Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"bawang daun adalah salah satu sayuran yang diminati konsumen, baik di dalam negeri maupun mancanegara seperti Singapura. Untuk dapat diekspor, mutu dan kesegaran bawang daun perlu diperhatikan. Tanpa pendinganan pengangkutan jarak jauh menyebabkan bawang daun cepat menguning...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sumi Hudiyono PWS
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian uji aktivitas anti agregasi trombosit dari andrografolid yang diisolasi dari daun sambiloto (Andrographis paniculata) serta produk transformasinya (oksidasi dan esterifikasi). Isolasi komponen utama dengan gabungan cara maserasi, perkolasi, dan sokietasi dengan pelarut metanol dan dilanjutkan dengan teknik kromatografi dan kristalisasi diperoleh suatu kristal putih dengan titik leleh 129,6- 131°C. Analisis dengan FT-IR, 1H-NMR, 13C-NMR dan GC-MS menunjukkan bahwa kristal tersebut adalah senyawa Andrografolid. Rendemen isolasi andrografolid bergantung cara mengisolasinya, hasil yang diperoleh adalah sebanyak 0,56% (cara maserasi-perkolasi) dan 0,78% (sokletasi).
Transformasi dilakukan dengan cara mengoksidasi dengan pereaksi Jones - serta esterifikasi langsung andrografolid nya. Esterifikasi tidak dilakukan terhadap produk oksidasinya karena hasil transformasi pertama tersebut tidak cukup untuk ditransformasi kembali serta untuk uji yang harus dilakukan. oksidasi andrografolid dengan cara Jones menyebabkan gugus OH nya berubah menjadi keton untuk alkohol sekunder dan menjadi asam karboksilat untuk alkohol primer. namun tidak memecahkan cincin laktonnya.
Studi kestabilan andrografolid sebagai komponen aktif bahan obat dilakukan terhadap perubahan temperatur maupun kondisi pH. Hasil analisis menunjukkan bahwa harga konstanta hidrolisis (k) meningkat dengan kenaikan temperatur dan pH > 9,0.
Uji toksdisitas menggunakan mencit dan Brine Shrimp (Artemia saliva) menunjukkan bahwa andrografolid termasuk senyawa yang tidak toksik. Berdasarkan uji larva tersebut diperoleh angka. LD50 sebesar 128,82 ppm (andrografolid), LD50 sebesar 165,96 ppm (hasil oksidasi). Sedangkan untuk senyawa hasil esterifikasi LD50 yang diperoleh sebesar 19,50 ppm. Batas toksis uji toksisitas menggunakan larva Artiva saliva adalah sebesar 30 ppm dengan demikian hanya senyawa hasil benzoilisasi yang dianggap toksis.
Uji aktivitas anti agregasi trombosit terhadap andrografolid dan senyawa hasil transformasinya menunjukkan adanya aktivitas yang meningkat dengan bertambahnya kadar yang ditambahkan, Uji secara in vivo menggunakan kelinci percobaan memberikan IC50 = 55,36 mg/kg bb. Sedangkan uji in vitro menggunakan serum darah manusia (PRP : Platelet Rich Plasma) memberikan IC50 = 626,7 .tM (andrografolid); 4968,7 p.M (hasil oksidasi) dan 5180.9 µM (hasil esterifikasi). Namun demikian hasil uji menunjukkan bahwa variasi hasil cukup tinggi baik antar pengulangan maupun antar sukarelawan (asal sampel darah) pada studi in-vitro. Demikian juga pengamatan studi in-vivo dengan kelinci, terutama karena kebutuhan darah uji yang cukup banyak. Dengan uji ini ditunjukkan bahwa penambahan ADP yang optimal adalah 10 p.M.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan masih banyak potensi lain dari tanaman obat yang banyak terdapat di Indonesia tidak hanya digunakan sebagai jamu tradisional saja. Dengan cara mengisolasi komponen aktif dan jika perlu mentransformasinya maka akan dapat diperoleh manfaat yang lebih baik sebagai sedian bahan obat alternatif atau bahkan obat modern.

