Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariska Winda Asrini
"Telah dilakukan penelitian bioakumulasi plutonium dan americium oleh Babylonia spirata dari Teluk Jakarta menggunakan perunut 242Pu dan 243Am. Eksperimen akuaria menggunakan dua jenis tingkat oksidasi 3 dan 4 dengan tiga kali pengulangan. Percobaan dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu akumulasi dan depurasi. Bioavailabilitas 242Pu Pu3 dan Pu4 dan 243Am Am3 dan Am4 di air laut pada Babylonia spirata telah dipelajari. Parameter biokinetika yang diteliti meliputi faktor konsentrasi CF , konstanta laju pengambilan ku , konstanta laju pelepasan ke , faktor biokonsentrasi BCF , dan waktu paruh biologis tb1/2 . Spesiasi 242Pu Pu3 dan Pu4 dan 243Am Am3 dan Am4 menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan B. spirata mengakumulasi Pu dan Am. Bentuk Pu4 dan Am3 terakumulasi lebih tinggi dan tertahan lebih lama di kompartemen tubuh B. spirata. Radionuklida 242Pu dan 243Am terdistribusi paling tinggi pada cangkang dan sisa organ, dan terdistribusi paling rendah pada insang dan ginjal B. spirata.

The research of bioaccumulation Plutonium and Americium of Babylonia spirata from Jakarta Bay using 242Pu and 243Am radiotracers has been conducted. The aquaria experiments were applied by two oxidation states of Pu and Am speciation with three replications. The experiment was carried out by 2 steps, such as uptake and depuration. The bioavailability of 242Pu and 243Am in the III and IV oxidation states through sea water pathway has been studied for Babylonia spirata. Biokinetics parameters, such as concentration factors CFss , uptake rate constants ku , elimination rate constants ke , bioconcentration factors BCF , and biological half life tb1 2 , were investigated. Speciation of 242Pu Pu3 dan Pu4 dan 243Am Am3 dan Am4 affected the ability of B. spirata to accumulates plutonium and americium. The research shows that Pu4 and Am3 are potentially accumulated in greater value than Pu3 and Am4 by B. spirata, in which Pu and Am are more rapidly distributed and retained longer in shells and remainders, and shorter in gills and kidneys."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Aunurrahim
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kondisi pengasaman air laut terhadap pola bioakumulasi radionuklida 137Cs pada Keong Macan (Babylonia spirata) menggunakan metode bioakumulasi model kompartemen tunggal melalui jalur air. Variasi yang digunakan adalah konsentrasi 137Cs, salinitas, dan pH yang disesuaikan dengan kondisi pengasaman air laut. Pada penelitian ini digunakan variasi konsentrasi 137Cs dengan kisaran 1, 2, 3, dan 4 Bq/L, salinitas dengan kisaran 23, 25, dan 27 ppt, dan pH dengan kisaran  7,5; 7,9; dan 8,3. Tahapan penelitian dimulai dari proses pengambilan sampel, aklimatisasi, bioakumulasi, dan eliminasi. Setiap hari seluruh hewan uji dianalisis menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data kadar 137Cs selama proses bioakumulasi dan eliminasi. Kemampuan bioakumulasi 137Cs oleh B. spirata direpresentasikan dalam bentuk faktor konsentrasi (CF) dan konstanta laju pengambilan (Ku). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bioakumulasi 137Cs oleh B. spirata terjadi paling optimal pada kondisi konsentrasi 137Cs sebesar 3 Bq/mL, salinitas air laut 27 ppt dan pH senilai 8,3; sehingga  dapat disimpulkan bahwa fenomena pengasaman air laut tidak memberikan dampak terhadap kenaikan kemampuan bioakumulasi 137Cs oleh B. spirata.

This research aims to investigate the impact of ocean acidification to the 137Cs radionuclide bioaccumulation in tiger snail (Babylonia spirata) using single compartment models through waterway, by varying the 137Cs concentration, water salinity, and pH to mimmick the ocean acidification condition. In this research, the concentration of 137Cs varied from 1, 2, 3 to 4 Bq/L, water salinity varied from 23, 25 and 27 ppt, and the pH ranged of 7.5, 7.9, and 8.3. The stages of research start from the process of sampling, acclimatization, bioaccumulation, and elimination. All snails were analyzed daily using gamma spectrometer to obtain data on levels of 137Cs during the bioaccumulation and elimination process. The ability of bioaccumulation of 137Cs by B. spirata was represented by concentration factor (CF) and retrieval rate constants (Ku). The study showed that the bioaccumulation of 137Cs by B. spirata occurs most optimally at the condition of 137Cs concentration 3 Bq/mL, sea water salinity of 27 ppt, and pH valued at 8.3. It can be concluded that the phenomenon of ocean acidification does not have an impact on the increase in the ability of bioaccumulation of 137Cs by B. spirata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidatul Zahroh
"Pada penelitian ini dilakukan pemodelan untuk mengetahui pengaruh pengasaman air laut terhadap pola bioakumulasi Zn pada Babylonia spirata. Jalur paparan kontaminan dilakukan melalui jalur air, di bawah pengaruh konsentrasi Zn dengan kisaran 0,1; 0,3; 0,5; 0,7 ppm, salinitas dengan kisaran 23, 25 dan 27 ppt, serta pengaruh pH dengan kisaran 7,1; 7,8; 8,3. Setiap hari seluruh biota uji dianalisis menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pengambilan kontaminan dari aktivitas 65Zn. Paparan dihentikan saat aktivitas 65Zn dalam tubuh biota uji tidak mengalami kenaikan (steady state). Selanjutnya, dilakukan proses pelepan kontaminan untuk mengurangi kadar logam pada biota uji menggunakan metode pengaliran air berulang. Selama proses pelepasan, setiap hari seluruh biota uji dianalisis aktivitas 65Zn menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pelepasan kontaminan. Pada eksperimen ini didapatkan nilai CF pada pengaruh konsentrasi, salinitas dan pH masing-masing sebesar 44,25-88,49 mL/g; 45,98-76,68 mL/g.; 36,46-52,03 mL/g.

In this study, modeling was carried out to determine the effect of ocean acidification on Zn bioaccumulation pattern in Babylona spirata. The contaminant exposure pathway was carried out through water with a variation of Zn concentration at range 0.1; 0.3; 0.5; 0.7 ppm, salinity at range 23; 25; and 27 ppt, and pH at range 7.1; 7.8; and 8.3. The biotas taking of contaminants was examined daily from their 65Zn activities using a gamma spectrophotometer. Contaminant exposure was stopped after constant 65Zn activity was observed (steady state). The contaminant release process was then carried out to reduce the metal content in experimental biota using a recurrent water flow method. During the releasing process, the biotas release of contaminants was examined daily by measuring 65Zn activities using a gamma spectrophotometer. In this study it was found that CF values on the effect of concentration, salinity and pH were 44.25-88.49 mL/g, 45.98-76.68 mL/g, and 36.46-52.03 mL/g respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library