Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Wijaya
Abstrak :
ABSTRAK
Industri pelapisan logam menggunakan listrik (electroplating) berkembang amat pesat pada skala kecil dan menengah sesuai dengan meningkatnya kebutuhan barang-barang logam berlapis. Limbah industri ini merupakan limbah yang cukup berat cemarannya diantaranya logam-logam berat dan sianida sebagai parameter kunci limbah dari industri ini. Saat ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah menetapkan aturan yang amat ketat yaitu 0,2 mg/L pada efluen (sebelumnya 0,5 mg/L) sebagai baku mutu khusus industri pelapisan logam menggunakan listrik (electroplating). Penelitian bertujuan mengatahui, unjuk kerja reaktor ozon pada senyawa sianida pada variasi laju alir umpan dan pH, untuk moda paralel dan seri, baik sistem sirkulasi maupun cascade, sebagai salah satu opsi pengolahan limbah yang lebih bersih dan tidak menimbulkan lumpur Waktu yang dibutuhkan penyisihan 95% sianida dari 10 ppm menjadi 0,5 ppm adalah + 5-8 jam.
2009
T25932
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ibrahim Brata
Abstrak :
Indonesia merupakan negara berkembang yang kebijakan pemerintahnya berorientasi kepada pembangunan ekonomi. Tentunya pembangunan ekonomi tidak dapat berjalan tanpa adanya pasokan energi yang memadai. Sampai saat ini, PLTU batubara mendominasi industri ketenagalistrikan Indonesia, terlebih lagi dengan ditetapkannya Kebijakan Energi Nasional Tahun 2015 yang menetapkan batubara tetap menjadi bahan bakar produksi listrik utama di Indonesia. Di sisi lain, pembakaran batubara memiliki efek yang berbahaya terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, Negara memberlakukan baku mutu emisi bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berada di bawah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 21 Tahun 2008. Namun dengan kondisi saat ini, kelayakan baku mutu emisi yang berlaku dipertanyakan. Dengan metode penelitian yuridis normatif, skripsi ini menguraikan baku mutu emisi bagi PLTU yang berlaku di Indonesia, dan pembahasannya di dalam proses peradilan Tata Usaha Negara, serta mengkaji kekurangan daripada baku mutu emisi yang berlaku dengan membandingkan dengan baku mutu emisi bagi PLTU di negara lain. Hasil dari penelitian adalah baku mutu emisi bagi PLTU yang berlaku saat ini sudah tidak layak untuk diterapkan dan perlu dilakukan revisi demi melindungi masyarakat Indonesia dari bahaya kesehatan akibat emisi PLTU.
Indonesia is a developing nation in which its government policies are focused mainly on economic development. The economy itself cannot develop without sufficient energy supply. Until today, coal power plants dominate the energy industry in Indonesia, which is firmly stated in the goverment rsquo s National Energy Policy in 2015. Thus, to counter the effects of coal emissions, the State imposes emission standards for coal power plans which is regulated under Minister of Environment Law No. 21, 2008. But observing the air quality condition in Indonesia, the utility of the standard is under question. With the method of normative legal research, this paper describes the current emission standards for coal power plants in Indonesia, and its discussion in administrative legal courts and analyze the weakness of the standards by comparing the standards imposed in other countries. The result of this research is that the current standards is no longer feasible and must be revised in order to protect public health.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naqiya Asfarina
Abstrak :