ABSTRACT
Andrographolide is the mean compound of Andrographis paniculata Nees. It has a similar backbone structure to the pinusolide and pinusolidic acid isolated from Biota orientalis that reported has an antiplatelet aggregation activity. Adrographolide was isolated from the methanol fraction (0.78 % yield) and then identified spectrometrically by IR, NMR (H, '3C) and MS.
Antiaggregation thrombotic activity study was observed either in-vitro or in-vivo assays according to the Born method. !n-vivo observation by using male rabbit, gave the optimum addition of ADP (as an aggregator) at 10 µL with the inhibitor concentration (lC50 ) = 55.36 mg/kg body weight. While the in-vitro observation was carried out in human PRP (platelet rich plasma) induced by ADP, that was added by various andrographolide concentration, ranging from 60 to 700 µM in veronal buffer : dimetylsulphoxide (9:1, v:v).
The result showed that the increasing of andrographolide concentration induced significantly the increasing of the anti aggregating activity, by the IC50.626_7 µM; IC50 = 4968.7 p.M (oxidized product) and IC50 5180.9 µM. It is mean that andrographolide has a best capacity as an alternative antiaggregation thrombotic active compound. The toxicity of andrographolide was 4968,7 pM (oxidized product) dan 5180.9 pM (benzoilation product), observed according to the Meyer test."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Seprializa
"Latar belakang: Kanker ovarium yang paling sering terjadi adalah jenis epitel, mayoritas terjadi pada perempuan usia lanjut namun ditemukan 3-17 wanita usia muda yaitu kurang dari 40 tahun. Meningkatnya angka survival dari keganasan ovarium maka mempertahankan fertilitas adalah hal yang sangat penting pada pasien usia muda. Prosedur diagnostik yang tepat diperlukan untuk oportunitas fungsi reproduksi pasien kedepannya, yaitu potong beku. Prosedur potong beku dapat mempertajam diagnosis dan penatalaksanaan yang terarah pada neoplasma ovarium suspek ganas dan mencegah terjadinya overprocedure maupun underprocedure.
Tujuan: Mengetahui peran prosedur potong beku pada neoplasma ovarium suspek ganas pada usia dibawah 40 tahun di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan studi potong lintang yang dilaksanakan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan menggunakan data rekam medik pada pasien neoplasma ovarium suspek ganas usia dibawah 40 tahun yang menjalani pembedahan dengan atau tanpa prosedur potong beku dari tahun 2013 hingga 2018.
Hasil: Dari 109 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan 62 kasus menjalani prosedur potong beku dengan hasil ganas (34,9%), borderline (14,7%) dan jinak (7,3%) sedangkan tanpa prosedur potong beku terdapat 47 kasus. Subjek yang menjalani potong beku didapatkan seluruh prosedur sesuai (100%) dengan kelengkapan prosedur pembedahan konservatif surgical staging, sedangkan tanpa potong beku didapatkan 4,8% outcome dengan hasil overprocedure.
Kesimpulan: Tatalaksana konservatif menjadi prioritas utama dalam manajemen neoplasma ovarium suspek ganas usia muda, dengan adanya prosedur potong beku dapat menentukan tatalaksana lebih terarah secara intraoperatif.

Background: The most common ovarian cancer is the type of epithelium, the majority occur in elderly women but found 3-17 young women that is less than 40 years. The increased survival rate of ovarian neoplasm is to maintain fertility is very important in young patients. Appropriate diagnostic procedures are needed for the future reproductive function of the patient, which is frozen section. Frozen section procedures can diagnose clearly and directed treatment of suspected malignant ovarian neoplasms and prevent overprocedure or underprocedure.
Aim: Knowing the role of frozen section procedures in suspected malignant of ovarian neoplasms under the age of 40 years at RSCM.
Methods: This research is descriptive with a cross sectional study conducted at RSCM using medical record data on patients with suspected of malignant ovarian neoplasms age under 40 years who underwent surgery with or without frozen cut procedures from 2013 to 2018.
