Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chintia Dewi
"ABSTRAK
Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan pasang naik air laut dan sering melanda Kota Jakarta. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebaranspasial tingkat risiko banjir rob di Jakarta Utara, yang didasarkan pada variabel kerawanan dan kerentanan banjir, serta kesiap-siagaan menghadapi banjir, dimana masing-masing variabel dibagi lagi menjadi beberapa aspek dan kriteria. Melalui metode idiografik yang diperkuat dengan aplikasi SIG dan AHP, maka diperolehkesimpulan bahwa wilayah dengan tingkat risiko tinggi terdapat di Kelurahan Penjaringan, wilayah dengan tingkat risiko sedang terdapat di Kelurahan Marunda dan wilayah dengan tingkat risiko rendah terdapat di Kelurahan Kapuk Muara, Kelurahan Kamal Muara, Kelurahan Ancol, Kelurahan Pademangan Barat, KelurahanKali Baru, Kelurahan Tanjung Priok dan Kelurahan Pluit.

ABSTRACT
Tidal flood are caused by tidal flooding of sea wateran is often hit in Jakarta. Thepurpose of this study is to determine spatial distribution of tidal flood risk level in North Jakarta, which is based on insecurity and vulnerability variables floods,and alertness to flooding,where each variable is divided into several aspects and criteria through idiografik method is strengthened by the application of GIS and AHP, it could be concluded that areas with high risk levels are in Penjaringan District,areas with moderate risk levels are in Marunda District and region with low risk levels are in Kapuk Muara District, Kamal Muara District, Ancol District, Pademangan Barat District, Kali Baru District, Tanjung Priuk District and Pluit District."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agel Vidian Krama
"[ABSTRAK
Pemanasan global telah mengakibatkan peningkatan air laut dan banjir rob yang melanda
daerah dataran pantai termasuk Kota Jakarta yang merupakan pusat perekonomian Indonesia.
Jakarta merupakan wilayah yang mengalami perkembangan pembangunan yang pesat. Model
spasial banjir rob DKI Jakarta yang didasarkan pada fluktuasi gelombang pasang, penurunan
muka tanah dan ketinggian tempat merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Melalui grid
2x2 meter penurunan muka tanah diektraksi menjadi informasi spasial sebagai basis data
pemodelan. Berdasarkan hasil regresi linear multivariate. Melalui hasil verifikasi lapangan di
tiga puluh dua lokasi untuk memperkuat model regresi model linear multivariate. Hasil analisis
menunjukan wilayah yang akan tergenang pada tahun 2030, 2050, 2080, dan 2100 cenderung
bertambah dari sekarang, 25% sampai 36% dari luas wilayah DKI Jakarta.

