Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husna Septia Putri
"Bakteri pendegradasi senyawa hidrokarbon dapat diisolasi dari daerah yang terkontaminasi polutan, seperti habitat mangrove. Isolat bakteri SM1_7 telah diisolasi dari habitat mangrove Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta Utara. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kemampuan degradasi senyawa hidrokarbon dan mengarakterisasi isolat bakteri SM1_7. Pengukuran pertumbuhan dilakukan dengan metode viable plate count dan analisis senyawa hidrokarbon dengan GC/MS. Karakterisasi bakteri dilakukan dengan pengecatan Gram, pengamatan morfologi, dan karakterisasi biokimia.
Hasil pengukuran pertumbuhan menunjukkan bahwa isolat bakteri SM1_7 mampu tumbuh di medium Bushnell Haas + 1% (v/v) minyak diesel yang menunjukkan peningkatan 2,3x109 CFU/mL menjadi 3,31x1011 CFU/mL setelah inkubasi 12 jam. Isolat bakteri SM1_7 mampu mendegradasi senyawa hexadecane (C16H35) sebanyak 13,95%, heptadecane (C17H36) sebanyak 17,66%, dan eicosane (C20H42) sebanyak 19,14%. Hasil karakterisasi fenotipik bakteri menunjukkan bahwa isolat bakteri SM1_7 diduga termasuk ke dalam genus Pseudomonas.

Hydrocarbon degrading bacteria can be isolated from contaminated areas, such as mangrove. Bacteria isolate SM1_7 has been isolated from mangrove habitat Suaka Margasatwa Muara Angke, North Jakarta. The objectives of the research is to analyze the capability of isolate SM1_7 for degrading hydrocarbons and characterize bacterial isolate SM1_7. Growth measurements was performed using viable plate count method and analysis of hydrocarbon degradation was carried out using GC/MS. Bacterial characterization was done using Gram stains, observing morphological characteristics, and analysis of biochemical characteristics.
The results show that bacteria isolate SM1_7 is able to grow in Bushnell Haas medium + 1% (v/v) diesel oil displaying an increase from 2,3x109 CFU/mL to 3,31x1011 CFU/mL after 12 hours incubation. Bacteria isolate SM1_7 is able to degrade hexadecane (C16H35) 13,95%, heptadecane (C17H36) 17,66%, and eicosane (C20H42) 19,14%. The result of phenotypic characterization showed that bacteria isolate SM1_7 is assumed to be from genus Pseudomonas.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tata Intan Hardiyanti
"Bakteri pendegradasi hidrokarbon dapat diisolasi dari lingkungan yang tercemar hidrokarbon salah satunya yaitu, habitat mangrove. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kemampuan degradasi senyawa hidrokarbon dan memperoleh identitas isolat bakteri (SM 2-2) yang berasal dari habitat mangrove Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta Utara. Pengukuran pertumbuhan isolat bakteri SM 2-2 dilakukan menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dan analisis degradasi senyawa hidrokarbon menggunakan metode GC/MS. Karakterisasi isolat bakteri SM2-2 dilakukan dengan pengecatan Gram, pengamatan morfologi isolat serta uji aktivitas biokimia.
Hasil pengukuran pertumbuhan menunjukkan bahwa isolat SM 2-2 memiliki jumlah CFU/mL tertinggi pada jam ke-12 sebesar 1,09 x1012 CFU/mL. Hasil analisis degradasi senyawa hidrokarbon menunjukkan bahwa isolat SM 2-2 mampu mendegradasi senyawa hidrokarbon alkana dengan panjang rantai karbon C15--C17 dengan persentase penurunan terbesar ditunjukkan pada rantai C16 (hexadecanoic acid) sebesar 27,56%. Hasil karakterisasi fenotipik bakteri menunjukkan isolat SM 2-2 memiliki karakteristik yang sama dengan genus Acinetobacter.

Hydrocarbon degrading bacteria can be isolated from hydrocarbon contaminated environment such as mangrove habitat. The objectives of this study is to analyze the hydrocarbon degrading capabilities of bacteria isolate SM 2-2 to degrade hydrocarbon and characterize of the bacteria isolate SM 2-2 obtained from mangrove habitat Suaka Marga Satwa Muara Angke, North Jakarta. Growth measurement was performed using Total Plate Count (TPC) and analysis of the degradation of hydrocarbons using GC/MS. Characterization of baterial isolate SM 2-2 was done with Gram stain and analysis of morphological and biochemical characteristics.
Results show that isolate SM 2-2 displayed highest cell member at 1,09 x1012 CFU/mL in 12 hours. Analysis of hydrocarbon compound showed that isolate SM 2-2 is capable of degrading alkane hydrocarbons with C15--C17 carbon chain length. Largest decrease of hydrocarbon compounds was shown by hexadecanoic acid at a decrease of 27,56%. Phenotype characterization of isolate SM 2-2 indicates that the isolate belongs to genus Acinetobacter.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rama Talogo
"Bakteri SM1_7 diketahui mampu mendegradasi senyawa hidrokarbon di dalam medium Bushnell-Haas dengan minyak diesel 1 v/v. Potensi bakteri SM1_7 diuji kembali dengan meningkatkan konsentrasi minyak diesel di dalam medium Bushnell-Haas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan degradasi senyawa hidrokarbon isolat bakteri SM1_7 dalam medium Bushnell-Haas yang ditambahkan minyak diesel 2 v/v. Pengukuran pertumbuhan bakteri dilakukan dengan metode total plate count dan analisis senyawa hidrokarbon menggunakan GC/MS.
Hasil pengukuran pertumbuhan menunjukkan bahwa bakteri mampu tumbuh pada medium Bushnell-Haas dengan minyak diesel 2 v/v. Jumlah koloni bakteri SM1_7 meningkat dari 2,59 x 106 CFU/mL menjadi 8,66 x 108 CFU/mL setelah inkubasi 48 jam. Hasil analisis GC/MS menunjukkan bahwa terjadi degradasi senyawa alkana rantai lurus undecane sebesar 81,041, senyawa dodecane sebesar 37,180, dan senyawa tridecane sebesar 17,047.

