Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Irfan Syaebani
"Dibandingkan dengan topik lain seperti politik, keadilan, dan kesetaraan maka topik cinta sedikit sekali menjadi objek kajian yang dikaji secara filosofis. Ada konsepsi yang diyakini secara umum bahwa cinta terkait dengan hal-hal yang bersifat irasional. Filsafat mensyaratkan penyelidikan yang ketat dan sistematis, dan karena cinta dianggap sebagai bagian dari afeksi yang instingtual kemudian dianggap asing bagi filsafat. Cinta lebih banyak dikaji sebagai kajian di dalam psikoanalisis. Di dalam penelitian ini, pemikiran Alain Badiou dikaji dengan menggunakan metode naratif-deskriptif untuk mendemonstrasikan bahwa cinta adalah rasional dan dapat dikaji secara filosofis. Hasil analisis dan sintesis yang didasarkan pada filsafat yang dibangun Alain Badiou dapat disimpulkan bahwa cinta bukanlah sesuatu yang bersifat irasional. Cinta adalah rasional karena mampu memberikan penghayatan bagi cara manusia memahami eksistensinya di dunia. Cinta sejalan dengan filsafat dan karena itu cinta bersifat filosofis. Lebih jauh lagi, cinta juga mampu menghadirkan perubahan dalam tataran personal karena jatuh cinta memberikan penghayatan akan dunia yang sama sekali baru. Di dalam tataran yang lebih jauh, cinta juga mampu memberikan perubahan melampaui tataran personal karena kemungkinan cinta beririsan dengan hal lain seperti politik. Penelitian ini memberikan pemahaman baru bahwa cinta memiliki dimensi yang jauh lebih luas melampaui pemahaman yang umum selama ini.

Love received very little attention in philosophical inquiry compared to other topics such as politics, justice, and equality. There is a widely accepted conception that love is related to irrational things. Philosophy requires systematic and rigorous investigation, and because love is considered a part of instinctual affection, it makes love foreign to philosophy. Love is more appropriate to be an object of psychoanalysis. In this study, Alain Badiou’s system of thought is reviewed using a narrative-descriptive method to demonstrate that love is rational and philosophical. The analysis and synthesis of Alain Badiou’s system of thought conclude that love is not irrational. Love is logical because it provides meaning for people to understand their existence. Additionally, love can initiate change on a personal level because love can give a new meaning to how people live in the world. In a broader context, love can create change transcending the personal level because love can intersect with other things, such as politics. This study gives new insight into love, highlighting that love has broader dimensions beyond the general conception that many believe. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasintus T. Runesi
"Ketika semua orang percaya bahwa partikularitas-partikularitas sosial memunculkan pluralitas pandangan di dalam masyarakat kontemporer, Badiou mengintrodusir gagasannya tentang universalitas subjek singular dengan tujuan mengatasi apa yang disebut sebagai global villagetanpa solidaritas. Artikel ini adalah suatu uraian atas pandangan Badiou, yang termasuk dalam barisanpemikir yang menggerakkan ‚kapal kecil pemikiran‛ kepada subjek dan subjektivitas manusia. Dalam bagian pertama, saya akan menguraikan pandangan Badiou tentang problem homogenisasi, dilanjutkan dengan pandangannya mengenai kekristenan sebagai sebuah peristiwa, yang akan menghantar kita pada pandangannya mengenai singularitas universal yang diakarkan pada pewartaan St. Paulus. Pada bagian akhir, saya akan mengajukan suatu catatan kritis atas pandangannya dalam perbandingan dengan beberapa filsuf yang berbicara pula mengenai St. Paulus. Tulisan ini akan ditutup dengan satu simpulan mengenai signifikansi pemikiran Badiou, dalam konteks pluralisme masyarakat semasa ini, terutama di Indonesia"
Jakarta: Pusat Pengkajian Reformed, 2016
SODE 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Syaebani
"ABSTRAK
Alain Badiou menyusun suatu pemikiran yang menggunakan matematika untuk menjelaskan realitas. Bagi Badiou matematika dapat dengan tepat menjawab permasalahan dalam ontologi. Matematika sebagai ontologi yang diformulasikan oleh Badiou kemudian dikontekstualisasi untuk menjelaskan keberadaan pekerja minoritas seksual dalam situasi ketenagakerjaan. Konsep Badiou terkait presentasi, representasi, dan peristiwa coba digunakan secara kontekstual kepada pekerja minoritas seksual terutama untuk membuatnya menjadi elemen dalam himpunan pekerja.

ABSTRACT
Abstract Alain Badiou composed a conceptual thinking using mathematics to explain reality. According to Badiou, mathematics can serve as a way to answer problems in ontology. Mathematics as ontology in this research is contextualized to describe exsistence of sexual minority workers in their labor situation. Badiou rsquo s concepts about presentation, representation, and event are utilized into sexual minority workers rsquo context especially to make them as an element of workers rsquo set."
2017
T48829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlan Khaerul Anam
"ABSTRAK
This study focuses on participatory mapping, document collection, demonstration, tree planting spearheaded by the Urban Poor Consortium, and Share Lab, which starts from a meeting of Middle Eastern and Eastern European technologists to digital investigations. These two cases provoke questions about how activism should be analyzed and laid in relation to the long lasting configuration of human and material relationships. Two previous orientation studies, technological actors and technological formations, seem unable to answer this because they still see activism in traditional ways. Applying and critiquing Deleuze and Badiou, this study introduces messy formation refers to molar and molecular of human material and its holographic relationships in enachment between socio material event assemblage and research assemblage. I argue that data activism and other activism are human molecular molar and heterogeneous material, which is unstable with elements including data sembako, activist body, architect, body and child memory, student and tourist data gatherer, with several presentations Sociological themes, gender and ethnic molar of which each activism is twisted to each other. However, the configuration of the human material around the evictions also has a mixed molar element that ultimately activism is a collection of human material configuration traces through a large, continuous and unstable evacuation assemblage.

ABSTRAK
Studi ini berfokus pada participatory mapping, pengumpulan dokumen, aksi demonstrasi, penanaman pohon yang dipelopori oleh Urban Poor Consortium, dan Share Lab yang berawal dari pertemuan teknolog Timur Tengah dan Eropa Timur hingga investigasi digital. Dua kasus ini memprovokasi pertanyaan tentang bagaimana aktivisme harus dianalisis dan diletakkan kaitannya dengan konfigurasi tahan lama hubungan manusia dan material. Dua orientasi studi sebelumnya, technological actors dan technological formation, tampaknya belum bisa menjawab ini karena masih melihat aktivisme dalam cara-cara tradisional. Mengaplikasikan dan mengkritik Deleuze dan Badiou, studi ini memperkenalkan konsep kunci messy formation merujuk pada molar dan molekular manusia dan material dan hubungan holografisnya yang saling terbelit satu sama lain antara socio-material event assemblage dan research assemblage. Saya berargumen, aktivisme data dan aktivisme lain merupakan tenunan molar molekular manusia dan material heterogen, yang tidak stabil dengan elemen termasuk data-sembako, tubuh aktivis, arsitek, tubuh dan memori anak, pengumpul data mahasiswa dan turis, dengan beberapa presentasi tema sosiologis, molar gender dan etnik yang masing-masing aktivisme terbelit satu sama lain. Namun, konfigurasi material manusia di sekitar penggusuran juga memiliki unsur molar yang beragam yang pada akhirnya aktivisme merupakan kumpulan jejak konfigurasi manusia-material melalui assemblage penggusuran yang besar, terus menerus dan tidak stabil. "
2017
S68993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library