Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mellawani
Abstrak :
ABSTRAK
Pelaksanaan bedside handover oleh perawat di rumah sakit belum sesuai SOP, kurang efektif dan dan belum konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat dengan pelaksanan bedside handover antar shift. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional pada 153 perawat pelaksana yang bekerja di rumah sakit dengan menggunakan kuesioner Handover Evaluaton Scale HES dan Measuring of Nurse Caring Behavior MNCB . Data dianalisis dengan uji korelasi pearson. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan perilaku caring perawat dengan pelaksanan bedside handover p < 0,001 dengan r = 0,537. Melalui bedside handover interaksi perawat dengan pasien meningkat, pasien dan keluarga berpeluang untuk terlibat dalam proses perawatan pasien. Interaksi yang dilakukan perawat dalam serah terima merupakan salah satu bentuk perilaku caring perawat terhadap pasien. Manajer keperawatan diharapkan dapat meningkatkan perilaku caring perawat dan pelaksanaa bedside handover dengan menyediakan SPO yang komprehensif, membuat program khusus untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan perawat pelaksana, melakukan sosialisasi dan pelatihan, melakukan bimbingan dan evaluasi, serta pemberian sanksi atau reward yang dapat memfasilitasi pelaksanan bedside handover dan caring.
ABSTRACT
The implementation of bedside handover by nurses in hospital has not been in accordance with SOP, is less effective and is not yet consistent. This study aims to identify the relationship between nurses rsquo caring behavior and the implementation of Inter shifts bedside handover. This study used a cross sectional design on 153 nurses who worked in hospitals using Handover Evaluation Scale HES and Measuring of Nurse Caring Behavior MNCB questionnaires. Data were analyzed by pearson correlation test. The result of the research shows that the caring behavior of nurse and the implementation of bedside handover p
2018
T51463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldilah Rahmawati
Abstrak :
Berdasarkan bukti yang ada menyebutkan bahwa serah terima di samping tempat tidur atau bedside handover dapat mengurangi pasien jatuh, waktu pemulangan, dan biaya lembur, sekaligus meningkatkan kolaborasi tim. Metode penulisan yang digunakan adalah Case Report, tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu menemukan fenomena, melakukan observasi dan wawancara, mengidentifikasi masalah, menerapkan evidence-based practice dan penulisan laporan kasus. Fenomena yang ditemukan yaitu di ruang rawat inap Rumah Sakit X melakukan handover hanya di nurse station, sehingga dilakukanlah penerapan langkah-langkah bedside handover berdasarkan evidence-based practice. Hasil dari penerapan evidence-based practice tersebut masih kurang optimal dikarenakan sosialisasi tentang penerapan evidence- based practice baru dilakukan dua kali. ......Based on evidence, bedside handover can reduce patient falls, discharge time, and overtime costs, and also increasing team collaboration. The writing method uses Case Report, the stages that used are finding phenomena, conducting observations and interviews, identifying problems, applying evidence-based practice and writing case reports. The phenomenon that was found is the ward of X Hospital, handovers were only carried out at the nurse's station, so that bedside handover steps were implemented based on evidence-based practice. The results of the application of evidence-based practices are still less optimal due to the socialization of the application of evidence-based practices has only implemented twice.
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Hestiana Sari
Abstrak :
Perawat menjadi profesi yang berada di dekat pasien selama 24 jam, tiga shift dari pagi, sore, dan malam. Periode peralihan ke perawat yang berbeda membutuhkan komunikasi efektif untuk menjamin keselamatan pasien. Akibat tingginya peluang miskomunikasi dan kegagalan informasi, maka diperlukan suatu standar pelaksanaan handover untuk mencegah risiko cedera pada pasien. Metode penulisan yang digunakan yaitu Case Report, dengan tahap pertama mengidentifikasi masalah melalui observasi dan wawancara langsung. Tahap kedua melalui analisis dengan studi kepustakaan dan tindakan. Tahap ketiga menyusun pembahasan dan rekomendasi. Hasil laporan kasus ini menunjukkan dari enam tahap bedside handover, tahapan yang memiliki persentase subtahap tertinggi (100%) yaitu tahap introduksi/perkenalan. Laporan kasus ini merekomendasikan perawat untuk menyimpulkan dan menyampaikan tindakan yang akan diberikan pada pasien untuk hari itu selama shiftnya berlangsung. Laporan kasus ini menyimpulkan bahwa penerapan bedside handover masih perlu dilakukan secara optimal. ...... Nurses become a profession that provide 24-hour care to patients, three shifts from morning, afternoon, and evening. The transition period to different nurses requires effective communication to ensure patient safety. Due to the high risk of miscommunication and information failure, a standarized handover implementation is needed to prevent patients injury. The case report study has been used as a method to write this article through several stages. The first stage was identify the problem through direct observation and interviews. The second stage analyzes the literature and action studies. The third stage is to formulate discussions and recommendations. The results showed that Introduction stage have the highest percentage of sub-stages (100%) compared to the other six stages. This case report recommends the nurse to conclude and notify the patients about the intervention has been planned for that day during their shift. This case report concludes that the implementation of bedside handover still needs to carried out optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Nixson