Bacterial Isolate SM1 7 has been shown to degrade hydrocarbons in Bushnell Haas with 1 diesel oil v v . The potential of bacteria isolate SM1 7 is reexamined by increasing concentration of hydrocarbon. The objective of this research is to observe the capability of bacteria isolate SM1 7 to degrade 2 diesel oil v v. Growth measurement was performed using total plate count method and analysis of hydrocarbon was carried out using GC MS.
Results of growth measurements show that the bacterial isolate is capable of growing in Bushnell Haas medium with 2 diesel oil v v . The total number of bacteria increased from 2,59 x 106 CFU mL to 8,66 x 108 CFU mL after incubation period of 48 hours. Results of GC MS analysis show a decrease of linear alkane chain undecane 81,041, dodecane 37,18, and tridecane 17.047.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Kusherjendra
"Bakteri pendegradasi hidrokarbon dapat diisolasi dari daerah yang tercemar hidrokarbon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri pendegradasi hidrokarbon dan untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon. Isolat bakteri B2 telah diisolasi dari sampel tanah pelabuhan Muara Angke. Pengukuran pertumbuhan dilakukan menggunakan metode Total Plate Count TPC dan analisa kemampuan degradasi hidrokarbon dilakukan dengan GC/MS. Hasil pengukuran pertumbuhan menunjukkan bahwa isolat bakteri B2 dapat tumbuh dalam medium dengan penambahan minyak diesel 1 v/v. Jumlah kenaikan koloni yang terbentuk dari 1,9x107 CFU/mL pada jam ke 0 menjadi 2,04x108 CFU/mL setelah inkubasi selama 120 jam.
Hasil GC/MS menunjukkan 9 senyawa hidrokarbon yang terdegradasi adalah dodekana sebanyak 77,68, tridekana sebanyak 75,89, tetradekana sebanyak 62,86, pentadekana sebanyak 36,68, heksadekana sebanyak 48,77, heptadekana sebanyak 42,24, nonadekana sebanyak 37,11, tetrakosana sebanyak 42,01 dan naftalena sebanyak 69,36 . Karakterisasi bakteri dilakukan berdasarkan pengamatan mikroskopik, makroskopik dan reaksi biokimia. Hasil dari karakterisasi bakteri menunjukan bahwa isolat bakteri B2 diperkirakan berasal dari genus Bordetella.

Hydrocarbon degrading bacteria can be isolated from hydrocarbon pollutedarea. The objectives of this experiment are to isolate hydrocarbon degrading bacteriaand to study the capability of bacterial isolate B2 in degrading hydrocarbon. BacterialIsolate B2 was isolated from Muara Angke soil in Bushnell Haas medium with 1 diesel fuel v v . Calculation of bacteria growth used the total plate count method whileanalysis of hydrocarbon degrading capability was examined by GC MS. The resultsshowed that bacteria B2 isolate was able to grow in media with addition of 1 dieselfuel v v. The total number of CFUs grew from 1,9x107 until 2,04x108 CFU mL.
The result showed the degradation of 9 compounds, namely dodecane 77,68, tridecane75,89, tetradecane 62,86, pentadecane 36,68, hexadecane 48,77, heptadecane 42,24, nonadecane 37,11, tetracosane 42,01 and napthalene69,36 . Bacteria characterization was carried out by microscopic and macroscopicobservation and biochemical reaction. Characteritation showed that bacteria B2isolate is probably a member of the Genus Bordetella.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifah Zahra
"Bioremediasi menggunakan bakteri pendegradasi hidrokarbon, merupakan salah satu solusi alternatif pengendalian pencemaran tanah oleh senyawa hidrokarbon. Isolat bakteri HL8_5 telah diisolasi dari tanah habitat mangrove. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kemampuan biodegradasi senyawa hidrokarbon oleh isolat bakteri HL8_5 dan mengetahui karakter fenotipik isolat bakteri. Pengukuran pertumbuhan isolat bakteri HL8_5 dilakukan dengan metode viable plate count, analisis degradasi senyawa hidrokarbon dilakukan dengan gas chromatography/ mass spectrometry (GC/MS), dan karakterisasi isolat bakteri dilakukan melalui pengecatan Gram serta perngamatan karakter morfologi dan biokimia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri HL8_5 mampu tumbuh dalam medium Bushnell-Haas dengan penambahan 1% (v/v) minyak diesel dan mengalami peningkatan jumlah populasi bakteri dari 6,98 x 107 CFU/mL hingga 1,08 x 1010 CFU/mL setelah inkubasi selama 48 jam. Analisis GC/MS menunjukkan bahwa senyawa 9-octadecenoic acid mengalami degradasi terbesar oleh isolat bakteri HL8_5 hingga mencapai 40,33% dalam waktu 48 jam, diikuti oleh senyawa tetracosane (9,43%) dan tricosane (4,94%). Hasil karakterisasi fenotipik menunjukkan bahwa isolat bakteri HL8_5 merupakan bakteri dari famili Enterobacteriaceae.

