Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amanda Uma Zahra
"Cornelis Chastelein membeli tanah di daerah Depok dan mempekerjakan budak yang ia merdekakan untuk membentuk kehidupan komunitas sosial yang berpemerintahan mandiri. Sepeninggal Cornelis Chastelein, harta kekayaannya diwarisi sepenuhnya oleh para pengikutnya. Melalui pewarisan ini kemudian budaya Depok mulai berkembang. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap proses terbentuknya Kaum Depok, budaya yang mereka anut, serta identitas yang melekat pada mereka dalam periode 1913-1945. Metodologi yang dipakai pada studi berikut ialah metodologi historis, terbagi dalam empat tahap, ialah Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, serta Historiografi. Data yang dipakai pada studi berikut ialah sumber primer, seperti arsip, dokumen foto, dan surat-surat pribadi Cornelis Chastelein, serta sumber sekunder, seperti buku-buku sejarah, artikel jurnal, dan penelitian sebelumnya. Penelitian isi menunjukkan bahwa pembentukan kota Depok tidak terlepas dari peran Cornelis Chastelein yang tidak hanya memperkenalkan agama Kristen Protestan tetapi juga mewariskan kekayaannya, gaya hidup Belanda, dan tradisi khas yang hingga sekarang ini masihlah kerap dilaksanakan oleh pengikutnya. Kelompok ini terus berkembang, mempertahankan gaya hidup ala Cornelis Chastelein, sehingga dikenal dengan julukan Belanda Depok.

Cornelis Chastelein bought land in the Depok area and employed slaves whom he emancipated to form a self-governing social community. After Cornelis Chastelein's passing, his wealth was fully inherited by his followers. Through this inheritance, Depok culture began to develop. This research aims to uncover the process of the formation of the Depok community, the culture they adhere to, and the identity inherent in them during the period 1913-1945. The method used in this research is the historical method, divided into four steps: Heuristics, Source Criticism, Interpretation, and Historiography. A literature review approach is used to gather data. The data used in this research includes primary sources, such as archives, photographic documents, and personal letters of Cornelis Chastelein, as well as secondary sources, such as history books, journal articles, and previous research. The research findings show that the formation of the city of Depok was significantly influenced by Cornelis Chastelein, who not only introduced the Protestant Christian religion but also bequeathed his wealth, Dutch lifestyle, and distinctive traditions that are still often practiced by his followers today. This group continues to evolve, maintaining the lifestyle of Cornelis Chastelein, and has become known as the Belanda Depok."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lytvina M. Anugerahningtyas
"Skripsi ini berusaha untuk membahas mengenai penghapusan dan pembentukan identitas sebagai orang “Belanda Depok”. Pendekatan utama yang digunakan disini adalah pendekatan historiositas, karena pendekatan tersebut paling relevan dan sangat membantu untuk membuat suatu lini masa yang memudahkan untuk mengategorisasikan kapan identitas mulai dibentuk. Dibantu dengan kajian-kajian mengenai identitas serta spasialitas, pengaruh- pengaruh yang kemudian menjadi salah satu faktor pembentuk identitas sebagai “Belanda Depok” juga dapat dipahami lebih baik. Adapun metode penelitian utama yang digunakan adalah dengan menggunakan data arsip dan observasi, yang kemudian dibantu dengan data- data sekunder untuk mendukung hasil observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas digunakan berbeda-beda dilihat dari generasi mana yang menggunakannya. Melalui penelitian ini, penulis juga menemukan bagaimana identitas memiliki pemaknaan yang berbeda.

This study tries to explain about the erasure and creation of identity as a “Belanda Depok. The main approach used in this study is historicity because it is the most relevant and most helpful in aiding to create a timeline that eases the categorization process of when the identity was formed. Aided with studies related to identity and spatiality, the effects that becomes one of the shaping factors of “Belanda Depok” identity can be understood better. The methodology used to gain information for this research primarily comes from archival data along with observation, then aided with secondary data to support the observation results. The result of this study finds that identity is used differently, depending on which generation is using. Through this study, I also found how identity here can have different meanings."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronggur Hizkia Adibima
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari Cultural Landscape Masyarakat belanda Depok di kawasan Depok lama, dan pengaruh dari Cultural Landscape tersebut terhadap penghidupan masyarakat Belanda Depok. Metode yang digunakan adalah menganalisis temuan secara kualitatif dengan melakukan wawancara dengan macam tokoh masyarakat dan pejabat publik di kawasan Depok Lama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ruang pergerakan dari masyarakat belanda depok dipengaruhi oleh Cultural Landscape dan nilai sejarah dari Masyarakat Belanda Depok. Pembangunan di kawasan Depok Lama juga terpusat pada daerah sekitaran Jalan Pemuda dan Jalan Siliwangi, yang merupakan pusat pergerakkan masyarakat Belanda Depok. Meski demikian, Cultural Landscape di kawasan Depok Lama mengalami banyak perubahan dalam aspek - aspek seperti mata pencaharian, kesenian, bahasa, religi dan adat.

The purpose of this study was to determine the characteristics of the Cultural Landscape of the Dutch Depok Community in the Depok Lama area, and the influence of this Cultural Landscape on the livelihoods of the Dutch Depok community. The method used is to analyse the findings qualitatively by conducting interviews with various community leaders and public officials in the Depok Lama area. The results of this study indicate that the movement space of the Dutch Depok community is influenced by the cultural landscape and historical values ​​of the Dutch Depok community. Development in the Depok Lama area was also centered on the area around Pemuda and Siliwangi street, which were the centers of the Dutch Depok community movement. However, the Cultural Landscape in the Old Depok area has experienced many changes in aspects such as livelihoods, art, language, religion, and customs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library