Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananta Aji Prabandaru
Abstrak :
Peristiwa banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak pada tanggal 1 Januari 2020 menyebabkan sebanyak 30 desa di 6 kecamatan terdampak. Dari 30 desa yang terdampak, Desa Banjaririgasi merupakan salah satu desa dengan dampak terparah dibandingkan desa lainnya. Penelitian mengenai kerugian akibat banjir bandang di Desa Banjaririgasi selain didasari oleh data kerusakan, juga didasari oleh bentuk lahan, letak yang berada di hulu DAS Ciberang Hulu, dan jumlah permukiman yang banyak terdapat di sisi sungai Ciberang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik dari wilayah terdampak banjir bandang di Desa Banjaririgasi berdasarkan parameter kemiringan lereng, dan perbedaan tinggi dengan sungai. Sedangkan, estimasi kerugian ditentukan berdasarkan overlay dari peta wilayah terdampak dengan peta penggunaan lahan Desa Banjaririgasi, kemudian dihitung luasannya lalu dikalikan dengan nilai ekonomi (economic exposure) dari kelas penggunaan lahan itu sendiri. Hasil dari penelitian menujukkan bahwa wilayah terdampak banjir bandang di Desa Banjaririgasi mencakup beberapa kelas penggunaan lahan dengan karakterisitk fisik berupa memiliki kemiringan lereng datar hingga agak landai dan perbedaan tinggi rendah. Sedangkan, tingkat kerugian terbesar di Desa Banjaririgasi berasal dari kerusakan pada fasilitas pemerintahan yang ditaksir sebesar Rp59,415,832,341.00. Sementara tingkat kerugian terkecil berasal dari penggunaan lahan hutan yaitu sebesar Rp59,457,216.00. ......Flash flood that occurred at Lebak Regency in January 1st, 2020 affected around 30 villages in 6 sub-districts. The most affected area among 30 villages was Banjaririgasi Village. The research of estimating flood damage in Banjaririgasi Village was based on damage data, also based on the the topography of the area, location of the village itself that located at Ciberang Hulu river upstream, and most settlement are built in river bank area. The goal of this research are to determining physical characteristics of flash flood innudated area based on two parameter: slope steepness and elevation difference. The estimated amount of loss caused by flash floods were obtained by overlaying inundation map and land use map then calculate the area of inundated land use, and compared to economic exposure value of each type of land use. Results showed that the innudated area of flash flood in Banjaririgasi Village has physical characteristics: it has flat to gently sloping, and low elevation. Also, the highest damage caused by flash flood in Banjaririgasi Village estimated around IDR 59,415,832,341.00 from damaged/destroyed government facility, and the lowest damage estimated around IDR59,457,216.00 that comes from forestry.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Utami Khairana
Abstrak :
Banjir bandang merupakan pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi yang banyak menimbulkan kerugian material bahkan jiwa. Berdasarkan variabel stabilitas tanah, frekuensi hari hujan ekstrim, dan karakteristik banjir bandang ditinjau dari lama landaan, tinggi landaan, dan material yang terbawa, penelitian ini mengungkapkan wilayah bahaya banjir bandang di pesisir barat Kabupaten Sukabumi; yang dilanjutkan dengan analisis kerentanan wilayah terhadap banjir bandang dengan menerapkan metode scoring yang mengaplikasikan AHP dan SIG. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa wilayah bahaya banjir bandang terjadi pada bagian hilir daerah aliran dengan jarak dari sungai sejauh 500 meter. Kemudian kerentanan wilayahnya, DA Cisolok dan Cimaja merupakan wilayah dengan kelas kerentanan rendah dan sedang memiliki tingkat keterpaparan dan tingkat kapasitas adaptif yang cenderung berimbang. Sedangkan untuk DA Ci Sukawayana yang merupakan wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi memiliki tingkat sensitivitas dan tingkat kapasitas adaptif yang sama. ......Flash floods are a trigger hydrometeorological disasters that cause material losses and even many victims. Based on stability index variables, the frequency of extreme rainfall and flash floods characteristic of overwhelming in terms of the duration, height, and floated material, the study revealed flood hazard areas on the west coast Sukabumi; followed by analysis of the vulnerability of the flash floods areas by implementing a scoring method that applies AHP and GIS. Spatial analysis results indicate that the region of the danger of flash floods occur in the downstream areas of the river flow with a distance of 500 meters from river. Cisolok and Cimaja is a region with low and moderate vulnerability levels has exposure and adaptive capacity levels tend to be balanced. As for Ci Sukawayana which is a region with a high degree of vulnerability has a level of sensitivity and adaptive capacity in the same level.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armila Rista Septina
