Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alma Dafina Eclessia
"Selulosa adalah polimer organik berlimpah, sumber pembentukan bioproduct di berbagai industri, yang dapat diperoleh melalui proses delignifikasi biomassa lignoselulosa menggunakan metode fisik, kimia, fisikokimia dan biologis. Biodelignifikasi adalah metode delignifikasi alternatif ramah lingkungan yang menggunakan enzim ligninolitik dalam prosesnya. Mangan peroksidase (MnP) adalah enzim ligninolitik yang dalam aplikasi biodelignifikasi belum banyak dipelajari dan didalami. Review ini bertujuan untuk mengetahui kondisi produksi yaitu: metode kultivasi, sumber dan rasio karbon dan nitrogen, suhu, pH dan induser ion logam dan metode purifikasi enzim terbaik untuk memperoleh MnP dengan aktivitas tinggi dan murni. Kajian berfokus pada penelitian selama 15 tahun terakhir namun diutamakan penelitian yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir. Gagasan yang diperoleh dari hasil analisis pustaka adalah kondisi optimal yang dapat diterapkan untuk produksi MnP yaitu: metode kultivasi menggunakan SSF dengan substrat biomassa lignoselulosa, sumber dan rasio C:N menggunakan glukosa dan ekstrak ragi-pepton rasio 20:1, suhu 30-40°C, pH 4.5 – 5.0, dan Mn2+ konsentrasi 500 µM – 20 mM sebagai induser. Metode purifikasi yang terbaik untuk memperoleh MnP yang murni adalah menggunakan kombinasi presipitasi-dialisis, kromatografi penukar ion dan kromatografi filtrasi gel.

Cellulose is an abundant organic polymer, source of bio-product formation in various industries, which can be obtained by delignification of lignocellulosic biomass using physical, chemical, physicochemical and biological methods. Biodelignification is an environmentally friendly alternative in delignification that uses ligninolytic enzymes in its process. Manganese peroxidase (MnP) is a ligninolytic enzyme that in biodelignification application has yet been widely studied. This review aims to determine the optimal production conditions including the cultivation method, carbon and nitrogen sources and ratio, temperature, pH, and metal ion inducer, also the purification methods to obtain high activity and pure enzyme. The study focused on researches over the past 15 years but prioritized those in the last 5 years. The ideas drawn from the result of literature analysis is that the optimal conditions that can be applied in the production of MnP, are as follows: cultivation method using SSF with lignocellulosic biomass substrate, source and ratio of C: N of glucose and yeast extract-peptone with 20:1 ratio, temperature of 30-40 °C, pH 4.5 - 5.0, and 500 µM – 20 mM Mn2+ as the inducer. The best purification method to purify MnP is to use a combination of precipitation-dialysis, ion exchange chromatography and gel filtration chromatography."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Narinita Agustina
"Delignifikasi dilakukan untuk memisahkan lignin dari lignoselulosa sehingga dapat diperoleh kandungan selulosa yang tinggi. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk delignifikasi antara lain adalah secara kimia, termokimia, fisika, dan biologis. Metode delignifikasi secara biologis dengan menggunakan bantuan enzim ligninolitik merupakan metode alternatif dibandingkan dengan metode lainnya karena memiliki beberapa keuntungan seperti murah dan lebih ramah lingkungan. Dalam biodelignifikasi ini, mikroorganisme yang digunakan adalah jamur pelapuk putih. Artikel review ini bertujuan untuk memahami faktor dan kondisi yang memengaruhi aktivitas dan produksi dari enzim lignin peroksidase. Lignin peroksidase merupakan peroksidase paling efektif dan dapat mengoksidasi senyawa fenolik dan non-fenolik. Untuk meningkatkan aktivitas dan produksi enzim lignin peroksidase dapat dilakukan dengan cara menggunakan mediator yang tepat, suhu dan pH optimal, serta memodifikasi media pertumbuhan jamur. Dari perbandingan beberapa penelitian, didapatkan bahwa aktivitas dari enzim lignin peroksidase dapat ditingkatkan dengan menggunakan veratryl alkohol sebagai inducer, suhu diatur dalam rentang 25 – 35oC, dan pH optimal antara 3 – 5, serta penambahan veratryl alkohol, ion Mn2+, dan Tween 80 dalam konsentrasi yang tepat. Efektivitas lignin peroksidase mendegradasi lignin cukup baik sehingga direkomendasikan untuk digunakan dalam biodelignifikasi enzimatis.

Delignification is a process that separates lignin from cellulose in lignocellulose compounds to acquire cellulose in high purity. Delignification can be done by physical, chemical, thermochemical, and biological methods. Delignification by biological methods incorporates the use of ligninolytic enzyme as an alternative way from the other methods, as it has several advantages from its cost efficiency and is more environmentally friendly. Ligninolytic enzyme used in biodelignification processes are acquired from white rot fungi microorganisms.. This review article is made with the aim of determining the factors and conditions that influence the activity and production of the lignin peroxidase enzyme. Lignin peroxidase is found to be the most effective out of the peroxidase enzymes and can oxidize phenolic and non-phenolic compounds. To increase the activity and enzyme production of lignin peroxidase, several factors can be modified, such as mediator, temperature, pH level, and the growth media of the fungi. To find the most optimal condition for lignin peroxidase activity and production, numerous researches in lignin peroxidase optimization are compared and analyze in this review. In this review, lignin peroxidase activity can be optimized further by using veratryl alcohol as an inducer, with temperature set around 25 – 35oC, and an optimal pH level in an acidic environment from 3-5, also the addition of veratryl alcohol, Mn2+, and Tween 80 in the right concentration are critical. The lignin-degrading efficacy of lignin peroxidase is quite remarkable and is recommended in enzymatic biodelignification processes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S70484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merianda Ramadhian Putri
"Keberadaan lignin yang dapat menjadi masalah dalam produksi biofuel dapat diatasi dengan cara delignifikasi. Proses delignifikasi menggunakan mikroorganisme telah menjadi perhatian akhir-akhir ini. Mikroorganisme yang berperan adalah jamur pelapuk putih dan bakteri. Dalam melakukan proses biodelignifikasi, kedua mikroorganisme ini menghasilkan enzim ligninolitik. Enzim ligninolitik antara jamur pelapuk putih dan bakteri menghasilkan persentase delignifikasi dan aktivitas enzim yang berbeda.  Artikel review ini meninjau ulasan mengenai proses biodelignifikasi menggunakan enzim ligninolitik dari jamur pelapuk putih dan bakteri yang akan dibandingkan antara hasil delignifikasi dan aktivitas enzim.  Penulis berharap dapat memberikan gambaran terkait perbandingan antara enzim ligninolitik dari kedua mikroorganisme tersebut.

The existence of lignin which can be a problem in biofuel production can be overcome by delignification. The delignification process using microorganisms has become a concern lately. The microorganisms that play a role are white rot fungi and bacteria. In carrying out the process of biodelignification, these two microorganisms produce ligninolytic enzymes. Ligninolytic enzymes between white rot fungi and bacteria produce different percentages of delignification and enzyme activity. This review article reviews a review of the biodelignification process using ligninolytic enzymes from white rot fungi and bacteria to be compared between the results of delignification and enzyme activity. The author hopes to provide an overview related to the comparison between ligninolytic enzymes of the two microorganisms."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library