Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erika Sulistiowati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara subsidi pada bahan bakar fosil dan pertumbuhan ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode analisis dengan data panel. Akan tetapi, terdapat kesulitan dalan mengumpulkan data tentang subisidi, oleh karena itu penentuan sampel dilaksanakan berdasarkan ketersediaan data. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 37 negara, termasuk Indonesia. Selain memasukkan variabel utama (subsidi bahan bakar fosil), penelitian ini juga memasukan beberapa variabel lain yang turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu opennes (keterbukaan), gross capital formation dan tingkat partisipasi masyarakat pada tingkat pendidikan menengah. Banyak penelitian telah dilakukan untuk menginvestigasi dampak subsidi terhadap pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, dengan menggunakan data yang lebih aktual dan metode yang lebih baik, penelitian ini lebih difokuskan kepada dampak subsidi bahan bakar fosil terhadap pertumbuhan ekonomi (baik dalam total subsidi maupun dalam subsidi terhadap setiap jenis bahan bakar fossil). Hasil regresi menunjukkan bahwa subsidi pada bahan bakar fosil secara total, subsidi terhadap batubara, listrik dan gas alam memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi penelitian ini gagal menunjukkan bahwa subsidi terhadap bahan bakar minyak memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, hasil regresi terhadap variabel pendukung lainnya menunjukkan bawa opennes (keterbukaan), capital formation (pembentukan modal) dan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan menengah berhubungan positive dan signifikan terhadap growth. ......The main objective of this research is to examine the relationship between fossil fuel subsidies and growth. In order to achieve this objective, the research employs panel data analysis. However, due to the difficulties in obtaining the data about subsidies, the sample and the time frame have been selected based on the availability of the fossil fuel subsidies data. The sample consists of 37 countries, including Indonesia. Instead of the key variable (fossil fuel subsidies), the study also employs others determinants of growth as independent variables, namely openness (OPEN), gross capital formation (CF) and secondary school enrolment. Many studies have been conducted to investigate the impact of subsidies on growth. However, by employing more recent data and better methods, this research focuses on the impact of fossil fuel (both in total and for each type of the fossil fuel energy) subsidies toward growth. The result of the regression confirmed that fossil fuel subsidies, coal subsidies, electricity and natural gas subsidies have negative and significant impact toward growth. However, the research found that oil subsidies are negative but not significant toward growth. The result on other explanatory variables shows that openness (OPEN) capital formation (CF) and gross secondary school enrolment (secgrt10) are positive and significant toward growth.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Prakoso
Abstrak :
Listrik telah menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia masa kini dan telah menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu daerah. Hingga kini, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil untuk pemenuhan kebutuhan listrik sangat mengkhawatirkan, dan mengakibatkan penipisan bahan bakar tersebut. Saat ini dunia sedang memberikan perhatian lebih kepada energi terbarukan sebagai salah satu solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah pemenuhan energi di masa depan. Energi terbarukan menjadi sebuah solusi terbaik karena tidak akan habis dan ramah lingkungan. Namun dibalik itu, energi terbarukan juga memiliki kekurangan sehingga dibuat sebuah sistem hibrida yang diharapkan mampu untuk meminimalisasi kekurangan tersebut. Dalam penelitian ini dibuat sebuah rancangan sistem hibrida dengan perangkat lunak HOMER PRO untuk memperhitungkan faktor teknis dan faktor ekonomi dari sistem hibrida tersebut sehingga mampu membuat rancangan sistem hibrida yang handal. Dalam rancangan hibrida ini dan menggunakan asumsi-asumsi yang akan terjadi maka sistem hibrida ini akan bisa mandiri tanpa terhubung dengan grid pada tahun ke-19.
Electricity has become a very important need for human life today and one of the parameters in one region condition. Nowadays, the dependence on fossil fuels to fulfill the electricity needs is really worrying, and it causes the depletion of fossil fuels. Today, the whole world is paying more attention to renewable energy as one of the best solution to solve the future energy problems. Renewable energy becomes the best solution because it will not be exhausted and enviromentally friendly. In the other hand, renewable energy also have problem, because it cannot produce energy everytime like photovoltaics which can produce energy only when there is enough solar radiation. Therefore, a hybrid system is made that expected to minimize the weakness from other components of the system . In this project, a hyrid system is designed using HOMER PRO software to calculate the electricity and economic factor of the hybrid system. The objective of this project is to find the best hybrid system that can solve the electricity problems. The system will be independent since grid function will replaced by fuel cell in the 19th year based on the assumption.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anandini Mayang Prabadiantari
Abstrak :