Results: 109 study subjects which were taken from the inclusion criteria, 62 cases underwent frozen section procedures with malignant results (34.9%), borderline (14.7%) and benign (7.3%) whereas without procedures frozen section there are 47 cases. Subjects who underwent frozen section obtained all procedures according to (100%) with complete conservative surgical staging procedures, whereas without frozen section obtained 4.8% outcome with overprocedure results.
Conclusions: Conservative management is the main priority in the management of young woman with ovarian neoplasms, with the presence of frozen section procedures can determine management more directed intraoperatively.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumi Hudiyono PWS
"Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antikoagulan dari isolat dan ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata). Komponen utama tanaman ini telah berhasil diisolasi dengan gabungan cara perkolasi dengan pelarut metanol dan eter, teknik kromatografi dan kristalisasi. Isolat yang diperoleh berupa kristal putih dengan titik leleh 129,6-131°C. Analisis dengan FT-IR dan GC-MS serta membandingkan pola fragmentasi dengan pustaka data base alat tersebut menunjukkan bahwa kristal ini adalah Andrografolid. Senyawa ini mempunyai kerangka struktur yang sama dengan senyawa pinusolid dan asam pinusolidat yang diketahui mempunyai aktivitas antikoagulan. Berdasarkan pendekatan kemiripan struktur tersebut, maka diharapkan bahwa tipe senyawa andrografolid baik natural maupun modifikasinya akan mempunyai keaktivan yang sama.
Penjajagan uji LD-50 senyawa andrografolid dengan dosis 0,8 mg/10 g bb. Mencit tidak menunjukkan sifat toksis. Berdasarkan Handa & Sharma diketahui bahwa LD-50 senyawa ini adalah 114,6 mg/10 bb dan dikelompokkan sebagai bahan yang Practically Non Toxic (PNT).
Uji aktivitas antikoagulan dilakukan secara in-vitro menggunakan tikus putih strain Spraque Dawley dengan rancangan acak lengkap 6 kali perlakukan dengan 5 kali pengulangan. Masing-masing kelompok diperlakukan secara acak dengan 0,5 ml/100 g bb. akuades; 60 U/100g bb heparin; 5 mg da 10 mg/100 g bb. andrografolid; serta 42,5 mg dan 85 mg/100g bb ekstraks metanol atau eter, dimana jumlah volume pemberiannya adalah 0,5 ml/100 g bb. Sampel darah tikus diambil setelah 2 atau 4 jam perlakuan, selanjutnya ditentukan waktu bekunya.
Data pengamatan masing-masing kelompok selanjutnya diuji dengan ANOVA satu arah yang menunjukkan adanya perbedaan antar perlakuan kecuali untuk kelompok perlakuan ekstraks eter selama 2 jam. Analisis lebih lanjut dengan Perbandingan Ganda menunjukkan bahwa perbedaan terjadi antara heparin dengan perlakuan lain tetapi tidak terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan lain. Uji lebih lanjut dengan ANOVA dengan tidak memperhatikan perlakuan heparin menunjukkan adanya beda nyata terhadap perbedaan waktu untuk ekstraks metanol. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan ada komponen aktif lain yang terdapat pada ekstraks tersebut.
Uji selanjutnya untuk tahap penelitian II terhadap neo-andrografolid, maupun senyawa hasil transformasi andrografolid akan memungkinkan didapatkannya senyawa yang mempunyai aktivitas antikoagulan yang baik. Keberhasilan penelitian ini akan memberi arti yang penting tentang manfaat tumbuhan berkhasiat dari tanaman obat yang banyak terdapat di Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sumi Hudiyono PWS
"Telah dilakukan peneiitian uji aktivitas antiagrgasi trombosit dari andrografolid yang diisolasi dan daun sambiloto(Andrographis paniculata) serta produk transformasinya (oksidasi dan esterifikasi). isolasi komponen utama dengan gabungan cara maserasi, perkolasi, dan sokletasi dengan pelarut metanol dan dilanjutkan dengan teknik kromatografi dan kristalisasi diperoleh suatu kristal putih dengan titik leleh 129,6-131°C. Analisis dengan,FT-lR, 'H-NMR, i3C-NMR dan GC-MS menunjukkan bahwa kristal tersebut adalah senyawa Andrografolid. Rendemen isolasi andrografolid bergantung cara mengisolasinya, hasil yang diperoleh adalah sebanyak 0,56% (cara maserasi perkolasi) dan 0,78% (soksletasi).
