Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarsisius Afirman
"Penelitian ini merupakan sebuah kajian dalam bidang historis komparatif terhadap dialek-dialek bahasa Manggarai. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan korespondensi bunyi dialek-dialek bahasa Manggarai dan membandingkan korespondensikorespondensi bunyi tersebut dengan korespondensi bunyi beberapa bahasa N usantara lainnya sehingga dapat ditemukan kekhasan korespondensi-korespondensi bunyi dialekdialek bahasa Manggarai tersebut. Penelitian ini menggunakan data dari 200 kosa kata dasar Swadesh yang direvisi oleh R.A. Blast. Sementara dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode komparatif, yaitu membandingkan bunyi-bunyi antardialek sehingga ditemukan korespondensi bunyi antardialek tersebut.
Dari penelitian ini diperoleh basil bahwa sejauh ini dialek-dialek bahasa Manggarai memiliki tujuh belas perangkat korespondensi bunyi. Adapun ketujuh belas perangkat korespondensi bunyi tersebut adalah Is-hl, le-sl, Igh-hl, 1a-il, /a-al, /g-ghl, Ik-tl, Ik-ll, Is-p1, Is-h-rl, /p-b/, lnd-dl, Ind-n1, Irl-nl, 10-ml, 10-kl, dan 10-TV. Dari ketujuh bolas korespondensi itu, hanya lima perangkat korespondensi bunyi yang ditunjang oleh sejumlah rekurensi. Ada pun kelima perangkat korespondensi bunyi tersebut adalah Is-h1=8,5%, Ic-s1=10,5%, /h-ghl=6%, In-r11=15%, dan 17-i1=5,5%. Berdasarkan lima perangkat korespondensi bunyi itu, kits dapat menyimpulkan bahwa korespondensi-korespondensi bunyi bahasa Manggarai terjadi secara `teratur' dan berulang kaii bila dibandingkan dengan beberapa korespondensi bunyi bahasa Nusantara lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S11075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Asisi Datang
"ABSTRAK
Penelitian mengenai redupilkasi dalam bahasa-bahasa Austronesia merupakan suatu keharusan jika hendak mendeskripsikan bahasa-bahasa tersebut secara lengkap. Reduplikasi di dalam bahasa-bahasa Austronesia, merupakan suatu unsur yang hampir selalu ada. Sebenarnya gejala reduplikasi merupakan gejala umum yang ada dalam banyak bahasa di dunia.
Bahasa Manggarai sebagai bagian dari bahasa-bahasa Austronesia juga mempunyai bentuk reduplikasi. Namun, bagaimana wujudnya belum belum diketahui. Itulah yang menjadi masalah utama mengapa penelitian ini perlu dilakukan.
Tujuan pokok penulisan laporan penelitian ini adalah membahas reduplikasi dalam bahasa manggarai, dialek manggarai Barat: Kempo. Sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, bahasa Manggarai perlu dikenal dengan baik. Dengan rampungnya penelitian ini, diharapkan diperoleh gambaran yang jelas mengenai bentuk reduplikasi dalam bahasa Manggarai dan dapat dibandingkan dengan bahasa Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif. Berdasarkan pengetahuan saya mengenai teori reduplikasi dan bentuk reduplikasi dalam bahasa Indonesia, saya mencoba menguraikan bentuk reduplikasi dalam bahasa Manggarai.
Sumber data yang tersedia cukup banyak terdapat dalam teks-teks dan kamus bahasa Manggarai yang telah disusun oleh peneliti terdahulu. Disamping menggunakan teks-teks bahasa Manggarai tersebut, sebagai penutur asli bahasa tersebut data juga digali secara intuitif.
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelusuran teori tentang reduplikasi pada umumnya. Berdasarkan teori tersebut, saya mencoba mengumpulkan data-data bentuk reduplikasi dalam bahasa Manggarai dalam teks-teks berbahasa Manggarai-- yaitu "Manggarai Text" jilid XVI. Data yang telah terkumpul diklasifikasikan dengan menggunakan kriteria penggolongan tertentu. Kemudian data yang terklasifikasi, dianalisis untuk memperoleh gambaran mengenai bentuk reduplikasi dalam bahasa tersebut.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut. Ada enam bentuk reduplikasi dalam bahasa Manggarai Kempo. Makna yang didukung masing-masing reduplikasi adalah BANYAK, SEMAKIN KE, EKSLUSIFITAS, KOLEKTIFITAS, INTENSITAS, KETIDAK-SENANGAN, DENGAN LEBIH, LEBIH DARI BIASANYA, PERBUATAN YANG DILAKUKAN DALAM WAKTU YANG RELATIF LAMA, dan KEBIASAAN MELAKUKAN PERBUATAN. Makna-makna ini berpadu dengan kelas atau kategori kata dasar setiap reduplikasi"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Asisi Datang
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library