Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulkarnain Rani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bertugas melakukan akreditasi terhadap program studi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi - perguruan tinggi yang ada di Indonesia pada jenjang Diploma 1 (D1), Diploma 2 (D2), Diploma 3 (D3), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3). Akreditasi program studi dilakukan untuk menilai mutu dan efisiensi program studi sebagai jaminan dan kontrol mutu kepada masyarakat. Pemanfaat sistem manajemen akreditasi perguruan tinggi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam mempercepat dan mempermudah proses-proses akreditasi oleh karena itu pengembangan sebelum ni menjadi kebutuhan BAN-PT. Sistem Manajemen Akreditasi Perguruan Tinggi (SMAPT) akan mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan barang pengiriman barang, pravalidasi, penilaian dan pengumuman hasil akreditasi borang program studi kepada pihak luar yng membutuhkan. Laporan proyek mahasiswa ini menjelaskan bagaimana Sistem Manajemen Akreditasi Perguruan Tinggi (SMAPT) dikembangkan mulai dari nalisis masalah, perancangan sistem, implementasi dan pengujian sistem dengan menggunakan metodologi Rapid Application Development (RAD). Pengembangan sistem menggunakan Microsoft SQL Sever 2000 sebagai Database Management Systems (DBMS), Visual Basic for Application sebaai bahasa pemrograman untuk Desktop dan Client-Server Application, Microsoft Office Access 2003 utnuk pembuatan interface pada Desktop Application, PHP dan Apache sebagai bahasa pemrograman dan web server untuk web reporting.sma"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranowo
Yogyakarta: Balai besar penelitian dan pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial Yogyakarta, 2013
360 MIPKS 37:3 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harjo Selandana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatika Febrianti
"Penelitian ini mengeksplorasi mengapa Perancis membatasi freedom to manifest religion perempuan minoritas Muslim dengan burqa dan niqab pada 2010, padahal itu bertentangan dengan norma-norma Hak Asasi Manusia internasional, dapat melanggengkan subordinasi minoritas Muslim, serta dapat menghalangi penggunanya untuk keluar ke ranah publik. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan cara analisis interpretif, menggunakan konsep freedom to manifest religion dan asimilasi sebagai kerangka pikir utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembatasan freedom to manifest religion dimungkinkan karena kebebasan ini tidak bersifat absolut. Perancis menjustifikasi burqa dan niqab tidak sesuai dengan nilai Liberté, karena tidak menghargai hak perempuan dan lekat dengan fundamentalisme agama yang dapat menghambat proses asimilasi. Larangan ini mencerminkan kembalinya negara koersif dalam politik internasional kontemporer, dengan Perancis yang menegaskan kembali kesatuan identitasnya di tengah kemunduran ekonomi, imigrasi massal, dan globalisasi.

This research explores why France restricts the freedom to manifest religion of Muslim minority women by banning the burqa and niqab in 2010, despite its contradiction with international norms of human rights, its potential to perpetuate the subordination of Muslim minority, and its possibility to curb the wearer to be in public sphere. This is a case study research with interpretive method of analysis, using the concept of freedom to manifest religion and assimilation as the main framework of thinking. The research shows that the restriction is possible due to the non-absolutist nature of freedom to manifest religion. France justifies burqa and niqab incompatible with the value of Liberté, for they are oppressing women?s rights and related to religious fundamentalism which will hinder the assimilation process. The ban reflects ?the return of coercive state? in contemporary international politics, with France recalling its indivisible identity in the midst of economic downturn, mass immigration, and globalization."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bismo Sanyoto
"Setelah IARC (The International Agency for Research on Cancer) pada tahun 1977 menyatakan bahwa asbes putih (chrysotile) memiliki sifat carcinogenic, penggunaannya mulai dilarang di negara industri maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia, Jepang, Chili, Arab Saudi dan negara lain. Sejak saat itu perdagangan asbes putih bergeser ke negara-negara berkembang. Saat ini, WHO memperkirakan sekitar 125 juta orang di seluruh dunia terpapar asbes dan 90.000 orang diantaranya akan meninggal dunia setiap tahun akibat penyakit asbestosis, kanker paru dan mesothelioma. Kanada mengekspor 98% produksi asbes putihnya ke 85 negara dan menjadikannya negara pengekspor asbes putih terbesar ke-3 di dunia. Pemerintah Kanada melalui kampanye "safe use of asbestos" telah menggagalkan perundingan Konvensi Rotterdam, memanipulasi laporan penelitian organisasi internasional, melobi pemerintah negara lain untuk mengimpor asbes putih, melawan kebijakan larangan impor asbes putih melalui WTO serta membiayai institusi pro-asbes putih. Hal ini sangat ironis mengingat Kanada telah meratifikasi Konvensi ILO no. 162/ 1986 tentang Asbes, membatasi penggunaan asbes putih di negaranya sendiri (Hazardous Product Act), serta menganggap asbes putih sebagai bahan beracun berbahaya (Undang-undang Lingkungan Hidup Kanada). Pengabaian Kanada terhadap kampanye "Ban on Asbestos" dari Serikat Buruh Internasional mengindikasikan adanya faktor-faktor domestik yang sangat kuat. Penulis menggunakan teori-teori yang berasal dari pemikiran Liberalisme seperti Complex Interdependence, Public Choice Theory dan Public Decision Making Theory dan konsep "Creeping Normalcy" untuk menjelaskan motif ekonomi-politik dari pemerintah Kanada untuk memilih kebijakan luar negeri yang mendukung penggunaan dan perdagangan internasional asbes putih. Melalui strategi penelitian kualitatif dan kategorisasi data, penelitian ini akan mengungkapkan faktor-faktor domestik yang mendorong pemerintah Kanada untuk mengambil kebijakan tersebut. Isu asbes putih ternyata sangat kompleks dan menyangkut isu-isu yang sensitif, bahkan di dalam The Canadian Minerals Yearbook, asbes putih dimasukkan ke dalam kategori "Rahasia". Penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat memberikan kesadaran baru bagi masyarakat khususnya yang berpotensi menjadi korban asbes di Indonesia (5,5 juta buruh sektor konstruksi dan 8 juta anggota rumah tangga pengguna asbes putih) untuk dapat mengambil pelajaran dan tindakan politik agar tidak lagi menggunakan asbes putih dan menekan pemerintah Indonesia agar segera menghentikan impor asbes putih dan tidak lagi mendukung industri asbes putih.

