Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rahmadya Permana
"Pada penelitian ini, dilakukan analisis tekno-ekonomi terhadap proses peningkatan bilangan iodin minyak jelantah menggunakan reaksi dehidrogenasi oksidatif (ODH) dengan katalis Ti/NiO. Proses yang dirancang disimulasikan menggunakan software Aspen Hysys. Terdapat 2 skenario proses dengan perbedaan senyawa pendonor atom oksigen yang digunakan, yaitu gas oksigen dan gas karbon dioksida. Untuk melengkapi simulasi, dilakukan pemodelan kinetika reaksi dan optimasi bilangan iodin produk setelah melewati ODH menggunakan data penelitian terdahulu berupa suhu, rasio laju alir, waktu tinggal, neraca massa, dan bilangan iodin produk. Kapasitas produksi dari pabrik ini adalah sebesar 1 megaliter/tahun. Hasil simulasi yang diperoleh berupa spesifikasi dasar alat proses, kapasitas produksi, kebutuhan bahan baku, serta kebutuhan energi dan utilitas. Lalu, dilakukan kajian keekonomian melalui perhitungan total investasi kapital dan biaya manufaktur. Terakhir, dilakukan analisis kelayakan pabrik secara ekonomi dengan mempertimbangkan nilai net present value, internal rate of return, payback period, dan profitability index. Simulasi yang dilakukan pada menunjukkan bahwa kebutuhan energi listrik dan steam sebesar 268 megajoule/jam dan 0,46 ton/jam untuk proses dengan gas oksigen serta 815 megajoule /jam dan 10 ton/jam untuk proses dengan gas karbon dioksida. Secara berurutan, total investasi kapital dan biaya manufaktur yang diperoleh sebesar Rp37,4 miliar dan Rp39,9 miliar/tahun untuk proses dengan gas oksigen serta Rp89,4 miliar dan Rp44,1 miliar/tahun untuk proses dengan gas karbon dioksida. Proyek dengan profitabilitas terbaik adalah pabrik ODH menggunakan gas oksigen dengan net present value sebesar Rp89,8 miliar, internal rate of return sebesar 35,97%, payback period selama 2,49 tahun, dan profitability index sebesar 2,40.

In this research, a techno-economic analysis was carried out on the process of increasing the iodine value of used cooking oil using the oxidative dehydrogenation (ODH) reaction with a Ti/NiO catalyst. The designed process is simulated using Aspen Hysys software. There are 2 process scenarios with the difference is the oxygen atom donor compound used, namely oxygen gas and carbon dioxide gas To complete the simulation, modelling of the reaction kinetics and optimization of product iodine value after passing through the ODH reaction was carried out using data derived from previous research, such as temperature, flow rate ratio, residence duration, mass balance, and product iodine number. The production capacity of this factory is 1 megalitre/year. The simulation results obtained are basic specifications of process equipment, mass balance, as well as energy and utility requirements. Then, an economic study was carried out by calculating total capital investment and manufacturing costs. Finally, an analysis of the economic feasibility of the factory is carried out by considering the net present value, internal rate of return, payback period and profitability index. The simulations conducted in this study demonstrate that the electrical energy and steam requirements are 268 megajoule/hour and 0.46 tons/hour for the process with oxygen gas and 815 megajoule /hour and 10.18 tons/hour for the process with carbon dioxide gas. Sequentially, the total capital investment and manufacturing costs obtained were IDR 37.4 billion and IDR 39.9 billion/year for processes using oxygen gas and IDR 89.4 billion and IDR 44.1 billion/year for processes using carbon dioxide gas. The project with the best profitability is the ODH factory which uses oxygen gas with a net present value of IDR 89.8 billion, an internal rate of return of 35.97%, a payback period of 2.49 years, and a profitability index of 2.40."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Alzena
"Indonesia memiliki potensi minyak jelantah yang melimpah sehingga mempunyai peluang untuk diekspor. Akan tetapi, minyak jelantah hanya memiliki bilangan iodin sekitar 50 g-I2/100g yang belum memenuhi standar ekspor yaitu bilangan iodin 70 g-I2/100g. Peningkatan Bilangan Iodin Minyak Jelantah dapat dilakukan salah satunya adalah dengan oksidatif dehidrogenasi (ODH). Pada penelitian ini digunakan Zn-K/ Al2O3 sebagai katalis untuk minyak jelantah yang juga merupakan senyawa hidrokarbon sehingga akan mengalami proses dehidrogenasi. Minyak jelantah yang dipakai adalah minyak model yang didapatkan dari penggorengan terkendali selama 1 jam. Bilangan iodin minyak jelantah sebelum dan sesudah ODH ditentukan dengan metode Wijs dan dikonfirmasi secara kualitatif menggunakan metode FTIR. Bilangan Iodin pada minyak goreng dan minyak jelantah berturut-turut adalah sebesar 60 g-I2/100g dan 58 g-I2/100g. Hasil dari terbaik pada proses ODH adalah bilangan iodin sebesar 58 g-I2/100g dengan kondisi suhu 300o C, loading katalis sebesar Zn = 12,06% dan K = 1,87%, menggunakan nitrogen dalam keadaan inert dan waktu tinggal 660 detik.

