Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Warokka, Rifqi Elvanogi Koto
"Penempatan sumber radiasi pada radioterapi memerlukan ruangan khusus untuk menahan radiasi tidak menyebar keluar ruangan. Keselamatan pasien, staf dan masyarakat umum akan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan program pengobatan radiasi. Dinding perisai ruang radioterapi memiliki peranan penting dalam proteksi dan keselamatan radiasi. Ketebalan dinding perisai akan berbeda-beda sesuai energi radiasi dan beban kerja yang digunakan. Pembatas dosis di Indonesia sesuai dengan Perka Bapeten no.3 tahun 2013 yaitu nilai batas dosis untuk pekerja radiasi rata-rata 20 mSv per tahun selama 5 tahun dan untuk masyarakat 1 mSv per tahun. Penelitian ini menggunakan simulasi Monte Carlo MCNPX untuk membandingkan dosis yang dihasilkan agar tidak melebihi pembatas dosis yang ditetapkan. Pada Simulasi monte Carlo dibuat model ruangan, model Linac, energi radiasi sumber Linac, dan jenis material dinding yang digunakan sesuai dengan kondisi ruangan yang telah disetujui Bapeten. Pada penelitian dilakukan perhitungan dosis di luar dinding primer dan dosis pada kedalaman dinding penahan radiasi dengan material dinding benton berdensitas 2,35 g/cm3. Hasilnya tidak terbaca nilai dosis pada titik referensi dengan metode simulasi monte carlo pada penelitian ini. Sementara itu dosis pada dinding menunjukan penetrasi sampai dengan 160 cm pada dinding kiri, 200 cm pada dinding atas dan 180 cm pada dinding kanan.
......The placement of radiation sources in radiotherapy requires a special room to prevent radiation from spreading out of the room. The safety of patients, staff, and the general public will be a major consideration in the implementation of a radiation treatment program. The shield wall of the radiotherapy room has an important role in radiation protection and safety. The thickness of the shield wall will vary according to the radiation energy and the workload used. The dose limit in Indonesia is under Bapeten Perka No. 3 of 2013 which is the dose limit value for radiation workers an average of 20 mSv per year for 5 years and the community 1 mSv per year. This study uses a Monte Carlo MCNPX simulation to compare the resulting doses so as not to exceed the prescribed dose limit. In the Monte Carlo simulation, a room model, a Linac model, Linac source radiation energy, and the type of wall material used are made according to the room conditions that have been approved by Bapeten. In this study, the dose calculation outside the primary wall and the dose at the depth of the radiation retaining wall with a concrete wall material with a density of 2.35 g/cm3 were calculated. The result is not reading the dose value at the reference point with the Monte Carlo simulation method in this study. Meanwhile, the dose on the wall showed penetration up to 160 cm on the left wall, 200 cm on the upper wall, and 180 cm on the right wall."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Sudrajat
"ABSTRAK
Terapan teknologi beton pada bidang konstruksi semakin berkembang
disamping karena aspek kemudahan pengerjaan dan nilai ekonomis beton
merupakan nilai tambah. Penggunaan beton sebagai penahan radiasi untuk unit
radiologi, instalasi radio metalurgi ( RMI ) reaktor untuk penelitian dan reaktor
nuklir pembangkit listrik yang berhubungan dengan paparan radiasi.
Beton untuk berbagai tipe telah dipergunakan secara luas sebagai struktur
penahan radiasi untuk peketja dan peralatan terhadap paparan radiasi yang merusak
dan partikel nuklir. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari beton penahan radiasi adalah
beton harus memiliki kandungan Hidrogen tinggi untuk menangkap neutron cepat
( fast neutron ), beton harus mempunyai daya tahan terhadap tegangan panas
( thermal stresses ) yang diakibatkan panas dari penangkapan neutron dan
selanjutnya beton harus mempunyai massa yang cukup padat untuk mengatenuasi
sinar gamma. Beton penahan radiasi harus tahan terhadap panas radiasi dari sistem
selama rnasa operasi. Diketahui bahwa kemampuan beton menyerap sinar gamma
proporsional terhadap densitasnya, ketebalan perisai bisa dikurangi bila
dipergunakan beton dengan densitas tinggi. Densitas beton bisa dinaikan dengan
mempergunakan agregat dengan specific gravity tinggi. Material dengan densitas
tinggi tersebut diantaranya adalah : Barit, Hematit, Limonit,Magnetit dan agregat
berat artifisial seperti steelslag, dan srap iron atau iron ore.