Tersedianya kebutuhan listrik, secara tidak langsung akan memberikan sumbangan bagi perekonomian Indonesia. Kebutuhan akan listrik diperkirakan akan terus meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 9,6% per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di masing-masing provinsi akan dibangun pembangkit listrik bahan bakar fosil. Di sisi lain pembangkit listrik bahan bakar fosil berkontribusi menghasilkan emisi CO2. Emisi CO2 adalah penyebab terbentuknya gas rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global, yang dapat memicu terjadinya perubahan cuaca. Penelitian ini menemukan bahwa nilai faktor emisi CO2 yang tertinggi di masing-masing sistem adalah batubara. Nilai faktor emisi pembangkit listrik untuk bahan bakar batubara adalah 0,000909-0,00168 tonCO2/kWh. Dengan menggunakan aplikasi LEAP, diketahui jumlah emisi CO2 pada tahun 2022 akan meningkat. Upaya penurunan yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan Clean Coal Technology dan pemetaan lokasi. Potensi penurunan emisi CO2 terbesar adalah dengan menggunakan Carbon Capture Storage. Upaya penurunan emisi CO2 diprioritaskan pada provinsi yang menghasilkan emisi CO2 tertinggi. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada data tahun 2010-2013, emisi CO2 dari pembangkit listrik tidak berhubungan langsung dengan kondisi cuaca, namun tetap diperlukan upaya untuk mengurangi emisi CO2. ......Availability of electricity needs, indirectly will contribute to the Indonesian economies. Electricity demand is expected to rise with an average growth rate of 9.6% per year. To meet the electricity demand many fossil fuel power plants will be built in each province. On the other hand, fossil fuel power plants release CO2 emission. CO2 as part of greenhouse gases that causes global warming, which could lead to weather change. This study found, highest emission CO2 in each electricity system is causing by coal usage. Emission factors of coal in coal fired power plant is 0.000909 to 0.00168 tonCO2/kWh. By using LEAP application, in 2022 the total amount of CO2 emissions will increase. CO2 emission reduction can be done with the installment of Clean Coal Technology in new power plants and mapping power plants location. The potential CO2 emission reduction is to use Carbon Capture Storage. CO2 emission reduction is prioritized in the province that produced the highest CO2 emissions. Based on the analysis performed on the data of CO2 emission and weather in several provinces during 2010-2013, CO2 emissions from power plants do not have any correlation with the weather. Nevertheless, still need to reduce CO2 emissions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Gita Astari
Abstrak :
Permukiman sebagai suatu wilayah dimana didalamnya terdapat berbagai aktivitas manusia yang mengkonsumsi energi, baik energi listrik maupun energi yang berasal dari bahan bakar fosil, merupakan salah satu sumber penghasil gas rumah kaca. Jakarta sebagai kota metropolitan di Indonesia memiliki jumlah penduduk 9.604.329 jiwa. Tingginya jumlah penduduk dengan beragam aktivitas penduduk Kota Jakarta tentunya akan berpengaruh terhadap emisi CO2 yang dihasilkan. Pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan terhadap emisi jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas permukiman. Wilayah studi yang diambil adalah wilayah Jakarta dalam skala kecamatan yaitu Kecamatan Pademangan yang terletak di Kotamadya Jakarta Utara. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu tipe rumah, daya listrik, dan jumlah penghasilan kepala keluarga. Emisi CO2 dapat dinyatakan sebagai jejak karbon. Dimana dalam penelitian ini terdapat dua jenis jejak karbon yang diteliti, yaitu jejak karbon primer yang berasal dari penggunaan bahan bakar fosil di rumah tangga, dan jejak karbon sekunder yang berasal dari konsumsi energi listrik rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa nilai total emisi karbon yang dihasilkan oleh Kecamatan Pademangan yaitu sebesar 11.336,16 ton CO2 /bulan dengan kelurahan terbesar penyumbang emisi karbon yaitu Kelurahan Pademangan Barat yang terdiri dari emisi karbon primer sebesar 221,76 ton CO2 /bulan dan emisi karbon sekunder sebesar 3910,12 ton CO2 /bulan. Peringkat kedua adalah Kelurahan Ancol yang menghasilkan emisi karbon primer sebanyak 224,63 ton CO2 /bulan dan emisi karbon sekunder sebesar 3846,06 ton CO2 /bulan. Di peringkat terakhir yaitu Kelurahan Pademangan Timur yang menghasilkan emisi karbon primer dan emisi karbon sekunder masing-masing sebesar 104,45 ton CO2 /bulan dan 3029,02 ton CO2 /bulan. Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai emisi CO2 yang dihasilkan dari suatu rumah tangga yaitu tipe rumah, daya listrik, dan jumlah penghasilan. ......Settlements as an area in which there are many human activities that consume energy, either electrical energy or energy derived from fossil fuels, is a source of greenhouse gases. Jakarta as a metropolitan city in Indonesia has a population of 9,604,329 people. The high number of residents with various activities, will certainly affect the generation of the carbondioxide emissions. This research will measure the carbon footprint generated from settlement activities. The study area of this research is took place in Pademangan North Jakarta. Variables used in this research are the type of housing, the electricity power installed, and salaries of the households. Carbondioxide emission can be expressed as a carbon footprint. In this study, there are two types of carbon footprint that is observed, they are the primary carbon footprint from fossil fuel consumption in households, and the secondary carbon footprint which comes from electricity consumption of households. Based on this research, it was found out that the total carbon emissions generated by Pademangan is 11336.16 tonnes CO2/month. The largest contributor to carbon emissions is West Pademangan with primary carbon emissions of 221.76 tons CO2/month and secondary carbon emissions of 3910.12 tons CO2/month. Ranked second is Ancol that produce the primary carbon emissions as much as 224.63 tons CO2/month and the secondary carbon emissions of 3846.06 tonnes CO2/month. Ranked last is East Pademangan which produces primary carbon emissions and secondary carbon emissions each are 104.45 CO2/month and 3029.02 CO2/month. Based on the analysis and statistical tests, factors that affect the value of carbondioxide emissions resulting from a household are the type of the house, the electricity power installed, and the amount of the households income.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42101
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover