Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Setiyono
Abstrak :
ABSTRAK Pada awal dekade 90-an disiplin antropologi mendapat serangan besar, menyangkut konsep kebudayaan yang digunakan dan etnografi sebagai model presentasi. Konsep kebudayaan dalam tradisi Boasian dan etnografi Malinowskian yang menjadi anutan dalam disiplin ini, serta merta dianggap mengidap penyakit esensialisme dan reifikasi. Salah satu kelemahan penggunaan konsep "kebudayaan" seperti itu ialah, gagal menyangkut muatan kekuasaan yang bersembunyi di kebudayaan. Diilhami oleh anjuran agar antropologi belajar pada studi budaya yang mengangkat produksi dan reproduksi bentuk budaya sebagai permasalahan, tulisan ini mencoba melihat bagaimana kebudayaan sebagai terumbu karang (coral reef) tempat besembunyi kekuatan ideologis dan hegemonik. Kasus pertunjukan wayang kulit yang dilihat sebagai sebuah teks menyediakan bukti bagi penelitian ini; bahwa dalam bentuk budaya (cultural form) tersebut tersembunyi kekuatan ideologi yang hegemonik bercorak penyiapan penanda-penanda (signifiers) sekaligus petanda (signified) tentang sebuah struktur dunia berupa negara di mana posisi paling superior ditempati oleh raja yang (harus) disangga oleh kesatria. Sebagai "kau'', penonton ternyata tidak serta merta menyetujui penanda dan petanda yang disiapkan oleh subject of speech dalam teks. Melalui tokoh punakawan yang tampil dalam adegan gara-gara dan limbukan, penonton menentukan sandhi signifiers dan signified bagi struktur dunianya. Di sini mereka menemukan ruang untuk menjadikan dirinya sebagai subyek dalam kerangka wacana tentang negara. Struktur dunia yang ditampilkannya bercorak datar, dengan ciri: para tokohnya terdiri dari orang biasa, melibatkan penonton secara langsung, bercerita tentang ihwal keseharian, menggunakan bahasa ngoko yang juga merupakan bahasa keseharian yang cenderung kasar, dan lebih dari itu bersifat lucu yang tidak serius, apalagi formal. Dalam rumusan yang singkat: Kebudayaan bukan saja merupakan arena dialog, pertentangan bagi suara-suara dari berbagai kelompok dan individu untuk berebut dan menentukan ruang makna; lebih dan itu kelompok-kelompok atau individu-individu itu memiliki peluang dan mencoba untuk masuk menjadi subyek dalam teks itu.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riama Luciana S.
Abstrak :
Sebagai salah satu media massa elektronik, radio seyogyanya menjalankan fungsi - fungsi yang searah dengan fungsi - fungsi media massa (fungsi surveillance atau pengawasan, korelasi, transmisi budaya, dan hiburan) dan fungsi media radio (fungsi Informasi, edukasi, persuasi, membimbing dan mengarahkan, mengubah sikap, dan menghibur). Begitu pula halnya dengan radio 'Suara Metro 91.1 FM" hadir sebagai media untuk Emergency Assistance, dengan menjalankan fungsi - fungsi media broadcast, yakni mengudarakan berita kejadian darurat yang aktual dan terpercaya Iangsung dari sumber yang obyektif dan independen, memberikan hiburan musik sebagai teman masyarakat dalam beraktivitas, menawarkan solusi bagi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan berdasarkan fakta akurat melalui koordinasi dengan Instansi pelayanan masyarakat, dan lain - lain. Dari uraian tersebut, maka masalah utama yang muncul adalah bagaimana peranan fungsi - fungsi media massa pada radio "Suara Metro 91.1 FM"sebagai media Informasi. Bertolak dart masalah yang ada, maka penelitian ini dikaitkan dengan teori Fungsional Struktural atau Structural Functional yang menjelaskan tentang kebutuhan masyarakat terhadap institusi media yang berkenaan dengan fungsi - fungsi media massa. Dalam hal ini, media massa diharapkan dapat menjamin kehidupan sosial masyarakat, menunjang kesinambungan nilai - nllai masyarakat, menginformastkan tujuan masyarakat, dan menyediakan hiburan sebagai pereda ketegangan sosial, sesual dengan fungsi - fungsi media massa. Metode survei dengan cara Descriptive Study merupakan metode yang diterapkan untuk melakukan penelitian ini tanpa perlu melakukan uji hipotesa atau kesimpulan yang terlampau jauh. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesloner, melakukan wawancara dan observasi. Sedangkan, sampel diambil dari masyarakat yang berada di kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, yang berjumlah 200 responden, dengan teknik penarikan sampel, yaitu Multi Stage Area Sampling dan lokasi penelitian dengan menerapkan teknik Purposive Sampling dan Random Sampling. Hasil penelitian pada radio "Suara Metro 91.1 FM" dikaitkan dengan teori Fungsional Struktural adalah bahwa radio inl diciptakan atas dasar kebutuhan - kebutuhan masyarakat akan rasa aman, tertib, dan kebutuhan untuk mendapatkan berita atau informasi terutama informasi - informasi darurat yang cepat dan akurat. Radio 'Suara Metro 91.1 FM? ? sebagai bagian dari Sistem Pelayanan dan Pengendalian 911 SuaraMetro Emergency Assistance dituntut untuk mampu berkontribusi dan berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, namun tetap mengacu pada fungsi - fungsi media massa yang melekat pada radio tersebut. Dengan kata lain, di dalam tugasnya, media radio seyogyanya tanggap terhadap keinginan dan kebutuhan audiensnya. Masyarakat sebagai khalayak pendengar, berharap bahwa dengan mengkonsumsi radio "Suara Metro 91.1 FM; kebutuhan - kebutuhan mereka akan terpenuhi sebagian. Hal ini menuntun masyarakat pada kegiatan mendengarkan informasi - informasi melalui radio tersebut, interaktif dalam memberikan dan menanggapi informasi serta memberikan saran dan kritik. Merujuk pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada fungsi surveillance atau pengawasan, maka informasi melalui radio "Suara Metro 91.1 FM" yang merupakan peringatan bagi masyarakat agar bertindak waspada menjadi unsur yang paling dominan di antara unsur unsur yang lain, sedangkan pada fungsi korelasi, penjelasan informasi melalui radio "Suara Metro 91.1 FM"dapat mengurangi kepanikan masyarakat. Pada fungsi transmisi budaya, masyarakat berpendapat bahwa program dan Informasi harus disosialisasikan untuk menghindari kebingungan dan kesimpangsiuran, fungsi informasi memperlihatkan bahwa berbagai Jenis informasi melalui radio "Suara Metro 91.1 FM" bersifat faktual, cepat, dan netral. Untuk fungsi edukasi, masyarakat memperoleh pengetahuan dan bisa belajar dari penyajian program atau diskusi, lalu pada fungsi persuasi, masyarakat aktif dalam menyampaikan informasi suatu peristiwa, bimbingan dan arahan bagi masyarakat untuk memberikan sikap dan kritik bagi kinerja pihak - pihak terkait tercermin dari fungsi membimbing dan mengarahkan dan fungsi mengubah sikap. Selanjutnya, pada fungsi hiburan, masyarakat menjadikan radio "Suara Metro 91.1 FM''' sebagai teman selama beraktivitas.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library