Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Zuspita Anggrarini
"Asam benzoat dan asam sorbat merupakan zat antimikroba yang digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan asam benzoat dan asam sorbat yang terkandung dalam berbagai merek kecap yang beredar di kota Depok secara kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri. Analisis dilakukan dengan menggunakan fasa gerak n-heksana : etil asetat (4:1) dengan penambahan asam asetat 1% volume; deteksi dengan Camag TLC Scanner III pada panjang gelombang maksimum 230 nm untuk asam benzoat dan 262 nm untuk asam sorbat.
Dengan metode ekstraksi AOAC, rata-rata perolehan kembali untuk asam benzoat dan asam sorbat masing-masing adalah 100,51% dan 85,06%; hasil percobaan dari 10 sampel ternyata ditemukan 6 sampel mengandung asam benzoat dengan kadar 87,48 - 3880,31 mg/kg kecap (dimana 1 sampel diantaranya melebihi kadar yang telah ditetapkan pemerintah); 2 sampel mengandung asam sorbat dengan kadar 15,74 - 20,46 mg/kg kecap dan 2 sampel lainnya tidak mengandung asam benzoat dan atau asam sorbat.

Benzoic acid and sorbic acid are antimicrobial substances that used as the food preservative substances. The purpose of this research was to analyze the level of benzoic acid and sorbic acid in some brands of soy sauce that were sold in Depok using thin layer chromatography (TLC) method. The analysis used n-hexane : etil acetat (4:1) with addition of 1% acetic acid as mobile phase; detection using Camag TLC Scanner at maximum wavelength 230 nm for benzoic acid and 262 nm for sorbic acid.
Using the AOAC extraction method, the average of recovery were 100.51% for benzoic acid and 85.06% for sorbic acid. The result of the test showed, 6 out of 10 sample consist of benzoic acid between 87.48 - 3880.31 mg/kg (which 1 sample consist more than maximum level); 2 sample consist 15.74 - 20.48 mg/kg; while 2 other samples did not contain benzoic acid and sorbic acid.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Asam salisilat dan asam benzoat adalah zat aktif yang keduanya
secara bersama sering digunakan dalam sediaan larutan topikal sebagai anti
jamur lokal. Pemeriksaan kadar kedua zat dalam sediaan tersebut perlu
dilakukan dengan metode analisis yang dapat memenuhi akurasi dan presisi
yang dapat memenuhi persyaratan dengan biaya yang relatif rendah. Salah
satu metode analisis yang mungkin dapat digunakan adalah spektrofotometri
derivatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal untuk
penetapan kadar asam salisilat dan asam benzoat dalam sediaan larutan
topikal yang mengandung povidon iodum secara spektrofotometri derivatif
serta menguji validitasnya. Pada sediaan tersebut, povidon iodum
direaksikan terlebih dahulu dengan natrium thiosulfat, kemudian asam
salisilat dan asam benzoat masing-masing diukur serapannya pada panjang
gelombang 258.9 nm dan 272 nm (derivatif pertama). Dari hasil uji perolehan
kembali menunjukkan bahwa metode spektrofotometri derivatif memenuhi
syarat akurasi dan presisi sehingga dapat digunakan untuk penetapan kadar
asam salisilat dan asam benzoat dalam campuran keduanya dalam sediaan
larutan topikal."
Universitas Indonesia, 2009
S32929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfia Siska Yasa Putri
"Esterifikasi senyawa fenolik seperti asam p-hidroksi benzoat dengan glukosa dpharapkan dapat menghasilkan ester yang memiliki aktivitas antioksidan. Reaksi esterifikasi berlangsung lambat, oleh sebab itu dibutuhkan katalis asam untuk mempercepat reaksi.
Pada penelitian ini mempelajari katalis γ-Al2O3 yang diimpregnasi dengan asam protik H2SO4 dan HClO4. Katalis heterogen γ-Al2O3/SO4 dan γ-Al2O3/ClO4 dikarakterisasi dengan XRD, XRF, BET. Reaksi esterifikasi menggunakan dua pelarut yakni aseton pada suhu 550C dan dimetil sulfoksida (DMSO) pada suhu 1000C dengan perode waktu reaksi 1 jam sampai 24 jam. Produk reaksi esterifikasi dianalisis menggunakan HPLC dan LC-MS.
Analisis LC-MS menunjukkan bahwa produk ester memiliki berat molekul 300, 420, 540. Aktivitas antioksidan menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikril hidrazil (DPPH) menunjukkan produk ester memiliki IC50 282 ppm.

