Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
A Peni Kusumastuti
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Kurniawati
"Berjalan merupakan moda transportasi utama untuk sebagian besar manusia di seluruh dunia dan merupakan penghubung dari moda transportasi satu ke moda transportasi lainnya. Jalur pedestrian di Jakarta belum mampu memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki. Fasilitas Pejalan kaki diukur menggunakan walkability index. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji permintaan berjalan seseorang dilihat dari faktor demografi sosial ekonomi dan kelayakan berjalan. Faktor tersebut diduga memengaruhi persepsi minat dan preferensi berjalan kaki. Teknik prngumpulan data pada penelitian ini mengunakan observasi, survey kuesioner, wawancara singkat kepada pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tabulasi silang serta menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis regresi logistic. Penelitian dilakukan di dua jalan yakni jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Salemba Raya. Fasilitas pejalan kaki pada kawasan tersebut memiliki index walkability sebesar 67,3 di jalan Jenderal Sudirman dan 54,75 di jalan salemba kramat raya. yang menandakan kualitas yang sedang. Berdasarkan pengujian, terdapat kaitan pada faktor demografi sosial ekonomi sedangkan untuk kelayakan berjalan tidak berkaitan dengan permintaan berjalan. Hal ini mengindikasikan perlunya usaha pemerintah untuk meningkatkan permintaan berjalan seseorang dengan melihat dari faktor tersebut, tidak hanya dengan penambahan fasilitas pejalan kaki saja. Karena dengan fasilitas pejalan kaki yang baik, masyarakat DKI Jakarta belum tentu mau berjalan.
Walking is a main mode transportation for many of the world rsquo s people, and connecting one mode transportation to other transportation. Pedestrian ways in Jakarta is not comfortable for pedestrian. Its mean, the sidewalk is not walkable, inadequate and pedestrian facilities are often dilapidated. Pedestrian facilities measured by walkability index. The aim of this research is to analyze demand walking based on demographic, sosio economic, and walkability factors. Data collection techniques use observation, questionnaire survey, and short interview to pedestrian. This study use qualitative method with cross tabulation and quantitative method with logistic regression. Pedestrian facilities in Jalan Jenderal Sudirman has walkability index of 67,3 and Jalan Salemba Raya Kramat Raya has an index walkability of 54,75. That rsquo s mean those way in a sufficient condition. The result found that walkability factor is not related with demand for walking, and there is a good correlation of sosio ecomomic and demographic factor. This indicate that the local governments in DKI Jakarta have to increasing the demand for walking, based on sosio economic and demographic factors, not just focus on increasing the quality of pedestrian ways walkability , even the sidewalk in a good condition, people in Jakarta is not necessarily willing to walk."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni
"Pengeluaran pemerintah dan penerimaan pemerintah tercermin dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang disusun oleh pemerintah dan dtsetujui oleh DPR, yang merupakan salah satu instrumen perencanaan tahunan yang dijabarkan dalam Repelita. RAPBN memuat rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah selama satu tahun anggaran atahu tahun fiskal adalah antara tanggal 1 April sampai tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Selisih pembiayaan pengeluaran pemerintah diluar pinjaman dengan total pengeluaran di Indonesia adalah negatif. Berarti terjadi defisit anggaran, defisit ini akan dibiayai dengan hutang baik dari dalam maupun dari luar negeri. Dampak dari hutang akan menambah jumlah uang beredar dan akan menimbulkan inflasi. Ketidakstabitan dalam neraca pembayaran luar negeri. salah satunya disebabkan oleh defisit dalam neraca transaksi berjalan. Beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain kebijaksanaan pemerintah sendiri maupun asing yang mengakibatkan perubahan dalam permintaan dan penawaran valuta asing. Untuk mengatasi defisit neraca pembayaran Indonesia terutama disebabkan oleh defisit transaksi berjalan, pemerintah harus melaksanakan berbagai terobosan untuk menigkatkan ekspor yang diciptakan melatui kebijaksanaan deregulasi dan mendorong penurunan impor dengan menggunakan tarif terhadap impor berupa peningkatan pajak impor dan mendorong peningkatan ekspor dengan meiakukan devaluasi.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh "Evan Tanner" tentang " The effect government spending on the current account, output and expenditures : Evidence from Latin Amerika", dengan ruang lingkup yang dibahas adalah pengeluaran pemerintah, transaksi Berjalan dan pendapatan nasional di Indonesia. Dengan tujuan penelitian ini adaiah untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah, transaksi berjalan, nilai kurs riit dan pendapatan nasional di Indonesia dan mengetahui peranan perubahan nilai kurs riil mata uang domestik terhadap valuta asing terhadap transaksi berjafan Indonesia serta mengetahui seberapa besar pengaruh kebijaksanaan devaluasi terhadap pengeluaran pemerintah , pendapatan nasional dan transaksi berjalan di Indonesia. Sebagai skenario yang diambil dalam kasus Indonesia adalah devaluasi tahun 1978, tahun 1983 dan tahun 1986. Sedangkan Periode waktu (observasi) yang dilakukan adalah selama 25 tahun (PJP.1,1969/70 - 1994/95) terhadap date International Financial Statistic (IPS) dari berbagai terbitan.
