Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Romalimora, Hire
Abstrak :
Korosi Retak Tegang adalah korosi yang berbeda dengan bentuk korosi lain karena terjadi dalam skala mikroskopik dan tidak dapat terdeteksi secara visual, Korosi ini lebih berbahaya karena terjadi retakan intergrumlar atau transgranular yang tertutup oleh produk korosi yang lain, Korosi retak tegang sering terjadi pada pipa baja karbon untuk menyulurkan minyak yang terkubur di dalam ranah sehingga hal ini menarik untuk dikaji lebih mendalam. Untuk penelitian korosi retak tegang dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur percobaan ASTM G 39-90 yang terdiri dari beberapa metode percobaan. Metode yang dipilih untuk pengujian ini adalah two point loaded specimen karena metode ini sederhana dan efektif Untuk pengujian metode ini digunakan holder sebagai penahan specimen. Specimen akan dipasang didalam holder yang sebelumnya spesimen telah ditekuk dengan jarak tertentu sehingga didapat tegangan. Panjang holder yang dipakai adalah 17 cm, 19 cm, 21 cm dan 23 cm sehingga didapat tegangan yang berbeda beda. Kemudian spesimen akan dilewatkan di dalam lingkungan korosif dalam hal ini Sali Spray Chamber dengan kandungan sodium klorida 3,5% yang mensimulasikan lingkungan air laut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41356
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mulyo Handoyo
Abstrak :
Proses korosi adalah peristiwa kerusakan material akibat reaksi kimia elektrokimia dengan lingkungan sekitarnya. Proses korosi ini terjadi secara alami sehingga tidak dapat dihindari akan tetapi dapat dihambar dengan mengendalikan proses-proses korosi tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan metode pelapisan. Pelapisan merupakan salah satu cara yang dapat digolongkan dalam sistim pengendalian arau proteksi terhadap korosi. Prinsip kerjanya adalah mencegah terjadinya kontak Iogam yang dilindungi dengan lingkungannya. Selain itu Iapisan juga akan menghasilkan permukaan baru logam yang licin dan halus.
Benda uji yang drpakai adalah baja spcc yang bernkuran 75 X 150 mm dan mempunyai tebal 1,2 mm, yang dilapisi dengan cat yang mengandung pigmen kromat 0% , I,5% dan 3% , dengan variabei ketebalan lapisan cat 50, 75 dan 100 Jam, untuk masing-masing konsentrasi. Lalu diadakan pengujian ketahanan korosi yang dilakukan di dafam salt spray chamber selama 3 minggn (504 jam) dan pengujian kekuatan adhesiff lapisan cat.
Dari penelitian inf dapa! dfsfmpufkan bahwa dengan semakfn meningkatnya inhibitor (pigmen kromat dalam Cat dan semakin tebal lapisan cat maka ketahanan korosi sampel juga akan sernakin baik Hal ini rerlihat dari penampakan sampel setelah keluar dari salt spray chamber. Hal lain yang didapat adalah bahwa dengan peningkatan pigmen kromat dalam range 0% - 3%, nraka kekuafan adhesi dari lapisan cat akan menurun.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41624
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andika Andianto
Abstrak :
Lapis Iindung dengan pengecatan adalah salah satu cara yang paling banyak dipakai untuk mencegah terjadinya korosi. Ketebalan lapisan dan konsentrasi dari inhibitor pada Iapisan cat adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dari suatu sistem pengecatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ketebalan lapisan cat dan pengaruh konsentrasi inhibitor Zn3(PO4)2 terhadap kebzotan adlzesif dan kemhanan korosi dad lapisan cat.