After IARC (The International Agency for Research on Cancer) in 1977 stated that chrysotile is carcinogenic, the use of chrysotile started to be banned in industrialize countries such as United States, European Union, Australia, Japan, Chile, Saudi Arabia and other countries. Since then, chrysotile trade shifted to developing countries. Nowadays, WHO estimated that around 125 million peoples around the world has been exposed by asbestos and 90.000 peoples among them will be dead every year because of asbestosis, lung cancer and mesothelioma. Canada export 98% of asbestos product to 85 countries and Canada becomes the 3rd biggest asbestos exporting country in the world. The Government of Canada through "Safe use of asbestos" campaign was veto the Rotterdam Convention, manipulating scientific research of international organization, lobbying the governmment of other countries to keep on importing asbestos, fighting for other country" policy to ban on asbestos through WTO, and giving fund to asbestos supported institutions. This is very ironic considering that Canada itself had ratify ILO Convention no. 162/ 1986 on asbestos, limiting the use of asbestos in their country through Hazardous Product Act, and treating asbestos as dangerous substances under the Canada Environment Act. Canada rejection on the "Ban on Asbestos" campaign organized by international trade union indicating that there are strong domestic factors. Writer use theories from Liberalism thought such as "Complex Interdependence", "Public Choice Theory", "Public Decision Making Theory", and "Creeping Normalcy" concept to explain political-economy motives from the Government of Canada of choosing foreign policy that support the use and trade of asbestos internationally. Through qualitative research strategy and data categorization, this research will explain domestic factors that makes Canada Government choosing that policy. The issue of chrysotile actually becomes very complex and correlated to sensitive issues, moreover in the Canadian Minerals Yearbook, chrysotile has been put under the "secret" category. Writer expect that this research can give awareness for society especially for those potential victims of asbestos in indonesia (5,5 million workers in construction sector and 8 million households that using chrysotile) to learn and take political act to stop using chrysotile and urged the government of Indonesia to stop importing chrysotile and no longer supporting asbestos industry."
2009
T26238
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati Munir
"ABSTRAK
Industri Ban sebagal suatu industri yang Iebih bersifat labour intensif
dan teknoogi intensif, akan menyerap sumber daya tenaga kerja yang relatif
sangat besar selain teknologi dan modal. Perkembangan rekayasa dan teknologi
secara perlahan - lahan menggeser peranan dan kebutuhan tenaga kerja sejalan
dengan kesadaran manajemen atas tingginya upah yang cenderung meningkat
dari masa ke masa bagi negara berkembang maupun negara maju. Indikasi
inilah menyebabkan Indonesia sebagai negara berkembang dengan suatu
atribut tersedianya suplai tenaga kerja yang sangat besar, akan menjadi suatu
basis yang strategis dalam pengembangan industri Ban.
PT. Gajah Tunggal, selaku produsen swasta Nasional memanfaatkan
peluang dengan mendirikan Pabrik Ban di Indonesia pada tahun 1951.
Rekayasa Teknologi dan Pengawasan mutu di ambil langsung dari Inoue Rubber
Co, Ltd. Jepang. Keterlibatan dan alih teknologi dimulai dari pendirian fisik
pabrik, rancang bangun sampai pengawasan mutu hasil produksi.
Sebagai produsen swasta nasional, PT. Gajah Tunggal harus berhadapan
dengan para pesaing kuat tingkat dunia dalam percaturan pasar global. Tidak
ketinggalan para pesaing juga telah melakukan investasi langsung ( FDJ )
dengan mendirikan pabrik ban di Indonesia melalui fasilitas Penanaman
Modal Asing ( PMA) seperti : Bridgestone dan Good Year. Selain Brand
Image para pesaing diatas sudah di kenal di tingkat pemasaran global, juga
pasar domestik dikuasai dalam porsi cukup besar.