Untuk melakukan estimasi digunakan dengan metoda Statistika dan Ekonometrik dengan data time series yang menggunakan program TSP. Hasil estimasi memperlihatkan bahwa hubungan antara variabel bebas (pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil, implisit harga ekspor terhadap share nontraded goods dan rasio harga ekspor dan harga impor) secara bersama-sama mempcngaruhi posisi pendapatan nasional yang ditunjukkan koefisien korelasi yang cukup kuat dan berarti. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 88,87% dan nilai F-test sebesar 55,7357. Sedangkan pengaruh kebijaksanaan devaluasi sebagai dummy variabel, terlihat bahwa hasil pengujian empiris hubungan pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share dan rasio harga ekspor dan harga impor terhadap pendapatan nasional tidak jauh berbeda dengan persamaan tan pa kebijaksanaan devaluasi. Artinya terdapat korelasi positif, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 96,16%.
Sedangkan pengaruh pendapatan nasional (GDP) dengan pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share nontraded goods, rasio harga ekspor dan harga impor dalam bentuk transformasi logaritma adalah signifikan atau berarti. Hal ini ditunjukkan koefisien pengeiuaran pemerintah adalah positif yaitu 0,0328, dalam arti setiap terjadi peningkatan sebesar satu-satuan terhadap pengeluaran pemerintah akan menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap pendapatan nasional (output) sebesar 0,0021. Sedangkan pengaruh kebijaksanaan devaluasi sebagai dummy variabel juga terdapat korelasi positif kebijaksanaan devaluasi sebagai dummy variabei juga terdapat korelasi positif antara pendapatan nasional dengan pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share nontraded goods dan rasio harga ekspor dan harga impor yaitu sebesar 0.0004; 0.0071; 0,0004 dan 0,0064.
Selanjutnya estimasi dalam bentuk transformasi logaritma transaksi berjaian terhadap komposit rasio kurs riil dengan nilai ekpor barang dan jasa merupakan fungsi dari pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share barang yang tidak diperdagangkan dan rasio harga ekspor dan harga impor dipengaruhi secara signifikan. Hal ini ditunjukkan koefisien pengeluaran pemerintah dan rasio kurs riil terhadap share barang yang tidak diperdagangkan mempunyai arah positif yaitu sebesar 0,1089 dan 0,0083, artinya setiap terjadi peningkatan perubahan pengeluaran pemerintah, rasio kurs riil terhadap share barang yang tidak diperdagangkan sebesar satu-satuan, maka akan meningkatkan rasio transaksi berjaian terhadap komposit kurs riil terhadap ekspor barang dan jasa sebesar 0,1089 dan 0,0083. Sedangkan koefisien regresi rasio harga ekspor dan harga impor mempunyai hubungan negatif yaitu sebesar -0,8421.