Jakarta: Trans Info Media, 2020
610.73 MAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Karmila
Abstrak :
Komunikasi efektif saat bedside handover masih belum optimal dilaksanakan di rumah sakit. Proses bedside handover yang tidak optimal ditandai dengan masih ada perawat yang tidak memperkenalkan dirinya kepada pasien, tidak melibatkan pasien secara komprehensif dalam perencanaan perawatan pasien, tidak memberikan kesempatan bertanya kepada pasien, serta tidak menyampaikan informasi yang relevan dan mudah dipahami. Hal ini berdampak pada kepuasan pasien dan perawat. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya hubungan komunikasi saat bedside handover dengan kepuasan pasien dan perawat di rumah sakit n= 383 pasien dan 303 perawat. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, bertempat di tiga rumah sakit pemerintah di Banda Aceh RS A, RS B, dan RS C. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara komunikasi saat bedside handover yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di tiga rumah sakit p= 0,001; p= 0,001; p= 0,001. Ada hubungan yang bermakna antara komunikasi saat bedside handover yang dipersepsikan oleh perawat dengan kepuasan perawat di tiga rumah sakit p= 0,001; p= 0,001; p= 0,001. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan pasien dan perawat terhadap komunikasi saat bedside handover adalah komunikasi saat bedside handover. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kepuasan pasien dan perawat terhadap komunikasi saat bedside handover penting diketahui untuk mengevaluasi persepsi pasien dan perawat terhadap keefektifan penerapan komunikasi, keadekuatan informasi yang disampaikan, keterlibatan pasien secara komprehensif, dan kolaborasi tim yang baik antar perawat, yang akan berdampak kepada optimalnya proses bedside handover. Manajer keperawatan terutama kepala ruangan diharapkan dapat mendorong seluruh perawat pelaksana untuk menerapkan setiap fase komunikasi efektif saat bedside handover secara optimalKomunikasi efektif saat bedside handover masih belum optimal dilaksanakan di rumah sakit. Proses bedside handover yang tidak optimal ditandai dengan masih ada perawat yang tidak memperkenalkan dirinya kepada pasien, tidak melibatkan pasien secara komprehensif dalam perencanaan perawatan pasien, tidak memberikan kesempatan bertanya kepada pasien, serta tidak menyampaikan informasi yang relevan dan mudah dipahami. Hal ini berdampak pada kepuasan pasien dan perawat. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya hubungan komunikasi saat bedside handover dengan kepuasan pasien dan perawat di rumah sakit n= 383 pasien dan 303 perawat . Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, bertempat di tiga rumah sakit pemerintah di Banda Aceh RS A, RS B, dan RS C. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara komunikasi saat bedside handover yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di tiga rumah sakit p= 0,001; p= 0,001; p= 0,001. Ada hubungan yang bermakna antara komunikasi saat bedside handover yang dipersepsikan oleh perawat dengan kepuasan perawat di tiga rumah sakit p= 0,001; p= 0,001; p= 0,001. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan pasien dan perawat terhadap komunikasi saat bedside handover adalah komunikasi saat bedside handover. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kepuasan pasien dan perawat terhadap komunikasi saat bedside handover penting diketahui untuk mengevaluasi persepsi pasien dan perawat terhadap keefektifan penerapan komunikasi, keadekuatan informasi yang disampaikan, keterlibatan pasien secara komprehensif, dan kolaborasi tim yang baik antar perawat, yang akan berdampak kepada optimalnya proses bedside handover. Manajer keperawatan terutama kepala ruangan diharapkan dapat mendorong seluruh perawat pelaksana untuk menerapkan setiap fase komunikasi efektif saat bedside handover secara optimal. ......Effective communication during bedside handover is not optimally implemented in hospitals. Ineffective Bedside handover process is characterized by a nurse who does not introduce himself to the patient, does not involve the patient comprehensively in the patient 39 s care plan, does not provide patients with the opportunity to ask questions, and does not provide relevant and understandable information. This phenomenon impact to patient and nurse satisfaction. The purpose of this study is to identify the association of bedside handover communication with patient and nurse satisfaction at hospitals n 383 patients and 303 nurses. This research uses descriptive correlation design with the cross sectional approach, located at three government hospitals in Banda Aceh RS A, RS B, and RS C. The results of this study indicate that there is a significant correlation between communication during bedside handover perceived by patients with patient satisfaction in three hospitals p 0.001 p 0.001 p 0.001. There is a significant correlation between communication during bedside handover perceived by nurse with nurse satisfaction in three hospitals p 0,001 p 0,001 p 0,001. The most dominant factor affecting patient and nurse satisfaction in bedside handover is communication during bedside handover. The results of this study explain that patient and nurse satisfaction on bedside handover communication is important to evaluate the perception of patients and nurses on the effectiveness of communication implementation, transfer information, comprehensive patient involvement, and good team collaboration among nurses, that will impact on the effective bedside handover process. Nursing manager especially the head nurse is expected to encourage all implementing nurses to apply every phase of effective communication during bedside handover to get bedside handover optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library