Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hernita Wahyuni
Abstrak :
Masalah pokok yang diangkat pada penelitian ini adalah sebagai berikut : bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja auditor kehutanan , bagaimana pengaruh perilaku terhadap kinerja auditor kehutanan , bagaimana pengaruh budaya organisasi audit terhadap kinerja auditor kehutan an. Latar belakang dari masalah pokok ini adalah konsekuensi yang timbul akibat adanya pergeseran paradigma Inspektorat Jenderal Departemen Kehutanan dari peran pemeriksa ( watchdog) menjadi peran pengubah (agent of change) dan pembina (catalisator). Kerangka teori dari penelitian ini adalah bahwa dalam manajemen kinerja, bentuk kompetensi mengacu pada dimensi behavioral suatu peranan ? perilaku yang diperlukan orang untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara memuaskan, dan budaya organisasi dapat mendukung kinerja apabila mampu membantu kemampuan individu anggotanya, mampu memberikan sarana bagi pengembangan bakat individu anggotanya, serta menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Secara komprehensif interaksi ini digambarkan dalam sebuah model konseptual yang dikenal dengan nama model MARS (motivation, ability, role perceptions, dan situational factors). Keempat faktor yang melatarbelakangi perilaku kinerja seseorang harus hadir secara bersama -sama untuk suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Kemampu an seseorang tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya motivasi, persepsi yang jelas akan peran annya dalam organisasi serta faktor situasional yang kondusif. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian dengan menggunakan metode deduktif yaitu dimulai dengan hipotesis, selanjutnya diuji kebenarannya dengan analisis data. Teknik pengambilan data adalah sensus populasi terhadap populasi auditor pada Inspektorat Jenderal Departemen Kehutanan. Data yang diperoleh meliputi data primer dan data s ekunder. Data sekunder meliputi dokumen yang diperoleh di Bagian Kepegawaian, sedangkan data primer berupa pendapat yang dihimpun dengan kuesioner. Skoring kuesioner menggunakan skala ordinal Likert. Untuk menjamin validitas dan reliabilitas instrumen pe nelitian, maka dilakukan pre-test. Penelitian dilakukan menggunakan Instrumen yang valid. Tahap selanjutnya, analisis data dengan menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi (parsial dan ganda) Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan dapat diketahui bahwa kinerja auditor kehutanan dipengaruhi oleh unsur -unsur kompetensi, perilaku dan budaya organisasi. Unsur yang memberi dampak positif terhadap kinerja adalah kompetensi, perilaku dan budaya organisasi. Namun yang memberikan pengaruh langsu ng terhadap kinerja adalah unsur kompetensi dan budaya organisasi, sedangkan perilaku tidak berpengaruh terhadap kinerja. Analisis temuan tersebut berdasarkan pada beberapa temuan yang dihasilkan yaitu : 1) Kompetensi adalah faktor yang signifikan menentu kan kinerja auditor dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor kehutanan, oleh karena itu diperlukan standar kompetensi auditor kehutanan ; 2) Perilaku adalah bukan faktor yang signifikan terhadap kinerja auditor, namun memberikan dampak positif terhadap kinerja auditor kehutanan. Jadi untuk menjamin perilaku auditor perlu adanya suatu badan yang memantau dan menilai perilaku auditor; 3) Budaya organisasi audit adalah faktor yang signifikan menentukan kinerja auditor dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor kehutanan. Dengan demikian, untuk menciptakan lingkungan kerja kondusif perlu ada dukungan dari manajemen organisasi audit. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kompetensi dan budaya organisasi adalah faktor yang menentukan kinerja auditor kehutanan ; namun ada faktor lain yang tidak menentukan kinerja tetapi memberikan dampak positif yaitu faktor perilaku. Dengan demikian disarankan untuk 1) melakukan analisis kebutuhan penilaian kompetensi yang dibutuhkan auditor kehutanan ; 2) Perlu adanya Dewan Penilai Auditor (DPA) yang memantau perilaku auditor ; 3) Manajemen perlu memfasilitasi dan membentuk sistem tata kelola dan tata administrasi yang baik dan sistematis dalam menciptakan stabilitas lingkungan kerja.