Abstrak :
Banjir bandang merupakan bencana hidrometeorologi yang dapat menyebabkan kerugian besar dalam waktu yang cepat. Kabupaten Cianjur, khususnya DAS Cikundul merupakan daerah yang sering terjadi banjir bandang. Melihat ancaman tersebut, diperlukan pemetaan potensi banjir bandang untuk mengurangi ancaman kerugian yang dapat ditimbulkan banjir bandang. Dalam pemetaan wilayah potensi banjir bandang, metode Flash Flood Potential Index FFPI masih jarang diterapkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan wilayah potensi banjir bandang berdasarkan model yang telah dikembangkan dalam metode FFPI yaitu model Smith, Brewster, Krudzlo, dan Ceru. Keempat model menggunakan variabel kemiringan lereng, penggunaan tanah, tekstur tanah, dan tutupan vegetasi. Analisis spasial overlay dan uji statistik dilakukan untuk menvalidasi wilayah potensi banjir bandang dengan lokasi terdampak banjir bandang. Hasil penelitian menunjukkan DAS Cikundul didominasi oleh wilayah potensi rendah berdasarkan model Smith, dan wilayah potensi sedang berdasarkan model Brewster, Krudzlo, dan Ceru. Sebanyak 65 dari 68 Sub-Sub DAS memiliki potensi berbeda dan 35 memiliki potensi sama. Wilayah dengan potensi tinggi pada keempat model cenderung berada di bagian Hulu DAS Cikundul. Hasil uji Fit Test Crosstab menunjukkan model Smith merupakan model yang paling mendekati dengan kejadian aktual. ...... Flash flood is a hydrometeorological disaster that can cause huge losses in a short period of time. Cianjur regency, especially Cikundul Watershed is a flash flood frequent area. Therefore, flash flood potential mapping is needed to reduce the threat that can be caused by flash flood. In the flash flood potential mapping, Flash Flood Potential Index FFPI method is still rarely applied in Indonesia. This study aims to see the comparison of flash flood potential areas based on models developed in the FFPI method which is Smith, Brewster, Krudzlo, and Ceru models. The four models used slope, land use, soil texture, and vegetation cover as variables. Spatial analysis and statistical test was implemented to validate the flash flood potential areas with flash flood affected locations. The result reveals that Cikundul Watershed was dominated by moderate potential areas based on Brewster, Krudzlo, and Ceru model but low by Smith model. The result also reveals that 65 of 68 Sub Sub Watershed have different potential and 35 have same potential. High potential areas in all four models was distributed in the Upper Cikundul Watershed. The Crosstab Fit Test result shows that Smith model is the closest model to the actual event.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David
Abstrak :
Pada dasarnya pilar jembatan yang telah dirancang dengan baik biasanya akan memiliki ketahanan yang baik terhadap beban rencana, baik beban aksial maupun beban lateral. Namun berdasarkan standar desain dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727:2013, langkah perhitungan untuk beban lateral berupa beban hidrodinamika banjir masih belum jelas, terutama untuk kecepatan aliran di atas 3,05 m/s. Oleh karena itu, dikhawatirkan desain pilar yang telah dibangun selama ini belum melalui proses perhitungan desain yang matang. Hal ini perlu diwaspadai dan segera dicarikan solusi agar ketika terjadi bencana seperti banjir bandang batuan di kemudian hari, struktur siap menerima beban dinamis yang besar. Salah satu solusi yang coba diadopsi dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan ketahanan struktur pilar jembatan melalui dua pilihan yaitu dengan menambah ukuran diameter pilar atau dengan menambah jumlah dan menyesuaikan posisi pilar terhadap rentang horizontal volume kontrol aliran banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan langkah yang paling tepat untuk menahan aliran banjir bandang batuan melalui analisis respon struktural, seperti tegangan, regangan, deformasi, dan reaksi momen pada pilar. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan software ANSYS 2019 R1 sebagai alat pemodelan. Selain itu juga dibuat beberapa skenario pemodelan dengan variasi langkah peningkatan tahanan dan kerapatan aliran banjir untuk mendapatkan hasil yang benar dan logis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah memperbesar diameter pilar merupakan pilihan yang tepat dalam meningkatkan ketahanan struktur, dan semakin meningkatnya kerapatan aliran banjir akan meningkatkan nilai respon struktur yang terjadi pada pilar.
