Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Schoonenberg, Kees
Uniepers : Abcoude, 1993
BLD 439.31 SCH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Metty Deviana Andriani
"Dalam skripsi ini saya membandingkan dan menjabarkan perilaku berbahasa perempuan Jerman dalam iklan kontak jodoh pada dua Buah surat kabar Jerman Die Zeit dan Bildzeitung. Fokus penelitian saya adalah perbandingan citra perempuan Jerman yang ditampilkan dalam iklan tersebut. Berdasarkan perbandingan dan perbedaan ini saya juga menganalisis adanya perbedaan status social yang didasarkan atas pilihan kata. Selain itu saya juga menganalisis perbandingan karakteristik iklan kontak jodoh yang muncul pada dua surat kabar tersebut.
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Teori-teori yang tersaji dalam bab II terdiri dari teori tentang iklan dan ragam bahasanya dari Ruth Roemer, teori makna Blanke, teori jenis dan fungsi teks Brinker, teori ragam bahasa perempuan dari Key, Lakoff dan Troemel Ploetz, serta teori mengenai karakteristik iklan kontak jodoh.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa ciri ragam bahasa perempuan terlihat pada kedua surat kabar tersebut. Pada iklan kontak jodoh dalam surat kabar Die Zeit, perempuan Jerman banyak menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan hobi, minat dan lapangan pekerjaan. Pada Bildzeitung ciri ragam bahasa perempuan yang muncul juga sama, hanya saja perempuan pada surat kabar ini juga memunculkan pilihan kata yang berlawanan dengan ciri ragam bahasa perempuan itu sendiri, yaitu menghindari penggunaan kata vulgar. Selain itu mereka juga menggambarkan diri mereka sebaga ibu rumah tangga yang baik. Berbeda halnya dengan perempuan pada Die Zeit yang lebih menggambarkan bahwa mereka adalah wanita karir. Karakteristik iklan kontak jodoh yang muncul pada kedua surat kabar ini juga hampir sama, yang berbeda hanya pada bagian penulisan nama dalam iklan pada Bildzeitung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chong, Swee Huat
"Perkembangan mass media modern, baik televise, radio maupun persuratkabaran dan majalah telah memainkan peranan yang penting dalam segala bidang. Tanpa mass media berarti komunikasi antara satu pihak dengan pihak yang lain akan terhambat, dan akibatnja bias sangat parah. Karena tanpa mass media pemerintahan demokratik, industri, aktivitas kebudayaan dan pendidikan akan menjadi lumpuh (Alexander Scharbach 1965:78). Fungsi mass media secara konservatif dapat dikatagorikan atas empat koponen yang penting yaitu: komunikasi, informasi, didaktik dan hiburan. Keacuali suratkabar majalahlah yang paling banyak pembacanya, ia juga termasuk salah satu publikasi yang _long life age_ (lestari) sifatnya. Maka pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari, begitu juga penggunaan bahasanya, tidak dapat diabaikan. Majalah-majalah di Indonesia sungguh banyak sekali variasinya. Secara garis besar dapat kami klasifikasikan sebagai berikut: 1. Majalah hiburan (untuk orang dewasa): Varia, Varianada, Cinta, Vista, Selecta, Senang, Stop, Non-stop, Flamboyan, Contessa dan sebagainya. 2. Majalah berita mingguan (bergambar): Tempo, Ekspres, Topi, Mimbar dan sebagainya. 3. Majalah kanak-kanak: Bobo, Kawanku, Si Kuncung, Kembang Teratai dan sebagainya. 4. Majalah kebudayaan: Budaja Djaja, Basis, Pewayangan Indonesia, Horizon dan sebagainya. 5. Majalah wanita: Wanita, Mutiara, Femina, Keluarga, Lady Only dan sebagainya. 6. Majalah bulanan umum (human interst) : Intisari, Mahkota, Prima dan sebagainya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S10768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Mutia Riny