Basic problem of this research are: how competency influences performance of forestry auditor, how behavior influences performance of forestry auditor, and how culture organization influences performance of forestry auditor. Basic of these problem s are consequence of impact for changing organization paradigm from supervising role (watchdog) into changing role (agent of change) and also the supervisor (catalisator). Basic theory of this research that is competency of the performance management is to aim for the act of behavioral ? behavior is need people to do their job as well as. By the way, the element of organization culture can be support performance if helping the ability of member organization, can help to develope the talent of member of organization, also to create the nice job. As comprehensive, these interaction can be illustrated in a conseptual model, knows as MARS model (motivation, ability, role perception, and situational factors). These factors that are background of human performance ability must be present together in an organization to reach goals. Human ability will not means without motivation, the true perception of their act in organization, also condusively situational factor. Methode research that used is deductive method , which start to do the hypothetions. Then, these are tested with data analysis. The technic of the data taking with population sensus of auditor population in Inspectorate General of Forestry Department. The acquisition of data is primer and secondair d atas. Secondair datas were acquired from Personalia Department, and primer datas are opinions that was collected with questionaire. Scoring of questionaire used the Ordinal Scala of Likert. To guarantee of the validity and realibity reasearch instrument, was doing a pre-test. Instruments of this research are valid. The next step, to analyze data with the regretion and correlation analysis (partial and multiple). As statistic analysis can be knows that performance of forestry auditor that can be influenced competency, behavior and culture organization. The elements that gives positive performance are competency, behavior and organization culture. However that gives direct influence to performance is competency and organization culture, but behavior don?t gives the influence of performance. Those finding analysis based of the finding that result consist of : 1) Competency is significant factor that determine auditor performance and gives significant influence to the forestry auditor performance, so it needs the standard of the forestry auditor competency ; 2) Behavior is not signicant auditor performance hovewer it gives signicant positive impact of the performance forestry auditor. So, to guarantee the auditor behavior, it needs a board that monitoring and assesing of auditor behavior; 3) Audit organization culture is significant factor that determine the auditor performance and gives significant influence of the forestry auditor performance. So that, to create condusive of environmental work, it needs sup port from audit organization management. Conclusion of this research that is compentency and culture organization are the important factors of performance of auditor forestry ; there are the other factor that is not important but gives positif impact to p erformance of auditor. So to be recommended to 1) analyze of needs of competency assesment for forestry auditor; 2) Need a Board of Auditor Assesment (BAA) that monitoring the auditor behavior; 3) The management needs to falicilitate and build the govern ance system and the good and systematic administrative to create the work environment.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Irjend. Departemen Pekerjaan Umum, 2013
657 AUDIT
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Mariam Ulfah
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja auditor internal pada sektor privat dan publik. Metode tinjauan literatur digunakan untuk meninjau 15 (lima belas) paper (Q1-Q4 dan SINTA 1-SINTA 4) yang diambil dari periode tahun 2018-2023. Hasil tinjauan literatur menemunkan bahwa seluruh paper yang ditinjau menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data dengan metode analisis regresi linear berganda dan partial least squares (PLS) sebagai teknis analisis data. Menemukan sebanyak 33 (tiga puluh tiga) faktor yang berhubungan dengan kinerja auditor internal, dimana 30 (tiga puluh) faktor secara konsisten berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor internal. Faktor internal diri auditor, seperti kompetensi, etika, dan faktor psikologis, dan faktor eksternal diri auditor seperti, lingkungan organisasi, dan teknologi sistem informasi memiliki pengaruh langsung yang kuat terhadap kinerja auditor internal, serta 6 (enam) faktor yang berpengaruh tidak langsung dimana masing-masing 3 (tiga) faktor yang berasal dari internal dan eksternal diri auditor. Menemukan juga 2 (dua) variabel moderasi, tetapi hanya 1 (satu) variabel yang terbukti memperkuat hubungan antara variabel dependen dan independen. Penelitian sektor privat meneliti faktor internal dan eksternal, sementara sektor publik hanya meneliti faktor internal saja. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut: 1). Meneliti faktor eksternal diri auditor pada sektor publik; 2). Menggunakan metode eksperimen; 3). Meneliti variabel moderasi seperti perubahan aturan organisasi; dan 4). Meneliti lebih lanjut terkait faktor – faktor yang belum terbukti berpengaruh terhadap kinerja auditor internal. Kata kunci: Auditor internal, kinerja auditor internal. ......This study aims to discuss the factors that influence the performance of internal auditors in the private and public sectors. The literature review method was used to review 15 (fifteen) papers (Q1-Q4 and SINTA 1- SINTA 4) taken from the period 2018–2023. The results of the literature review found that all the papers reviewed used questionnaires as a data collection method with analytical methods. multiple linear regression and partial least squares (PLS) as data analysis techniques. Found as many as 33 (thirty-three) factors related to internal auditor performance, of which 30 (thirty) factors consistently had a significant positive effect on internal auditor performance. The auditor's internal factors, such as competence, ethics, and psychological factors, and the auditor's external factors, such as the organizational environment and information system technology, have a strong direct influence on the performance of the internal auditor, as well as 6 (six) factors that have an indirect influence, each of which consists of 3 (three) factors, each originating from internal and external auditors. We also found 2 (two) moderating variables, but only 1 (one) was proven to strengthen the relationship between the dependent and independent variables. Private sector research examines internal and external factors, while public sector research only examines internal factors. Suggestions for further research are as follows: 1). Examining auditors' external factors in the public sector; 2). Using experimental methods; 3). Examining moderating variables such as changes in organizational rules; and 4). Research further regarding factors that have not been proven to influence the performance of internal auditors.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Setiyono
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai temuan audit kepabeanan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Faktor yang mempengaruhi nilai temuan dibedakan menjadi dua, faktor wajib pajak (nilai pabean) dan faktor auditornya (pendidikan, pengalaman, religiusitas, dan kekayaan). Berdasarkan 378 sampel laporan hasil audit (LHA), penelitian menyimpulkan nilai pabean, pendidikan, pengalaman, dan religiusitas auditor berpengaruh terhadap nilai temuan audit. Pengalaman auditor memperlemah pengaruh nilai pabean terhadap nilai temuan sedangkan religiusitas memperkuat pengaruh tersebut.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze factors affecting customs audit findings conducted by Directorate General of Customs and Excise (DGCE). Those factors devided into two categories, taxpayer factor (customs value) and auditor factors (education, experience, religiousity, and wealth). Based on 378 sample data, research concluded that customs value, education, experience, and religiousity significantly affect customs audit finding. Auditor experience weaken effect of customs value to customs audit finding while religiousity strengthen that effect.
2016
T46269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Chiristin Natalia
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan memberikan bukti empiris pengaruh reputasi auditor terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2000 2009. Penelitian ini menguji implikasi dari dua aspek reputasi auditor: jenis auditor dan spesialisasi industri auditor. Pengujian manajemen laba menggunakan tiga proksi untuk manajemen laba, yakni mengelola laba untuk menghindari kerugian, mengelola laba hanya untuk sekedar memenuhi atau mencapai tingkat laba tahun sebelumnya, serta pengujian manajemen laba peningkatan laba melalui penyisihan penghapusan aktiva produktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis auditor berpengaruh terhadap manajemen laba untuk menghindari pelaporan kerugian, namun jenis auditor tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan laba manajemen laba dengan menggunakan penyisihan penghapusan aktiva produktif. Sedangkan spesialisasi industri auditor menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap manajemen laba. ......The purpose of this study to analyze and provide empirical evidence of the influence of auditor reputation on earnings management of banking firms listed in indonesia stock exchange for the year 2000-2009. This study examine the implication of two aspects of auditor reputation: auditor type and auditor industry specialization. Earnings management testing employ three traditional proxies of earnings management: managing earnings to avoid losses, managing earnings to justmeet-or-beat the prior year's earnings, and income increasing earnings management through bank loan loss provisions. The result of this study indicates that auditor type has influence on earnings management to avoid losses, but auditor type has no influence on income increasing earnings management through bank loan loss provisions. While auditor industry specialization show no significant influence on earnings management.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Putri Herrera
Abstrak :
ABSTRAK Tugas Karya Akhir ini membahas tentang penerapan peran auditor dalam menjalankan tugas audit di Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tidak sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: KEP-971/K/SU/2005 Tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan meninjau hal apa saja yang menjadi penyebab dari adanya penerapan peran yang tidak sesuai dengan jenjang jabatannya. Teori yang digunakan untuk menjelaskan penelitian ini antara lain audit, audit internal dan auditor internal. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui studi literatur/dokumen dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah penerapan peran yang tidak sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: KEP-971/K/SU/2005 Tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah disebabkan oleh adanya penumpukan di jenjang auditor ahli madya.