Solar panel terapung merupakan sumber energi terbarukan yang dapat memenuhi kebutuhan energi bersih dengan keunggulan yang tidak memakan lahan. Menutup permukaan air dengan solar panel membatasi masuknya sinar matahari ke perairan yang dibutuhkan organisme autotrof untuk berfotosintesis sehingga mempengaruhi kualitas air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi luas tutupan permukaan terhadap perubahan kualitas air danau. Pengujian dilakukan dengan meletakkan 4 buah mesocosm di Danau Mahoni dan memvariasikan persentase tutupan sebesar 0%, 30%, 50%, dan 100%. Selama 5 minggu pengukuran dilakukan pengukuran klorofil-a, DO, nitrat, dan fosfat. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Melalui uji ANOVA satu arah didapatkan variasi tutupan permukaan berpengaruh signifikan terhadap perubahan klorofil-a dan tidak berkolerasi signifikan terhadap parameter DO, nitrat, dan fosfat. Sedangkan uji korelasi dengan regresi menunjukkan trendline negatif pada seluruh parameter seiring penambahan persentase tutupan mesocosm. Kemudian dilakukan uji korelasi menggunakan Pearson untuk mengetahui hubungan konsentrasi klorofil-a dengan DO akibat variasi tutupan permukaan mesocosm. Hasilnya menunjukkan korelasi bervariasi pada masing-masing mesocosm. ......Floating solar panels is a renewable energy source for clean energy demands that do not require much space. Covering the water's surface with solar panels affects water quality since it can restrain the access of sunlight into the waters, which autotrophs organism need to do photosynthesis. This research aims to determine the effect of surface cover variations on lake water quality. The study was carried out on a small scale by setting four mesocosms in Mahoni Lake, Universitas Indonesia and altering the cover percentage from 0%, 30%, 50%, to 100%. During five weeks of the experiment, the chlorophyll-a, DO, nitrate, and phosphate parameters were processed using descriptive and inferential statistics. The one-way ANOVA test revealed that the variations of surface cover percentage significantly affected changes in chlorophyll-a and did not correlate significantly with DO, nitrate, and phosphate. The correlation test with regression showed a negative trendline for all parameters along with the increasing percentage of mesocosm cover. The correlation test was conducted using pearson to specify the relationship between chlorophyll-a and DO due to variations in mesocosm surface cover. The results show that the correlation value varies in each mesocosm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Widiadnyana Wardiha
Abstrak :
ABSTRAK
Bambu laminasi dan gewang laminasi merupakan dua jenis produk bahan bangunan pengganti kayu. Dalam pemanfaatannya sebagai pengganti kayu, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah ketahanan terhadap faktor luar. Upaya untuk meningkatkan ketahanan terhadap faktor luar adalah pengawetan. Bahan pengawet yang sering digunakan adalah Boron dan Copper-Chrome-Boron (CCB) dan diawetkan dengan metode perendaman dingin. Kendala yang dihadapi dalam proses pengawetan ini adalah dihasilkannya limbah bahan pengawet yang tersisa yang perlu dikelola. Namun, agar bisa diketahui alternatif pengelolaannya, perlu diketahui karakteristik limbahnya terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik limbah pengawet yang mengandung Boron dan CCB dan menganalisa alternatif pengelolaannya. Pengumpulan data karakteristik limbah dilakukan dengan pengujian laboratorium. Data karakteristik direkapitulasi dan dibandingkan dengan baku mutu air limbah berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. Analisis alternatif pengelolaannya dilakukan dengan kajian referensi hasil-hasil penelitian sebelumnya. Hasil yang diperoleh yaitu: 1) limbah pengawet yang mengandung Boron dan CCB tidak memenuhi baku mutu air limbah, dan kandungan pencemar pada limbah CCB lebih tinggi daripada Boron; 2) pengolahan limbah pengawet yang mengandung Boron dapat dilakukan dengan pengolahan alami. Sedangkan limbah pengawet yang mengandung CCB perlu dilakukan pengolahan secara fisika dan kimia.
