Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Naufal
"ABSTRAK
Pasar konstruksi dan sektor bahan bangunan Indonesia telah berkembang secara signifikan, untuk mendukung perkembangan konstruksi ini tentunya akan dibutuhkan bahan konstruksi yang sangat banyak, pada sebagian pembangunan umumnya menggunakan material konstruksi beton yang memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan baja. Beton dengan komposisi utama agregat halus dan agregat kasar berasal dari alam yang jumlahnya sangat terbatas dan akan terus berkurang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian beton dengan menggunakan limbah kertas sebagai substitusi dari agregat halus dan limbah beton padat sebagai substitusi agregat kasar yang dapat mencapai mutu beton struktural dengan kuat tekan diatas 17 MPa. Kertas yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 10 sebagai substitusi dari agregat halus. Pada penelitian ini digunakan 3 variasi perbandingan agregat halus dan kasar yaitu, 40 :60 Variasi A , 45 ,55 Variasi B , dan 50 ,50 Variasi C . Uji yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari tiga jenis uji yaitu, uji kuat tekan dari umur 7, 14, 28, dan 56 hari, uji kuat lentur pada umur 28 hari, dan uji susut pada setiap hari. Perbandingan agregat kasar dan agregat halus paling optimum untuk pengujian kuat tekan beton adalah variasi C pada umur 28 hari..Penelitian ini menunjukan bahwa kuat tekan beton kertas dengan variasi C memiliki rata-rata kuat tekan tertinggi sebesar 27.39 MPa atau lebih besar 13,10 dibandingkan dengan rata-rata kuat tekan variasi A dan lebih besar 8,86 dibandingkan rata-rata kuat tekan variasi B. nilai kuat lentur yang didapat pada penelitian ini mencapai 3,7 MPa pada hari ke-28 yang terdapat dalam beton variasi C. Nilai susut terbesar dimiliki oleh beton variasi C, kemudian B dan yang terakhir adalah A. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan beton ini dapat diaplikasikan sebagai beton struktural

ABSTRACT
The construction and building materials sector in Indonesia has grown significantly, to support the development of construction will need a lot of construction materials, in some construction generally use concrete materials that have a cheaper price than steel. Concrete with the main composition of fine aggregate and coarse aggregate comes from a very limited number of natural and will continue to decrease over time. Therefore, researcher will do reseach about papercrete with recycled aggregate which can be reached as Structural concrete with compression strength above 17 MPa. The paper used in this study was 10 as a substitute of fine aggregate. In this study used three variations of fine and coarse aggregate ratio, 40 60 Variation A , 45 55 Variation B and 50 50 Variation C .The test will be done on research consists three type test Compression strength was tested in 7 days, 14 days, 28 days, 56 days, Flexural strength was tested in 28 days, and Shrinkage Test was tested in everydays.This study showed that the compressive strength of papercrete with variation C has the highest average compressive strength of 27.39 Mpa, 13.66 greater than the average compressive strength of variation A and 8.77 greater than the average compressive strength of variation B. the flexural strength value obtained in this study reaches 3.7 MPa on the 28th day in concrete variation C. The largest shrinkage value is owned by concrete variation C, then B and the last one is A. Based on the result of research has done, this concrete can be applied as a structural concrete."
2017
S68835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnold Tobias Adi Prakoso
"ABSTRAK
Pemanfaatan limbah kertas di Indonesia belum maksimal, khususnya pada faktor konstruksi. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian beton kertas daur ulang sebagai solusi yang ekonomis dalam bidang konstruksi yang dapat mencapai mutu beton struktural dengan kuat tekan diatas 17 MPa. Pada penelitian ini digunakan 3 variasi perbandingan agregat halus dan kasar yaitu, 40 :60 , 45 :55 dan 50 :50 . Uji yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari tiga jenis uji yaitu, uji kuat tekan, uji kuat lentur, dan uji susut. Kertas yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 10 sebagai subtitusi dari agregat halus. Hasil penelitian yang didapat menunjukan komposisi optimal dari campuran beton kertas untuk kuat tekan beton dan kuat lentur ialah variasi perbandingan agregat halus dan kasar sebesar 45 : 55 yang mempunyai nilai kuat tekan 28,54 MPa dan nilai kuat lentur terbesar dengan nilai 3,35 MPa. Akan tetapi nilai modulus elastisitas variasi ini merupakan yang terendah, yaitu sebesar 7794.31 MPa. Nilai modulus elastisitas tertinggi didapatkan pada beton dengan perbandingan agregat halus dan kasar yang sama besar masing-masing 50 dengan nilai 12327.02 MPa. Untuk pengujian susut, variasi yang memiliki susut tertinggi ialah variasi perbandingan agregat halus dan kasar masing-masing sebesar 50 , yang memiliki komposisi agregat halus terbanyak. Semakin banyak rasio perbandingan agregat halus, maka semakin banyak pula kandungan kertas yang digunakan dalam beton kertas.

ABSTRACT
Utilization of paper waste in Indonesia have not been maximized, especially in the construction field. Therefore, researcher wil.l do reseach about paper recycling as an economic solution in the field of construction which can achieve the structural strength of concrete with compressive strength above 17 MPa. In this study used three variations of fine and coarse aggregate ratio, 40 60 , 45 55 and 50 50 . The paper used in this study was 10 as a substitute of fine aggregate. The test will be done on research consists three type test Compression Test, Flexural test, and Shrinkage Test. The paper used in this study is as much as 10 as a substitute of fine aggregate.The result showed that the optimal composition of the concrete mixture for concrete compressive strength and flexural strength is the variation with the fine and coarse aggregate ratio of 45 55 which has the compressive strength value of 28.54 MPa and the largest bending strength value of 3.35 MPa. However, the modulus of elasticity of this variation is the lowest, which is 7794.31 MPa. The highest elasticity modulus value was found in concrete with equal fine and coarse aggregate of 50 each with the value of 12327.02 MPa. For shrink testing, the highest shrink variation was the variation with fine and coarse aggregate ratios of 50 each, which had the largest aggregate composition. The more the ratio of fine aggregate, the more paper content used in paper concrete."
2017
S70076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library