Transformasi dilakukan dengan cara mengoksidasi dengan pereaksi Jones serta esterifikasi langsung andrografolidnya. Esterifikasi tidak dilakukan terhadap produk oksidasinya karena hasil transformasi.pertama tersebut tidak cukup untuk ditransformasi kembali serta uji yang harus dilakukan. Oksidasi andrografolid dengan cara Jones menyebabkan gugus OH nya berubah menjadi keton untuk alkohol sekunder dan menjadi asam karboksilat untuk alkohol primer, namun tidak memecahkan cincin laktonnya.
Studi kestabilan andrografolid sebagai komponen aktif bahan obat dilakukan terhadap perubahan temperatur maupun kondisi pH. Hasil analisis menunjukkan bahwa harga konstanta hidrolisis (k) meningkat dengan kenaikan temperatur dan pH.
Uji toksdisitas menggunakan Brine Shrimp (Artemia Salina) diperoleh angka LD50 sebesar 161.62 ppm (andrografolid), LD50 sebesar 156.68 ppm (hasil oksidasi). Sedangkan untuk senyawa hasil esterifikasi LD50 yang diperoleh sebesar 23.17 ppm. Berdasarkan hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa senyawa hasil esterifikasi (benzoilasi) mempunyai toksisitas yang paling tinggi.
Uji aktivitas anti agregasi trombosit terhadap andrografolid dan senyawa hasil transformasinya menunjukkan adanya aktivitas yang meningkat dengan bertambahnya kadar yang ditambahkan, Harga konsentrasi inhibisi 50% (IC50) adalah : IC50 = 546,9 µM (andrografolid); 4960,8 µM (hasil oksidasi) dan 4429,1 pM (hasil esterifikasi). Namun demikian hasil uji menunjukkan bahwa variasi hasil yang diperoleh cukup tinggi baik antar pengulangan maupun antar sukarelawan (asal sampel darah) pada studi in-vitro. Demikian juga terjadi pada pengamatan studi in-vivo dengan kelinci, terutama karena kebutuhan darah uji yang cukup banyak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan masih banyak potensi lain dari tanaman obat Indonesia selain digunakan sebagai jamu tradisionil saja. Dengan cara mengisolasi komponen aktif dan jika perlu mentransforrnasinya maka akan dapat diperoleh manfaat yang lebih baik sebagai sedian bahan obat alternatif atau bahkan obat modern."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh Kosela
"ABSTRAK
Sambiloto atau Andrographis paniculata adalah tumbuhan obat yang telah diketahui mengandung senyawa andrografolid dan neoandrografolid. Kedua senyawa ini mempunyai bentuk kerangka struktur yang sama dengan senyawa pinusolid dan asam pinusolidat yang merupakan senyawa hasil isolasi dari tumbuhan Biota orientalis yang mempunyai aktivitas sebagai "platelet anti-aggregating". Pendekatan kemiripan struktur ini dipakai sebagai dasar hipotesis ditemukannya senyawa yang berkhasiat sebagai "platelet anti-aggregating".
Tujuan pokok penelitian adalah modifikasi struktur dari tipe senyawa andrografolid ke arah senyawa yang mempunyai aktivitas platelet antiaggregating lantikoagulan yang tinggi. Untuk pembuktian hipotesis dilakukan serangkaian tahapan kerja yaitu isolasilekstraksi, uji fitokimia, pemumian, analisis spektroskopi, transformasi molekul, uji toksisitas, dan uji aktivitas.