Sedangkan pengaruh kebijaksanaan devaluasi sebagai dummy variabei mempunyai korelasi positif antara pengeluaran pemerintah dan rasio kurs rii) terhadap share barang yang tidak diperdagangkan dengan rasio transaksi berjaian terhadap komposit kurs riil dengan ekspor barang dan jasa. Hasil koefisien regresi menunjukkan sebesar 0,0901 dan 0,0222, yang berarti setiap kenaikan satu-satuan pengeluaran pemerintah dan rasio nilai kurs Mil terhadap share nontraded goods akan meningkatkan rasio transaksi berjaian terhadap komposit kurs riil dengan ekspor barang dan jasa sebesar 0,0901 dan 0,0222 satuan.
Dengan demikian berdasarkan skenario yang digunakan 3 (tiga) yaitu tarujn 1978, tahun 1983 dan tahun 1986, ternyata mulai tahun 1994 kebijaksanaan pemerintah dibidang fiskal konsisten dengan target makro ekonomi. Berarti sasaran pembangunan ekonomi tercapai."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuningsih Djaali
"ABSTRAK
Latar belakang: Sebagian besar studi yang meneliti tentang kaki mengklasifikasikan lengkung kaki berdasarkan arcus longitudinal medialnya menjadi tiga tipe normal, datar dan tinggi . Struktur lengkung kaki yang bervariasi ini beberapa di antaranya menyebabkan bentuk alignment yang tidak normal, yang menyebabkan kaki membutuhkan usaha yang lebih besar dalam melakukan fungsinya. Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan pemakaian energi selama berjalan pada ketiga tipe lengkung kaki, yang pemakaian energinya dihitung melalui pengukuran jumlah konsumsi oksigen dan nilai PCI.Metode: Subjek penelitian terdiri dari 24 orang, yang terbagi menjadi tiga kelompok lengkung kaki normal, rendah dan tinggi masing-masing 8 orang. Tipe lengkung kaki ditentukan berdasarkan nilai footprint angle dan footprint ratio index. Tiap subjek berjalan selama 6 menit di atas treadmill yang terhubung dengan alat FitmatePRO Cosmed , kemudian dihitung jumlah konsumsi oksigen dan nilai PCI-nya. Kecepatan berjalan yang digunakan adalah kecepatan berjalan yang paling nyaman yang dipilih sendiri oleh subjek. Hasil: Pada tipe lengkung kaki rendah mempunyai kecenderungan berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh yang paling besar, dibandingkan dengan kedua tipe lengkung kaki lainnya. Analisis data jumlah konsumsi oksigen selama berjalan pada ketiga tipe lengkung kaki menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,000 . Jumlah konsumsi oksigen paling kecil adalah pada tipe lengkung kaki normal, kemudian lengkung kaki tinggi, dan yang paling besar adalah pada lengkung kaki rendah. Sedangkan pada analisis data nilai PCI selama berjalan pada ketiga tipe lengkung kaki, tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,791 , dan juga tidak didapatkan hubungan antara jumlah konsumsi oksigen dengan nilai PCI. Nilai indeks lengkung kaki dengan pemakaian energi yang paling kecil adalah footprint angle pada sudut 39,5 dan 36 , dan footprint ratio index sebesar 0,54 dan 0,48.Kesimpulan: Tipe lengkung kaki berpengaruh pada pemakaian energi selama berjalan yang diukur melalui jumlah konsumsi oksigen. Pemakaian energi yang paling kecil adalah pada tipe lengkung kaki normal, dan pemakaian energi yang paling besar adalah pada tipe lengkung kaki rendah.Kata kunci: lengkung kaki, arcus longitudinal medial, energi, berjalan.

