Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermayani
Abstrak :
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi masih cukup tinggi sampai sekarang dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku kesehatan yang berupa: kunjungan ANC dan penolong persalinan pertama dengan kematian maternal di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi periode 2012 ? 2015 dengan menggunakan data Audit Maternal Perinatal atau AMP. Penelitian ini menggunakan desain penelitian case control yang terdiri dari 40 kasus dan 40 kontrol. Kelompok kasus adalah ibu yang mengalami kematian akibat kehamilan, persalinan dan nifas periode 2012 ? 2015 sedangkan kelompok kontrol adalah ibu yang tidak mengalami kematian akibat kehamilan, persalinan dan nifas periode 2012 ? 2015. Penelitian ini menemukan terdapat hubungan antara kunjungan ANC (OR=0,049 95% CI: 0,002 - 1,006) dan terdapat hubungan antara penolong persalinan pertama dengan kematian maternal (OR= 0,105, 95% CI: 0,012 - 0,908) setelah di kontrol dengan variabel riwayat penyakit kronik, riwayat obstetri, gravida, paritas, cara persalinan dan rujukan. ...... Maternal Mortality Ratio (MMR) in Merangin Regency, Jambi Province is currently still rather high compared to the other regencies in Jambi Province. This research was conducted in order to observe the relationships between health behaviors in the form of: visitation from ANC and labor paramedics towards maternal mortality in Merangin Regency, Jambi Province period of 2012 ? 2015 by utilizing the Audit Maternal Perinatal data or AMP. This research uses case control research design which is comprised by 40 cases and 40 controls. Included in the case group is mothers who experienced death due to pregnancy, childbirth and childbed period 2012 ? 2015 whereas the control group comprises of mothers who did not experience death by pregnancy, childbirth and childbed period 2012 - 2015. This research found that there is no relationship between ANC visits (OR=0,049 95% CI: 0,002 - 1,006) and there is correlation between the labor paramedics towards maternal (OR= 0,105, 95% CI: 0,012 - 0,908) after being controlled with variables such as chronic disease history, obstetric history, gravida, parity, labor mode and reference.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raharni
Abstrak :
Salah satu sasaran pembangunan millenium adalah meningkatkan kesehatan ibu dengan target pada th 2015 menurunkan kematian maternal sebesar 75% antara th 1990-2015. Kematian maternal mencakup kematian wanita selama kehamilan, melahirkan dan selama 42 hari setelah melahirkan, masih merupakan masalah dan tantangan bagi kesehatan. Selain faktor obstetrik, kematian maternal juga disebabkan 3 faktor keterlambatan dan 4 terlalu yaitu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu rapat jarak melahirkan.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi secara diskriptif karakteristik kematian maternal dan mengidentifikasi faktor resiko kematian maternal, berdasarkan variabel utama penolong persalinan. Desain penelitian adalah kasus kontrol, analisis data dengan univariat, bivariat dengan uji Chi Square dan dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Lokasi penelitian di Kabupaten Karawang dengan subyek penelitian sebanyak 324 responden terdiri dari 108 kasus kematian maternal dan 216 kontrol. Diperoleh hasil kematian maternal sebagian besar termasuk kelompok ibu umur resiko tinggi <20 th dan ≥ 35 th, dengan paritas 1kali, dan berpendidikan rendah.Faktor resiko yang berperan terhadap kematian maternal adalah ibu yang terlambat mengenal tanda bahaya dan mencari pertolongan mempunyai resiko kematian maternal 7,51 (CI 2,551-22,124), komplikasi kehamilan/persalinan resiko 5,59 (CI 2,634-11,148), Ibu yang terlambat mencapai fasilitas kesehatan mempunyai resiko kematian maternal 5,59 (CI 2,634-11,856), rujukan mempunyai resiko 3,12 (CI 1,330-7,344), umur ibu mempunyai resiko 2,33 (CI 1,185-4,603).Kematian maternal pada ibu yang penolong persalinan awal oleh non nakes tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kematian maternal. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pengelola program untuk optimalisasi implementasi kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah dalam menekan kematian maternal seperti program KB, preventif dengan Program P4K, serta intervensi pada faktor keterlambatan mengenal tanda bahaya/mencari pertolongan dan terlambat mencapai faskes, dengan mendekatkan akses ke faskes termasuk menjamin transportasinya, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. ...... One of the millennium development goals is to improve maternal health by reducing the target three fourth of the maternal mortality between 1990-2015. Maternal mortality which includes deaths of women during pregnancy, childbirth and for 42 days after chilbirth, is still a problem and a challenge for health. In addition to obstetric factors, maternal mortality are also caused by 3 delays factors and 4 too much, too early or too late for giving birth,d and too frequent give birth and to many children. The objective of the study was to identify the descriptive characteristics of maternal mortality and identify risk factors of maternal mortality, and measure the probabilityof maternal mortalitybased on the main variables of the birth attendant. The study design was a case-control study. We used Chi Square test for bivariate analysis and multiple logistic regression for multivariate analysis. The study was performed toward 324 respondents, consisted of 108 cases of maternal deaths and 216 controls in Karawang distric. The result showed that maternal mortality mostly were in high risk groups of women aged <20 years and ≥ 35 years old, parity with 1 child or ≥ 4 and lower education. Other factors that had significant corelation with maternal mortality were mother who late in recognizing the danger , signs and late in seeking help with an OR = 7,51 (CI 2.551 - 22,124), women aged had an OR 2,33 (CI 1,185-4,603), complications of pregnancy/ childbirth had an OR 5,62 (CI 2,838-11,148), mothers who late in reaching health facilities had an OR= 5.58 (CI 2.624 - 11.856), refferal had an OR 3,12 (CI 1,330-7,344). Birthattendants by non health workers had no significant association with maternal mortality. Based on our finding, it is suggested to optimize the implementation of policies that have been regulated by the government in suppressing the maternal mortality, such as family planning, preventif program P4K, as well as interventions in the delay factors which are recognizing danger signs/ seek help and not late reaching health facility with nearer access to facility including transportation, as well as improving the quality of health personnel.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
