Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Perlita Kamilia
Abstrak :
Blastocystis hominis adalah parasit usus yang cukup banyak di negara-negara tropis dan diduga menyebabkan diare kronik pada individu immunokompromais. Pada usia balita sampai anak-anak diare ini berpotensi menurunkan status nutrisi pada populasi tersebut. Hubungan antara infeksi B. hominis dengan kejadian diare tersebut masih menjadi kontroversi, sehingga banyak pendapat yang masih meragukan apakah parasit ini merupakan penyebab diare pada balita atau tidak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara infeksi B. hominis dengan kejadian diare pada populasi balita di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan desain crosssectonal dan menggunakan uji hipotesis chi-square. Sebanyak 401 sampel balita yang telah dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dari 489 data hasil survei di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, didapatkan: 37 orang diare dengan B. hominis positif (15,7%); 22 orang diare dengan parasit usus negatif (13,3%); 199 orang tidak diare dengan B. hominis positif (84,3%); dan 143 orang tidak diare dengan parasit usus negatif (86,7%). Dari hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,514, dan dapat diinterpretasikan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara infeksi B. hominis dengan kejadian diare pada balita di wilayah tersebut. ......Blastocystis hominis is a intestinal parasite that infects so many people in tropical countries and is guessed to cause chronic and watery diarrhea in immunocompromised person. During toddler until children years old, the diarrhea has a potential to depress immune state. A relationship between B. hominis infection and the diarrhea have been controversial, because of that, so many argumentations is still doubt, if the parasite can cause diarrhea or not. A purpose of this research is analyses the relationship between B. hominis infection and the diarrhea prevalences on toddler population in Jatinegara Subdistrict, East Jakarta. The research used secondary data with cross-sectional design and uses chi-square hypothesis. The research resulted, that 401 toddlers sample which was selected base on inclusion and exclution criteria from 489 data got from survey result in Jatinegara Subdistrict, East Jakarta: 37 persons were affected diarrhea with B. hominis positive (15,7%); 22 persons were affected diarrhea, with intestinal parasites totally negative (13,3%); 199 persons were affected diarrhea with B. hominis positive (84,3%); and 143 persons were not affected diarrhea with intestinal parasites totally negative. (86,7%). From this results, by chi-square hypothesis test, p score is 0,514, and the researcher can interpretation, that was no significant association between B. hominis infection and diarrhea onset on toddler years old in Jatinegara Subdistrict, East Jakarta.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Chaira Maulanisa
Abstrak :
B. hominis dan G. lamblia adalah parasit usus yang sering menyebabkan diare pada anak-anak terutama pada anak-anak dibawah usia lima tahun. Namun patogenitas Blastocystis hominis menyebabkan diare masih menjadi kontroversi dikalangan para peneliti, B. hominis sering ditemukan bersama organisme lainnya yang lebih cenderung menjadi penyebab diare sehingga diare tersebut seringkali dihubungkan dengan organisme selain B. hominis. Salah satu organisme yang paling banyak ditemukan bersama dengan B. hominis adalah Giardia. lamblia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan infeksi campur B. hominis adalah G. lamblia dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang, menggunakan 206 sampel yang didapatkan dari data sekunder hasil pemeriksaan tinja pada populasi balita di Kecamatan Jatinegara pada tahun 2006 yang diperoleh dari Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dari 206 sampel 19.9% diantaranya mengalami infeksi campur B. hominis dan G. lamblia . Dan angka kejadian diare pada sampel mencapai 19.5%, dengan 26.7% pada infeksi campur B. hominis dan G. lamblia dan 73.3% pada individu yang tidak terinfeksi parasit. Sampel kemudian dibagi menjadi kelompok infeksi campur B. hominis dan G. lamblia dan kelompok yang tidak terinfeksi parasit usus. Lalu dilakukan uji statistik untuk menilai hubungan infeksi campur B. hominis dan G. lamblia dengan kejadia diare. Dengan uji Chisqure didapatkan tidak terdapat hubungan bermakna antara infeksi campur B. hominis dan G. lamblia dengan kejadian diare pada populasi balita dengan nilai p=0.315 (p>0,05). Disimpulkan bahwa Tidak terdapat hubungan bermakna antara infeksi campur B. hominis dan G. lamblia dengan kejadian diare