ABSTRACT
Plain area, including the city of Jakarta which is the center of the Indonesian economy. Jakarta is
a region that is experienced a rapid development progress. Spatial models of tidal
flood Jakarta based on fluctuations in the tidal wave, land subsidence and elevation are the main
study in this research. Through the grid of 2x2 meters of land subsidence was
extracted into spatial information as database modeling. Based on the results
of multivariate linear regression. Through the results of field verification of the thirtytwo
locations to strengthen the multivariate linear regression model models. Results of the
analysis showed that the area would be inundated in 2030, 2050, 2080, and 2100 tended to
increase from now, 25% to 36% of the total area of Jakarta., plain area, including the city of Jakarta which is the center of the Indonesian economy. Jakarta is
a region that is experienced a rapid development progress. Spatial models of tidal
flood Jakarta based on fluctuations in the tidal wave, land subsidence and elevation are the main
study in this research. Through the grid of 2x2 meters of land subsidence was
extracted into spatial information as database modeling. Based on the results
of multivariate linear regression. Through the results of field verification of the thirtytwo
locations to strengthen the multivariate linear regression model models. Results of the
analysis showed that the area would be inundated in 2030, 2050, 2080, and 2100 tended to
increase from now, 25% to 36% of the total area of Jakarta.]"
2015
T42744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Rachmawati
"ABSTRAK
Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang kaya akan sumber daya. Namun, wilayah pesisir juga merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana alam. Salah satu bencana yang sering melanda wilayah pesisir adalah banjir rob. Banjir rob merupakan fenomena alam pasang surut air laut akibat gaya tarik gravitasi benda-benda langit. Banjir rob juga diperkirakan akan menjadi bencana alam yang serius bagi wilayah pesisir di masa mendatang. Salah satu daerah yang sering dilanda banjir rob adalah Pantai Cirebon. Banjir rob yang melanda Pantai Cirebon didukung oleh topografi Pesisir Cirebon yang terletak di sepanjang garis pantai utara dan masuk ke dataran rendah dan pantai yang memiliki ketinggian antara 0-10 meter di atas permukaan laut. Sehingga hal ini mengakibatkan wilayah Pesisir Cirebon menjadi wilayah yang berbahaya dan rentan terhadap banjir rob. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerawanan banjir rob di Pantai Cirebon dan menganalisis kerentanan wilayah tersebut terhadap banjir rob di Pantai Cirebon. Lokasi penelitian berada di Pantai Cirebon tepatnya di 39 Kelurahan/Desa yang berbatasan langsung dengan garis pantai. Metode yang digunakan adalah overlay dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerawanan di Pantai Cirebon didominasi oleh tingkat kerawanan kelas tidak berbahaya dengan luas 10951,2 ha. Kerentanan wilayah terhadap banjir rob juga berkorelasi dengan kondisi kerawanan sosial, kerawanan ekonomi, dan tingkat bahaya di wilayah Pesisir Cirebon. Dimana kerawanan wilayah terhadap banjir rob menunjukkan bahwa kerawanan wilayah kelas rendah merupakan kelas yang paling mendominasi di wilayah Pesisir Cirebon dengan luas 1.296,13 ha.
ABSTRACT
The coastal area is a transitional area between land and marine ecosystems that are rich in resources. However, coastal areas are also areas that are vulnerable to natural disasters. One of the disasters that often hit coastal areas is tidal flooding. Tidal flooding is a natural phenomenon of sea tides due to the gravitational attraction of celestial bodies. Tidal flooding is also expected to become a serious natural disaster for coastal areas in the future. One area that is often hit by tidal flooding is Cirebon Beach. Tidal flooding that hit Cirebon Beach is supported by the topography of the Cirebon Coast which is located along the northern coastline and enters the lowlands and beaches which have an altitude between 0-10 meters above sea level. So this has resulted in the Cirebon Coastal area being a dangerous area and vulnerable to tidal flooding. The purpose of this study is to analyze the level of tidal flood vulnerability on Cirebon Beach and analyze the area's vulnerability to tidal flooding on Cirebon Beach. The research location is on Cirebon Beach, precisely in 39 Kelurahan / Villages which are directly adjacent to the coastline. The method used is overlay using descriptive analysis. The results of this study indicate that the vulnerability in Cirebon Beach is dominated by the level of vulnerability of the harmless class with an area of ​​10951.2 ha. Regional vulnerability to tidal flooding is also correlated with conditions of social vulnerability, economic vulnerability, and the level of danger in the Cirebon Coastal area. Where the area's vulnerability to tidal flooding shows that the low-class area vulnerability is the most dominating class in the Cirebon Coastal area with an area of ​​1,296.13 ha."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukti Hardiyawan
"Kota Pekalongan terletak di pesisir utara Pulau Jawa dan sering mengalami genangan pasang air laut (rob). Pada wilayah yang tergenang rob tersebut dilakukan analisis kerentanan wilayah sebagai dasar mitigasi bencana. Analisis kerentanan wilayah dalam penelitian ini berdasarkan tingkat bahaya dan kondisi sosial-ekonomi. Analisis kerentanan wilayah yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis cluster metode K-means dimana unit analisisnya adalah batas administratif RW. Kerentanan wilayah sedang di daerah penelitian mendominasi daerah penelitian dengan kondisi bahaya rob tinggi dan kerentanan sosialekonomi rendah. Kerentanan wilayah terhadap banjir rob di Kota Pekalongan cenderung lebih tinggi yang berada di dekat dengan laut dan sungai. Hal ini dikarenakan laut dan sungai sebagai jalur utama masuknya air laut dan kondisisosial ekonominya pun rendah.

