Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricky Mossadik Kiprianov
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Yetri
"Tujuan utama pelapisan elektrogalvanisasi pada baja adalah untuk meningkatkan ketahanan korosi dan ketahanan aus. Akan tetapi proses pelapisan tersebut dapat menyebabkan atom-atom hidrogen berdifusi ke dalam baja yang bisa mengakibatkan hydrogen emhrittlement sehingga dapat menggetaskan material. Penggetasan ini mengarah kepada terjadinya kegagalan atau kerusakan yang tertunda (delayed brittle failure). Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah untuk U-bolt pada salah satu komponen otomotif. Untuk mengurangi hidrogen yang berdifusi ke dalam material baja karbon rendah akibat proses galvanisasi, maka dalam penelitian ini dilakukan pemanasan (baking) pada temperatur 200 °C selama 15 jam, 48 jam dan 65 jam. Pengujian metalografi dilakukan menggunakan mikroskop optik, sedangkan pengujian sifat mekanik yang dilakukan meliputi pengujian kekerasan, tekuk, tarik dan kelelahan. Hasil pengujian struktur mikro memperlihatkan bahwa temperatur baking 200 °C tidak merubah struktur mikro material namun mampu meningkatkan sifat ketangguhan material tersebut. Peningkatan sifat ketangguhan tersebut ditandai oleh penurunan harga kuat tarik atau kekerasan, sementara harga keuletannya meningkat. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh menurunnya kadar hidrogen yang terkandung di dalam material karena terjadi difusi hidrogen ke permukaan akibat pemanasan.

The main purpose of electrogalvanizing in steel is to improve corrosion resistance and wear resistance. Unfortunately, electrogalvanizing can cause hydrogen atoms diffuse into steel which results in hydrogen embrittlement. The embrittlement of materials tends to cause failure or delayed brittle failure. Materials used in this research are low carbon steel for U-bolt useful for automotive component. To reduce hydrogen diffused into the low carbon steel after electrogalvanizing, the materials were baked at temperature 200 °C at various durations, i.e. 15, 48 and 65 hours respectively. Metallographic examination was carried out using optical microscope and mechanical properties measurements including hardness, bending, tensile and fatigue tests. The results of microstructural examination show that the baking temperature at 200 °C does not change the microstructure but it increases the toughness of the materials. This increase in toughness was indicated by the decrease of its tensile strength."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1999
JIRM-1-3-Des1999-22
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Toweula, Sanserlis F.
"Terbentuknya fasa spheroidite pada proses anil tidak selalu berhasil. Oleh karena itu, diperlukan analisis struktur kristal setiap fasa spheroidite yang terbentuk untuk mengetahui sejauh mana struktur kristal ini mempengaruhi terbentuknya fasa spheroidite pada setiap proses anil. Untuk keperluan analisis struktur kristal baja karbon rendah digunakan XRD. Keluarannya dapat mengidentifikasi fasa yang terbentuk atau perubahan parameter kristal. Hasil yang diharapkan adalah sebuah hubungan antara kandungan spheroidite pada baja karbon rendah dan sedang dengan struktur kristalnya. Ini berguna untuk meningkatkan pemahaman tentang sifat pembentukan fasa spheroidite."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidiq Ruswanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Panggabean, Ronald
"Telah dilakukan penelitian pada bahan lembaran baja karbon rendah hasil Cold Rolling Mill (canal dingin). Salah satu proses yang cukup menentukan kualitas akhir bahan adalah proses anil. Pengaturan temperatur dan waktu anil akan mempengaruhi sifat mekanik, parameter mampu bentuk, struktur mikro dan tekstur dari bahan. Pada penelitian ini diambil variasi temperatur anil 650°C, 670°C, 690°C dan 710°C, sedangkan waktu anil dipilih 15, 30, 45 dan 60 menit. Dengan meningkatnya temperatur dan waktu tahan anti, maka kuat tarik dan kekerasan cenderung menurun. Sedangkan parameter mampu bentuk, yang diwakili oleh nilai r dan nilai n serta harga elongasi dari bahan menunjukan peningkatan. Strukur mikro dari bahan menunjukan semakin besarnya ukuran butir dengan semakin naiknya temperatur dan waktu tahan anil. Tekstur dari bahan menunjukkan bahwa bidang-bidang (111)(1T2), (111)(213), (112)(T10) dan (112)(351) yang terbentuk. sebagai hasil canal dingin tetap muncul pada variasi temperatur dan waktu tahan anil. Dengan semakin naiknya intensitas bidang (111)[:1T21 dan (111)[213], maka nilai r akan semakin naik pula. Dari penelitian ini teriihat juga bahwa faktor temperatur lebih dominan pengaruhnya dibandingkan faktor waktu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmat Nopiyanto
"Salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan soot ini adalah las GMAW (Gas Metal Arc Welding) dengan gas pelindung C02 atau dikenal sebagai MAG (Metal Active Gas). Proses pengelasan ini dopat dilakukan secara otomatis maupun semi otomatis. Dengan menggunakan logam pengisi berjenis E70S-6 dan gas C02 sebagai pelindung. Penelitian dilakukan dengan pengelasan MAG terhadap baja karbon rendah ketebalan 5 mm dengan kadar 0.12%C yang sebelumnya Ielah dilapis dengan menggunakan seng. Proses pelapisan yang digunakan adalah celup panas, Hot Dip Galvanizing. Pengelasan dilakukan dengan metode transfer logam : dip transfer atau semi circuit transfer. Dengan varitrsi kecepatan pengelasan yaitu : 28 cpm, 34 cpm dan 39 cpm. Tegangan yang digunakan yaitu 25 volt dengan arus sebesar 150 ampere. Pengujiaan yang diiakukan yaitu : uji tarik, uji tekuk, uji kekerasan, uji spektrometri (EDS) serta pengamatan struktur mikro Basil yang diperoleh adalah, untuk tiga variabel kecepatan las yang digunakan, seng yang berpenetrasi kedalam logam las tidak menyebabkan terjadinya perubahan struktur mikro baja pada daerah lebur tersebut dan dari penelitian yang dilakukan tidak terlihat adanya penurunan properties maupun crack dari daerah las yang disebabkan oleh adanya senyawa seng tersebut. Siklus thermal pada daerah lasan memiliki pengaruh yang besar terhadap struktur metalurgi, properties, dan respon terhadap perlakuon panas selama berlangsungnya pengelasan Luas daerah terpengamh panas (HAZ) yang terbentuk dipengaruhi oleh besarnya masukan panas yang dihasilkan selama pengelasan. Kecepatan pengelasan merupakan fungsi dari masukan panas, semak;n lambat kecepatan penge!asan maka masukon panvs yang dialami baja semakin besar sehingga daerah terpengaruh panas semakin iuas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amaniah Al Hayat
"Peningkatan kebutuhan bahan penghambat korosi yang aman dan ramah lingkungan menjadi perhatian utama, terutama dalam industri berbasis baja karbon rendah. Salah satu penyebab utama kerusakan pada material ini adalah korosi yang dipercepat oleh penggunaan larutan asam seperti H2SO4. Salah satu cara untuk mengurangi laju korosi dari material adalah dengan menambahkan inhibitor organik dari ekstrak tumbuhan yang mengandung senyawa bioaktif. Pada penelitian ini, dilakukan penambahan variasi konsentrasi inhibitor dari ekstrak akar pepaya (Carica papaya L.) dengan melarutkan ke dalam larutan 1M asam sulfat (H2SO4), dimana asam sulfat merupakan senyawa yang digunakan untuk acid pickling pada baja. Dilakukan uji Optical Emission Spectroscopy (OES) untuk mengetahui komposisi kimia dari material uji sesuai dengan spesifikasi material API 5L dan uji Fourier Transform Infra Red (FTIR) untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak akar pepaya yang akan digunakan sebagai inhibitor pada baja karbon rendah API 5L grade B. Dilakukan juga pengujian Linear polarisasi untuk mengetahui efisiensi laju korosi pada penambahan variasi ekstrak inhibitor akar pepaya. Kemudian, dilakukan pengujian Electrochemical impedance spectroscopy (EIS) untuk menginterpretasikan sistem variasi konsentrasi inhibitor akar pepaya pada rangkaian listrik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa material uji sesuai dengan spesifikasi API 5L grade B, ekstrak akar pepaya mengandung senyawa bio aktif flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin yang terbukti menurunkan laju korosi dengan variasi konsentrasi dari 4 ml sampai 20 ml terbukti menurunkan laju korosi dari 1,172 mm/year menjadi 0,074 mm/year dengan efisiensi maksimum 93,68% pada konsentrasi 20 ml.