Basically, bridge piers that have been designed properly will usually have good resistance to design loads, both axial loads and lateral loads. However, based on the design standard in the Indonesian National Standard (SNI) 1727:2013, the calculation steps for lateral loads in the form of flood hydrodynamic loads are still unclear, especially for flow velocities above 3.05 m/s. Therefore, it is feared that the pillar designs that have been built so far have not gone through a mature design calculation process. This needs to be watched out for and immediately find a solution so that when a disaster occurs such as a flash flood of rocks in the future, the structure is ready to accept large dynamic loads. One of the solutions that is tried to be adopted in this study is to increase the resilience of the bridge pier structure through two options, namely by increasing the size of the diameter of the pillars or by increasing the number and adjusting the position of the pillars to the horizontal range of flood flow control volume. This study aims to find the most appropriate steps to withstand the flash flood flow of rocks through the analysis of structural responses, such as stress, strain, deformation, and moment reactions on the pillars. To achieve this goal, the ANSYS 2019 R1 software is used as a modeling tool. In addition, several modeling scenarios were made with variations in steps to increase resistance and flood flow density to get correct and logical results. The results showed that the step to increase the diameter of the pillars is the right choice in increasing the resilience of the structure, and the increasing flood flow density will increase the value of the structural response that occurs in the pillars.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintar Permana
Abstrak :
ABSTRAK
DAS Cisadane Bagian Hulu luasnya 85.161,098 ha, wilayah terbagi atas dua DAS besar yaitu DAS Cianten 42.324 ha dan DAS Cisadane Hulu 42.837 ha yang tebagi lagi menjadi 5 Sub, yaitu : Ciampea, Ciapus, Cianten, Ciaruteun, dan Cisadane Hulu Pada Periode tahun 2005-2015. Tujuan penelitian ini menganalisis penutupan dan perubahan lahan di Hulu DAS Cisadane pada perioede 2005, 2010 dan 2015 menggunakan citra landsat 5 dan 8 untuk mengetahui alih fungsi lahan kemudian dihubungkan dengan data banjir BNPB 2013 dan data curah hujan BMKG tahun 2013. Untuk mengetahui sebaran curah hujan menggunakan Metode Polygon Thiessen curah hujan dihitung dengan berdasarkan pengaruh tiap tiap stasiun pengamatan. Cara yang digunakan dalam metode ini adalah dengan menghubungkan semua stasiun yang ada lalu membagi dua sama panjang garis penghubung dari dua stasiun pengamatan ini dan ditarik garis tegak lurus di titik pembagi. perubahan penggunaan lahan di Bagian Hulu DAS Cisadane terhadap banjir bandang. Pada periode tahun 2005-2010 di Bagian Hulu DAS Cisadane telah terjadi perubahan penggunaan lahan meningkatnya luas area terbangun dan pertanian lahan kering, namun sebaliknya terjadi pengurangan pertanian lahan basah, tubuh air dan tanah terbuka. Sedangkan pada periode 2010-2015 telah terjadi perubahan penggunaan lahan yaitu meningkatnya luas area terbangun, hutan, pertanian lahan basah dan tanah terbuka, namun sebaliknya terjadi pengurangan pertanian lahan kering dan tubuh air.
