Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isti Surjandari Prajitno
Abstrak :
Abstrak
PT. MUsubishi Kramayudha motors and Manufacturing adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan mesin kendaraan Mitsubi. Selama ini perusahaan belum melakukan peramalan dan pengendalian terhadap biaya listrik yang digunakan, melainkan hanya mencatat pemakaian per-bulannya saja. Saat ini perusahaan menginginkan dilakukannya peramalan biaya listrik agar dapat mengalokasikan dananya dengan Jebih cermat. Teknik peramalan yang digunakan adalah teknik peramalan Time Series untuk peramalan jangka pendek selama satu tahun yang dibutuhkaan perusahaan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A.Basit
Abstrak :

Keterbatasan  pasokan listrik dari PLN karena lokasi geografis yang terpencil dan jauh, menyebabkan beberapa BTS mengandalkan generator diesel sebagai pembangkit listrik utama.Sehingga, biaya pembangkit listrik di BTS tersebut sangat besar karena transportasi bahan bakar ini berbiaya tinggi. Studi ini menganalisis model hibridisasi Sistem Fotovoltaik dan Biodiesel dari minyak sawit untuk mendapatkan pembangkit listrik yang memiliki keandalan tinggi, biaya energi rendah dan emisi rendah untuk supplai listrik BTS di daerah terpencil yang terletak di Desa Sungai Ketupak Ogan Komering Ilir-Sumatera Selatan (Latitude 3o19.9S dan Longitude 105o38.9E). Dari hasil simulasi, diperoleh bahwa pembangkit listrik offgrid yang optimum untuk BTS Sungai Ketupak adalah hibrid antara PV, baterai, dan genset dengan kapasitas masing-masing sebesar 6,59 kWp, 4,8 kWh, dan 5 kW

......The lack of electricity supply from PLN due to the remote and far geographical location, Some of the BTS rely on diesel generators as the main power plant. So, the cost of electricity generation in the BTS is immense because of the transportation of these fuels high cost. Therefore, efficient use of diesel fuel requires a renewable model of energy-based power generation by utilizing the natural potential around the area.This study analyzes the hybridization model of Photovoltaic System with Palm oil Diesel (POD) to get power plants that have a high reliability, low energy costs and low emissions for powering BTS in remote area located at an Sungai Ketupak Village of Ogan Komering Ilir-South Sumatera (Latitude 3o19.9S and Longitude 105o38.9E). The simulation results show the optimum power plant at BTS offgrid Sungai Ketupak  is a hybrid between PV, batteries, and generators with capacity 6.59 kWp,4.8 kWh, and 5 kW respectively.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katili, Anton
Abstrak :
ABSTRAK Keandalan sistem pembangkit tergantung pada keandalan unit pembangkit dan besarnya cadangan daya tersedia (spinning reserve). Kalau kapasitas cadangan daya tersedia tinggi, maka tingkat keandalan serta biaya energinya di sisi sistem pembangkit semakin tinggi pula. Jenis pembangkit yang dapat melayani perubahan beban yang dinamis adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dalam kontrak jual-beli bahan bakar unluk pembangkit PLTGU Gas alam dan PLTP tercantum persyaratan minimum jual-beli antar swasta dan P.T. PLN (Persero), disebabkan hal tersebut, maka salah satu kendala pengembangan PLTU Batubara adalah persyaratan pembelian bahan bakar tersebut. Pada umumnya batas minimal kontrak pembelian energi listrik dari perusahaan listrik swasta, sebesar 80 persen dari seluruh energi listrik yang dibangkitkannya. Pembelian energi tersebut dapat dioptimalisasikan oleh P.T. PLN (Persero), dengan pola pengoperasian pembangkit swasta, memakai metode dua blok. Kendala dari pengoperasian pembangkit tersebut, adalah persyaratan minimum yang tercantum dalam kontrak jual-beli energi listrik antar swasta dan P.T. PLN (Persero). Kendala lainnya adalah total kapasitas blok pertama dan kedua, adalah sama dengan kapasitas nominal, dengan besaran kapasitas blok pertama dan blok kedua serta waktu pengoperasiannya bervariasi. Keuntungan pola pengoperasian tersebut, secara umum adalah mengoptimalkan kapasitas pembangkit listrik swasta. Pala pengoperasian dengan metode satu blok, kapasitas pembangkit yang dipergunakan hanyalah 80 persen dari kapasitas nominal, sedangkan pola pengoperasian metode dua blok, kapasitas pembangkit yang dipergunakannya sebesar kapasitas nominal. Dengan mengoptimalkan kapasitas pembangkit swasta, diharapkan pengurangan penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik pemikul beban puncak, dan selanjutnya dapat mengurangi biaya energi listrik di sisi sistem pembangkit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viki Kurdiansyah
Abstrak :