The increasing need for safe and environmentally friendly corrosion inhibiting materials is a major concern, especially in low carbon steel-based industries. One of the main causes of damage to these materials is accelerated corrosion by the use of acidic solutions such as H2SO4. One way to reduce the corrosion rate of the material is to add organic inhibitors from plant extracts containing bioactive compounds. In this study, the addition of various concentrations of inhibitors from Akar Pepaya extract (Carica papaya L.) was carried out by dissolving it in 1M sulfuric acid (H2SO4) solution, where sulfuric acid is a compound used for acid pickling on steel. Optical Emission Spectroscopy (OES) test was conducted to determine the chemical composition of the test material in accordance with API 5L material specifications and Fourier Transform Infra Red (FTIR) test to determine the compounds contained in Akar Pepaya extract which will be used as an inhibitor on API 5L grade B low carbon steel. Linear polarization testing was also carried out to determine the efficiency of the corrosion rate in the addition of akar pepaya inhibitor extract variations. Then, Electrochemical impedance spectroscopy (EIS) testing was carried out to interpret the system of variations in Akar Pepaya inhibitor concentration in electrical circuits. The test results show that the test material is in accordance with API 5L grade B specifications, Akar Pepaya extract contains bioactive compounds flavonoids, saponins, alkaloids, and tannins which are proven to reduce the corrosion rate with a concentration variation from 4 ml to 20 ml which is proven to reduce the corrosion rate from 1,172 mm/year to 0,074 mm/year with a maximum efficiency of 93,68% at a concentration of 20 ml."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Bayu Widyoseno
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kekerasan baja karbon rendah SS400 terhadap kecepatan dan atenuasi gelombang ultrasonik. Kekerasan berhubungan dengan dua faktor yaitu kehadiran fasa tertentu dan ukuran dari butir. Sebuah sampel tipis disiapkan dari baja karbon rendah SS400/AISI 1010. Perlakuan panas diberikan untuk menghasilkan variasi ukuran butir dan fasa dengan variasi pada temperatur austenisasi 800°C, 900°C, 1000°C ,1100°C dan variasi media quenching yaitu air dan brine water. Mikrostruktur yang dihasilkan dipreparasi dengan metalografi kemudian dilakukan metalografi kuantitatif untuk menghitung ukuran butir dan fraksi volume fasanya dengan bantuan software image tool. Hasil perlakuan panas juga diuji dengan pengukuran kekerasan brinell. Hasil pengujian ini dihubungkan dengan kecepatan dan atenuasi gelombang ultrasonik yang menggunakan frekuensi 2,25 MHz dan 5 MHz dengan metode Pulse Echo Method. Hasil penelitian ini mendapatkan variasi fasa yang sedikit namun bervariasi pada ukuran butir, kekerasan pada fasa baja yang hampir sama namun berbeda ukuran butir akan menunjukkan kekerasan yang paling besar terdapat pada butir terkecil dan memiliki kecepatan gelombang ultrasonik yang tercepat dan atenuasi yang terkecil. Sehingga didapatkan hubungan berbanding lurus antara kekerasan dan kecepatan gelombang ultrasonik dan hubungan berbanding terbalik antara kekerasan dan atenuasi pada baja karbon rendah SS400/AISI 1010.

This study is performed in order to find correlation between hardness of low carbon stell SS400 with ultrasonic wave velocity and atenuation. Hardness correlate with two factors, the presents of phase and grain size. A thin sample were prepared from low carbon steel SS400/AISI 1010. Heat Treatment was applied to produce variations in phases and grain size with variations at austenizing temperature at 800°C, 900°C, 1000°C, 1100°C and quenching media with water and brine water. Microstructure were characterized with metallography preparations then quantitative metallography were done to calculate grain size and phases volume fraction with assist by image tool software. Results of treatment also obtained with brinell hardness measurement. Result of metallography and hardness testing were correlated with ultrasonic wave velocity in frequency 2,25 MHz and 5 MHz with Pulse Echo Method. As a result, less variations of phase was produce but have variations in grain size. The hardness of almost resemble phases that have variations in grain size shown the smallest grain have the biggest hardness and the fastest propagate ultrasonic wave velocity also the smallest attenuation value. The conclusion is when comparing the hardness values of SS400/AISI 1010 with ultrasonic wave velocities, a proportionate relation is observed and when comparing with attenuation, an inverse relation is observed."