ABSTRACT
The Size of the upper Cisadane watershed was 85,161,098 ha. This upper watershed was divided into two big watersheds Cianten 42.324 ha and Cisadane Hulu 42.837 ha, also five sub watersheds, namely Ciampea, Ciapus, Cianten, Ciaruteun and Cisadane Hulu in between 2005 2015. The objectives of this research were to analyze the land cover and landuse change in the upper area of Cisadane Watershed in 2005, 2010 and 2015 using landsat images 5 and 8 to determine the land conversion to be linked to the BNPB 2013 flood data and BMKG 2013 precipitation data. Thiessen Polygon Method was used to calculated the precipitation distribution based on the impact in each observation station. This method used to connect all the available observation station than divided equally the length of the connecting line between two observation stations and drag a perpendicular line to the dividing point of the land use change in upper area of Cisadane Watershed to flash floods. Between 2005 2010 the land use change in the upper Cisadane Watershed already occurred, higher developing area and dryland farming, but in the contrary, lessen numbers in wet agriculture, water bodies and open land. In the periods of 2010 2015 the land use change numbers for developing area forest, wet agriculture, and open land has increased, but in the opposites decreasing occurs for dryland agriculture and water bodies.
2017
T48349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikhriyah Khairunnisa
Abstrak :
DA Citarum Hulu dikenal dengan karakteristiknya yang unik dimana topografinya menyerupai cekungan dan dikelilingi oleh pegunungan. Dengan topografi berupa cekungan, kawasan DA Citarum hulu rawan banjir dan banjir bandang. Seperti di salah satu sub-DASnya yaitu Ciwidey, banjir bandang hampir terjadi setiap tahun dalam 10 tahun terakhir dan menimbulkan banyak kerugian. Berkaitan dengan permasalahan banjir bandang yang ada, perlu diwaspadai kejadian serupa di kemudian hari dengan melakukan kajian berupa upaya mitigasi untuk meminimalkan risiko dan dampak kerugian jiwa dan material. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan metode indeks kerawanan banjir bandang yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik, hidrologis, dan tata guna lahan serta kawasan rawan banjir bandang di sub DAS Ciwidey Jawa Barat dengan skoring dan pembobotan yang terintegrasi. dalam perangkat lunak berbasis sistem informasi geografis. Dari proses tersebut dihasilkan daerah rawan banjir bandang dengan tingkat kerawanan sangat tinggi sebesar 33,9%, tingkat kerawanan tinggi sebesar 3,49%, tingkat kerawanan sedang sebesar 38,63%, tingkat kerawanan rendah sebesar 15,77%, dan kerawanan sangat rendah. tingkat., 21%. ...... Upper Citarum DA is known for its unique characteristics where its topography resembles a basin and is surrounded by mountains. With a topography of a basin, the upstream Citarum DA area is prone to flooding and flash floods. As in one of its sub-watersheds, namely Ciwidey, flash floods have occurred almost every year for the last 10 years and have caused a lot of losses. In relation to the existing banjir bandang problems, it is necessary to watch out for similar incidents in the future by conducting studies in the form of mitigation efforts to minimize the risks and impacts of life and material losses. In this study, the researchers applied the banjir bandang susceptibility index method which aims to determine the physical, hydrological, and land use characteristics as well as flash flood-prone areas in the Ciwidey sub-watershed, West Java, with integrated scoring and weighting. in geographic information system-based software. This process resulted in flash flood-prone areas with a very high level of vulnerability of 33.9%, a high level of vulnerability of 3.49%, a moderate level of vulnerability of 38.63%, a low level of vulnerability of 15.77%, and a very low vulnerability. . level., 21%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlillah Ardito Armaz
Abstrak :