Pekalongan city is located at the north coast of Java and often had coastal inundation. Vulnerable analaysis were conducted on the inundated areas as a base for disaster mitigation proses. Vulnerability analyses in the research area are based on the level of prone areas and socio-economic conditions. The vulnerability analysis method used in this research is K-means cluster method with RW boundary as units analysis. The results of the analysis that the vulnerability of the region is dominated area of research with high rob hazardous conditions and low socio-economic vulnerability. Vulnerability to flooding areas in Pekalongan rob tends to be higher near the sea and rivers. This is because the seas and rivers as the main line entry of sea water and socio-economic conditions were low."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1707
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Ariasandi
"Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan pasang air laut. Kota Jakarta Utara yang merupakan kota pantai memiliki beberapa wilayah yang berada pada ketinggian di bawah muka air pasang sehingga di beberapa tempat terjadi genangan yang dikenal dengan istilah rob. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah pemodelan yang berbasiskan data ketinggian, pasang-surut dan sistem drainase, untuk bisa membuat perkiraan wilayah potensial rob di Jakarta Utara . Hasil pemodelan yang merupakan wilayah potensi kemudian di analisis dengan menggunakan metode overlay untuk mendapatkan karekteristik wilayah potensial rob berdasarkan penggunaan tanah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34169
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wibi Hanif Wibowo
"Abstrak Berbahasa Indonesia/Berbahasa Lain (Selain Bahasa Inggris):
Banjir rob merupakan salah satu ancaman bagi wilayah pesisir terutama pesisir utara Pulau Jawa. Wilayah pesisir Kabupaten Tangerang sendiri memiliki riwayat tentang kejadian banjir rob yang setiap tahun terjadi. Tingkat bahaya banjir rob dapat diukur berdasarkan karakteristik banjir yang meliputi tinggi banjir, lama banjir, dan frekuensi banjir. Tingkat kerentanan didapatkan berdasarkan tingkat bahaya banjir rob dan kondisi fisik, sosial, dan ekonomi suatu wilayah. Kondisi tersebut meliputi kepadatan bangunan, kepadatan penduduk, persentase penduduk usia balita, persentase penduduk usia tua, persentase penduduk wanita, dan persentase lahan produktif. Dalam menentukan tingkat bahaya banjir digunakan metode overlay dan metode rata-rata setimbang untuk menentukan tingkat bahaya pada setiap desa/kelurahan. Kemudian tingkat kerentanan diperoleh dengan metode pengelompokan K-Means Clustering. Kabupaten Tangerang didominasi oleh tingkat bahaya kelas tidak bahaya dengan luas 9.727 hektar atau 75 % dari luas total wilayah pesisir Kabupaten Tangerang. Tingkat bahaya tinggi dapat diindikasikan dengan wilayah dengan adanya sungai yang ada di dekat laut beserta ketinggian yang rendah. Berdasarkan analisis menggunakan K-Means Clustering, kerentanan wilayah terhadap banjir rob pada wilayah pesisir Kabupaten Tangerang didominasi oleh tingkat kerentanan kelas rendah dengan jumlah 15 desa/kelurahan atau 65 % dari jumlah total desa/kelurahan pada wilayah pesisir Kabupaten Tangerang.

Tidal flood is one of the threats to the coastal areas, especially the north coast of Java. The coastal area of ​​Tangerang Regency itself has a history of tidal flood events that occur every year. The level of tidal flood hazard can be measured based on the flood characteristic which includes flood height, flood duration, and flood frequency. The level of vulnerability is obtained based on the level of tidal flood hazard and the physical, social and economic conditions of it’s area. These conditions include building density, population density, percentage of under-five population, percentage of old-age population, percentage of female population, and percentage of productive land area. In determining the level of flood hazard, an overlay method and a balanced average formula are used to determine the level of hazard in each village. Then the level of vulnerability is obtained by the K-Means Clustering clustering method. The level of tidal flood hazard in the coastal area of ​​Tangerang Regency is dominated by the level of tidal flood hazard with a non-hazard class. Based on the analysis using K-Means Clustering, the vulnerability of the area to tidal floods in the coastal area of Tangerang Regency is dominated by the level of low-class vulnerability with 15 villages 65 % of the total number of village in the coastal area of ​​Tangerang Regency.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Kushardian
"Semarang merupakan salah satu kota terbesar di Pulau Jawa yang sangat rawan terhadap banjir rob. Luas dan batas wilayah, Kota Semarang dengan luas wilayah 373,70 Km2. Topografi wilayah pesisir utara Semarang adalah landai dan sebagian besar wilayahnya memiliki ketinggian yang hampir sama dengan tinggi permukaan laut (BAPPEDA dalam Ramadhany (2011). Sedangkan Sarbi di (2002) mengatakan bahwa Kota Semarang memiliki garis pantai sepanjang ± 13,6 KM. Wilayah pesisir utara Semarang juga sering mengalami banjir rob yang dikarena masuk nya air laut ke daratan seperti pada kasus pada tanggal 23 Mei 2022 yang banjir rob mencapai ± 1 meter. Untuk mengurangi risiko banjir rob, bencana pengelola dan perencana kota memerlukan metode pengelolaan risiko bencana alam yang terencana dengan baik berdasarkan peta risiko bencana daerah. Tujuan penelitian ini bermaksud untuk menganalisa masalah banjir rob pada tanggal 23 Mei 2022 di wilayah Tanjung Mas-Semarang. Untuk mengembangkan peta risiko bencana, validasi dan prediksi banjir rob dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab banjir rob. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah kota Semarang dalam pembangunan infrastruktur yang leih baik dan dampak banjir rob tidak terlalu berdampak serta dapat teratasi dengan mengetahui beberapa faktor pendukung yang dapat memperparah banjir rob.

