Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosalinda
"Metode Triclustering merupakan pengembangan dari metode clustering dan biclustering. Tujuan dari metode triclustering adalah untuk menemukan subruang yang disebut sebagai tricluster. Metode triclustering yang akan dibahas pada penelitian ini adalah metode triclustering berbasis biclustering, yaitu THD-Tricluster dengan menggunakan new residue score dan inter temporal coherence, yang akan diimplementasikan pada data pasien yang terserang HIV-1. Metode triclustering ini terdiri atas dua tahap, yaitu generate biclusters dan generate triclusters. Selanjutnya, inter temporal coherence digunakan untuk mengevaluasi kandidat tricluster yang terbentuk pada tahap generate triclusters dan menentukan tricluster akhir yang terbentuk. Ukuran inter temporal coherence merupakan indeks yang dapat digunakan sebagai ukuran koherensi antarkedalaman dalam mengelompokkan bicluster menjadi tricluster. Pada aplikasinya, ukuran new residue score menggunakan korelasi pearson sebagai landasan untuk mencari nilai residu pada baris dan kolom bicluster. Hasil implementasi untuk tahap generate biclusters diperoleh bahwa terdapat 3 bicluster pada kondisi normal, 100 pada kondisi akut, 100 pada kondisi kronis, dan 13 pada kondisi nonprogresor. Selanjutnya, terdapat sebanyak 33 kandidat tricluster yang terbentuk pada tahap generate triclusters dengan kedalaman masing-masing tricluster adalah 4. Setelah dilakukan evaluasi skor inter temporal coherence dengan threshold ρ=0,8; didapatkan sebanyak 32 tricluster dengan kedalaman 4 dan satu tricluster dengan kedalaman 3 yang memenuhi batas skor koherensi. Keseluruhan penelitian ini dilakukan dengan pemrograman R.

Triclustering method is the development of clustering and biclustering methods. The aim of the triclustering method is to find subspaces, called triclusters. The triclustering method that will be discussed in this study is biclustering-based triclustering method, namely THD-Tricluster using the new residue score and inter temporal coherence, which will be implemented in the data of patients affected by HIV-1. This triclustering method consists of two stages, namely generate biclusters and generate triclusters. Furthermore, inter temporal coherence is used to evaluate candidate triclusters that formed at the stage of generating triclusters and determine the final triclusters. Inter temporal coherence is an index that can be used as a measure of coherence between depths in grouping biclusters into triclusters. In its application, the new residue score measure uses Pearson correlation as the basis for finding residual values in bicluster rows and columns. The implementation results for the generate biclusters stage showed that there were 3 biclusters in normal conditions, 100 in acute conditions, 100 in chronic conditions, and 13 in non-progressor conditions. Furthermore, there were 33 candidate triclusters formed at the generate triclusters stage with the depth of each tricluster being 4. After an evaluation of inter temporal coherence score with threshold ; obtained 32 triclusters with a depth of 4 and one tricluster with a depth of 3 which met the coherence score limits. This whole research was conducted by the R programming."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Candraditya Luki Pradipta
"Minyak merupakan kebutuhan bahan bakar yang utama untuk menunjang kehidupan manusia dalam banyak aspek termasuk menggerakkan roda perekonomian. Kegiatan eksplorasi minyak banyak melibatkan jaringan perpipaan sebagai tempat mengalirkan atau memindahkan fluida. Oleh karena itu kehandalan sistem perpipaan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kegagalan pada sistem perpipaan. Kegagalan pada sistem perpipaan terjadi akibat adanya interaksi antara logam pipa dengan lingkungannya yang akan mengakibatkan terjadinya korosi. Untuk mengantisipasi terjadinya korosi, dibutuhkan sistem inspeksi yang optimal sehingga mampu mencegah terjadinya korosi serta dapat meningkatkan efektifitas inspeksi. Risk Based Inspection (RBI) merupakan salah satu metode untuk menentukan sistem inspeksi secara optimal dengan menggunakan pendekatan risiko. Dalam pendekatan penghitungan risiko, simulasi Monte Carlo dapat digunakan untuk mendekati nilai risiko aktual pada kondisi lapangan dengan jumlah sampel yang sedikit. Metode simulasi Monte Carlo merupakan bentuk simulasi probabilistik dimana suatu solusi dari suatu masalah diberikan berdasarkan proses randomisasi (acak). Unsur pokok yang diperlukan dalam simulasi Monte Carlo adalah random number generator. Pada penelitian ini, perhitungan keandalan dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo menggunakan bantuan perangkat lunak RStudio® yang akan dibandingkan hasil perhitungannya dengan menggunakan Graphical User Interface (GUI) berbasis bahasa pemrograman R. Tujuan akhir dari penelitan ini adalah untuk menciptakan Graphical User Interface (GUI) berbasis bahasa pemrograman R yang ditargetkan mampu mempermudah  user melakukan kalkulasi risiko dengan menggunakan simulasi Monte Carlo pada metode Risk Based Inspection
Oil is the main fuel requirement to support human life in many aspects including propelling the economy. Many oil exploration activities involve pipelines as a place to drain or move fluid. Therefore, the reliability of the piping system is needed to prevent failures in the piping system. Failure in the piping system occurs due to the interaction between the metal pipe and its environment which will result a corrosion. To anticipate the occurrence of corrosion, an optimal inspection system is needed so that it can prevent corrosion and increase the effectiveness of inspections. Risk Based Inspection (RBI) is one of the methods to determine the inspection system optimally by using a risk management approach. In this approach, Monte Carlo simulations can be used to approach the actual risk value in field conditions with a small number of samples. Monte Carlo simulation method is a form of probabilistic simulation where a solution of a problem is given based on a randomization process. The basic element needed in a Monte Carlo simulation is a random number generator. In this study, the reliability calculation is done using Monte Carlo simulation using the help of RStudio® software which will be compared to the results of calculations using the Graphical User Interface (GUI) based on the R programming. The final purpose of this research is to create a Graphical User Interface (GUI) based on the R programming language that is targeted to be able to facilitate users in calculating risk by using Monte Carlo simulations on the Risk Based Inspection method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library