Esterification of phenolic compound, such as p-hydroxy benzoic acid with glucose can be expected to produce esther products, which have antioxidant capacity. Esterification reaction rate is normally very slow and it needs acid catalyst to accelerate the reaction.
This research studied the catalyst performance of γ-Al2O3 impregnated with protic acids H2SO4 and HClO4. The heterogeneous catalysts, γ-Al2O3/SO4 dan γ-Al2O3/ClO4 were characterized by XRD, XRF, and BET methods. The esterification reactions were conducted using two kinds of solvents, in which reactions with acetone were conducted at a temperature of 550C whereas with dimethyl sulfoxide (DMSO) were conducted at temperature of 1000C, for a reaction period from 1 hours up to 24 hours. The reaction product were analyzed using HPLC and LC-MS methods.
The LC-MS showed three the ester products had 300, 420, and 540 molecular weights. The determination of antioxidant capacities with 1,1-difenil-2-pikril hidrazil (DPPH) showed that the ester products had IC50 = 282 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29026
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyah
"Penelitian ini melakukan pengembangan sistem microbial fuel cell (MFC) dengan menggunakan elektroda busa karbon termodifikasi AuNP dan terfungsionalisasi mercapto benzoic acid (MBA). Elektroda busa karbon termodifikasi AuNP berhasil disintesis melalui metode hidrotermal. Hasil ini dikonfirmasi oleh analisis UV-Visible Spectrometer (UV-Vis), X-Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil analisis menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) menunjukkan ukuran AuNP yang didapat yaitu sekitar 50 nm dengan distribusi yang bersifat polydisperse dan memiliki bentuk nanopartikel sphere yang dikonfirmasi melalui Transmission Electron Microscopy (TEM). Studi awal elektrokimia dengan metode Cyclic Voltammetry (CV) dengan rentang potensial -1,5 sampai 1,8 dengan scan rate 10 mV/s dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa elektroda busa karbon termodifikasi memiliki sifat elektro aktif terhadap glukosa, yang merupakan substrat atau bahan bakar pada sistem MFC ini. Kinerja MFC dievaluasi dengan menggunakan kurva polarisasi dan didapatkan hasil bahwa elektroda busa karbon termodifikasi AuNP terfungsionalisasi MBA memiliki nilai densitas arus dan daya yang lebih tinggi yaitu 1226, 93 mA/m2 dan 223,91 mW/m2 dibandingkan dengan elektroda tanpa fungsionalisasi yaitu  392,29 mA/ m2 dan 109,14 mW/ m2. Selain itu, studi Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dilakukan untuk mengetahui besarnya hambatan pada sistem MFC sehingga peyimpangan produksi daya dapat diketahui. 

This study developed a microbial fuel cell (MFC) system using carbon foam electrodes modified with AuNP and mercapto benzoic acid (MBA) functionalization. AuNP modified carbon foam electrodes were successfully synthesized by hydrothermal method. These results were confirmed by analysis of UV-Vis, XRD, FTIR, and SEM. The results of the analysis using the Particle Size Analyzer (PSA) show that the AuNP size obtained is around 50 nm with a polydisperse distribution and has a sphere nanoparticle shape confirmed by TEM. Initial electrochemical studies were conducted with the Cyclic Voltammetry (CV) method with a potential range of -1.5 to 1.8 and a scan rate of 10 mV/s were carried out to confirm that the modified carbon foam electrodes have electro-active properties against glucose, the substrate or fuel in this MFC system. MFC performance was evaluated using polarization curves and the results showed that the MBA functionalized AuNP modified carbon foam electrode had higher current density and power values, 1226, 93 mA/m2 and 223.91 mW/m2 compared to the electrode without functionalization, namely 392.29. mA/m2 and 109.14 mW/m2. In addition, an Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) study was conducted to determine the amount of resistance in the MFC system so that deviations in power production could be identified."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library