Semarang is one of the largest cities in Java Island that is very prone to tidal flooding. Area and boundaries, Semarang City with an area of 373.70 Km2. The topography of the northern coastal area of Semarang is gentle and most of its area has an altitude that is almost the same as sea level height (BAPPEDA in Ramadhany et al. (2011). Meanwhile, Sarbi di (2002) said that Semarang City has a coastline along ± 13.6 KM. The northern coastal area of Semarang also often experiences tidal flooding which is due to the entry of seawater into the mainland as in the case on May 23, 2022, where tidal floods reached ± 1 meter. To reduce the risk of tidal flooding, disaster managers and urban planners need a well-planned natural disaster risk management method based on the city's disaster risk map. The purpose of this study intends to analyze the problem of tidal flooding on May 23, 2022 in the Tanjung Mas-Semarang area. To develop a disaster risk map, validation and prediction of tidal floods are carried out to determine the factors causing tidal floods. The results of this study can be a reference for the Semarang city government in developing good infrastructure and the impact of tidal floods is not too impactful and can be resolved by knowing several supporting factors that can aggravate tidal floods."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Alvin Andika
"

Banjir rob merupakan salah satu ancaman yang terdapat di Pesisir Kabupaten Cirebon, terutama Kecamatan Pangenan, Gebang, dan Losari adalah banjir rob. Kondisi pesisir yang terus berubah serta adanya penggunaan lahan yang terus berubah semakin memperparah banjir rob. Penelitian ini menggunakan analisis secara spasial serta temporal dan spatial metric. Analisis spasial temporal digunakan untuk melihat perubahan penggunaan lahan pada wilayah banjir rob di tahun 2002, 2009, dan 2019, sementara spatial metric digunakan untuk melihat pola tersebut, terutama aggregation dan diversity. Hasil pengolahan menunjukkan bahwa perubahan penggunaan tanah pada tahun 2002 – 2019 didominasi oleh tambak dan sawah irigasi. Luas penggunaan lahan terbesar pada wilayah banjir rob terdapat pada tambak, namun peningkatan terus terjadi pada penggunaan lahan permukiman dan lahan terbangun dari tahun 2002 – 2019. Secara keseluruhan, hasil spatial metric menunjukkan bahwa fragmentasi penggunaan lahan di Pesisir Kabupaten Cirebon pada wilayah banjir rob semakin meningkat. Meski demikian, perkembangan penggunaan lahan di Pesisir Kabupaten Cirebon cenderung rendah akibat adanya banjir rob.

 


Tidal flood is one of the threats found in the Coastal Areas of Cirebon Regency, especially in Pangenan, Gebang and Losari Districts, is tidal flooding. The changing coastal conditions and the changing land use have worsened the tidal flood. This study uses spatial analysis and temporal and spatial metrics. Temporal, spatial analysis is used to see changes in land use in tidal flood areas in 2002, 2009, and 2019, while spatial metrics are used to see these patterns, especially aggregation and diversity. The results of processing show that changes in land use in 2002 - 2019 were dominated by ponds and irrigated rice fields. The largest land use area in the tidal flood area is in ponds, but the increase has continued to occur in settlement and built-up land from 2002 to 2019. Overall, the spatial metric results show that land use fragmentation in the Coastal Zone of Cirebon Regency in the tidal flood area is increasing. However, the development of land use in the Coastal District of Cirebon Regency is low due to tidal flood.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library