Banyak pulau di Indonesia yang terisolasi dan jauh dari pulau utama. Salah satunya adalah Pulau Sabu yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sumber energi listrik Pulau Sabu 100% berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel dengan beban puncak sebesar 900 kW pada tahun 2015. Rasio elektrifikasi pada 2017 sebesar 26,67%. Potensi energi baru terbarukan belum diimplementasikan di Pulau Sabu khususnya potensi sinar matahari dan angin. Radiasi sinar matahari rata-rata per tahun sebesar 6,466 kW/m2 dengan clearness index 0,654 dan durasi penyinaran 8,72 jam. Potensi energi angin di Pulau Sabu sebesar 2,588 m/s pada ketinggian 15 meter dan 4,868 m/s pada ketinggian 50 meter. Penelitian ini menganalisis potensi energi baru terbarukan untuk implementasi sistem hibrid tanpa baterai dengan konfigurasi yang berbeda. Dari data potensi radiasi sinar matahari, dipilih spesifikasi modul surya yang memiliki daya maksimal 315 W dengan efisiensi 19,3%. Spesifikasi modul surya ini digunakan untuk menghitung panel surya yang dibutuhkan dengan skenario kebutuhan listrik 1 rumah tangga dan pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 100 kW sampai dengan 800 kW. Potensi energi angin digunakan untuk menentukan spesifiasi turbin angin yang akan digunakan dengan cara memilih daya keluaran yang paling besar dari berbagai produk turbin angin. Perangkat lunak HOMER digunakan untuk menganalisis skenario sistem eksisting dan sistem hibrid pada aspek ekonomi dan lingkungan. Biaya energi sistem eksisting sebesar $0,324/kWh, sistem hibrid diesel dan solar PV didapatkan biaya energi terendah sebesar $0,292/kWh dan sistem hibrid diesel dan turbin angin, didapatkan biaya energi terendah sebesar $0,291/kWh pada nilai hub height 73 m. ......There are large number of the remote island in Indonesia that isolated and not connected to the utility grid. Sabu Island, a part of Nusa Tenggara Timur is an example of isolated area that far from the mainland. Electricity resource of Sabu Island is 100% from diesel generator. The electrification ratio is 26.67%. Huge potential renewable energy resource not yet implementing on Sabu Island. Annual average radiation is 6.466 kW/m2 with clearness index 0,654 and sun peak hour 8.72. Annual average wind speed is 2.588 m/s (h=15 meter) and 4.868 m/s (h=50 meter). This paper assesses the potential of implementing the hybrid system with different configuration of diesel-PV-WTG without energy storage devices. From annual average radiation, we choose specification of PV module with 315 V for voltage and 19.3% efficiency and used for residential and power utility scenario with 100-600 kW capacity. Wind turbine specification chosen with maximum output power based on wind profile. HOMER simulation software is used to perform feasibility study and to determine the optimized of the hybrid system. Levelized Cost of Energy (LCOE) of existing system is $0.324/kWh, minimum LCOE of diesel and solar PV is $0.292/kWh and minimum LCOE of diesel and wind turbine is #0.291/kWh in hub height 73 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Ma`arif
Abstrak :
Penelitian ini mempelajari sistem integrasi teknologi industri perikanan dengan teknologi solar PV, supaya potensi perikanan lebih dekat dengan potensi sumber energi. Tujuan penelitian ini yaitu menghitung rata-rata biaya energi (LCoE) floating solar PV untuk mendukung industri perikanan, kemudian menghitung rata-rata biaya energi pada baterai sebagai pengganti generator kapal dibandingkan dengan menggunakan generator dan yang terakhir membuat studi kelayakan penggantin generator kapal terhadap nelayan. Metode yang digunakan untuk menganalisis biaya energi dan mengoptimalkan energi yang dibutuhkan untuk mendukung industri perikanan menggunakan perangkat lunak HOMER Pro. Sedangkan untuk menganalisis peningkatan pendapatan nelayan ditinjau dari segi sisi penggunaan bahan bakar generator. Hasil penelitian mengenai sistem integrasi ini, rata-rata biaya energi yang paling rendah mengunakan sistem hibrid floating solar PV, baterai dan generator dengan LCOE Rp 2,181/kWh yang dibangun di pantai. Rata-rata biaya energi (LCoE) pada sistem penggantin generator kapal dengan kebutuhan energi 51 kWh/hari sebesar Rp. 1,353/kWh, dengan baterai dicharging menggunakan lebihan listrik dari industri perikanan, sedangkan untuk penggantian generator kapal menggunakan batarai layak digunakan, apabila media penerangan menggunakan lampu LED jenis highbay. Jadi, pengembangan konsep sistem integrasi ini lebih baik dibangun di laut dan nelayan menggunakan baterai sebagai pengganti generator kapal dengan menggantikan lampu mercury menjadi LED sebagai penerangan ketika menangkap ikan dimalam hari.