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Ruth Maharini
Abstrak :
Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Indonesia seringkali belum memenuhi standar operasional, higienis dan sanitasi yang berlaku. Dengan demikian, hal tersebut dapat menimbulkan risiko pencemaran udara mikrobiologis oleh bakteri dan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara mikrobiologis pada RPH, serta pengaruh parameter fisik lingkungan dan jumlah hewan ternak terhadap konsentrasi mikroba di udara dengan parameter bakteri, jamur, dan bakteri E. coli. Pengambilan sampel udara mikrobiologis dilakukan sebanyak 5 kali. Sampel diambil diambil menggunakan alat EMS Bioaerosol Sampler, dengan menggunakan media TSA untuk bakteri, media MEA untuk jamur, dan media EA untuk E. coli, serta dilakukan secara triplo. Kemudian, hubungan antara jumlah hewan ternak dalam kandang hewan dan konsentrasi mikroba di udara akan dianalisis menggunakan uji statistik parametris dengan uji korelasi. Hasil pengukuran sampel menunjukkan konsentrasi bakteri dan jamur yang sebagian besar belum memenuhi baku mutu indoor Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002, sementara baku mutu outdoor Polish Standard PN-Z-04111-02:1989 telah terpenuhi pada dua lokasi outdoor. Konsentrasi mikroba indoor rata-rata 2.565 CFU/m3 dan seluruh lokasi tidak memenuhi baku mutu, dan konsentrasi mikroba outdoor rata-rata 2.983 CFU/m3 . Hasil korelasi statistik menunjukkan korelasi yang kuat antara peningkatan jumlah hewan ternak dengan konsentrasi mikroba di udara dengan nilai korelasi rata-rata diatas 0,5. ......Abattoirs (RPH) in Indonesia often do not meet operational standards, hygienic and sanitary regulations. Thus, it can pose a risk of microbiological air contamination by bacteria and fungi. This study aims to determine the microbiological air quality at the abattoir, also the influences of the physical parameters of the environment and the number of cattle on the concentration of airborne microbes with the parameters of bacteria, fungi, and E. coli. Microbiological air sampling was performed 5 times. Samples were taken using EMS Bioaerosol Sampler, using medium TSA for bacteria, MEA medium for fungi, and EA medium for E. coli, the samples were taken in triplo. Then, the correlations between the number of cattles and microbial air concentration were analyzed with statistic parametric test using the correlation test. The samples measurement showed that most of the concentrations of bacteria and fungi haven?t meet the indoor microbial air quality standard (Kemenkes No. 1405/Menkes/SK/XI/2002) and outdoor microbial air quality standard (Polish Standard PN-Z-04111-02: 1989) that has been fulfilled by two outdoor locations, with the average concentration of indoor microbial air concentration at 2.565 CFU/m3, and the average of outdoor microbial air concentration at 2.983 CFU/m3. Statistical correlation analysis showed a strong correlation between the increase of the number of cattles along with microbial air concentration by the average correlation values of above 0.5.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
Abstrak :
Air merupakan kebutuhan utama manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam memenuhi kebutuhan manusia, terdapat berbagai sektor industri yang menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan. Dalam produksinya, industri tersebut memiliki pabrik yang juga menggunakan air untuk produksi ataupun konsumsi. PT. SS yang berlokasi di Serang menjadi penyedia jasa pengolahan air bersih agar air yang didapatkan dari sumber air memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan oleh pabrik-pabrik di daerah tersebut. Dalam pelaksanaannya, debit yang dihasilkan tidak sesuai dengan perencanaan sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk meninjau kuantitas dan kualitas air yang diproduksi oleh IPA 2 PT. SS agar dapat memenuhi kebutuhan air dengan baik. Tahapan evaluasi dilakukan dengan melakukan pengumpulan data primer dan sekunder, wawancara, dan observasi di lapangan. Kemudian membandingkan kinerja unit pengolahan berdasarkan data eksisting yang didapatkan dengan data yang telah diolah. Hasilnya akan menjadi bahan untuk mengevaluasi IPA 2 PT. SS dan merencanakan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja IPA. Dengan debit rencana 200 liter/detik, debit yang beroperasi optimal saat ini hanya berkisar antara 100-150 liter/detik. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat beberapa kriteria yang sudah sesuai dengan parameter, namun terdapat beberapa kriteria yang belum sesuai. Dengan demikian, IPA 2 PT. SS dapat mencapai debit pengolahan 200 liter/detik dengan beberapa penyesuaian. Perlu adanya pembaruan standar baku mutu air dari Permenkes 416/1990 menjadi Permenkes 492/2010. ......Water is a major human need, both directly and indirectly. In meeting human needs, there are various industrial sectors that produce products needed to support life. In production, the industry has factories that also use water for production or consumption. PT. SS, located in Serang, provides water treatment services so that the water obtained from water sources have good quality and can be used by factories in the area. In its implementation, the water produced is different with the design so it needs to be evaluated to review the quantity and quality of water produced by PT. SS in order to fulfill the water needs properly. The evaluation stage is carried out by collecting primary and secondary data, interviews, and field observations. Then the performance of the processing unit based on existing data obtained will be compared with the data that has been processed. The results will be used for evaluating WTP 2 of PT. SS and plan the steps that can be taken to optimize the performance of Water Treatment Plant. With a total discharge plan of 200 liter/second, the current operating optimal flow is only around 100-150 liter/second. The evaluation results show that there are several criteria that are in accordance with the parameters, but there are some criteria that are not appropriate. Thus, WTP 2 PT. SS can reach a processing discharge of 200 liters / second with some adjustments. There is a need to update water quality standards from Permenkes 416/1990 to Permenkes 492/2010.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elgin Martama
Abstrak :
Pertambahan populasi penduduk menyebabkan adanya perubahan fungsi tata guna lahan sehingga memberi dampak seperti penurunan infiltrasi air hujan. Limpasan air hujan dapat memiliki polutan berupa logam berat, seperti Pb dan Zn. Bioretensi merupakan salah satu jenis teknologi yang dapat mengolah limpasan air hujan dan kinerjanya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian terdahulu menggunakan bioretensi dengan variasi komposisi media dan 1 jenis tanaman menghasilkan efluen yang belum memenuhi baku mutu. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penyisihan Pb dan Zn menggunakan bioretensi termodifikasi. Terdapat 3 bioretensi skala pilot berukuran 33×33×80 cm3masing-masing dengan kombinasi 2 tanaman berupa Chrysopogon zizanioidesdan Iris pseudacorusdan media yang sama (zeolit:kuarsa:kompos:tanah =6:2:1:1), sedangkan ukuran dan suhu aktivasi zeolit divariasikan. Ukuran zeolit yang digunakan adalah zeolit lolos saringan 8 hingga 20 mesh, sedangkan suhu aktivasi sebesar 105°Cdan 200°C. Pengaliran limpasan air hujan sintetis sebanyak 3 kali dengan variasi konsentrasi awal Pb sebesar 0,44 mg/L, 0,51 mg/L, dan 1,03 mg/L dan Zn sebesar 1,39 mg/L, 1,78 mg/L, dan 2,88 mg/L di ketiga bioretensi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan efisiensi penyisihan Pb dan Zn dibandingkan bioretensi pada studi sebelumnya. Rata-rata efisiensi penyisihan Pb pada bioretensi A, B, dan C yaitu 99,95%, sedangkan untuk parameter Zn berturut-turut sebesar 98,6%, 99,27%, dan 98,8%. Pada penelitian ini, konsentrasi efluen telah memenuhi baku mutu menurut PP No. 82 Tahun 2001. Ukuran zeolit yang lebih kecil dan suhu aktivasi zeolit yang lebih tinggi terbukti mampu meningkatkan efisiensi penyisihan Pb dan Zn. ......The increasing human population causes a change in the function of land use so that it gives an impact such as a decrease in rainwater infiltration. Rainwater runoff can have pollutants in the form of heavy metals, such as Pb and Zn. Bioretention is one type of technology that can treat rainwater runoff and its performance is influenced by various factors. Previous study using bioretention with variations in the composition of the media and 1 type of plant produce effluents that do not meet quality standards. This research was conducted to improve the efficiency of the removal of Pb and Zn using modified bioretention. There were 3 pilot-scale bioretentions size of 33×33×80 cm3respectively with same combination of 2 plants (Chrysopogon zizanioidesand Iris pseudacorus) and media (zeolite: quartz: compost: soil =6:2:1:1), while the zeolite grain size and temperature activation were simulated. The size of zeolite used was zeolite passed through mesh of 8 to 20, while the activation temperature was 105°C and 200°C. The synthetic rainwater runoff was conducted 3 times with variation of initial Pb concentration of 0.44 mg/L, 0.51 mg/L, and 1.03 mg/L and Zn of 1.39 mg/L, 1.78 mg/L, and 2.88 mg/L in all three bioretentions. The result shows that there is an increase in the efficiency of the removal of Pb and Zn compared to bioretention in previous studies. The average removal efficiency of Pb in bioretention A, B, and C is 99.95%, while for the Zn parameters respectively 98.6%, 99.27%, and 98.8%. In this study, effluent concentrations have met the quality standards according to PP No. 82 of 2001. Smaller zeolite sizes and higher zeolite activation temperatures have been shown to increase the efficiency of the removal of Pb and Zn.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumanggor, Benhard Nataniel
