Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Abdul Karim
"ABSTRAK
Maskulinitas telah dikonstruksikan oleh media, seperti pada iklan, sehingga pria yang ldquo;refined and sophisticated rdquo; dianggap sebagai fitur maskulinitas yang paling populer di berbagai belahan dunia. Artikel ini meneliti dinamika konstruksi maskulinitas pada ajang Mister World yang merupakan ajang internasional dua tahunan bagi kaum priayang mencetak aktor populer dan model baik untuk film dan iklan. Artikel ini merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Yue, Hong, dan Ping 2013 mengenai definisi fitur maskulin, dan analisis ini berfokus pada daftar pemenang Mister World dan metode penjurian di tahun 1996, 2007, 2010, 2014, dan 2016. Penelitian ini mengungkap bahwa Mister World tidak dipengaruhi oleh konstruksi maskulinitas berdasarkan hasil penelitian oleh Yue dkk. 2013 yang menyatakan bahwa ldquo;refined and sophisticated rdquo; bukanlah fitur maskulin yang paling populer pada ajang tersebut. Artikel ini juga membuktikan bahwa tidak terdapat isu rasisme pada ajang Mister World

ABSTRACT
Masculinity has been constructed by the media, such as advertising, so that ldquo refined and sophisticated rdquo men are considered as the most popular feature of masculinity in many parts of the world. This article examines the dynamic construction of masculinity in Mister World pageants as a biennial international male beauty pageant which generates popular actors and models for movies and advertisements. This article refers to research findings of Yue, Hong, and Ping 2013 about the definition of masculine features, and the analysis focuses on Mister World rsquo s list of winners and judging method in 1996, 2007, 2010, 2014 and 2016. The research findings reveal that Mister World is not affected by the construction of masculinity according to the finding by Yue et al. 2013 as ldquo refined and sophisticated rdquo are not the most popular masculine features of men in the pageant. This article also reveals that there is no racism issue in Mister World pageant. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ula Farhanah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses disiplin tubuh sebagai proses pelanggengan standar kecantikan dalam institusi duta wisata Kakang Mbakyu Kota Malang pada periode tahun 2019 hingga 2022. Studi-studi terdahulu telah banyak membuktikan keberadaan pelanggengan standar kecantikan yang direpresentasikan melalui konstruksi sosial. Meski begitu, peneliti menilai bahwa studi-studi terdahulu terkait pelanggengan standar kecantikan dalam kontes kecantikan cenderung berfokus pada konstruksi citra perempuan, representasi media, dan dampaknya terhadap eksploitasi perempuan Peneliti berargumen bahwa pelanggengan standar kecantikan dapat terjadi akibat adanya peraturan yang ditetapkan oleh industri kontes kecantikan sehingga orang-orang yang terlibat di dalamnya harus tunduk oleh kuasa. Hal ini sejalan dengan gagasan Foucault tentang disiplin tubuh yang melihat adanya mekanisme kontrol oleh kuasa terhadap tubuh sehingga tubuh dapat berguna. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melihat institusi duta wisata Kakang Mbakyu Kota Malang sebagai unit analisisnya. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah wawancara mendalam dan obervasi digital. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pelanggengan standar kecantikan melalui metode dan sarana disiplin tubuh serta praktik kecantikan dalam institusi duta wisata Kakang Mbakyu Kota Malang. Dengan adanya pola-pola yang berulang akan proses ini, maka standar kecantikan pada institusi duta wisata Kakang Mbakyu Kota Malang ini menjadi sesuatu yang dilanggengkan.

This research aims to explore bodily discipline as a mechanism for perpetuating beauty standards within the Kakang Mbakyu Tourism Ambassador of Malang City from 2019 to 2022. Previous studies have provided ample evidence of the perpetuation of beauty standards, which are represented through social constructions. Nevertheless, the researcher contends that previous studies tend to concentrate on the construction of female images, media representations, and their impact on the exploitation of women. The researcher argues that the perpetuation of beauty standards can occur due regulations established by the beauty pageant industry. This aligns with Foucault's concept of body discipline, which recognizes the presence of power-controlled mechanisms over the body. To address this, this research employs a qualitative approach, with Kakang Mbakyu Tourism Ambassador institution as the unit of analysis. The data collection techniques employed include in-depth interviews and digital observation. The research findings demonstrate the presence of the perpetuation of beauty standards through the use of methods and medium of bodily discipline as well as the beauty practices within the Kakang Mbakyu Tourism Ambassador of Malang City. The repetitive nature of these patterns solidifies the perpetuation of beauty standards in the Kakang Mbakyu Tourism Ambassador of Malang City."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library