This research studies the integration system of the fishing industry technology with solar PV technology, so that the potential of fisheries is closer to the potential of energy sources. The purpose of this study is to calculate the levelized cost of energy (LCoE) on floating solar PV to support the fishing industry, then calculate the levelized cost of energy on batteries as a substitute for ship generators compared to using generators and finally making a feasibility study of replacing ship generators with fishermen. The method used to analyze energy costs and optimize energy needed for the fishing industry uses HOMER Pro software. Meanwhile, to analyze the increase in fishermen's income in terms of the use of generator fuel. The results of research on this integration system, the lowest average energy cost is using a hybrid floating solar PV system, batteries and generators with a LCOE of $ 0.155/kWh built on the beach. The levelized cost of energy (LCoE) on the ship generator replacement system with 51 kWh/day energy requirements is $ 0.096/kWh, with a charging battery using excess electricity from the fishing industry, while for the replacement of ship generators using batteries is feasible to use, if the lighting media uses highbay LED type lamps. So, the development of the concept of this integrated system is better built at sea and fishermen use batteries instead of ship generators by replacing mercury lamps into LEDs as lighting when catching fish at night.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novix Jefri Al Fama
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem kelistrikan di Biak Papua saat ini masih tergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD . Penggunaan PLTD menyebabkan Biaya Pokok Produksi BPP pada sistem ketenagalistrikan Biak menjadi tinggi. Oleh karena itu diperlukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS On Grid untuk mengurangi beban dasar yang dipikul oleh PLTD pada siang hari agar dapat mengurangi BPP. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Levelized Cost of Energy LcoE . Hasil analisis menunjukkan bahwa hibrida antara PLTD dengan PLTS On Grid 2.370 kWp 20 dari beban puncak sistem memiliki nilai Life Cycle Cost LCC dan Cost of Energy COE terendah dengan nilai LCC hibrida antara PLTD dengan PLTS On Grid 2.370 kWp sebesar Rp.5.223.989.322.145 dan COE sebesar Rp.2.789/kWh. Nilai COE tersebut masih di bawah harga tarif listrik yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Permen Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM No. 17 Tahun 2013. Penerapan PLTS On Grid di Biak dapat menghemat biaya bahan bakar PLTD sebesar Rp.8.663.884.115 per tahun. Secara teknis dan ekonomis investasi PLTS On Grid di Biak layak untuk diterapkan.
ABSTRACT
Electricity system in Biak Papua use Diesel Power Plant. Cost of electricity production in Biak Papua considerably high as the system mainly operates Diesel Power Plants. A possible solution to decrease the production cost from the power plant sector is to replace the operating hours of the Diesel power plants and reduce basic load supplied by Diesel Power Plant with On Grid PV power plant. The method used in this study using the Levelized Cost of Energy LCOE method. The result of analysis shows that hybrid Diesel Power Plant and On Grid PV 2.370 kWp has lowest Life Cycle Cost LCC and Cost of Energy COE with LCC of hybrid Diesel Power Plant and On Grid PV 2.370 kWp is Rp.5.223.989.322.145 and COE is Rp.2.789 kWh. Cost of Energy COE still below the electricity tariff based on Permen ESDM No. 17 tahun 2013. Implementation of On Grid PV in Biak can save fuel cost of Diesel Power Plant as much as Rp.8.663.884.115 yearly. Technically and economically, PV On Grid investment in Biak is feasible.