"Penelitian mengenai tipologi semantis verba bahasa Indonesia dalam Surat Pembaca Republika. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan tipe semantis verba bahasa Indonesia dan mengemukakan kriteria-kriteria yang menentukan tipe semantis verba tersebut. Penelitian ini menentukan hubungan kasus yang hadir antara predikator verba dengan argumen-argumennya dalam suatu proposisi yang kehadirannya dapat menentukan tipe semantis verba tersebut. Penelitian ini menggunakan kolom Surat pembaca Republika selama satu bulan, yakni bulan Oktober 2002. Data yang dikumpulkan adalah verba yang merupakan predikator dalam proposisi. Setelah terkumpul, data dianalisis hubungan kasusnya yang hadir antara verba dengan argurnen argumennya. Terakhir, dengan kasus-kasus inilah akan dapat ditentukan tipe-tipe semantis yang dimiliki verba itu. Hasil yang diperoleh terdapat tiga belas tipe semantis verba yang ditemukan dari data, yaitu (1) verba keadaan, (2) verba keadaan-pengalaman, (3) verba keadaan_benefaktif, (4) verba keadaan-lokatif, (5) verba proses, (6) verba proses-pengalaman, (7) verba proses-benefaktif; (8) verba proses-Iokatif, (9) verba aksi, (10) verba aksi_pengalaman, (11) verba aksi-benefaktif, (12) verba aksi-lokatif dan (13) verba aksiproses."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Ade Mariana Sari
"Modalitas merupakan konsep semantik, memperlihatkan keterlibatan pandangan penutur (P1) dalam proposisi kalimat suatu ujaran khususnya mengenai peristiwa yang diungkapkannya. Tidak jarang modalitas ditampilkan pada teks-teks berita berbahasa Prancis yang bersifat informatif. Berarti di dalam teks-teks berita surat kabar Prancis yang dilihat dari jenis tulisannya yang bertujuan memberikan informasi, terlihat adanya penyisipan unsur-unsur bahasa yang memberikan makna modal pada teks-teks tersebut yang mengandung pandangan P1. Masalah yang timbul pada gejala di atas adalah jenis-jenis modalitas apa sajakah yang ada dan jenis manakah yang paling dominan serta bagaimana modalitas dinyatakan secara gramatikal dan leksikal dalam teks-teks berita surat kabar berbahasa Prancis yang diteliti. Data yang dianalisis terdiri dari 80 buah teks berita yang diambil dari surat kabar berbahasa Prancis Le Monde bertema masalah peperangan antara Serbia dan Bosnia-Herzegovina. Teks-teks berita tersebut terbit sejak September 1992 hingga Mei 1993. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 80 buah teks beri_ta, ternyata hanya 25 buah (31,25%) teks berita yang mengandung modalitas, sedangkan sisanya 55 buah (68,75%) teks berita yang nonmodal. Dari ke-25 buah teks berita modal ditemukan 43 buah kalimat-kalimat modal. Ada tiga jenis modalitas yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu modalitas intensional sebanyak 1 buah (2,32%), epistemik sebanyak 40 buah (93,03%), dan deontik se_banyak 2 buah (4,65%). Dilihat dari persentase ketiga jenis modalitas di atas maka jenis modalitas yang paling dominan adalah modalitas epistemik (93,03%). Kalimat_kalimat modal tersebut dimarkah baik oleh pemarkah gramatikal, leksikal, maupun gabungan gramatikal dan leksi_kal. Dengan perbandingan 3:7 antara teks-teks berita yang modal dengan nonmodal yang begitu besar menunjukkan bahwa teks-teks berita memang masih didominasi oleh informasi-informasi. Walaupun ada penyisipan opini pada berita yang informatif itu hanya sedikit sekali dan biasanya terdapat pada paragraf penutup yang merupakan kesimpulan penulis berita yang sifatnya subjektif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octoria Utami
"Skripsi ini membahas pengkajian mengenai realisasi konsep pasif sintaktis bahasa Prancis dalam ragam jurnalistik, sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk memerikan realisasi konsep pasif sintaktis Bahasa Francis dalam ragam jurnalistik. Untuk mencapai tujuan itu, dilakukan analisis terhadap ujaran-ujaran berstruktur pasif sintaktis yang diperoleh dari l6 (enam belas) artikel dalam surat kabar dan majalah Prancis terbitan bulan Februari 2000 hingga Februari 2001. Analisis tersebut dilakukan berdasarkan konsep yang dipaparkan oleh Jean Dubois dalam buku Grammaire Structurale du Francais : Le Verbe. Analisis yang telah dilakukan terhadap 283 ujaran pasif menunjukkan bahwa konsep pasif Jean Dubois dapat diterapkan pada sebagian besar data ; dengan demikian, ada sekelompok ujaran yang tidak sesuai dengan konsep pasif tersebut. Hal itu menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara konsep pasif dan realitanya dalam ragam jurnalistik. Dalam hal ini, kemunculan struktur pasif dalam teks ragam jurnalistik tidak lagi hanya dikaitkan dengan ciri-ciri penanda tertentu seperti dalam konsep Jean Dubois, namun juga merupakan salah satu cara efisiensi penggunaan kata dan cara untuk menjamin linearitas informasi dalam suatu teks."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Imelda Pasha
