Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugiarto
"Tenaga keperawatan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dibidang keperawatan yang didapat melalui pendidikan dibidang keperawatan (Undang-Undang No 23 Tahun 1992). Akademi Keperawatan merupakan institusi yang mendidik tenaga keperawatan. Di Provinsi Banten terdapat lima institusi Akademi Keperawatan. Jumlah tenaga keperawatan sebagaimana di Indonesia secara keseluruhan masih kurang dan distribusinya tidak merata, demikian pula di Provinsi Banten. Adapun yang menjadi masalah ialah kendati tenaga keperawatan masih dibutuhkan baik untuk konsumsi dalam maupun luar negeri, peminat untuk mengikuti pendidikan di bidang ini relatif masih rendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan antara faktor-faktor yang sudah diprediksi seperti umur, jenis kelamin, minat terhadap profesi perawat, persepsi lapangan kerja, persepsi pendidikan lanjut, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pengaruh keluarga, informasi pendidikan, prestasi belajar di sekolah asal dan asal sekolah dari mahasiswa Akademi Keperawatan dengan keputusannya-untuk memilih mengikuti pendidikan Akademi Keperawatan. Penelitian ini dilakukan di seluruh Akademi Keperawatan di Provinsi Banten tahun 2002. Penelitian ini non eksperimental dimana datanya bersifat primair dan dikumpulkan secara potong lintang (cross sectional). Sedangkan sampel penelitian diambil dari populasi mahasiswa tingkat satu dari lima institusi Akademi Keperawatan di Provinsi Banten berjumlah 170 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Data diolah dengan bantuan komputer.
Analisis univariat dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari semua responden, lebih dari setengah memiliki minat tinggi untuk masuk Akademi Keperawatan (53,5%).
Dari analisis bivariat, didapatkan 3 variabel yaitu variabel umur (p value=0,017), variabel pendidikan orang tua (p value=0,014) dan variabel pengaruh keluarga (p value= 0,031), yang mempunyai hubungan secara statistik bermakna untuk mengikuti pendidikan di Akademi Keperawatan. Sedangkan variabel jenis kelamin, persepsi lapangan kerja, persepsi pendidikan lanjut, pekerjaan orang tua, informasi pendidikan, prestasi belajar dan anak sekolah tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan keputusan mengikuti pendidikan Akper.
Analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik menemukan 6 variabel yang memiliki p value <0,25 yaitu variabel umur (p=0,010), minat (p=0,142), persepsi kerja (p=0,104), pekerjaan orang tua (p O,149), pengaruh keluarga (p-0,025) dan prestasi belajar/NEM (p=0,169). Setelah dilakukan analisis ternyata ada 3 variabel (umur, persepsi kerja dan pengaruh keluarga) secara statistik signifikan dengan keputusan untuk mengilkuti pendidikan Akademi Keperawatan.
Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan seseorang untuk mengikuti pendidikan di Akademi Keperawatan, maka penelitian ini juga dapat memberi saran terutama kepada Pusdiknakes dalam membuat kebijakan penerimaan mahasiswa baru perlu persyaratan yang lebih luas tidak hanya STTS dan tinggi badan. Perlu dilakukan pemeriksaan psikologis dan membuat buku panduan/informasi tentang pendidikan kesehatan, bahkan melakukan promosi melalui media cetak maupun elektronik masih dibutuhkan. Untuk institusi pendidikan Akper agar dalam penerimaan mahasiswa baru memberikan informasi yang memadai sedini dan seluas mungkin dan melakukan pemeriksaan psikologis. Untuk mensosialisasikan profesi keperawatan perlu menyebarluaskan buku panduanlinformasi pendidikan perawat dengan bekerja sama dengan asosiasi profesi perawat.
Untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih representatif perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan desain yang berbeda sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan seseorang memilih mengikuti pendidikan Akademi Keperawatan.
Daftar pustaka : 36 (1976-2001)

Background Factors of Decision at Nursing Academy in Banten Province Year 2002 Nursing personnel is someone equipped with knowledge and skills in nursing field obtained through education in nursing discipline (Government Regulation No. 23 1992). Nursing Academy is an institution which educate nursing personnel, there are five Nursing Academy in Banten Province. In general, there is a lack of nursing personnel and the distribution is unequal. That problem also occurred in Banten Province. One cause of this problem is lack of willingness to attend nursing education despite its high demand both nationally and internationally.
The aim of this study is to understand the relationship between predictable factors such as age, sex, aspiration toward nurse profession, perception toward job, perception toward higher education, parents' education, parents' job, family influence, educational information, previous educational achievements, and previous school and the decision to attend the education in nursing academy. This study was conducted in five nursing academies in Banten Province in the year 2002. Design of this study is non experimental with primary data collected cross-sectionally. Sample was 170 first year students from five nursing academies in Banten Province. Data collected by questionnaires and analyzed by using computer.
Univariate analysis showed that more than half (54.1%) of respondents had relevant decision to attend nursing academy.
Bivariate analysis shows that there are 3 variables, that are age (p value-0.007) pwnts' education (p value=0.075), Arid family influence (p value=0.031), associated with aspiration td attend the educaaidh at nursing academy. On the other hand, the variables of sex, work field perception, advance education perception, parents' occupation, educational information, school achievements, and school graduating had no significant statistic relationship on decision to attend nursing academy.
Multivariate analysis using logistic regression resulted in 6 variables with p value 0.25, that are age (p value= 0.075), interest (p value=0.142), working perception (p value=0.104), parents' occupation (p value-0.149), family influence (p value=0.025), and educational achievements (p value-0.169). Further analysis shows there are 3 variables (age, working perception, and family influence) that are statistically significant with aspiration to attend education in nursing academy. This was in accordance to fact that nursing profession was widely perceived as females profession, thus it is heavily biased by gender.