2018
T51213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidel Rezki Fajry
Abstrak :
ABSTRAK
Keberadaan Fish Cold Storage sangat diharapkan bagi Nelayan di Pulau Kei Kecil untuk menjaga kualitas Ikan tetap baik. Dikarenakan terletak di area terpencil dan memiliki daya pembangkitan listrik terpasang yang terbatas, menjadi faktor kendala dalam pembangunan Fish Cold Storage. Penelitian ini membahas penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu mode hybrid dengan sistem off-grid menggunakan dua set Baterai Bank yang beroperasi secara bergantian setiap 24 jam untuk melistriki DC Fish Cold Storage berdasarkan data harian lama penyinaran matahari dan kecepatan angin. Penentuan kapasitas sistem pembangkitan listrik dilakukan dengan empat skenario menggunakan tipe baterai bank yang berbeda. Dari hasil simulasi, sistem pembangkitan listrik mode hybrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu tidak handal dan optimal sehingga diperoleh konfigurasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu 170kW dan Baterai Bank Tipe AGM 48VDC ndash; 2265AH sebagai sistem pembangkitan yang handal dan optimal dengan biaya energi Rp 2.523/kWh. Sistem pembangkitan listrik ini memenuhi semua kriteria kelayakan ekonomi pada kondisi ideal dengan menetapkan tarif listrik sebesar Rp 9.828/kWh pada kondisi ideal dan diperoleh payback period selama 6 tahun 6 bulan 7 hari, net present value sebesar Rp 3.017.428, internal rate of return sebesar 9,002 , dan profitability index sebesar 1.6438.
ABSTRACT
The existence of Fish Cold Storage is highly expected by Fishermen in Kei Kecil Island to preserve the Fish quality well. Due to located on remote areas and having limited existing power generation as becoming the obstacles in development of Fish Cold Storage. This study discuss about hybrid sea floating photovoltaic and wind turbine with off grid system using two sets of battery banks that operate interchangeably every 24 hours for powering DC Fish Cold Fish Storage based on daily solar irradiance duration and wind speed data. Determination the power generation system capacity is done by four scenarios which is using different battery bank type. Based on simulation result, hybrid sea floating photovoltaic and wind turbine are not reliable and optimum, so the configuration of 170kW Wind Turbin and 48VDC 2265AH Battery Bank of AGM is selected based on the reliability and optimized level with the cost of energy of Rp 2.523 kWh. Those selected power generation system fulfill all economic feasibility criteria by setting electricity tariff of Rp 9.828 kWh on ideal condition with receiveing payback period for 6 years 6 months 7 days, net present value of Rp 3,017,428, internal rate of return of 9.002 , and profitability index of 1.6438.
2018
T51193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Narputro
Abstrak :
Letak geografis negara Indonesia yang berada di jalur khatulistiwa membuat Indonesia memiliki potensi besar terpapar sinar matahari sepanjang tahun. Dengan potensi energi sebesar 4.8 kWh/m2/hari, Indonesia memiliki potensi 6 hingga 10 kali lebih besar untuk membangkitkan listrik melalui sel surya dibandingkan dengan negara-negara di Eropa. Oleh karena itu Indonesia perlu untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif selain minyak dan gas. Dengan tujuan untuk bisa lebih mendorong pemanfaatan energi matahari tersebut maka diperlukan data dan informasi mengenai ketersediaan energi matahari di wilayah Indonesia. Salah satunya adalah data dan informasi penentuan sudut kemiringan sel surya untuk mendapatkan potensi energi matahari yang optimal. Data dan informasi yang dimaksud adalah data dan informasi terkait meteorologi (radiasi langsung, radiasi tidak langsung, radiasi global, dan temperatur lingkungan) serta letak lokasi (lintang dan bujur) dari panel sel surya. Dengan data dan informasi tersebut, kita bisa menentukan sudut kemiringan yang optimal sehingga didapatkan energi potensial matahari yang optimal dan juga didapatkan pula desain sistem sel surya yang lebih efisien serta biaya energi yang lebih optimal. ......Indonesian position along the equator line makes Indonesia has a huge exposure of solar radiation potential throughout the year. With 4.8 kWh/m2 potential energy, compare to Europe, Indonesia has 6 to 10 times potential energy to generate electricity through solar cell system. For that purpose, Indonesia needs to further optimize the utilization of solar energy as an alternative source of energy other than oil and gas. In order to encourage the use of solar energy, data and information concerning to the availability of solar energy in Indonesia is very important. Data and information for this paper are information of meteorological data (direct radiation, diffuse radiation, global radiation, and environment temperature) and location (latitude and longitude) of Photovoltaic (PV) cell. With both data, we can determine optimum PV tilt to obtain optimum solar energy and get an efficiency of PV system with optimal energy cost.
Salemba: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library