ABSTRACT The analysis of the Application Role of Auditors in the Internal Audit in the Ministry of Education and Culture. This research describes the application of the role of auditors in carrying out audit in the Inspectorate General of the Ministry of Education and Culture which are not prescribed by the regulations of the Decree of the Head of the Financial and Development Supervisory No. KEP-971 / K / SU / 2005 on Guidelines for Preparation of Formation Functional Auditor in the Internal Government Supervisory Apparatus environment. This study aims to identify and review the cause of the problems of the application role that is not in accordance with the level of their position. The theory that used to explain this study are audit, internal audit and internal auditors. The approach in this study is a qualitative approach with the methods of collecting data through the study of literature/documents and in-depth interviews. The results of this research is the application of a role that is not prescribed with the Decree of the Head of the Financial and Development Supervisory No. KEP-971 / K / SU / 2005 on Guidelines for Preparation of Formation of Functional Auditor in Environmental Government Internal Supervisory Apparatus caused by a cumulation in the expert madya auditors levels.
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sidqi Umar
Abstrak :
Independensi merupakan unsur paling penting yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya. Apabila independensi telah dilanggar, akuntan tersebut tidak layak untuk mengaudit perusahaan yang bersangkutan. Independensi akuntan publik merupakan dasar masyarakat pada percaya profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit. Independensi merupakan alasan utama yang menyebabkan perusahaan serta pihak ketiga (investor/calon kreditor dan pemerintah) memerlukan jasa akuntan publik. Apabila akuntan publik itu sendiri tidak mempertahankan independensinya, mereka secara tidak langsung telah meruntuhkan kredibilitas dan eksistensi profesi mereka. Independensi auditor dapat ditinjau dan dievaluasi dari dua sisi, yakni: (1) Independensi dalam kenyataan (independence in fact) diwujudkan apabila pada kenyataannya auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang pelaksanaan audit independensi ini bersumber pada kejujuran didalam diri auditor untuk mempertimbangkan semua fakta yang ada, dan membuat keputusan secara objective. (2) Independensi dalam penampilan (independence in appearance) adalah independensi ditinjau dari sudut pandang pihak lain yang mengetahui informasi bersangkutan dengan diri auditor, atau dengan kata lain hasil intepretasi pihak ketiga mengenai independensi ini. Apabila auditor telah bersikap independen dalarri kenyataan, tetapi pihak - pihak yang berkepentingan tidak yakin akan independensinya, maka sebagian besar audit yang dilakukannya menjadi sia - sia. Penelitian ini juga membatasi penelitiannya pada beberapa faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik saja, baik secara kenyataan maupun dalarn penampilan, yaitu : (1) Ketaatan akan semua standar profesi, standar pemeriksaan dan kode etik yang ditetapkan IAI, (2) Hubungan kepemilikan dan hubungan kepentingan dengan klien, (3) Jasa-jasa non audit, (4) Besarnya fee yang diterima oleh KAP. Dalam menganalisa penelitian diguanakan metode statistik chi square untuk melihat apakah faktor-faktor yang mempengaruhi independensi seorang auditor akan mempangaruhi independensi para auditor yang bekerja di KAP X. Dari analisa penelitian terlihat bahwa faktor ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan semua standar pemeriksaan dan kode Etik yang ditetapkan IA1 serta faktor hubungan kepemilikan dan kepentingan sangat mempengaruhi independensi auditor KAP X secara fakta dalam menjalankan tugas pemeriksaannya. Hubungan kepemilikan dan hubungan kepentingan kepentingan merupakan faktor yang sangat dominan mempengaruhi independen seorang auditor baik dilihat secara fakta maupun penampilan.