pada populasi balita di Kecamatan Jatinegara pada tahun 2006. ......B. hominis and G. lamblia are intestinal parasites that commonly cause diarrhea in children, especially those less than 5 years old. Nevertheless, the pathogenicity of B. hominis to cause diarrhea is still debated by researchers, as B. hominis is usually found mixed with other organisms, which one of those is G. lamblia. This study aimed to identify the association between mixed infection of B. hominis and G. lamblia and the occurrence of diarrhea in under five year old children. A cross sectional study was carried out using 206 samples acquired from secondary data of stool examination among children in Jatinegara district in 2006. Among 206 samples obtained, 19.9% were infected with both B. hominis and G. lamblia. A total of 19.5% children had diarrhea. Among them, 26.7% were infected with both B. hominis and G. lamblia, and the rest (74.3%) were free of intestinal parasites infection. The infected group was then compared with the uninfected group to observe any significant relation between mixed infection of B. hominis and G. lamblia and the occurrence of diarrhea. Statistical analysis using chi square test revealed that were was no relationship between mixed infection of B. hominis and G. lamblia and the occurrence of diarrhea (p=0.315). In conclusion, mixed infection B. hominis and G. lamblia was not associated with diarrhea in under five year old children in this region.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajriati Zulfa
Abstrak :
ABSTRAK
Blastocystis hominis adalah protozoa usus yang banyak ditemukan di manusia dan beberapa hewan. Parasit ini sering ditemui pada survei epidemiologi dengan prevalensi yang cukup tinggi. Di Indonesia penelitian terhadap parasit ini belum banyak dilakukan sehingga penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui subtipe B. hominis dari populasi anak yang terinfeksi B. hominis dengan membandingkan subtipe yang didapat dari kelompok yang bergejala klinis dan yang tidak bergejala klinis. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan PCR terhadap gen 18 SSU rRNA lalu dilanjutkan dengan penetuan subtipe dengan metode RFLP. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa infeksi B. hominis sebesar 44, 51 dengan infeksi tertinggi pada anak usia 6-9 tahun 65,2, , subtipe yang didapat pada penelitian ini adalah subtipe 1, subtipe 2 dan subtipe 3 . Subtipe 3 merupakan subtipe yang paling dominan yaitu 72,2 pada kelompok bergejala dan 41,93 pada kelompok tidak bergejala. Selanjutnya subtipe yang cukup banyak ditemukan juga yaitu subtipe 1 yaitu 25 pada kelompok bergejala dan 41,93 pada kelompok tidak bergejala. Subtipe 2 ditemukan dalam jumlah yang kecil yaitu masing-masing 16,12 pada kelompok tidak bergejala, 2,8 pada kelompok bergejala. Kesimpulan subtipe 3 adalah subtipe yang dominan dalam menimbulkan gejala klinis berupa diare, subtipe 1 dan subtipe 3 memiliki proporsi yang sama pada kelompok yang tidak bergejala dan berdasarkan analisa statistik didapatkan bahwa subtipe 3 lebih dominan menimbulkan gejala klinis berupa diare dibandinkan dengan subtipe 1 dan subtipe 2. Kata Kunci : B. hominis, gen 18 SSU rRNA, PCR, RFLP, Subtipe
ABSTRACT
Blastocystis hominis is an intestinal protozoa which are found in humans and animals. These parasites are common with high prevalence in epidemiological surveys. Research on B. hominis has been done in various countries around the world, with different results for the prevalence and diversity of subtypes. In Indonesia, there is a few studies on this parasite therefore prompted the author conduct this research. This study aimed to determine the subtype of B. hominis the children population and comparing the subtypes obtained from the group symptomatic and asymptomatic subjects. The method used in this research was by performing PCR on 18 SSU rRNA gene and then followed RFLP method for subtype identification. . The results show that the prevalence of B. hominis 44,51 , the highest infection occured in children aged 6 9 years 65.2, . Subtypes obtained in this study is ST 1, ST 2 and ST 3, which ST 3 is the most dominant subtype, namely 72.2 in the symptomatic group and 41.93 in the asymptomatic group. In addition, ST 1 is found 25 of symptomatic group and 41.93 of asymptomatic group. ST 2 is found in small quantities, 16.12 and 2,8 in asymptomatic group and symptomatic group respectively. In conclusion, subtype 3 is a predominant subtype that causing the clinical symptoms of diarrhea, followed by subtype 1 and subtype 2. Keywords B. hominis, PCR, RFLP, Subtype, 18 SSU rRNA gene
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library