Peristiwa banjir yang melanda sebagian besar wilayah Barabai pada awal tahun 2021 lalu menimbulkan kerugian yang cukup besar. Selain dari genangannya, terjadi pula banjir bandang berkecepatan tinggi serta mengandung puing-puing di daerah hulu yang merusak sejumlah infrastruktur dan bangunan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangunan air yang mampu mengendalikan banjir bandang tersebut dengan cara mengimplementasikan bangunan air yang sesuai dan dengan melakukan simulasi banjir pada aplikasi HEC-RAS. Selain kondisi ekstrem, simulasi banjir periode ulang 100 tahunan juga dijalankan sebagai alternatif desain. Hasil simulasi menunjukkan bahwa aliran berkecepatan tinggi mampu dikendalikan dengan menerapkan check dam dan tanggul. Kedua bangunan tersebut dirancang dari segi dimensi dan stabilitasnya terhadap guling, geser, dan overstress. Hasil analisis menujukkan bahwa bangunan kondisi ekstrem memiliki dimensi yang lebih besar dibandingkan kondisi banjir 100 tahunan. Bangunan air yang telah memenuhi syarat digambar sebagai rekomendasi penanggulangan banjir untuk wilayah Barabai di masa mendatang. ......A flood that occurred in 2021 caused damage to Barabai and the surrounding area. Beside the inundation, fast moving water containing debris upstream is also responsible for the severe infrastructural damage and other buildings. This study aims to design appropriate structures to control the flash flood by implementing those structures and simulating the flood using HEC-RAS. In addition to extreme condition, this study also analyze the same event by using a smaller 100-year return period flood as an alternative. Simulation results show that the implementation of check dams and levees could control the velocity of flood. Both the check dams and levees are then designed to withstand oncoming forces by analyzing their stabilities against overturning moments, shear effects, and overstresses. The design process results in bigger dimension of structures designed to control the extreme condition. Drawings of structure are then commended to be used for future solution against flash flood.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Rohman Bimantoro
Abstrak :
Dampak bencana alam dapat memberikan pengaruh yang berbeda. Jenis atau kategori dari bencana alam, tingkat guncangan, potensi ancaman bencana hingga kapasitas sebuah negara memberikan hasil yang beragam. Berbagai literatur empiris menunjukan negara atau wilayah yang terdampak bencana banjir (general flood disaster) dapat memberikan pengaruh yang positif pada sektor pertaniannya. EM-DAT dalam databasenya mengkategorikan banjir kedalam 4 jenis, meliputi banjir sungai, banjir bandang, banjir rob dan banjir es. Untuk itu, kajian ini berusaha mengidentifikasi dampak bencana banjir spesifik seperti banjir bandang dan banjir sungai. Penelitian ini melihat respon atau pengaruh yang ditimbulkan dari variasi shock bencana banjir bandang yang terjadi di negara-negara Asia. Dengan menggunakan metode Vector Autoregressive (VAR) dan estimasi Impulse Response Function (IRF), hasil penelitian ini menunjukan shock area terdampak banjir bandang mampu memberikan pengaruh yang positif pada sektor pertanian melalui transmisi dari peningkatan kesuburan tanah lahan-lahan pertanian pasca bencana banjir bandang. Sementara itu, intensitas banjir yang tinggi di suatu wilayah mampu memberikan respon yang berbeda dan cenderung negatif bagi sektor pertanian. ......Impact of natural disasters can have a different effect. Types or categories of natural disasters, shock levels, potential disaster threats and the capacity of a country provide diverse results. Previous empirical literature shows that countries or regions affected by flood disasters can have a positive influence on the agricultural sector. EM-DAT database categorizes floods into 4 types, including river floods, flash floods, rob floods and ice floods. Therefore, this study seeks to identify the impact of specific flood disasters such as flash floods and river floods. This study shows the results of the response or influence caused by variations in flash flood shocks that occur in Asian countries. Through Vector Autoregressive (VAR) method and Impulse Response Function (IRF) estimation, the results of this study showed that shock areas affected by flash floods were able to have a positive influence on the agricultural sector through transmission of increased soil fertility of agricultural lands after the flash flood disaster. Meanwhile, the high intensity of flooding in an area is able to provide a different response and tends to be negative for the agricultural sector.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library