D1436
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Gusmara Adiwidjaja
Abstrak :
Dari hasil evaluasi tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang (2000) diketahui bahwa kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) yang dilaksanakan puskesmas dan kabupaten (rumah sakit umum dan dinas kesehatan) sudah berjalan sejak tahun 1994. Selama ini kegiatan AMP telah menghasilkan banyak rekomendasi dan tindak lanjut namun hasilnya masih belum baik dan jauh dari yang diharapkan. Kegiatan AMP di Kabupaten Serang belum memperlihatkan daya ungkit yang berarti dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) hal ini tampak dengan masih tingginya AKI yaitu 425/100.000 kelahiran hidup dan AKB yaitu 86,70/1000 kelahiran hidup yang merupakan angka tertinggi di Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran pelaksanaan kegiatan AMP di Kabupaten Serang yang dilihat dengan pendekatan sistem input, proses dan output. Sebagai komponen input adalah pengetahuan petugas, struktur organisasi, sarana dan dana 1 anggaran. Komponen proses dilihat melalui koordinasi , metoda dan bimbingan teknis serta supervisi. Outputnya adalah rekomendasi dan tindak lanjut. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yang pengumpulan datanya dilakukan dengan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) bagi 32 informan yang terdiri dari 16 dokter puskesmas dan 16 bidan puskesmas dan Wawancara Mendalam (WM) bagi 7 informan terdiri dan 4 informan RSU Serang dan 3 informan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang serta telaah dokumen yang ada di puskesmas, rumah sakit dan dinas kesehatan kabupaten. Peneliti mengumpulkan data sejak 1 Mei 2000 sampai dengan 22 Juli 2000, sedangkan analisa dilakukan dengan cara analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya pengetahuan petugas tentang AMP sudah cukup baik dan sudah dirasakan manfaatnya oleh petugas, tapi tidak menyeluruh. Struktur organisasi belum tertata dengan baik terutama ditingkat puskesmas . Kemudian sarana dan anggaran yang ada sampai saat ini belum mencukupi, terutama untuk tindak lanjut dan mengenai koordinasi antar petugas, metoda AMP dan bimbingan teknis serta supervisi yang telah dilaksanakan selama ini sudah cukup baik . Rekomendasi yang dihasilkan sudah cukup baik hanya kasusnya masih terbatas dan tindak lanjut yang dilaksanakan oleh tim AMP kabupaten sudah cukup baik sedangkan oleh puskesmas masih kurang baik. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan dan jangkauan AMP perlu dibuat perencanaan AMP lebih baik lagi menyangkut pelatihan dan penyegaran petugas, pengadaan sarana dan dana. Perlu juga diusulkan agar puskesmas membuat struktur organisasi AMP yang baku dan ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan. Selain itu perlu melakukan perbaikan Surat Keputusan (SK) tim AMP kabupaten dengan SK yang ditandatangani oleh bupati_ Tim AMP kabupaten perlu melakukan bimbingan teknis dan supervisi yang lebih intensif lagi. Selain itu tim AMP kabupaten perlu memikirkan agar rekomendasi dan tindak lanjut lebih sederhana lagi sehingga dapat dilaksanakan oleh petugas serta perlu adanya penelitian lanjutan guna melengkapi penelitian ini.
Based on Yearly Evaluation of Health Office of Serang District,(year 2000) known that Maternal and Perinatal Audit( MPA ) has been held by Public Health Centre, Public Hospital and Health Office of Serang District since 1994.. During that period, the audit got a lot of recommendation and follow-up care, but it is still bad and not as expected. The implementation of MPA doesn't show that Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) have been deceased quickly. lt can be proved that MMR is 4251100.000 live births and IMR is 86,7011000 live births. It is high rate in West Java. The purpose of observation is to know the implementation of. MPA program in Serang District by System Approach "input, process and output". The component parts of input are knowledge of officers, structure of organization, facilities and fund/budget. The components of process are coordination, method, guiding and supervising. TheOutput components are recommendation and follow-up. This observation uses qualitatyve method , which data is collected by Focus Group Discussion (FGD), there are 32 informants, , consist of 16 doctors and 16 midwives from public health centre. Also by In dept Interview 7 informants, consist of 4 informants from Hospital and the others from Health Office of Serang District. And also observing the documents in Public Health Centre, Hospital and Health District Office, done from 1st May until 22nd July 2000, using content analysis. The result of observation shows that knowledge of some officer about MPA are good enough and useful for officer but not all. But the arrangement of structure of organization is still bad, especially at public health centre. The facilities and budget are not enough right now, especially in follow-up. The implementation of coordination of officers, MPA method, guiding and supervising are good enough. The result of recommendation is also good, even though limited number of cases. The follow up from MPA district team is good enough but it is bad from public heath centre team. To increase the quality of implementation and scope of MPA, need a good planning, such as : training and refreshing for officers, preparing facilities and funds. Public health centre should be better make the standard of MPA organization structure, signed by head of health district office. The Decision letter for MPA team of district must be sign by bupati (Head of District). The team must get the training of guiding and supervising intensively how to make recommendation and follow up more simply. So it can make officers do it easily. And it's better to do the following research to complete this research.
Jakarta: Universitas Indonesia, 2001
T636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library