung ke poli anak RSUD Tarakan yaitu 43,4 %. Tidak terdapat determinan yang berhubungan dengan persentase kelengkapan imunisasi.
Background: Immunization is an effective way to prevent vaccine preventable diseases. In Indonesia, immunization program has been done since 1977. But, based on the data from 2001-2005,the incidence of vaccine preventable diseases increased. There have not been some definite data on the number of complete basic immunization in Indonesia. Based on WHO-UNICEF, this number, which regarded the coverage of measles immunization was 78% in 2005. However, the coverage number of measles immunization didn't necessarily accurate in representing the number of complete basic immunization. Objectives: to explore the coverage complete of basic immunization in underfive children, the underlying reason of incomplete basic of immunization, and its related factors in Tarakan Hospital, Jakarta. Methode: cross-sectional study, with questionnaire guided interview to parents who brought underfive children to pediatric clinic in Tarakan Hospital on 4-8 March 2008 Results: Complete of basic immunization in underfive children which came to child clinic Tarakan Hospital was 43,4%. Immunization which had higher rate uncomplete basic of immunization were hepatitis B(31,6%) and DTP (44,7%). There were some reason why the rate uncomplete basic of immunization was high, such as forgetting the schedule, lacking the information about schedule, and being afraid side effect of immunization. There was no statistically significant relation between respondent's job, education, family income, knowledge, and attitude with the completeness of basic immunization in underfive children. Conclusion: The basic immunization completeness in child clinic Tarakan Hospital was 43,4%. There was no significant relation between related factors with the basic immunization completeness.
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusie Luciana Permata
Abstrak :
Latar Belakang: Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang efektif terhadap penyakit infeksi. Namun, belum ada data yang jelas mengenai angka kelengkapan imunisasi dasar. Tentu saja ada banyak faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita, dan salah satu yang terpenting ialah orangtua. Tujuan: Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar, alasan ketidaklengkapan imunisasi dasar, karakteristik orangtua (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan per kapita keluarga per bulan), pengetahuan serta sikap orangtua terhadap imunisasi, dan hubungan antara karakteristik, pengetahuan dan sikap orangtua dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak balita di Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau Bogor, Maret 2008. Metode: Penelitian cross-sectional dengan sampel minimal 73 orang. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 07?16 Maret 2008 di ruang tunggu Poliklinik Anak Rumah Sakit Mary Cileungsi Hijau Bogor dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji coba sebelumnya. Hasil: Dari 87 sampel, 88,5% balita memiliki status imunisasi dasar yang lengkap dan 11,5% lainnya tidak lengkap. Alasan ketidaklengkapan imunisasi antara lain anak sakit (70%) dan orangtua takut akan efek samping imunisasi (30%). Tidak didapatkan hubungan antara hubungan pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan per kapita keluarga per bulan, pengetahuan serta sikap orangtua terhadap imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita. Kesimpulan: Kelengkapan imunisasi dasar anak balita di RS Mary Ciileungsi Hijau Bogor adalah 88,5%. Ketidaklengkapan imunisasi paling banyak disebabkan karena anak sakit (70%). Tidak didapatkan hubungan antara faktorfaktor yang diteliti dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita di RS Mary Cileungsi Hijau Bogor.
Introduction: Immunization is an effective effort to prevent infection. But there's still no data that can show the coverage number of basic immunization. Talking about the complete of basic immunization, surely there are some factors that affect it, including parent's characteristic. Objective: To explore the complete of basic immunization in children under five at Mary Cileungsi Hijau Hospital, Bogor, underlying reasons of incomplete basic immunization, parent's characteristics (educational background, occupation, monthly per capita income, knowledge and attitude toward immunization) and relationship between parent's characteristic and the complete of basic immunization. Method: Cross-sectional study which questionnaire guided interview to parents wgo brought underfive children to pediatric clinic in Mary Cileungsi Hijau Hospital, Bogor, on March 7th?16th, 2008. Minimun samples amount is 73. Result: From 87 samples, 88,5% children got basic immunization completely and 11,5% others incomplete. The reasons for these children incompleteness were due to illness concurrently with the immunization schedule (70%) and parents' fear of the immunization side effect (30%). Statistic showed no relationship between the researched factors and the complete of basic immunization in children under five at Mary Cileungsi Hijau Hospital. Conclusion: Complete of basic immunization in children under five at Mary Cileungsi Hijau Hospital reached 88,5%. The reason for children have incomplete basic immunisation was mostly due to sickness concurrently with the immunization schedule (70%). There was no relationship between parent's characteristisc and the complete of basic immunization in children under five at Mary Cileungsi Hijau Hospital.
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library