Abstrak :
Timbal (Pb) merupakan logam berat dengan nomor atom 82 dan massa atom 207,2. Timbal bersumber dari alam, industri, serta transportasi. Timbal dari industri berasal dari industri baterai, industri kimia, industri bahan bakar, dan industri peleburan aki bekas serta dari transportasi berasal dari bahan bakar kendaraan bermotor. Sumber-sumber logam timbal ini dapat menyebabkan pajanan timbal ke dalam lingkungan sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan (Risk Quotient) akibat pajanan timbal pada masyarakat lingkungan di sekitar Kawasan Industri Manis, Banten. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juli tahun 2019 menggunakan metode penelitian Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Metode penelitian ini untuk menghitung atau memprakirakan risiko pada kesehatan manusia. Nilai RQ dinyatakan berisiko jika RQ>1. Nilai pengukuran timbal (Pb) didapat dari dua titik sampling uji udara ambien di sekitar Kawasan Industri Manis yaitu 1,58 μg/Nm3 pada titik 1 dan 0,23 μg/Nm3 pada titik 2. Nilai rata-rata pengukuran timbal (Pb) dari kedua titik adalah 0,905 μg/Nm3. Hasil pengukuran tersebut masih dibawah Baku Mutu Udara Ambien yang ditetapkan dalam PP Nomor 41 Tahun 1999. Nilai jumlah asupan pada penelitian ini dihitung secara real time dan life span. Nilai jumlah asupan pajanan timbal (Pb) dengan durasi pajanan real time yaitu 2,2038x10-4 mg/kg/hari. Sedangkan nilai jumlah asupan dengan durasi pajanan life span adalah 2,8746x10-4 mg/kg/hari. Nilai tingkat risiko dihitung dengan membandingkan antara nilai asupan (intake) dengan nilai default RfC. Nilai RfC didapatkan dari IRIS US-EPA yaitu 4,93x10-4 mg/kg/hari. Nilai tingkat risiko dihitung berdasarkan beberapa durasi pajanan mencakup real time dan life span (1, 10, 23, 30, 60, dan 100 tahun). Nilai tingkat risiko (RQ) akibat pajanan timbal (Pb) yang didapatkan adalah 0,0388; 0,194; 0,447; 0,583; 1,166; dan 1,943.
Lead (Pb) is a heavy metal with an atomic number of 82 and an atomic mass of 207.2. Lead is sourced from nature, industry, and transportation. Lead from industry comes from the battery industry, chemical industry, fuel industry, and used battery smelting industries as well as from transportation derived from motor vehicle fuel. These sources of lead metal can cause lead exposure into the environment resulting in air pollution. This study aims to determine the level of health risk (Risk Quotient) due to lead exposure to the neighborhood community of Manis Industrial Zone, Banten. This research was conducted in April-July 2019 using the method of research Environmental Health Risk Analysis (ARKL). This research method is to calculate or predict risks to human health. RQ value is stated as risk if RQ >1. The measurement value of lead (Pb) was obtained from two ambient air tes sampling points around the Manis Industrial Zone was 1.58 μg/Nm3 at the first point and 0.23 μg/Nm3 at the second point. The average value of lead (Pb) measurement from both points is 0.905 μg/Nm3. The results of these measurements are still below the Ambient Air Quality Standard according to PP No. 41 Tahun 1999. The amount of intake in this study is calculated in real time and life span. The value of lead (Pb) exposure intake with real time exposure duration was 2.2038 x10-4 mg/kg/day. While the value of the amount of intake with the duration of life span exposure is 2.8746x10-4 mg/kg/day. The value of the risk level is calculated by comparing the value of the intake with the default value of the RfC. The RfC value was obtained from IRIS US-EPA which was 4.93x10-4 mg/kg/day. Risk level values are calculated based on several exposures including real time and life span (1, 10, 23, 30, 60, and 100 years). The value of risk level (RQ) due to lea exposure (Pb) obtained is 0.0388; 0.194; 0.447; 0,583; 1,166; and 1,943.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oldy Darius Samiri
Abstrak :