Untuk terapan khusus perlu memodifikasi beton densitas tinggi dengan
menambah kandungan Hidro gen dan elemen pendukung yang memiliki penampang
lintang lintasan dengan efektifitas besar ( large effective removal cross section )
dengan tujuan mengatenuasi radiasi neutron dan sinar gamma. Untuk
memperlambat neutron cepat beton harus mengandung material ringan seperti
Hidrogen. Dari komposisi unsur penyusun agregat berat diketahui bahwa densitas
tinggi tidak sebanding dengan kandungan Hidrogen tinggi. Karena hal tersebut di
atas disyaratkan untuk disain fasilitas bangunan nuldir dipenuhi sifa -sifat nuklir
( nuclear properties) dan sifat-sifat fisik dan mekanik ( physical and mechanical
properties ) yang memberikan suatu kinerja tinggi dari penahan radiasi dalam
pengoperasian.
Atenuasi dapat diartikan sebagai kemampuan suatu material untuk
mengurangi intensitas paparan radiasi yang melaluinya. Sebagian radiasi berasal
dari proses fisi, hanya neutron dan foton yang memiliki kemampuan cukup untuk
penetrasi dan mengakibatkan kerusakan biologi terhadap beton yang menjadi
masalah. Untuk kasus neutron, spektrum energi tinggi dihasilkan Iangsung dari
proses fisi dan untuk foton, sumber energi gamma tinggi yang didistribusikan
rnelalui inti dan penahan radiasi sebagai akibat dari energi terikat yang terlepas
ketika neutron diserap oleh inti.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari karakteristik atenuasi dari
material dan sifat-sifat mekanik yang memenuhi kriteria sebagai material penahan
radiasi seperti ketahanan ( durability ), efektivitas terhadap paparan radiasi dan
ekonomis. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu altenatif material
penahan radiasi dengan proyeksi pada fasilitas bangunan nuklir.

"
1996
S34634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Imanuddin
"
ABSTRAK
Beton sebagai bahan konstruksi semakin luas penggunaannya, sejalan dengan berkembangnya teknologi beton dewasa ini, mulai dari konstruksi ringan sampai konstruksi berat dan konstruksi yang khusus. Penggunaan beton pada konstruksi yang khusus misalnya terdapat pada pembangunan struktur-struktur yang berhubungan dengan radiasi, seperd di bidang kedokteran nuklir, pusat penelitian nuklir, dan fasilitas-fasilitas nuklir lainnya.
Struktur penahan radiasi dapat menggunakan berbagai tipe beton. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari beton penahan radiasi adalah beton hams memiliki kandungan hidrogen tinggi, yang digunakan untuk menangkap neutron cepat, beton juga harus mempunyai daya tahan terhadap tegangan panas yang diakibatkan panas dari penangkapan neutron, dan beton hams mempunyai massa yang padat, yang berguna untuk mengatenuasi sinar gamma. Diketahui bahwa kemampuan beton menyerap sinar gamma, proporsional terhadap densitasnya, ketebalan perisai/penahan bisa dikurangi bila mempergunakan beton dengan densitas tinggi. Beton dengan densitas tinggi dapat diperoleh dengan menggunakan material-material yang mempunyai berat jenis tinggi sebagai pengganti agregat biasa, seperti Barit (BaS04), Hematit (Fe2O3), Magnetit (FeFe2O4), Gutit (HFeO2), Ilmenit (FeTiO3), dan bahan lain yang sejenis.
a
Dengan memperhatikan hal diatas, penelitian ini dimaksud untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dan untuk mengetahui pengaruh dari peradiasian pada beton barit (sebagai beton berat) yang menggunakan admixture fly ash. Penggunaan fly ash di sini diharapkan dapat meningkatkan kerapatan beton, oleh karena partikel-partikel fly ash yang sangat kecil (lebih kecil dari partikel-partikel semen) dapat mengisi rongga-rongga yang ada, sehingga penyerapan beton barit terhadap radiasi juga meningkat.
"
1997
S34660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library