"Dalam skripsi ini, saya melakukan penelitian terhadap artikel berita utama pada surat kabar Jerman Bildzeitung. Fokus penelitian saya adalah menganalisis koherensi tematis dalam artikel berita utama dari aspek tekslinguistik dan aspek semantis. Skripsi ini terdiri atas empat bab. Dasar teori yang digunakan pada skripsi ini adalah teori teks dan koherensi Brinker, teori makna Blanke, serta teori teks jurnalistik Luger. Data yang digunakan adalah artikel-artikel berita utama mengenai perang antara Irak dan Amerika yang terdapat dalam surat kabar Jerman Bildzeitung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa koherensi tematis dalam artikel berita utama mengenai perang antara Irak dan Amerika yang terdapat dalam surat kabar Jerman Bildzeitung dibangun dengan baik, meskipun Bildizeitung merupakan surat kabar yang menekankan tampilan beritanya (seperti tampilan gambar dalam ukuran besar). Tampilan gambar dalam surat kabar Bildzeitung memiliki pesan penting dalam membangun makna asosiatif. Makna referensial dan makna asosiatif dari setiap kata atau kalimat membantu terbentuknya koherensi tematis. Selain itu, pilihan kata yang sesuai dengan tema juga turut membantu terbentuknya koherensi tematis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Nina Fariani
"Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 mengikrarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sehingga ia mampu menjadi tali pengikat jiwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang teguh. Dalam proses perjuangan mewujudk:an bahasa persatuan tersebut, bahkan dalam pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia selanjutnya, pemerintah Republik Indonesia tidak tinggal diam. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972 beserta lampirannya, Departemen Pendidikan dan Kebuda_yaan menerbitkan buku kecil ejaan baru dengan nama Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Buku pedoman itu disebarluaskan untuk dijadikan patokan pemakaian ejaan baru bahasa Indonesia, dengan harapan agar tercapai tujuan pembi_naan dan pengembangan bahasa nasional secara lebih cepat dan lebih baik. Buku kecil tersebut disempurnakan kembali dengan memaparkan kaidah ejaan yang lebih luas. Selanjutjya buku ejaan yang baru itu diberi judul Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan beserta buku Pedoman Umum Pembentukan istilah yang diresmikan penggunaannya denganSurat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 No. 0196/U/1975. Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disem_purnakan itu berisi kai dah pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca, sedangkan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah berisi sekumpulan patokan dan saran yang dapat dipakai sebagaim penuntun dalam usaha pembentukan istilah. Berbicara mengenai penyebarluasan dan pengembangan serta pemasyarakatan bahasa, peranan media massa, baik media cetak (antara lain surat kabar dan majalah) maupun media elektronik (antara lain radio dan televisi) tidak dapat di_abaikan. Melalui media massa tersebut kita dapat mengenali kata atau istilah baru. Orang yang tidak aktif membaca surat kabar atau majalah berbahasa Indonesia akan merasa terganggu oleh pola kata baru yang belum dikenalnya di dalam surat kabar atau majalah tersebut. Begitu pula orang yang lama tidak aktif mengikuti siaran radio atau televisi akan merasa sering terganggu oleh munculnya kata-kata baru dalam siaran radio atau televisi tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa kita dapat mengikuti per_kembangan bahasa Indonesia melalui media massa surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Bahkan para peminat bahasa Indonesia yang bukan penutur bahasa Indonesia, dapat meng_ikuti perkembangan bahasa Indonesia melalui media tersebut, terutama media cetak. Dengan demikian jelaslah bahwa media massa mempunyai peranan penting dalam pemasyarakatan bahasa, apalagi meng_ingat sekarang ini media massa telah menjangkau masyarakat penutur bahasa Indonesia di seluruh tanah air, terutama radio dan televisi. Bahkan media cetak pun., terutama surat kabar, telah dicanangkan menjamah masyarakat pedesaan, dengan sebutan ' koran masuk desa'. Dalam mewujudkan pembinaan serta pengembangan bahasa Indonesia selanjutnya, dapat dilihat bahwa surat kabar atau koran-koran Indonesia banyak memberikan andilnya, meskipun dalam hal itu bahasa koran tidak luput dari kekurangan-keku_rangan. Poerwadarminta (1979) mengemukakan bahwa penulis berita atau wartawan banyak memakai ragam jurnalistik dalam manuliskan beritanya. Hal ini karena sifat utama ragam jurnalistik adalah ringkas dalam penuturan, padat isinya, dan sederhaana dalam bentuknya. Bahasa jurnalistik ditujukan kepada umum, tidak membedakan tingkat kedudukan, kecerdasan, keyakinan, dan pengetahuan. Sekali dibaca, langsung dapat dimengerti isinya. Demikianlah tuntutan yang harus dipanuhi oleh bahasa jurnalistik itu. Oleh karena mengejar kepadatan dan keringkasan, para wartawan seringkali mengabaikan kaidah tatabahasa Indonesia yang tercantum di dalam buku pedoman. Dalam kurun waktu hampir 15 tahun sejak diresmikannya pemakaian ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, ternya_ta para wartawan atau penulis berita masih kurang mengetahui kaidah-kaidah yang terdapat di dalam buku pedoman ejaan tersebut. Kelalaian yang tampak kecil dan sering terjadi di dalam berita surat kabar sebagian besar menyangkut masalah penulisan preposisi di dan ke, penulisan unsur serapan atau kata pungut, penulisan kata turunan, serta interferensi. Ini semua tampak sebagai suatu hal yang kurang berarti jika dibandingkan dengan hal lain yang lebih sulit yang menyang_k:ut tatabahasa Indonesia. Pelanggaran-pelanggaran ringan itu tentu saja amat mengganggu perkembangan bahasa Indonesia dalam mencapai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan be_nar. Berdasark:an pernyataan di atas jelaslah bahwa penu_lisan preposisi di dan ke, penulisan kata pungut, penulisan kata turunan, dan interferensi merupakan masalah yang cukup penting dalam bahasa Indonesia karena dapat mempengaruhi perkembangan dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S10866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Jamaliawati
"Nita Jamaliawati. Analisis keutuhan Wacana Ragam Jurnalistik: Tinjauan Aspek Semantis,'Leksikal, dan Gramatikal, di bawah bimbingan Ibu Lucy R. Montolalu, S.S. Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1993. Kalimat-kalimat dalam sebuah wacana bukanlah merupakan sekumpulan kalimat yang terlepas-lepas, melainkan merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan karena ada unsur _unsur kebahasaan yang mengikatnya menjadi satu kesatuan yang utuh. Aspek yang memperlihatkan keutuhan wacana dapat dibe_dakan atas aspek semantis, aspek leksikal, dan aspek gramati_kal. Aspek semantis adalah aspek_ yang memperlihatkan keutuhan wacana secara implisit; sedangkan aspek leksikal dan aspek gramatikal adalah aspek-aspek yang memperlihatkan keutuhan wacana secara eksplisit. Dalam skripsi ini diteliti keutuhan wacana ditinjau dari ketiga aspek tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) melihat keutuhan wacana ragam jurnalistik secara implisit melalui hubungan_hubungan semantis yang ada dalam wacana dan melihat ke_utuhan wacana ragam jurnalistik secara eksplisit melalui alat-alat kepaduan yang dipakai dalam mempertautkan satuan_ - satuan wacana, (2) melihat hubungan semantis dan alat kepaduan yang paling dominan dipakai dalam mempersatukan satuan - _satuan wacana ragam jurnalistik, (3) melihat seberapa jauh konsep-konsep yang dipakai sebagai landasan penelitian ini dapat diterapkan pada data wacana ragam jurnalistik. Dalam membahas aspek semantis penulis berpedoman pada konsep yang dikemukakan Larson dan dalam membahas aspek leksikal dan gramatikal penulis berpedoman pads uraian yang dikemuka_kan Kridalaksana. Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) ditinjau dari aspek semantis, keutuhan wacana ragam jurnalistik sebagian besar dibangun berdasarkan hubungan pendukung yang bersifat nonkronologis. Janis hubungan semantis yang paling dominan ditunjukkan oleh jenis hubungan logic, (2) ditinjau dari aspek leksikal dan aspek gramatikal, keutuhan wacana ragam jurnalistik sebagian besar dipersatukan oleh tipe kepaduan leksikal. Alat kepaduan yang paling dominan dalam mempersatukan satuan-satuan wacana ditunjukkan oleh tipe kepaduan repetisi, (3) dari basil analisis aspek leksikal dan aspek gramatikal ditemukan dua tipe kepaduan lain yang tidak disebutkan di dalam uraian Kridalaksana. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikata_kan konsep Kridalaksana kurang memadai dengan tipe kepaduan yang ada pada data. Hasil analisis berdasarkan aspek seman_tis menunjukkan bahwa konsep Larson lebih memadai dengan hubungan semantis yang ada pada data yang diteliti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elan Maolana Setiajid
"Penulisan ini dapat dikatakan sebagai suatu upaya dalam memberikan deskripsi mengenai pemakaian judul-judul berita ragam jurnalistik, khususnya media majalah (dalam hal ini mengambil sampel media Tempo dan Matra). Langkah tersebut didasarkan pada suatu kenyataan bahwa judul berita merupakan fokus utama yang dituju oleh pembaca untuk mengetahui dan memahami isi berita yang disampaikan atau diberitakan. Sebagai suatu bentuk bahasa yang cenderung menjadi titik pusat perhatian pembaca. Judul berita ditampilkan tidak hanya berdiri sebagai bahasa yang komunikatif maksudnya, tetapi juga berfungsi persuasif atau provokatif sifatnya. Kenyataan seperti ini memungkinkan suatu judul berita dalam bentuk pemakaiannya menunjukkan pengungkapan bahasanya, sebagaimana keberadaan 'judul-judul' yang lain. Dalam penulisan ini yang perlu dicatat adalah mengenai perbedaannya yang khas, yaitu 'judul' dalam konteksnya sebagai salah satu unsur ragam jurnalistik yang menekankan kriteria 'berita' di dalam pengungkapannya. Selanjutnya yang menjadi pembahasan penting dalam penulisan ini adalah pendeskripsian analitis terhadap pemakaian konstruksi judul-judul berita, yang bertitik tolak pada kenyataan fungsi persuasifnya, dengan mengkaji permasalahan gramatikal dan nilai afektifitas kebahasaan judul-judul berita yang dijadikan sampel penulisan ini. Dengan memanfaatkan teori yang ada dan bersifat eklektik serta menerapkan metode analisis klasifikasi (yaitu hasil dari analisis yang dilakukan merupakan pengelompokkan tertentu), maka tujuan yang diharapkan dalam penulisan ini setidak-tidaknya memberikan suatu jawaban dari apa yang semula dipertanyakan. Pembahasan mengenai terra penulisan ini, dalam kaitannya dengan tujuan yang diharapkan tersebut menghasilkan suatu kesimpulan: (1. ) Konstruksi judul-judul berita secara gramatikal merupakan bentuk yang universal pemakaiannya jika berpijak pada teori sintaksis. Hal lain yang ditemukan dalam pembahasan sintaksis suatu judul berita dalam penulisan ini adalah terbukti dengan jelas kebenaran teori 'judul' yang diungkapkan Kridalaksana, berlaku pula pada judul berita. (2) Berdasarkan sifatnya judul berita berbeda dengan bentuk judul-judul yang lain, karena dilandasi konsep jurnalistik yaitu menekankan fakta suatu peristiwa yang termasa yang terkandung pada isi pengungkapannya (baca= teks berita). (3) Indikasi fungsi persuasif judul berita dimunculkan secara tegas pada nilai afektifnya yang terkandung pada pemakaian gaya Bahasa dan segi penyajiannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S10831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>