The results of this study lead to suggestions, especially for Pusdiknakes as to extend the conditions of entry for nursing academy, not just limited to previous school certificate and predetermined height as usually applied. There is a need to conduct a psychological testing and providing guide and information book on health education even promoting using mass media and electronics still needed. In the field of nursing education, nursing academics should provide early information, conduct psychological test, and socializing information on nursing profession by distributing guide/information book on nursing education. To draw a more representative conclusion, further research using different design is necessary. Thus more information about factors that influence decisions to attend nursery academy could be collected."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Chrismen
"Penyakit malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama di kawasan timur. Angka kejadian malaria dalam tiga tahun terakhir cendrung meningkat, yaitu: Annual Parasite Incidence (API) dari 0,51 0/00 tahun 1999 menjadi 0,60 °l0o tahun 2001 dan Annual Clinical Malaria Incidence (AMI) dan 24,9 0/00 tahun 1999 menjadi 26,1 0/00 tahun 2001.
Propinsi Papua adalah daerah endemis malaria dan penyakit malaria menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit besar yang ada. Angka kesakitan malaria Minis atau AMI sebesar 67,8 0/00 tahun 2001.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mendalam tentang pengetahuan, praktek/tindakan pencegahan dan faktor lainnya yang berkaitan dengan kejadian malaria pada mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dan Universitas Cendrawasih (Uncen) di kota Jayapura. Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan "Focus Group Discussion "(FGD), WMllndepth Interview dan Observasi pada lingkungan fisik asrama. Pemilihan sampel secara "Purposive Sampling" dengan jumlah 61 mahasiswa, 30 penderita dan 31 bukan penderita yang berasal dari asrama dan luar asrama. WM dilakukan pada dokter puskesmas di lingkungan kampus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Poltekkes dan mahasiswa Uncen dalam salt tahun terakhir ini menderita malaria, yaitu 63,1%, di Poltekkes 68,3% dan Uncen 57,3%. Pemahaman mahasiswa tentang malaria, pencegahan dan program pemberantasan malaria masih sangat terbatas walaupun dalam praktek/tindakan pencegahan sebagian kecil mereka telah banyak mengikuti perilaku yang diharapkan.
Dalam penelitian ini tidak ditemukan mahasiswa yang tinggal di asrama menggunakan kelambu sementara lingkungan fisik asrama dipenuhi dengan rumput/semak dan berpotensi tergenang air jika rnusim hujan. Asrama ini sejak difungsikan belum pemah mendapat penyemprotan. Faktor utama penyebab malaria sebagai rangkaian perilaku mahasiswa dengan lingkungannya adalah menurunnya daya tahan tubuh dan sering kontak dengan nyamuk utopias.
Ditemukan indikasi bahwa kejadian malaria pada mahasiswa mengakibatkan berbagai dampak merugikan, baik pada penderita maupun bukan penderita. Terjadi perkembangan persepsi yang mengarah pada meluasnya penggunaan obat tradisional yang diasosiasikan dengan rasa pahit obat malaria dan penggunaan obat anti malaria (Profilaksis) dari setiap munculnya gejala yang diasosiasikan dengan penyakit malaria.
Disarankan agar ada pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang malaria, pembentukan Klinik/Poliklinik kampus dan perlu dilakukan penelitian lanjutan secara kuantitatif, terutama terhadap penyebab kejadian malaria, penggunaan obat tradisional, efek profilaksis, kesulitan makan dan dampak kejadian malaria pada mahasiswa.
......Background Factors of Malaria Incidence among Students of Health Polytechnics and Cendrawasih University in Jayapura City Papua Province Year 2003Malaria is one of public health problem in Indonesia, particularly in eastern part of Indonesia, Within the last three years, malaria incidence tends to rise, the Annual Pariste Incidence (API) increased from 0.51 0/ in 1999 to 0.60 %o in 2001 and Annual Clinical Malaria Incidence (AMI) from 24.9 °IU° in 1999 to 26.1 %o in 2001.
Papua province is a malaria endemic area and malaria is in first position of 10 most common diseases. The AMI in 2001 was 67.8 °%o.
This study aims to dig information on knowledge, preventive action, and other factors related to malaria among students of Health Polytechnics (Poltekkes) and Cendrawasih University (Uncen) in Jayapura city. This study was qualititative using focus group discussion, in-depth interview, and observation to physical environment of dormitory. Sample was selected by purposive sampling resulted in 61 students, of which 30 were suffered from malaria, and 31 were free from malaria, who came from both dormitory or outside dormitory. In-depth interview was conducted to community health center's physician in campus.
The study showed that more than half of Poltekkes and Uncen students suffered from malaria within the last year, 63.1% in Poltekkes and 57.3% in Uncen. Student's understanding about malaria, prevention, and malaria eradication was quite limited despite preventive action performed by few of them.
The study found that no student living in dormitory used mosquito net, dormitory's physical environment was surrounded by bush and potent to get water on during rainy season. The dormitory :lad never been sprayed since it was functioned. Main factors causing malaria as a serial of student's behavior toward his environment was reduced body immune system and frequent contact to anopheles mosquito.
There was indication that malaria among students caused negative impact, both to sufferer and non-sufferer. There was a distorted perception regarding the use of traditional medicine associated with bitter flavor of anti malaria and prophylactic use of anti malaria whenever symptoms related to malaria occurred.
It is suggested to develop communication, information, and education program on malaria, to build clinic/policlinic in campus, and to conduct follow up research using quantitative design mainly focusing to causal factors of malaria, the use of traditional medicine, prophylactic effect, anorexia, and negative impact of malaria among students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library