Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifah Nurul Hidayah
"Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan dunia yang dapat memengaruhi kualitas kesehatan individu dalam keluarga. Faktor risiko yang mendominasi penyebab hipertensi adalah gaya hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan stres. Kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats menjadi salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah. Karya Ilmiah Akhir Ners akhir ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats dalam menurunkan tekanan darah pada keluarga Bapak P. Metode yang digunakan adalah asuhan keperawatan keluarga dan analisis kasus mulai dari tahap pengkajian sampai dengan tahap evaluasi. Hasil intervensi menunjukkan terjadi penurunan tekanan sistolik sebanyak 6,25 poin (5 – 10 mmHg) dan tekanan darah diastolik sebesar 3,75 poin (0 – 5 mmHg), serta rerata penurunan frekuensi nadi sejumlah 4,63 poin (4 – 6 kali). Kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats diberikan dalam rentang 10 menit selama 8 kali kunjungan. Penelitian ini merekomendasikan penerapan kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats pada klien hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.

Hypertension is still a health problem in Indonesia and the world that can affect the quality of health of individuals in the family. The risk factors that dominate the cause of hypertension are an unhealthy lifestyle, lack of physical activity, and stress. The combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy is one way to reduce high blood pressure. This final scientific paper aims to describe the effectiveness of the combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy in reducing blood pressure in Mr. P's family. The method used is family nursing care and case analysis from the assessment stage to the evaluation stage. The results of the intervention showed a decrease in systolic pressure of 6.25 points (5-10 mmHg) and diastolic blood pressure of 3.75 points (0-5 mmHg), and an average decrease in pulse rate of 4.63 points (4-6 times). The combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy was given in a span of 10 minutes for 8 visits. This study recommends the application of a combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy in hypertensive clients to lower blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Nurul Hidayah
"Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan dunia yang dapat memengaruhi kualitas kesehatan individu dalam keluarga. Faktor risiko yang mendominasi penyebab hipertensi adalah gaya hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan stres. Kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats menjadi salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah. Karya Ilmiah Akhir Ners akhir ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats dalam menurunkan tekanan darah pada keluarga Bapak P. Metode yang digunakan adalah asuhan keperawatan keluarga dan analisis kasus mulai dari tahap pengkajian sampai dengan tahap evaluasi. Hasil intervensi menunjukkan terjadi penurunan tekanan sistolik sebanyak 6,25 poin (5-10 mmHg) dan tekanan darah diastolik sebesar 3,75 poin (0-5 mmHg), serta rerata penurunan frekuensi nadi sejumlah 4,63 poin (4-6 kali). Kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats diberikan dalam rentang 10 menit selama 8 kali kunjungan. Penelitian ini merekomendasikan penerapan kombinasi relaksasi napas dalam dan terapi musik binaural beats pada klien hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.

Hypertension is still a health problem in Indonesia and the world that can affect the quality of health of individuals in the family. The risk factors that dominate the cause of hypertension are an unhealthy lifestyle, lack of physical activity, and stress. The combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy is one way to reduce high blood pressure. This final scientific paper aims to describe the effectiveness of the combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy in reducing blood pressure in Mr. P's family. The method used is family nursing care and case analysis from the assessment stage to the evaluation stage. The results of the intervention showed a decrease in systolic pressure of 6.25 points (5-10 mmHg) and diastolic blood pressure of 3.75 points (0-5 mmHg), and an average decrease in pulse rate of 4.63 points (4-6 times). The combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy was given in a span of 10 minutes for 8 visits. This study recommends the application of a combination of deep breathing relaxation and binaural beats music therapy in hypertensive clients to lower blood pressure. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Mulyana
"Sejalan dengan perkembangan teknologi, serangan terhadap dunia siber juga telah meningkat. Karenanya dibutuhkan sebuah kerangka atau model untuk memfasilitasi proses identifikasi serangan-serangan yang terjadi. Salah satu model yang dapat memfasilitasi proses identifikasi tahapan-tahapan serangan adalah Cyber Kill Chain (CKC). Cyber Kill Chain adalah sebuah model yang menggambarkan serangkaian tahapan sebuah serangan yang dilakukan terhadap sistem. Selain kerangka atau model, dibutuhkan pula sebuah alat bantu yang dapat digunakan untuk mempermudah proses identifikasi tersebut. Dalam tesis ini akan membahas proses identifikasi berdasarkan Cyber Kill Chain dengan menggunakan alat bantu berbasis platform open source yaitu Elastic Stack sebagai Security Information and Event Management (SIEM). Pemilihan penggunaan Elastic stack berdasarkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi lainnya seperti Splunk, dimana penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain mendapatkan hasil bahwa Elastic stack membutuhkan waktu sekitar 1 menit 14 detik, sedangkan Splunk membutuhkan waktu sekitar 1 menit 22 detik untuk 1 Milyar berkas log. Bentuk metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dengan melakukan simulasi untuk melakukan identifikasi tahapan-tahapan serangan. Dari simulasi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa menggunakan Elastic Stack dapat membantu dalam proses mengidentifikasi tahapan serangan yang terjadi pada sistem dan infrastruktur sehingga dapat membantu dalam proses penanganan yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko yang dapat diterima oleh pemilik sistem dan infrastruktur. Penelitian ini merekomendasikan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik selaku pengelola sistem informasi untuk proses pengadaan, untuk melakukan implementasi Security Information and Event Management (SIEM) menggunakan Elastic

In line with technological developments, attacks on the cyber world have also increased. Therefore we need a framework or model to facilitate the process of identifying the attacks that occur. One model that can facilitate the process of identifying stages of attack is the Cyber ​​Kill Chain (CKC). Cyber ​​Kill Chain is a model that describes a series of stages of an attack carried out on a system. In addition to the framework or model, it also needed a tool that can be used to facilitate the identification process. This thesis will discuss the identification process based on the Cyber ​​Kill Chain using open-source platform based tools, namely Elastic Stack as Security Information and Event Management (SIEM). The selection of using the Elastic stack is based on better performance compared to other technologies such as Splunk, where research conducted by other researchers found that the Elastic stack takes about 1 minute 14 seconds, while Splunk takes about 1 minute 22 seconds for 1 billion log files. . While this research is a qualitative research with a case study method by conducting simulations to identify stages of attack. From this simulation, we can conclude that using Elastic Stack can help in the process of identifying stages of attacks that occur on systems and infrastructure so that it can assist in the process of handling that must be carried out to reduce the risks that can be accepted by the system and infrastructure owner. This study gives a recomendation to Directorate Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik of Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah as the management of the information system for the procurement process, to implement Security Information and Event Management (SIEM) using Elastic Stack."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library