Indonesia has abundant potential for used cooking oil, creating an opportunity for export. However, used cooking oil only has an iodine value around of 50 g-I2/100g, which does not meet the export standard of 70 g-I2/100g. Increasing the iodine value of used cooking oil can be achieved through oxidative dehydrogenation (ODH). In this study, Zn-K/Al2O3 was used as a catalyst for used cooking oil, which is also a hydrocarbon compound and therefore undergoes a dehydrogenation process. The used cooking oil utilized was a model oil obtained from controlled frying for 1 hour. The iodine value of the used cooking oil before and after ODH was determined using the Wijs method and qualitatively confirmed using the FTIR method. The iodine values of cooking oil and used cooking oil, respectively, are 60 g-I2/100g and 58 g-I2/100g. The best result from the ODH process was an iodine value of 58 g-I2/100g under conditions of 300°C, a catalyst loading of Zn = 12.06% and K = 1.87%, using nitrogen in an inert state, and a residence time of 660 seconds. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savia Keisha Davina
"Minyak jelantah kelapa sawit Indonesia memiliki bilangan iodin yang rendah (50-55 g-I2/100g) jika dibandingkan dengan permintaan kualitas ekspor oleh Eropa (minimal 70 g-I2/100g). Minyak jelantah jika dibuang begitu saja dapat mencemari lingkungan dan jika dipakai berulang kali dapat memberikan dampak bagi kesehatan. Maka, salah satu solusi untuk minyak jelantah yang ada di Indonesia yaitu mengekspornya ke Eropa untuk dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel. Dehidrogenasi oksidatif (ODH) merupakan salah satu metode alternatif dalam menghilangkan senyawa hidrogen pada minyak jelantah untuk dapat meningkatkan bilangan iodin dari minyak jelantah sehingga dapat memenuhi standar kualitas ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa dari karbon dioksida sebagai donor oksigen dan Ti/NiO sebagai katalis untuk meningkatkan bilangan iodin dengan mengurangi senyawa hidrogen pada minyak jelantah sehingga terbentuk ikatan rangkap. Variasi yang dilakukan adalah rasio loading katalis dan suhu reaksi. Untuk mengetahui jumlah bilangan iodin sebelum dan sesudah proses ODH, digunakan metode Wijs dengan standar ASTM D5554-15 dan uji FTIR untuk memvalidasi adanya peningkatan ikatan rangkap pada produk. Hasil penelitian menunjukkan bilangan iodin yang paling tinggi didapatkan dari hasil reaksi ODH dengan suhu reaksi 350oC dan rasio loading katalis Ti/NiO 2% dengan bilangan iodin sebesar 75 g-I2/100g.

Indonesian palm cooking oil has a low iodine value (50-55 g-I2/100g) compared to the export quality demand by Europe (at least 70 g-I2/100g). If used cooking oil is thrown away, it can pollute the environment and if used repeatedly, it can have an impact on health. So, one solution for used cooking oil in Indonesia is to export it to Europe to be used as raw material for biodiesel production. Oxidative dehydrogenation (ODH) is one of the alternative methods in removing hydrogen compounds in used cooking oil to increase the iodine number of used cooking oil so that it can meet export quality standards. This study aims to determine the performance of carbon dioxide as an oxygen donor and Ti/NiO as a catalyst to increase the iodine number by reducing hydrogen compounds in used cooking oil so that double bonds are formed. Variations made are catalyst loading ratio and reaction temperature. To determine the amount of iodine number before and after the ODH process, the Wijs method was used with ASTM D5554-15 standard and FTIR test to validate the increase of double bonds in the product. The results showed that the highest iodine number was obtained from the ODH reaction with a reaction temperature of 350oC and a Ti/NiO catalyst loading ratio of 2% with an iodine number of 75 g-I2/100g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library