2008
S41728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Ditama
"Cat alkid merupakan jenis cat 1 komponen yang memiliki ketahanan daya lekat kurang baik terhadap baja karbon rendah jika dibandingkan resin epoksi atau poliuretan yang merupakan jenis cat 2 komponen. Oleh karena itu, cat alkid ini perlu dibantu dengan penambahan inhibitor korosi untuk meningkatkan sifat perlindungan korosinya pada baja karbon rendah, umumnya menggunakan seng pospat. Namun disisi lain, penggunaan seng posfat kurang bekerja dengan baik saat dilakukan proses percepatan pengujian, akan menurunkan sifat kelenturan lapisan cat, terjadi delaminasi dini dan daya lekat yang kurang baik. Pada penelitian ini dilakukan sintesis inhibitor organik turunan Imidazolin berbasis gugus fungsi metoksi silan dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan korosi yang akan digunakan didalam sistem cat alkid. Pembuatan turunan imidazolin menggunakan asam oleat metil ester sebagai asam lemak dengan N-(2-aminoetil)-3 aminopropiltrimetoksisilan (DAMO) sebagai amina. Hasil karakterisasi FT-IR dan 13C NMR menunjukan bahwa sintesis DAMO Imidazolin telah berhasil dilakukan. Kemudian DAMO Imidazolin divariasikan konsentrasi penggunaan didalam cat alkid sebanyak 0.5, 2, dan 4 wt% yang akan dibandingkan dengan penggunaan 4wt% Seng Pospat dalam menahan laju korosi pada baja karbon rendah. Pengujian yang dilakukan meliputi polarisasi potensiodinamik (TAFEL dan OCP), uji tarik, uji salt spray, dan pengamatan struktur permukaan substrat setelah salt spray test selama 600 jam menggunakan mikroskop optik. Hasil pengujian menunjukan penggunaan 4 wt% DAMO Imidazolin, dapat menandingi kemampuan penggunaan Seng Pospat dalam menahan laju korosi pada baja karbon rendah dalam medium 5 %wt NaCl pada suhu ruang dengan hasil laju korosi sebesar 0.110 x 10-9 mm/tahun, nilai efisiensi inhibisi sebesar 92%, nilai uji tarik daya lekat sebesar 2.59 Mpa, dan hasil tingkat lepuh (di wilayah tergores) dan karat (di wilayah tidak tergores) uji salt spray selama 600 jam berurut yaitu 4MD dan 0%, serta mampu memberikan sebuah lapisan tambahan sehingga kondisi permukaan substrat setelah pengujian dapat bertahan sama seperti kondisi permukaan substrat sebelum pengujian salt spray

Alkid paint is a type of one component paint that has poor adhesion resistance to low carbon steel when compared to epoxy or polyurethane resins which are a type of 2 component paint. Therefore, this alkyd paint needs to be assisted with the addition of corrosion inhibitors to improve its corrosion protection properties in low carbon steel, generally using zinc phosphate. But on the other hand, the use of zinc phosphate does not work well when the testing process is accelerated, it will reduce the elasticity of the paint layer, early delamination occurs and poor adhesion. In this study, synthesis of Imidazoline derivative based on silane methoxy functional groups was carried out with the aim of increasing corrosion resistance to be used in alkid paint systems. The production of imidazoline derivatives using oleic acid methyl ester as a fatty acid with N-(2-aminoethyl)-3aminopropyltrimethoxysilane (DAMO) as an amine. The results of FT-IR and 13C NMR characterization showed that the synthesis of DAMO Imidazoline was successfully carried out. Then DAMO Imidazoline varied the concentration of use in alkyd paint as much as 0.5, 2, and 4 wt% which will be compared with the use of 4wt% Zinc Phospate in resisting the rate of corrosion in low carbon steel. The tests carried out include potentiodynamic polarization (TAFEL and OCP), pull off test, salt spray test, and observation of the surface structure of the substrate after a salt spray test for 600 hours using an optical microscope. The test results show the use of 4 wt% DAMO Imidazolin, can match the ability of using zinc phosphate to withstand the rate of corrosion on low carbon steel in the medium of 5 wt% NaCl at room temperature with a corrosion rate of 0.110 x 10-9 mm/year, the value of inhibition efficiency of 92%, the value pull off strenght of 2.59 MPa, and the results of the blister level (in cross cut area) and rust (in general area) salt spray test for 600  hours sequential ie 4MD and 0%, and are able to provide an additional layer so the surface condition of the substrate after testing can be the same as the surface condition of the substrate before the salt spray test."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>