ABSTRACT
Background Most of the studies about foot, classified the foot arches based on the medial longitudinal arch into three types normal, low arched and high arched . This varied foot arch structure, which some of leads to an abnormal alignment, causes the foot requires greater energy in performing its function. This study aims to see the difference in energy cost during walking on the three types of foot arch, which energy cost is calculated by measuring the oxygen consumption and PCI value. Methods The subjects consisted of 24 people, divided into three groups of foot arch normal, low and high of 8 people each. The foot arch type is determined based on the lsquo footprint angle rsquo and the lsquo footprint ratio index rsquo. Each subject walks without footwear for 6 minutes on a treadmill connected to the FitmatePRO Cosmed device, then the oxygen consumption and PCI value were calculated. The walking speed used was the most comfortable speed chosen by the subject.Results In low arched foot group has the highest tendency of body weight, height and body mass index, compared with the two other groups. Analysis of the oxygen consumption during walking on the three types of foot arch shows a significant difference p 0.000 . The smallest oxygen consumption is the normal foot, then followed by the high arched foot, and the greatest is the low arched foot. While the analysis of PCI value during walking on the three type of foot arch showed no significant difference p 0,791 , and also did not get relation between amount of oxygen consumption and PCI value. The value of the foot arch index with the least energy cost is the footprint angle at 39.5 and 36 , and the footprint ratio index of 0.54 and 0.48.Conclusions The foot arch type affects the energy cost during walking which measured by oxygen consumption. The smallest energy cost is in the normal foot type, and the greatest energy cost is in the low arched foot type."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ijan Aprijana
"Ambilan oksigen maksimal (V02max) merupakan standar pengukuran kebugaran aerobik. Tujuan penelitian ini adalah (a) mengetahui korelasi antara nilai V02max basil uji berjalan satu mil dengan nilai V02max hasil uji dengan alat treadmill pada orang lanjut usia yang sehat di Indonesia, dan (b) mengetahui korelasi antara nilai V02max hasil uji berjalan lima menit dengan nilai V02max basil uji dengan alat treadmill pada orang lanjut usia yang sehat di Indonesia. Subyek penelitian sebanyak 25 terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia - 60 tahun dan - 85 tahun. Hasil Penelitian menunjukkan adanya korelasi positifyang bermakna antara nilai V02max basil uji berjalan satu mil dengan nilai V02max hasil uji dengan memakai alat treadmill (r = 0,853) (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa pengukuran V02max dengan uji berjalan satu mil dapat digunakan sebagai alternatif pengukuran V02max tidak langsung di lapangan bagi orang lanjut usia yang sehat di KJS Senayan dan KJS Hang Tuah Jakarta. Hasil penelitian juga menunjukkan korelasi positif antara nilai V02max hasil uji berjalan lima menit dengan nilai V02max hasil uji dengan alat treadmill (r = 0,727)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, 2003
T58392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziza Rindra Luna Satriono
"Lansia merupakan kelompok usia yang membutuhkan perhatian khusus dalam bidang kesehatan untuk menjaga kesejahteraan hidup mereka. Aktivitas fisik merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan lansia, dan berjalan kaki merupakan salah satu aktivitas fisik yang paling mudah untuk dilakukan. Dalam mendukung aktivitas berjalan kaki, fisik lingkungan memiliki peran yang penting untuk menciptakan kemudahan lansia bernavigasi pada lingkungan tempat tinggalnya. Keterkaitan antara kemudahan bernavigasi di lingkungan tempat tinggal terhadap aktivitas berjalan kaki dilihat melalui kajian teori dan studi kasus yang melibatkan observasi dan wawancara dengan penduduk lansia pada Kampung Muka. Hasilnya menunjukkan bahwa kemudahan navigasi dalam lingkungan tempat tinggal berpengaruh pada keinginan lansia untuk berjalan kaki. Selain elemen fisik kampung, elemen sosial seperti komunitas dan interaksi antar warga menjadi motivasi warga untuk berjalan kaki. Dalam bernavigasi, lansia cenderung memilih rute yang sudah menjadi kebiasaan dan efisien, sementara kehadiran individu lain dan interaksi sosial memberikan rasa aman dan nyaman bagi lansia serta mempengaruhi keputusan mereka untuk berjalan kaki. Secara keseluruhan, skripsi ini menekankan pentingnya memperhatikan aspek navigasi dan sosial dalam lingkungan kampung kota terhadap aktivitas berjalan kaki bagi kesejahteraan dan kehidupan aktif lansia.
