Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rikasari Marianti
"ABSTRAK
Promosi penjualan memegang peranan yang penting dalam aktivitas perusahaan. Bentuk Promosi Penjualan yang akan dipakai suatu perusahaan akan bergantung pada jenis barang yang apakah produknya merupakan oleh diproduksi oleh perusahaan itu, barang-barang konsumsi atau barang-barang Industri. Untuk barang-barang industri, promosi penjualan yang dilakukan oleh banyak perusahaan adalah dengan personal selling. Sebagai alat promosi penjualan, memang dirasakan bahwa sales contact yang terjadi banyak, tapi juga dirasakan adanya kelemahan yaitu bahwa untuk barang-barang industri yang merupakan barang-barang investasi, keputusan untuk membeli dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan lewat tahapan .yang cukup panjang. Pengambil keputusan harus melihat barangnya, proses kerjanya, spesifikasinya, bahkan perlu adanya demonstrasi.Hal seperti ini tidak dapat dipenuhi dengan menggunakan sales promo Diperlukan adanya suatu media promosi lain yang barang barang industri-. Dengan latar belakang persoalan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengetahuan produk yang efektif untuk didapat khalayak dan bagaimana tanggapan khalayak terhadap pameran sebagai salah satu media yang dapat digunakan untuk promosi penjualan barang-barang industri. Pameran merupakan media promosi penjualan yang memamerkan, memberikan informasi dan sekaligus mempersuasi khalayak konsumen. Jika dibandingkan dengan personal seling sebagai media promosi maka pameran mempunyai kelebihan karena diadakan dalam suatu event khusus bahkan lebih spesifik lagi diadakan khusus untuk satu jenis bidang usaha atau jenis produk, kesempatan untuk dapat melakukan perbandingan dengan produk sejenis dan melihat demonstrasi produk. Hasil penelitian yang didapat menunjukan bahwa tingkat pengetahuan produk yang didapat khalayak lewat media pameran cukup tinggi. Dari atribut-atribut yang dimiliki pameran baik dari stand. pamerannya, produk, spesifikasi produk, katalog, brosur maupun stand guide, khalayak pengunjung mendapatkan pengetahuan produk yang cukup tinggi untuk dipakai dalam pengambilan keputusan. Secara singkat dapat dikemukan bahwa sebagian besar khalayak industri baik ditinjau dari bidang usaha maupun pendidikan, mereka sudah kenal dan memahami fungsi pameran dan melihat pameran sebagai media yang efektif dalam promosi penjualan."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Syam Miranti
"Aspal curah merupakan aspal yang berasal dari proses penyulingan
residu minyak bumi, dan berada dalam keadaan cair dan panas serta
diperdagangkan tanpa kemasan. Pertamina sebagai. produsen dalam
memasarkan dan mendistribusikannya dengan menetapkan sistem dealer untuk menyampaikan aspal kekonsumen. Untuk itu perlu penanganan yang cukup serius mengenai penyimpanan, pengangkutan, dan pendistribusian fisik, seperti yang dilakukan oleh PT "X". Tujuan penelitian inelihat faktor yang mempengaruhi biaya
distribusi fisik, serta bagaimana penanganan biaya yang efisien
agar tercapai tingkat laba tertentu. Metodologi yang digunakan meliputi data sekunder yaitu telaah kepustakaan. Disamping juga
menggunakan observasi di lapangan melalui wawancara langsung
pihak perusahaan yang berkompeten dalam peridistribusian fisik
aspal curah tersebut. Dari hasil penelitian didapatkan komponen
biaya distribusi fisik berupa biaya penjualan, biaya promosi,
biaya pengangkutan, biaya penimbunan, biaya adm & umum, biaya
keuangan. Agar aspal sampai ke tangan konsumen dengan jumlah dan
waktu yang tepat, pengaturan jadwal pengangkutan harus sedemikian
rupa dan perhitungan biaya angkut berdasarkan jarak antara terminal penimbunan dengan lokasi konsumen Yang sangat mempengaruhi biaya distribusi fisik terutama biaya penyusutan karena adanya investasi alat angkut dan investasi terminal
penimbunan. Untuk pengembalian investasi terminal yang diperkirakan 15 tahun, berdasarkan perhitungan cash flow, didapat pengembalian investasi dalam waktu 9 tahun, dan terdapat kelebihan dana. Untuk ini disarankan agar pihak perusahaan dapat mengatur kelebihan dana sedemikian rupa sehingga menghasilkan
pendapatan lain berupa pendapatan bunga, Selain itu adanya transaksi bulanan yang cukup besar diatas Rp 100 juta per pembeli dengan pembayaran dua bulan berikutnya, maka transaksi sebaiknya dilakukan dengan pembukaan L/C dalam negeri dan pembukaan bank garansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Budiono
"Penelitian ini mengkaji pengaruh pajak penghasilan badan (CIT) dan perputaran aset (ATO) terhadap kinerja perusahaan, dengan rasio likuiditas (LR) sebagai variabel moderasi, pada perusahaan sektor Barang Industri (C1) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018–2024. Sektor ini berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia namun menghadapi tekanan biaya dan regulasi yang meningkat. Menggunakan 199 observasi perusahaan-tahun dari 32 perusahaan, data dianalisis dengan regresi data panel, dengan kinerja perusahaan diukur melalui Tobin’s Q, ROA, dan ROE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak penghasilan badan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan, sedangkan perputaran aset berpengaruh positif signifikan. Rasio likuiditas juga terbukti memoderasi hubungan antara perputaran aset dan kinerja perusahaan secara signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa efisiensi operasional saja tidak cukup tanpa dukungan likuiditas yang memadai. Penelitian ini memberikan implikasi strategis bagi manajer perusahaan, investor, dan pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi keuangan dan kebijakan fiskal yang lebih adil dan efektif, serta memperkaya literatur akademik mengenai interaksi antara kebijakan pajak, efisiensi aset, dan likuiditas di sektor padat modal.

This study examines the impact of corporate income tax (CIT) and asset turnover (ATO) on firm performance, with liquidity ratio (LR) as a moderating variable, focusing on the C1 Industrial Goods sector listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2018 to 2024. The Industrial Goods sector plays a vital role in Indonesia’s economy, contributing over 19% to GDP while facing increasing financial and environmental pressures. Using a panel dataset of 199 firm-year observations from 32 companies, this study applies panel data regression to analyze how tax burden, operational efficiency, and liquidity interact in shaping firm performance, measured by Tobin’s Q, ROA, and ROE. Results show that corporate income tax significantly reduces firm performance, while asset turnover enhances it. Moreover, liquidity ratio significantly moderates the relationship between asset turnover and firm performance. These findings have important implications for corporate managers, investors, and policymakers. Companies can refine financial strategies, investors can better assess risk profiles, and regulators can design more effective fiscal policies that balance competitiveness with equity and sustainability. This study also contributes to the academic literature by addressing the limited research on interaction effects between tax, turnover, and liquidity in Indonesia’s capital-intensive sectors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library