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Abdurahman
Abstrak :
Penelitian ini membahas kualitas aparatur pengawasan intern pemerintah di Inspektorat Daerah dengan membandingkan kualitas kerja dari auditor dan pengawas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif di lima inspektorat daerah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh auditor dan pengawas telah memenuhi unsur-unsur kualitas dan telah memuaskan auditan. Namun penelitian ini tidak dapat mengidentifikasi secara tegas siapa dari auditor atau pengawas yang telah memberikan kontribusi besar atas capaian kualitas dan kepuasan auditan. Hal tersebut disebabkan karena pelaksanaan kegiatan pengawasan yang dilakukan inspektorat daerah dilakukan secara sinergis dengan mengabaikan tugas pokok yang tercantum dalam peraturan. ...... This study discusses the quality of government internal control apparatus at the regional inspectorate by comparing the performance quality of auditor and supervisor. The study is qualitative descriptive interpretive in five regional inspectorates. The study suggests that the supervising activity done by the auditor and the supervisor has completed the acquired qualifications, and has satisfied the auditee. However the study can not determine who has more contribution to the quality of audit and auditee satisfaction. It is because the supervising activity of the regional inspectorate is done sinergisticly and disregarding the principal duty of auditor and supervisor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Rahmatika
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis peranan independensi dan kompetensi Auditor Internal serta optimalisasi peranan independensi dan kompetensi auditor dalam peningkatan kualitas hasil audit di Badan Narkotika Nasional. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode triangulasi. Hasil analisis dengan menggunakan teori peranan yang menunjukkan bahwa peranan independensi dan kompetensi Auditor Internal dapat meningkatkan kualitas hasil audit di BNN. Peranan independensi Auditor Internal memberikan kebebasan kepada auditor dalam melaksanakan tugas pengawasan intern tanpa paksaan dari pihak manapun, sehingga hasil audit yang dilaksanakan berkualitas. Sedangkan peranan kompetensi Auditor Internal mendorong Auditor Internal untuk dapat melakukan tugas dengan baik dan mendapat kepercayaan bahwa mereka mampu menjalankan tugas sebagai pengawas intern. Inspektorat Utama BNN telah melakukan optimalisasi peranan independensi dan kompetensi dengan menerapkan sistem pengawasan auditor yang berjenjang. Peranan independensi dan kompetensi yang dijalankan oleh Auditor Internal BNN dapat meningkatkan kualitas hasil audit. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan kepada pihak yang terkait untuk lebih memperhatikan peranan independensi dan kompetensi Auditor Internal agar kualitas hasil audit terus meningkat.Kata Kunci: Auditor Internal, Independensi, Kompetensi.