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini begitu banyak apartemen yang telah dibangun dan sudah dihuni di Jakarta, bahkan untuk Jakarta Selatan saja sudah ada 96 apartemen. Begitu banyaknya apartemen yang ada di ibukota Indonesia ini pun mengakibatkan salah satu permasalahan yang cukup penting dalam industri gedung bertingkat dengan padat penghuni atau pengguna, seperti, apartemen, pusat perbelanjaan, rumah susun, dan perhotelan adalah masalah limbah yang dihasilkan. Penanganan limbah domestik yang telah ada saat ini sudah berkembang dengan baik, tetapi memiliki banyak kekurangan dalam memaksimalkan peranannya. Penelitian yang akan dikembangkan ini lebih mengutamakan pembuatan dan pengujian kinerja alat pengolah limbah berbasis The Pipe Wheel dengan inovasi sistem pemutar luar dalam bentuk prototype. Pengujian alat ini dengan cara mengetahui kenaikkan kadar oksigen terlarut/Disolve Oxygen (DO) dalam air limbah. Alat yang dikembangkan ini menggunakan pipa berongga yang diberikan celah untuk proses aerasinya, dimana alat ini akan diputar dengan roda gigi yang disambung ke motor listrik. Hasil yang ingin dicapai ini membutuhkan suatu alat yang memiliki kapasitas cukup dan teknologi memperbaiki baku mutu air limbah yang tertata rapi dan kontiunitas untuk menyeimbangkan potensi baku mutu kembali ke titik normal agar limbah digunakan kembali untuk keperluan mencuci, menyiram, dan membilas. Pada pengujian didapatkan kenaikkan DO yang cukup signifikan dengan menggunakan sampel yang dibagi tiga untuk pengolahan awal, pengolahan setelah satu jam, dan setelah dua jam pengolahan. Dari parameter tersebut, akan terlihat efektifitas dari alat pengolahan berbasis The Pipe Wheel ini, yang dimana kenaikkan DO dapat menunjukkan bahwa alat yang dibuat melakukan kinerja dengan baik. ......According to the Central Statistics Agency (BPS), there are so many apartments that have been built and was inhabited in Jakarta, South Jakarta alone even for the existing 96 apartments. There are so many apartments in the capital of Indonesia is also one of the problems resulted in a fairly important in an industry with a solid story building occupants or users, such as apartments, shopping centers, and hotels is the problem of waste generated. Handling existing domestic waste is now well developed, but it has many flaws in maximizing the role. This research will be developed to prioritize the manufacture and testing of performance-based of The Pipe Wheel waste processing devices with outside player system innovation in the form of a prototype. The testing tool is a way to know the increase in dissolved oxygen / Dissolve Oxygen (DO) in waste water. This tool was developed using a hollow pipe provided an opening for aeration process, where the device will be rotated with a gear which connected to themotor. Results to be achieved requires a device that has enough capacity and technology to improve wastewater quality standards and contuinity neat to balance the potential for quality standards in order to return to the normal point of wastewater reused for washing purposes, watering, and rinse. On testing showed the increase of DO significantly by using the sample divided by three for initial processing, processing after an hour, and after two hours of processing. From these parameters, we will see the effectiveness of the tool-based processing of the Pipe Wheel, which is where the increase in DO may indicate that the tool made do with a good performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52297
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Satya Lestari
Abstrak :
Aktivitas penduduk di Jakarta sangat berpengaruh terhadap jenis limbah yang dihasilkan, salah satunya berupa air limbah domestik yang berasal dari aktivitas rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas efluen IPAL dan efisiensi IPAL domestik di Waduk “X”, Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan analisis sampel air pengolahan limbah domestik dengan parameter TSS, BOD, COD, minyak lemak, pH, amonia total dan total koli. Adapun pengambilan sampel, dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. Kemudian hasil analisis dibandingkan dengan baku mutu air limbah domestik berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 dan dilakukan perhitungan persen efisiensi pengolahan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa IPAL domestik di Waduk “X”, Jakarta, dapat menurunkan kandungan TSS, BOD, COD, amonia total, minyak dan lemak serta pH sehingga memenuhi baku mutu, kecuali parameter total koli. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan persen efisiensi pengolahan disimpulkan bahwa IPAL domestik di Waduk “X”, Jakarta, telah cukup efisien hingga sangat efisien dalam mengolah limbah TSS, BOD, COD, amonia total, minyak dan lemak.
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
551 JSDA 16:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>