Kegunaan dari penelitian dapat memberikan informasi tentang arti dan manfaat tumbuhan berkhasiat obat serta memperluas pengetahuan tentang hubungan struktur dan aktivitas sehingga dapat ditemukan senyawa unggulan yang mempunyai aktivitas tinggi sebagai platelet anti-aggregating lantikoagulan. Metoda yang dipakai pada penelitian ini adalah metoda eksperimental in-vitro dilaboratorium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Haridah, autohr
"Meningkatnya jumlah konsumsi makanan beku di Indonesia dapat menyebabkan risiko terjadinya penyakit bawaan makanan yang semakin besar. Hal ini mungkin terjadi karena makanan beku termasuk ke dalam makanan yang berisiko tinggi terkontaminasi. Oleh karena itu, industri pangan yang memproduksi makanan beku memerlukan tindakan pengendalian dan keamanan pangan untuk menjaga kualitas dan mutu makanan yang diproduksi. Industri X merupakan salah satu industri pengolahan pangan skala kecil yang memproduksi frozen food dan menghasilkan sekitar 2000 produk setiap bulannya. Diketahui bahwa belum ada penerapan HACCP sebagai sistem keamanan pangan produk yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan higiene sanitasi sebagai syarat dasar HACCP dan merumuskan rancangan HACCP pada Industri X. Penelitian dilakukan secara deskriptif menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Evaluasi penerapan higiene sanitasi berdasarkan Permenperin No. 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik. Sampel penelitian ini adalah seluruh penjamah makanan yang bekerja di Industri X. Berdasarkan hasil penilaian 13 aspek higiene sanitasi, diperoleh persentase penerapan higiene sanitasi sebesar 81,3% atau telah memenuhi persyaratan. Rekomendasi rencana HACCP terdiri dari 5 prinsip HACCP yang mengacu pada SNI CAC RCP 1:2011.

The increasing number of frozen food consumption in Indonesia can lead to a greater risk of foodborne illness. This may happen because frozen food is included in foods that are at high risk of contamination. Therefore, the food industry that produces frozen food requires control and food safety measures to maintain the quality and quality of the food produced. Industry X is a small-scale food processing industry that produces frozen food and produces around 2000 products every month. It is known that there has been no implementation of HACCP as a food safety system for the products produced. The purpose of this study was to analyze the application of sanitation hygiene as a basic requirement of HACCP and formulate a HACCP design in Industry X. The study was conducted descriptively using primary data collected through observation and interviews. Evaluation of the application of sanitation hygiene based on Minister of Industry Regulation No.75/M-IND/PER/7/2010 regarding Good Manufacturing Practices. The sample of this research is all food handlers who work in Industry X. Based on the results of the assessment of 13 aspects of sanitation hygiene, the percentage of sanitation hygiene implementation is 81.3% or has met the requirements. The HACCP plan recommendation consists of 5 HACCP principles which refer to SNI CAC RCP 1:2011."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Octafiona Darussalam
"Ekstrak kunyit, kulit manggis, dan jahe mengandung senyawa fenolik yaitu kurkumin, α-mangostin, dan 6-gingerol yang memiliki aktivitas antioksidan. Ketiga senyawa bioaktif tersebut dapat dijadikan suplemen antioksidan untuk kesehatan, namun senyawa-senyawa ini sangat rentan terhadap kondisi lingkungan pencernaan sehingga mudah terdegradasi sebelum diserap oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi mikropartikel kitosan-gum arab-ekstrak agar dapat lepas secara lambat pada daerah usus halus. Enkapsulasi senyawa bioaktif dilakukan dengan pembentukan kompleks polielektrolit kitosan-gum arab. Kitosan digunakan sebagai carrier karena bersifat biodegradabel, biokompatibel, non-toksik, dan mukoadhesif. Namun, kitosan mudah larut dalam asam sehingga diperlukan penambahan gum arab sebagai polimer aditif untuk melindungi kitosan dalam suasana asam. Metode pengeringan beku digunakan untuk preparasi mikropartikel kitosan-gum arab yang dimuati ketiga ekstrak karena dapat meminimalisir kehilangan senyawa bioaktif selama proses preparasi dan diharapkan memberikan yield dan pemuatan yang tinggi. Seluruh formulasi menghasilkan yield di atas 90% dan memiliki pemuatan sekitar 12% (ekstrak kunyit), 8% (ekstrak kulit manggis), dan 1% (ekstrak jahe). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gum arab memiliki dampak yang signifikan dalam menahan pelepasan senyawa bioaktif sehingga didapatkan profil extended release. Berdasarkan hasil uji pelepasan secara in-vitro, formulasi dengan komposisi 0,1 gram gum arab terbukti dapat dijadikan sediaan guna penghantaran bertarget usus halus.