Pada awalnya sebagai Market dan Price Leader adalah Bridgestone yang
iebih dikenal karena mutu, kelayakan, dan kenyamanan yang lebih tinggi
dibanding merk lain. Menyadari ini semua, perusahaan dengan Gajah Tunggal
sebagai global image berusaha meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspor
sebagai global image berusaha meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspor
melalui kampanye media cetak dan elektronik secara gencar, disamping
meningkatkan hubungan dan kinerja para distributor.
Dari sisi proses produksi, PT. Gajah Tunggal menambah sarana dan
prasarana produksi serta meningkatkan alih teknologi secara berkesinambungan
dalam upaya mengantisipasi permintaan pasar yang cenderung naik, balk
dikarenakan pertumbuhan pasar itu sendiri maupun keyakinan masyarakat
terhadap produk Gajah Tunggal semakin tinggi, sekedar gambaran kapasitas
produksi perusahaan akan dikembangkan dan 3,5 juta sampal 5,25 juta ban per
tahun.
Perluasan kapasitas produksi selain untuk memenuhi pasar domestik
juga dimanfaatkan untuk Expansi Geografis. Dan untuk menjamin
kelangsungan pasok bahan baku produksi, perusahaan melakukan integrasi hulu
dengan mengambil alih PT Andayani Megah, PT. Filamindo Sakti, dan PT
Baja Langgeng Pratama. Sedangkan dari segi pasok sumber daya manusia
yang berkualitas, perusahaan mendirikan Balai Latihan ?Patigat? yang melatih
tenaga kerja sesuai dengan tingkat kejuruan yang dibutuhkan.
Dari segi keuangan, analisis ratio keuangan PT. Gajah Tunggal cukup
baik. Hal ini dapat terlihat dari disclosure perusahaan, selain itu tercermin pula
dari minat masyarakat terhadap saham PT. Gajah Tunggal. Dalam
perkembangan pasar global dewasa ini, sebagai exportir ban ranmor Indonesia, terbesar, PT. Gajah Tunggal harus menghadapi tantangan dari pesaing - pesaing
dari China, Thailand dan Korea yang menggunakan keunggulan Overal Cost
Leadership sebagai strategi bersaing perusahaan.
Perlu disadari, peran pemerintah dalam hal ini sebenarnya banyak
diharapkan untuk secara langsung atau tidak langsung akan dapat menekan
harga PT. Gajah Tunggal dan pada gilirannya akan mampu mendorong kinerja
ekspor ban Gajah Tunggal mengisi pasar dunia. Sebagai contoh : Paket Juni
1993 yang membebaskan bea masuk beberapa bahan baku Impor.
Namun demikian masih banyak hal dan aturan yang perlu dibenahi
antara lain penurunan tarif impar bahan baku produksi, penghapusan birokrasi
yang berlebihan, dan aturan - aturan lain yang dapat menghambat laju ekspor
produksi dalam negeri.
Pada akhirnya, peran pemerintah diharapkari ikut pula mendorong
pengembangan industri nasional pada umumnya, dan pengembangan strategi
bersaing PT. Gajah Tunggal pada khususnya.
"
1996
T1728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusia Lilik Budhi S.
"Tugas akhir ini membahas tentang salah satu teori tentang pengadaan safety stock dan pengalokasiannya sesuai dengan biaya safety stock yang telah di tetapkan oleh perusahaan dengan tujuan meminimumkan total jumlah unit short (unit-unit yang tidak tersedia pada saat deman datang ) per tahun. Dan penerapannya pada perusahaan pembuatan kain ban (tyre cord) di PT Andayani Megah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Prakoso
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh pemberlakuan wajib SNI Ban Mobil Penumpang dan Truk Ringan terhadap impor ban mobil penumpang dan truk ringan Indonesia dengan analisis ekonometrika menggunakan data deret waktu pada periode tahun 2000-2010. Varibel terikat yang digunakan adalah jumlah impor ban dan variabel-variabel bebasnya adalah PDB riil, kurs riil dan dummy pemberlakuan wajib SNI Ban. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara pemberlakuan wajib SNI Ban Mobil Penumpang dan Truk Ringan terhadap impor ban mobil penumpang dan truk ringan Indonesia.

Abstract
This study discusses the influence of the implementation of mandatory SNI for passenger car and light truck tyre on Indonesian passenger car and light truck tyre import with econometric analysis using time series data in the period 2000-2010. Dependent variable used is the number of tyre import and the independent variables are real GDP, real exchange rate and the dummy implementation of mandatory SNI for tyre. The results of this study indicate that there is a positive influence of the implementation of mandatory SNI for passenger car and light truck tyre on Indonesian passenger car and light truck tyre import.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30587
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S9158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>