Bioremediation using hydrocarbon degrading bacteria, is one of the alternative solutions for handling soil contamination by hydrocarbons. Bacteria isolate HL8_5 has been isolated from soil mangrove habitat. The objective of this study is to analyze the biodegradation capabilities of bacteria isolate HL8_5 on hydrocarbons and to observe the phenotype characters of bacteria isolate. Growth of bacteria isolate HL8_5 was measured using viable plate count, analysis of hydrocarbon degradation carried out by gas chromatography/ mass spectrometry (GC/MS), and characterization was done by observing Gram reaction and observation of morphological and biochemical characters.
The results show that bacteria isolate HL8_5 is able to grow in the Bushnell-Haas medium with addition of 1% (v/v) diesel oil and exhibit increase in the number of bacteria population from 6.98 x 107 CFU/mL to 1.08 x 1010 CFU/mL after 48 hours incubation. The GC/MS analysis shows that 9-octadecenoic acid has the largest degradation by bacteria isolate HL8_5 up to 40.33% within 48 hours, followed by tetracosane (9.43%) and tricosane (4.94%). The phenotypic characterization indicates that bacteria isolate HL8_5 is a bacteria from family Enterobacteriaceae.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Marita Safitri
"ABSTRAK
Tingkat mobilitas yang tinggi berdampak pada penggunaan minyak solar sebagai sumber bahan bakar kendaraan semakin meningkat. Proses produksi dan pengolahan minyak solar berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran minyak solar dalam konsentrasi rendah maupun tinggi dapat menimbulkan masalah lingkungan. Biodegradasi merupakan salah-satu upaya mengendalikan pencemaran minyak solar dengan memanfaatkan bakteri sebagai agen pendegradasi senyawa hidrokarbon. Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa telah diketahui mempunyai kemampuan mendegradasi minyak solar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan kultur tunggal dan campuran Bacillus subtilis InaCC B289 serta Pseudomonas aeruginosa InaCC B290 untuk mendegradasi senyawa hidrokarbon dalam minyak solar. Parameter yang diukur yaitu pH, Optical Density DO dan Dissolved Oxygen DO selama 25 hari. Hasil pengukuran pH, Optical Density DO dan Dissolved Oxygen DO tidak berbeda nyata P>0,05. Persentase penurunan total hidrokarbon dianalisis menggunakan GC-MS menunjukkan kultur campuran mampu mendegradasi hidrokarbon lebih besar 57,56 dibandingkan kultur tunggal Bacillus subtilis InaCC B289 37,53 dan kultur tunggal Pseudomonas aeruginosa InaCC B290 36,50.

ABSTRACT
High levels of mobility affect the use of diesel oil as a fuel source of vehicles is increasing. The production process of diesel oil has the potential to cause pollution. Diesel oil pollution with low or high concentrations caused environmental problems. Biodegradation is an effort to control the pollution of diesel oil by utilizing bacteria as degradation agent of hydrocarbon compound. Bacillus subtilis and Pseudomonas aeruginosa are known to have the ability to degrade diesel oil. The objective of the study is to investigate the ability single and mixed cultures of Bacillus subtilis InaCC B289 and Pseudomonas aeruginosa InaCC B290 to degrade hydrocarbon compounds in diesel oil. Parameters measured were pH, absorbance Optical Density and Dissolved Oxygen DO for 25 days. The results of pH measurements, Optical Density DO and Dissolved Oxygen DO were not significantly different P 0,05. The percentage of degradation was analyzed using Gas Chromatography ndash Mass Spectrometry GC MS showed that degradation of hydrocarbon compounds in diesel oil with mixed cultures Bacillus subtilis InaCC B289 and Pseudomonas aeruginosa InaCC B290 was higher 57,56 than single culture of Bacillus subtilis InaCC B289 37,53 and single culture of Pseudomonas aeruginosa InaCC B290 36,50."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library