Variasi ketebalan cat yang digunakan adalah 50pm, 75pm, dan 100pm dengan konsentrasi inhibitor Zn3(PO4)2 0%, 15% dan 30%. Proses pelapisan benda uji dilakukan dengan cara disemprot dengan Spraying Gun setelah sebelumnya dilakukan persiapan permukaan dengan Sand Blasting. Ketebalan kering lapisan cat (Dry Film Thickness) diukur dengan mengunakan alat Magnetic Elcometer A5134 D U86-SZ Pengujian ketahanan korosi dilakukan dengan metode Salt Spray ASTM B 117-85 selama 504 jam, sedangkan untuk mengetahui kekuatan adhesif dari Iapisan cat dilakukan dengan metode Pull-Off Strength ASIM D 4541. Hasil pengujian diamati dengan menggunakan mikroskop optik (fota makro) dan dilakukan klasifikasi ketahanan korosi dengan menggunakan standar JIS Z2371.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan ketebalan lapisan cat akan meningkatkan kekuatan adgesif dan ketahanan korosi. Sedangkan peningkatan konsentrasi inhibitor Zn3(PO4)2 akan meningkatkan ketahanan korosi meskipun terjadi penurunan nilai kekuatan adhesif dari lapisan cat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41556
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ronan
Abstrak :
Berkembangnya dunia industri otomotif saat ini menuntut industri manufaktur untuk dapat membuat produk secara efektif dan efisien tanpa mengalami kegagalan dalam proses manufaktur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan koefisien pengerasan regangan (n) dan pengaruhnya serta pengaruh kecepatan pons dan aplikasi lubrikasi terhadap kurva batas bentuk dari lembaran baja canai dingin SPCC dengan tebal 0.8mm. Perhitungan nilai koefisien pengerasan regang ditentukan melalui uji tarik dengan standar ASTM E 646, sementara konstruksi kurva batas bentuk ditentukan dengan menghitung regangan mayor dan minor pada lingkaran yang telah terdistorsi melalui pengujian peregangan berdasarkan ISO 12004-2. Dari pengujian ini didapatkan bahwa semakin besar koefisien pengerasan regang suatu material, maka kemampuan bentuknya pun semakin meningkat. Selain itu, didapatkan juga bahwa kecepatan pons yang semakin tinggi akan menurunkan kemampuan bentuk suatu material, serta aplikasi lubrikasi yang menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kurva batas bentuk yang didapat.
......The development of the automotive industry today requires the manufacturing industry to make products effectively and efficiently without experiencing failure in the manufacturing process. This study aims to determine the coefficient of strain hardening (n) and its effect as well as the effect of punching speed and lubrication application on the forming limit curve of SPCC cold rolled steel sheet with a thickness of 0.8mm. The calculation of the value of the strain hardening coefficient was determined by means of a tensile test with the ASTM E 646 standard, while the construction of the forming limit curve was determined by calculating the major and minor strains on the distorted circle through a stretch test based on ISO 12004-2. From this test, it was found that the greater the coefficient of strain hardening of a material, the greater its formability. In addition, it was also found that the higher the punch speed will reduce the formability of a material, as well as the application of lubrication which shows an insignificant effect on the forming limit curve obtained.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andri Surya
Abstrak :
ABSTRAK
Korosi merupakan suatu proses yang terjadi secara alami dan bersifat
spontan, sehingga terjadinya korosi pada suatu material tidak dapat dihindari, tetapi
hanya dapat dicegah. Salah satu proses pencegahan korosi adalah dengan lapisan
cat pelindung. Lapisan pelindung dikenakan ke permukaan Iogam dimaksudkan
untuk memisahkan Iogam dengan Iingkungan yang korosi. Pencegahan korosi
dengan lapisan cat ini sering diaplikasikan, karena penggunaan sangat praktis,
relatif lebih murah dan hasilnya juga cukup baik.
Lapisan cat yang digunakan pada penelitian ini adalah Zinc Chromate, Zinc
Phospate dan Zinc silicate dengan ketebaian lapisan adaiah 45-50 micron, 70-75
micron dan 95 - 100 micron. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian daya
adhesif dan ketahanan korosi dari lapisan cat. Pengujian daya adizesif dilakukan
dengan menggunakan elcometer model 106 adhesion tester berdasarkan standar
AST M D 4541. Pengujian ketahanan korosi dilakukan dengan menggunakan salt
spray tester berdasarkan srandar ASTM B U 7. Pengamalan yang dilakukan pada
pengujian ketahanan korosi adalah blistering, undercutting dan korosi filiform.
Dari hasil penelitian mempelihatkan bahwa kekuatan daya adhesif dan
ketahanan korosi dari lapisan cat 100 micron lebih baik dibandingkan dengan
Iapisan cat 75 micron dan 50 micron. Ketahanan korosi Iapisan cat yang paling baik
adalah lapisan Zinc Silicate. Kekuatan adhesi lapisan car yang paling baik adalah
lapisan cat Zinc Phosphate.
2000
S41566
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library