Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chrissy Fransisca Olivyana Rugian
"Bisphenol A BPA merupakan bahan kimia sintetis yang digunakan sebagai monomer pembuatan plastik polikarbonat yang dapat ditemukan dalam produk seperti wadah penyimpanan makanan, kertas termal serta penambal gigi. Selain itu, logam Nikel II merupakan logam berat yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Jika terpapar kepada manusia, kedua zat toksik tersebut dapat membentuk spesies oksigen reaktif yang dapat berinteraksi dengan DNA dan menimbulkan kerusakan, sehingga berisiko menyebabkan kanker. DNA adduct yang terbentuk akibat paparan zat toksik dapat menjadi biomarker kerusakan DNA. 8-hidroksi-2 deoksiguanosin 8-OHdG merupakan salah satu bentuk adduct yang telah umum digunakan sebagai biomarker kerusakan oksidatif pada DNA. Penelitian dilakukan dengan memaparkan senyawa BPA dan Ni II kepada tikus Sprague-Dawley selama 28 hari. Pembentukan 8-OHdG yang ditemukan pada urin tikus dianalisis dengan instrumen Liquid Chromatography ndash;Mass Spectrometry LC-MS/MS. Hasil penelitian menunjukkan 8-OHdG terbentuk akibat paparan BPA dan Ni II pada tikus. Kadar 8-OHdG pada kelompok tikus yang dipaparkan BPA maupun BPA dan Ni II mengalami peningkatan setiap minggunya. Namun, kadar 8-OHdG pada tikus yang diberikan paparan BPA dan Ni II lebih kecil dibandingkan tikus yang hanya dipaparkan BPA. Hal ini dapat terjadi karena Ni II yang diberikan dalam keadaan tidak berlebih sehingga belum menunjukkan efek sinergis dalam pembentukan 8-OHdG.
......
Bisphenol A BPA is a synthetic chemical used as monomers for synthesis of polycarbonate plastics. It is widely found in products such as storage containers, thermal papers, and dental sealants. Furthermore, Nickel II metals are some of many heavy metals found in daily lives. If human are exposed to those substances, it can form Reactive Oxygen Species ROS that can interact with DNA causing DNA damage leading to cancer. DNA adduct formation of toxic substances can be a biomarker of DNA damage. 8 hydroxy 2 39 deoxyguanosine 8 OHdG is one of many adducts used as biomarker. This research was conducted by exposing BPA and Ni II metals to Sprague Dawley rats for 28 days. The formation of 8 OHdG found in urine of rats were analysed using Liquid Chromatography ndash Mass Spectrometry LC MS MS . The research shows that 8 OHdG is formed and detected. Levels of 8 OHdG in rats exposed to BPA and BPA Ni II increase every week. However, levels of 8 OHdG in rats exposed by BPA Ni II is less than levels of 8 OHdG in rats exposed by BPA only. This can happen because Ni II given to rats are not in the excessed levels, therefore the synergical effect of BPA and Ni II is not yet seen."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dery Damayanti
"Dalam penelitian ini, pembentukan DNA Adduct 8-Hidroksi-2-Deoksiguanosin (8-OHdG) sebagai biomarker kerusakan DNA dilakukan dengan mereaksikan basa 2'deoxyguanosine dengan TBHQ, dengan penambahan paparan logam kromium melalui reaksi seperti Fenton dan askorbat AC id. Reaksi dilakukan dengan variasi pH (7,4 dan 8,4), suhu (37C dan 60OC), dan waktu inkubasi (7 dan 12 jam). 8-OHdG dianalisis menggunakan fase terbalik UHPLC dengan detektor UV pada panjang gelombang 254 nm. Kondisi optimum untuk menganalisis 8-OHdG menggunakan eluen dengan campuran buffer fosfat pH 6,7 10 mM dan metanol berada pada rasio 85:15. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan TBHQ juga logam Cr (VI) dapat meningkatkan konsentrasi 8-OHdG. Penambahan pereaksi seperti Fenton dan asam askorbat juga dapat meningkatkan konsentrasi 8-OHdG yang dihasilkan. Sebagian besar 8-OHdG terbentuk lebih tinggi untuk reaksi pada pH 7,4, suhu 60OC, dan waktu inkubasi 12 jam.

In this research, the formation of DNA 8-Hydroxy-2-Deoxiguanosin (8-OHdG) as a biomarker of DNA damage was carried out by reacting 2deoxyguanosine bases with TBHQ, with the addition of chromium metal exposure through reactions such as Fenton and AC id ascorbate. The reaction was carried out with variations in pH (7.4 and 8.4), temperature (37C and 60OC), and incubation time (7 and 12 hours). 8-OHdG was analyzed using reverse phase UHPLC with a UV detector at a wavelength of 254 nm. The optimum conditions for analyzing 8-OHdG using eluents with a phosphate buffer mixture of pH 6.7 10 mM and methanol are at a ratio of 85:15. The results of this study indicate that the addition of TBHQ as well as Cr (VI) metal can increase the concentration of 8-OHdG. Addition of reagents such as Fenton and ascorbic acid can also increase the concentration of 8-OHdG produced. Most of the 8-OHdG formed was higher for the reaction at pH 7.4, temperature 60oC, and incubation time of 12 hours.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library