......Elderly individuals require special attention in the field of healthcare to ensure their well-being. Physical activity plays a vital role in maintaining the health of the elderly, and walking is one of the easiest forms of physical activity to engage in. The physical environment plays a crucial role in supporting walking activities by creating navigational ease for the elderly in their residential areas. The relationship between navigational ease in the residential environment and walking activity is explored through theoretical analysis and a case study involving observations and interviews with elderly residents in Kampung Muka. The results indicate that navigational ease in the residential environment influences the willingness of the elderly to engage in walking. In addition to the physical elements of the neighborhood, social factors such as community and interpersonal interactions serve as motivation for the elderly to walk. In navigation, the elderly tend to choose habitual and efficient routes, while the presence of other individuals and social interactions provide a sense of safety and comfort, influencing their decision to walk. Overall, this thesis emphasizes the importance of considering both navigational and social aspects within urban neighborhoods to promote walking activity for the well-being and active lifestyles of the elderly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Emmelia Ratnawati
"[ABSTRAK
Stroke pada lansia mengakibatkan keterbatasan kemandirian. Salam Trendi
merupakan latihan fisik untuk mengurangi keterbatasan yang dilakukan di rumah
dan bersifat individual. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh latihan
terhadap kekuatan otot, kecepatan berjalan, dan kemampuan fungsional lansia
paska stroke di Kota Depok. Penelitian menggunakan desain Quasi Eksperimen
pre dan post test design. Besar sampel 44 responden, dipilih dengan tehnik
consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan
(p=0.042) dan kaki (p=0.005); kecepatan berjalan (p=0.002) berubah secara
signifikan setelah diberikan latihan. Latihan ini direkomendasikan sebagai salah
satu intervensi keperawatan pada lansia paska stroke di komunitas.

ABSTRACT
Stroke in older person resulted in dependency. A combined of deep breathing,
stretching and Range of Motion is one of physical exercise to increase
independence. This study aimed to measure effects of this exercise to muscle
strength, walking speed, and functional ability of older person with post-stroke. A
quasi-experimental with pre and post-test design was applied. Sample of 44
respondents were selected by consecutive sampling technique. Results showed
that strength of arm and legs muscle and walking speed increased significantly
after intervention given (p = 0.042; 0.005; 0.002). It is recommended to provide
this exercise as nursing intervention at community., Stroke in older person resulted in dependency. A combined of deep breathing,
stretching and Range of Motion is one of physical exercise to increase
independence. This study aimed to measure effects of this exercise to muscle
strength, walking speed, and functional ability of older person with post-stroke. A
quasi-experimental with pre and post-test design was applied. Sample of 44
respondents were selected by consecutive sampling technique. Results showed
that strength of arm and legs muscle and walking speed increased significantly
after intervention given (p = 0.042; 0.005; 0.002). It is recommended to provide
this exercise as nursing intervention at community.]"
2015
T43579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Fatimah
"Lonjakan harga minyak yang sangat tinggi menjadi perhatian negaranegara di dunia, baik negara produsen minyak maupun negara konsumen. Penelitian ini menganalisis hubungan antara dinamika harga minyak mentah dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), defisit anggaran (BD), dan neraca transaksi berjalan (CA). Periode data yang digunakan adalah 2000Q1-2014Q3 dengan metode VECM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi antara ketiga jenis harga minyak (WTI, Brent, dan ICP) dengan IHK, BD, dan CA. Sementara dari hasil uji IRF bahwa shock ketiga jenis harga minyak memberikan respon positif pada IHK namun memberikan respon negatif pada BD dan CA.

The spike of oil prices becomes a big concern to all countries in the world, both for oil-producing countries and oil-consumer countries. This study analyzed the relationship between the dynamics of crude oil prices with the Consumer Price Index (CPI), the Budget Deficit (BD), and the Current Account (CA). The period of data used was 2000Q1-2014Q3 with VECM method. The results showed that there are a cointegration between the three types of oil prices (WTI, Brent, and ICP) with the CPI, BD, and CA. While the IRF test results that shock the three types of oil prices gave a positive response to the CPI but a negative response in BD and CA."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>