ABSTRACT
This research aims to analyze the role of independence and competence of Internal Auditors as well as optimizing the role of independence and competence of auditors in improving the quality of audit results in the Badan Narkotika Nasional. This research is qualitative research with triangulation method. The results of analysis used the theory of the role which shows that the role of independence and competence of Internal Auditor can improve the quality of audit result in BNN. Role of the Internal Auditor independence gives freedom to the auditors in performing internal control without coercion from any side, so that the results of quality audits performed. While the role of Internal Auditor 39 s competence to encourage Internal Auditors to be able to perform the task well and get the confidence that they are able to perform duties as internal supervisor. Inspektorat Utama BNN has optimized the role of independence and competence by implementing a tiered auditor supervision system. The role of independence and competence undertaken by the BNN Internal Auditor can improve the quality of audit results. This research is expected to be an input to the relevant parties to pay more attention to the role of independence and competence of Internal Auditors in order to improve the quality of audit results.Keywords Competence Independence Internal Auditor
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Yustiana Humairo
Abstrak :
Penerapan PSAK 24 (revisi 2004) khususnya untuk program imbalan pasti sangat kompleks karenanya diperlukan jasa aktuaris yang membantu. Salah satunya untuk menaksir asumsi aktuaria untuk menguknr kewajiban dan beban sehingga menimbulkan kemungldnan keuntungan dan kerugian aktuaria. Kewajiban juga diukur dengan tingkat diskonto karena mungkin baru terselesaikan beberapa lahun selelah pekexja rnemberikan jasa. Asumsi aktuaria mempengaruhl perbitungan nilai kini kewajiban imbelan kezja. Asumsi yang dipa.la!i tidak boleh bias dan mutually compatible, karenanya harus dilskukan secara hati-hati namun tidak terlalu konservatif. Penelitian ini dilakukan dengan dua tujuan orientasi penelitian, yaitu mengenai fak:rorfaktor yang mempengaruhl penetapan asumsi aktuaria dalam imbalan keija karyawan dan pengaruh asumsi aktuaria dalam imbalan kmja karyawan terhadap kinelja pasar modal dengan variabel earnings response coefficient (ERC) untuk pernsahasn-perusalnum yang terealat di Bursa Efek Indonesia (BEl) pade lahun 2006. Populasi dalam panelitian ini adalllh se!uruh perusahtl311 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2006, dengan total sarnpel akhir sebanyak 274 pen1sahaan. Asumsi aktuaria yang diteliti adalllh tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Adapun ERC menggunaksn ukuran Cummulative Abnormal Return (CAR). Sehingga, penelitian ini dibagi menjadi tiga model empiris yang dilakukan dengan pengujian regresi berganda untuk masing-masing model. Hasil penelitian mempelihatkan sebaran yang cukup tinggi dalarn penetapan asumsi aktuaria. Tingkat diskonto merniliki range antara 6% sampai 13% sedangkan tingkat kenaikan gaji lebih bervariasi yaitu antara 2% sarnpai 15%. Hasil penelitian untuk model I menunjukkan bahwa varillhel yang diuji (leverage, profitability, kewajiban imbalan kerja, proporsi kornisaris independen, dan auditor) tidak ada yang berpengaruh terhadap penetapan aswnsi tingkat diskonto. Sedangkan basil penelitian untuk model 2 menunjukkan bahwa profitabi/iry mempunyai pengaruh positif terhadap penetapan asumsi tingkat kenaikan gaji. Sedangkan untuk model 3, basil penelitian mennnjukkan bahwa pengaruh asumsi aktuaria (tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji) dalarn imbelan kelja karyawan tidak cukup kuat mendorong investor untuk memperlakukan ......Application of SF AS 24 (revised 2004), expeeially for defined benefit plan consider very complex, thus needed independent expert like actuaries to help. One of the actuary role is to estimate the actuarial assumptions for calculating employee benefit obligation and expenses. The actuarial assumptions have impact to present value of defined benefit obligations. The assumptions must not be bias anf should mutually compatible, therefore should meastue "'isely but not too conservatives. This research has two research study orientations. First, analysis on the determinants of employee benefits actuarial assumptions) and the effects of actuarial assumptions on Earnings Response Coefficient (ERC) fur companies listed in Indonesia Stock Exchange (JDX) on 2006. Population in this research is ali the companies listed in Indonesian stock Exchange on 2006, with tollll final sample 274 companies. Actuarial assumptions in ths research measured by discount rate and future salary increase. While the ERC measured by Cummulative Abnormal Return (CAR). Therefore, this research used multiple regression with three empirical models for the two research study orientations. 'This research shows a big spread for actuarial assumptions determined by Companies in BEl. Discount rate ranging from 6% until 13% while future salary increase ranging from 2% until 15%. The results for the first model showed that no variable that has significant effect tr> discount rate. For the second model, the result showed that profitability has positive effect to future salary increase asswnption. Furthermore, the third model showed thst actuarial asswnptlons not have a significant power to push the investor to
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25598
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>