Turmeric, mangosteen peel, and ginger extracts contain substances such as curcumin, α-mangostin, and 6-gingerol which can be used as an antioxidant supplements, but they are very susceptible to the digestive environment and easily degraded before being absorbed by the body. This research aims to obtain a formulation of chitosan-arabic gum microparticles loaded bioactive compounds so that it could be released in small intestine. Encapsulation of the bioactive compounds was carried out by chitosan-arabic gum polyelectrolyte complex. Chitosan is used as a carrier because it has biodegradable, biocompatible, non-toxic, and mucoadhesive properties. However, chitosan is easily dissolved in acidic conditions so arabic gum is needed to protect chitosan under acidic environment. The preparation used freeze-drying method because it can minimizes the loss of bioactive compounds during preparation and it is also expected to provide high yields and loading. All formulations resulted yields percentage above 90% and loading capacity around 12% (turmeric extract), 8% (mangosteen peel extract), and 1% (ginger extract). The results showed that arabic gum had an important significant in the release of bioactive compounds to obtain extended release profile. Based on the in-vitro release test, formulation with 0.1 gram arabic gum can be regarded as a promising candidate for intestinal targeted drug delivery.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atmadi Arjoseto
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap daya saing industri udang beku Indonesia, dan
mengetahui kondisi, serta menentukan strategi untuk meningkatkannya.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah analisis faktor-faktor
lingkungan persaingan berdasarkan pendekatan faktor-faktor Diamond Porter,
yakni; 4 faktor daya saing nasional, ditambah peran pemerintah dan pengaruh
peluang-peluang (chances). Analisis dilakukan atas data primer hasil wawancara
dengan nara sumber yang ahli dalam industri udang beku dan data sekunder
yang dikumpulkan dari berbagai sumber kepustakaan, serta informasi lainnya
yang terkait dengan penelitian ini.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan daya saing industri udang
beku Indonesia terutama bertumpu pada faktor sumber daya alam dan tenaga
kerja yang relatif murah, sedangkan faktor-faktor yang lain kondisinya masih perlu ditingkatkan agar keunggulan sumber daya alam tersebut dapat Iebih
digunakan untuk merebut dan memanfaatkan sebesar-besarnya peIuang-
peluang yang ada, sehingga diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai
eksportir udang beku utama di pasar udang dunia.
Dari hasil analisis SWOT atas faktor-faktor daya saing didapatkan
beberapa piIihan strategi, dan yang sebaiknya dijadikan pilihan pertama adaIah
meningkatkan produksi, mengingat posisi industri udang beku Indonesia pada
strategi pertumbuhan. PiIihan strategi pendukungnya adalah meningkatkan
kualitas produk, karena kualitas berperan penting terhadap daya saing, terutama
untuk merebut pasar di negara-negara maju.
Sedangkan untuk mempertahankan daya saing dalam jangka panjang
selain dukungan dari kebijakan pemenntah, diharapkan usaha keras dari pihak
industri, termasuk peran dari asosiasi sebagai mediator antara dunia usaha
dengan pemerintah, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam hal usaha
meningkatkan daya saing udang beku Indonesia.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>